Anda di halaman 1dari 5

3.

Presentasi makalah tentang :


Identifikasi apa saja intervensi keperawatan pada anak :
A. Sehat (misal: deteksi tumbuh kembang anak,sdidtk dll.)
Sakit kronis/terminal (misal: pemberian kemo, intubasil,dll)

*konsep perawatan anak dengan penyakit kronis/terminal

ETIOLOGI
 Genetik: antara lain adalah diabetes melitus tipe 1,
thalasemia, sindroma down, fenilketonurea, sindroma
fragil, dan sebagainya.
 Penyakit infeksi sekuele dari ensefalitis, polio, jantung
rematik, HIV/AIDS, CMV, Toxoplasma dan sebagainya.
 Lingkungan: Keracunan logam berat
 Nutrisi: Defisiensi nutrisi / KEP, vitamin A, Iodium, dan
sebagainya
 Cedera: akibat kecelakaan, kekerasan dll.
 Penyebab lain.
 Banyak kondisi kesehatan kronis yang tidak diketahui
sebabnya, misal: kanker, autisme, ADHD, cacat bawaan
genetik. Penyakit alergi juga sering menyebabkan kondisi
kesehatan kronis seperti asma, eksema, dan lain lain

Penyakit terminal
 Suatu proses yang progresif menuju
kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik , psikososial dan
spiritual bagi individu

Perawatan yang dilakukan untuk membantu


meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal

 Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi,


sosial, spiritual dan kultural dengan
pendekatan tim yang melibatkan konseling
dan kenyamanan serta berpusat pada pasien
dan keluarga untuk meningkatkan kualitas
hidup

Keluarga Dengan Anak Penyakit


Kronis
 Finansial
 Persaingan dengan anak Kandung
 Perhatian terhadap anak-anak
 Proses menjadi orang tua dan tekanan
dalam pernikahan
 Kemampuan unguk mengatasi periode
penting dalam perkembangan anak
 Mempertahankan kehidupan sosialnya

Pengalaman Awal Merawat anak


dengan Penyakit Kronis
1. Respon Emosional
2. Membawa Anaknya ke Pengobatan di
luar Medis
3. Mencari Informasi
Kualitas hidup pada keadaan sakit
didefinisikan oleh World Health
Organization(WHO) adalah suatu keadaan
tercukupinya keadaan fisik, mental dan
sosial.
 Konvensi Hak Anak tahun 1989 telah
menekankan bahwa setiap anak memiliki hak
untuk tercukupinya keadaan fisik, mental,
spiritual, moral, dan perkembangan sosial.
Setiap anak memiliki hak untuk menyatakan
pendapat secara bebas, dan pendapatnya
tersebut diperhitungkan, serta berada di
lingkungan keluarga yang memiliki kasih
sayang dan memberikan perlindungan

KRITERIA PENYAKIT TERMINAL


1. Penyakit tidak dapat disembuhkan
2. Mengarah pada kematian
3. Diagnosa medis sudah jelas
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan

Penyakit Kronis Pada Anak


1. Infeksi Saluran Nafas Bawah, Pneumonia
dan Bronkhitis
2. Malaria
3. Diare
4. Campak
5. Tetanus
6. Infeksi Selaput Otak (Meningitis)
7. Difteri
8. Penyakit Kanker
9. AkibatKecelakaanFatal

MANIFESTASI KLINIK PADA


PASIEN TERMINAL
1. Fisik
a. Aktifitas dari GI berkurang
b. Reflek mulai menghilang
c. Kulit kebiruan dan pucat
d. Denyut nadi tidak teratur dan lemah
e. Nafas berbunyi keras dan cepat
f. Penglihatan mulai kabur
g. nyeri
h. Penurunan Kesadaran

2. Psikososial
Sesuai fase-fase kehilangan menurut E.Kubbler
Ross mempelajari respon-respon atas
menerima kematian
a. Respon kehilangan
1)Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi
wajah , 2)Cemas diungkapkan dengan cara
menggerakan otot rahang dan kemudian
mengendor
3)Rasa sedih diungkapkan dengan mata
setengah terbuka / menangis
b. Hubungan dengan orang lain
Kecemasan timbul akibat ketakutan akan
ketidakmampuan untuk berhubungan secara
interpersnal serta akibat penolakan

