Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 2 :

1. Eva Apriana (190101003)


2. Khotma Niyar (190101039)
3. Maria Ulfa (190101066)
4. Muhammad Febriansyah (190101081)
5. Nadila Fathya Novarianti (190101022)
6. Nurbaiti. M (190101018)
7. Puji Oktaviane Prasasti (190101025)
8. Rani Kurnia Saputri (190101013)
9. Retno Rahayu Ningsih (190101082)
10. Rida Aulia (190101054)
11. Vera Silawati (190101015)
Askep Agregat dalam Komunitas:
Kesehatan Anak dan Remaja
DEFINISI KOMUNITAS
A. Anak
Komunitas diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan system
sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/ agregat dan
masyarakat. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, definisi
anak usia sekolah sebagai berikut:
• Menurut definisi WHO yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun,
sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun
• Menurut Wong (2016), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun.
B. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Resiko
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang
dihubungkan dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini
tidak berarti bahwa jika faktor resiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit,
tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan
kesehatan.
Anak usia sekolah merupakan populasi resiko karena beberapa hal, yaitu :
1) Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
2) Aktivitas fisik anak semakin meningkat
3) Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
4) masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan
Framework/ model yang digunakan untuk pengkajian
komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan pendekatan Community as
partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa,
nilai dan keyakinan dengan delapan subsistem yang saling mempengaruhi.
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
I. Pengkajian
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
 Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah menurut jenis kelamin, golongan
umur
 Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga
 Nilai, kepercayaan dan agama : Nilai dan kepercayaan yang dianut berkaitan dengan pergaulan, agama yang
dianut, fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan
oleh anak usia sekolah
Next..
B. Data subsystem
1) Lingkungan Fisik
2) Pelayanan Kesehatan dan pelayanan sosial
3) Ekonomi
4) Keamanan dan transportasi
5) Politik dan pemerintahan
6) Komunikasi (formal dan informal)
7) Pendidikan
8) Rekreasi
Peran perawat komunitas terkait anak usia sekolah

1.Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas 2.Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada
Keperawatan Kesehatan komunitas (CHN) Agregat Anak Usia Sekolah
merupakan spesialis pelayanan keperawatan • Kolaborator
yang berbasiskan pada masyarakat dimana • Koordinator
perawat mengambil tanggung jawab untuk • Case fluder
berkontribusi meningkatkan derajat Kesehatan • Case manager
masyarakat. Fokus utama upaya CHN adalah • Pendidik
pencegahan penyakit, peningkatan dan • Konselor
mempertahankan Kesehatan dengan tanggung •
Peneliti
jawab utama perawat CHN pada keseluruhan
• Care griver
populasi dengan penekanan pada Kesehatan
• Pembela
kelompok populasi daripada individu dan
keluarga.
c. Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalamani perubahan
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Istilah adolesens biasanya
menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik di mana reproduksi mungkin
dapat teriadi. Penubahan homonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda.
1. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak (tecritis) Menghubungkan ide, pemikiran atau konsep pengertian guna menganalisa dan
memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Ideaistik Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social
kemasyarakatan yang diternui dalam hidupnya
3) Logika Berfikir seperti seorang ilmuwan, mambuat suatu parencanaan untuk memecahkan suatu
masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.
a. Perkembangan Pikososial Remaja b. Perkembangan ldentitas Diri
1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis- 6)Konsep diri
psikologis 7)EvaLuasi diri
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki 8)Harga diri
maupun wanita
9)Efikasi diri
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari
orang tua dan orang dewasa lain 10)Kepercayaan diri
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara 11)Tanggung jawab
5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara 12)Komitmen
ekonomis 13)Ketekunan
14)Kemandirian
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 Identitas anak dan/atau orang tua Nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, ras/kelompok entries, jenis
kelamin, agama, tanggal wawancara, informan.
 Keluhan utama untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
 Riwayat penyakit sekarang untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama
 Riwayat kesehatan dahulu untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan
sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian
imunisasi.
 Tinjauaan Sistem Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah kesehatan
pada anak,
 Riwayat pengobatan keluarga untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki
kecenderungan terjadi dalam keluarga
 Riwayat psikososial  untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus pada riwayat
imunisasi yang pernah ia dapatkan,
Next..
 Riwayat keluarga untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota keluarga
dan komunitas

 Pengkajiaan nutrisi untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi anak dalam
kaitannya dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia mendapatkan imunisasi

 Pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
tumbuh kembang anak, sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui mengenai keadaan anak yang dapat
membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan seputaran imunisasi anak

 Riwayat kelahiran

 Pemeriksaan fisik

 Perkembangan anak

 Data lain (pola makan, pola aktivitas, anak, pemeriksaan lab)


• Diagnosa Keperawatan

1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b.d kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang
baik.

2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b.d kebiasaan anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50
anak (40,6%), 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36,5% dan sebesar 48,7% anak usia sekolah
beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tua.

3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai
dengan perkembangannya b.d sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok
gigi sebelum tidur bersumber dari media khususnya televise tentang iklan pasta gigi sebesar 45%.

4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b.d anak jarang diskusi dengan orang tua untuk menyelesaikan
masalah sebesar 60% dan perlunya peran ortu untuk mengatasi masalah anak sebesar 99%.
.Intervensi Keperawatan

INTERVENSI
NO. Dx Intervensi Rasional
1. Dx. 1 1. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada 1. Agar ibu paham tentang
anak saat ini sesuai umur. tumbanganaknya.
2. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang 2. Mengurangi kecemasan ibu.
diberikan. 3. Agar kesehatan anak tetap terjaga.
3. Beri dukungan pada ibu untuk tetapmenjaga kesehatan anaknya
 
dan tetap memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Dx. 2 1. Beri penjelasan tentang imunisasi 1. Meningkatkan pemahaman tentang


yangseharusnya didapatkan oleh anaknya. imunisasi yang harus didapatkanoleh
2. Beri penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat anak.
diberikan kepada anaknya selain imunisasi yang harusnya 2. Memberikan pemahaman tentang
didapatkan. imunisasi tambahan
3. Anjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk 3. Mencegah penyakit yang mungkin
mencegah penyakit yang bisa diderita oleh anaknya. diderita anak.
 
 
3. Dx. 3 1. Ajarkan orang tua tentang 1. Agar orang tua mampu melakukan
tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia. tugas tumbang pada anak
2. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan 2. Mainan dapat meningkatkan
dalam tempat tidur anak. rangsangan anak dalam tumbang.
3. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa 3. Mengurangi rasa ketidaknyamanan.
takut. 4. Mengetahui adanya keluhan dalam
4. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan. tumbang anak
   

4. Dx. 4 1. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang 1. Meningkatkan pemahaman orang tua
baik sesuai umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang terhadap perawatanan anak. 
baik dan bagaimana menyendawakan bayi. 2. Memberi pemahaman orang tua supaya
2. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role bias memberi contoh yang baik bagi
model anaknya. anaknya. 
3. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus 3. Meningkatkan pemahaman orangtua
dilewati anak sesuai dengan umurnya. terhadap tumbang
 
5. Dx. 5 1. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi. 1. Mengurangi risiko cedera pada
2. Lindungi kaki anak dengan sandal/sepatu. saat anak beraktivitas
3. Beri makanan yang aman untuk usia anak. 2. Mengurangi risiko cedera pada
4. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan. kaki anak
3. Mencegah risiko keracunan
makanan
4. Mengurangi risiko cedera yang
diakibatkan oleh air mandi yang
terlalu panas.

6. Dx. 6 1. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang 1. Meningkatkan pemahaman orangtua
yang terjadi. terhadap tumbang
2. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui 2. Agar orang tua mengetahui tentang
tentang tahapan tumbang yang dilewati anak dengan tumbuh kembang anaknya
masa pertumbuhan dan perkembangan. 3. Meningkatatkan pemahaman tentang
3. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan perawatan anaknya
anak.
 
.Implementasi

IMPLEMENTASI
NO. Dx Intervensi
1. Dx. 1  Membantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saatini sesuai
umur
 Membantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
 Memberi dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dantetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Dx. 2  Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh anaknya.
 Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada
anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatkan
 Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit
yang bisa diderita oleh anaknya.
Dx. 3  Mengajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
 Meningkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur
anak.
 Memberikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasatakut.
 KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.

Dx. 4  Menjelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik sesuai umur anak,
cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan bagaimana menyendawakan bayi.
 Menjelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model anaknya.
 Menjelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati anak sesuai
dengan umurnya
5. Dx.5  Mengawasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
 Melindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
 Memberi makanan yang aman untuk usia anak
 Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan

6. Dx.6  Menjelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
 Membantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan
tumbang yang dilewati anak dengan masa pertumbuhan dan perkembangan
 Menganjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
• Evaluasi
1) Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan kelompok
usia.
2) Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya.
3) Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan
lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang
aman di rumah.
4) Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya dan
informasi yang diberikan.
5) Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak.
6) Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat oleh anaknya
selain imunisasi yang harus didapat oleha naknya.
 
Terima kasih~

Anda mungkin juga menyukai