Respon klien terhadap penyakit


terminal
1. Kehilangan kesehatan
Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kesehatan
dapat berupa klien merasa takut, cemas dan
pandangan tidak realistic, aktivitas terbatas.
2. Kehilangan kemandirian
Respon yang ditimbulkan dari kehilangan
kemandirian dapat ditunjukan melalui berbagai
perilaku, bersifat kekanak-kanakan, ketergantungan
3. Kehilangan situasi
Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati
sehari-hari bersama keluarga kelompoknya
4. Kehilangan rasa nyaman
Gangguan rasa nyaman muncul sebagai akibat
gangguan fungsi tubuh seperti panas, nyeri, dll

5. Kehilangan fungsi fisik


6.Kehilangan fungsi mental
Dampak yang dapat ditimbulkan dari kehilangan
fungsi mental seperti klien mengalami kecemasan
dan depresi, tidak dapat berkonsentrasi dan
berpikir efisien sehingga klien tidak dapat berpikir
secara rasional--- Pengkajian Pertukem
7.Kehilangan konsep diri
Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya
berubah mencakup bentuk dan fungsi sehingga
klien tidak dapat berpikir secara rasional (bodi
image) peran serta identitasnya. Hal ini dapat akan
mempengaruhi idealism diri dan harga diri rendah
8.Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga

*aspek medikolegal dalam perawatan ank (belum)


*kebutuhan tumbuh kembang anak gd pnykt kronis

1. Asuh
Mengasuh balita yakni bisa dengan memberikan nutrisi yang tepat, memberikan imunisasi, pakaian,
tempat tinggal, dan layanan kesehatan dasar. Dokter yang juga konsultan tumbuh kembang pediatri sosial
ini mengatakan penting bagi orang tua mengenali kebutuhan anak, mulai dari kesehatannya.
"Orang tua harus mengenali kapan harus membawa anak ke rumah sakit dan kapan kita masih bisa
melakukan manajemen kesehatan itu sendiri. Jadi tidak harus anak sedikit pilek kalau sakit langsung
dibawa ke rumah sakit. Selain itu, seperti imunisasi dasar. Orang tua harus memenuhi imunisasi dasar
anak sebelum ia berusia 2 tahun dan usia di atas 2 tahun untuk imunisasi tambahan agar anak tetap sehat,"
kata dr. Mayung dalam acara webinar tersebut.
ibu dan anak balita

2. Asih
Anda harus memastikan anak mendapat rasa aman, kasih sayang, harga diri, kebebasan dan rasa sukses
atau rasa berhasil mencapai sesuatu. Misalnya saja, ketika Anda meminta tolong anak untuk membuang
sampah pada tempatnya dengan benar.
Saat anak bisa melakukan apa yang Anda minta, jangan lupa untuk mengapresiasinya dengan
mengucapkan terima kasih. Menurut dr. Mayung, membiasakan dan mencontohkan anak untuk berkata
terima kasih sangat penting diajarkan sejak dini.
"Ini akan memberikan anak rasa berhasil dan kita sendiri mengajarkan anak membiasakan diri
mengatakan terima kasih ketika diminta tolong," ujarnya.

3. Asah
Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal pada anak--utamanya anak balita, Anda juga perlu
mengasah gerak kasar, gerak halus, bicara bahasa, dan sosial kemandiriannya. Mengasah tumbuh
kembang ini, bahkan seharusnya sudah distimulasi dari lingkungan mikro saat bayi masih di dalam
kandungan.
"Ketika anak ini lahir, dia segera masuk ke dalam lingkungan mini, seperti berinteraksi dengan ibu, anak,
ayah, nenek-kakek yang mungkin tinggal bersama. Kemudian ketika anak itu keluar bertamu misalnya ke
rumah pamannya, maka dia masuk ke lingkungan meso yang agak lebih besar. Di usia sekolah, dia masuk
ke lingkungan lebih besar sampai dia masuk ke lingkungan makro, misalnya lingkungan masyarakat.
Semua itu adalah lingkungan yang akan dilewati si anak," paparnya

Anda mungkin juga menyukai