Anda di halaman 1dari 7

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAPAN ANAK PRASEKOLAH

Dosen Pengampu :
Nurfadilah, M.Kes

Di Susun Oleh :
Antika Yunanda Setyawati (2020205201007)
Desta Safitri (2020205201011)
Fuad Mitrawan (2020205201020)
Pinkan Niken Ageta (2020205201038)
Putri Lestari (2020205201041)
Dinda Ainun Nisa (2020205201044p)

FAKULTAS KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah

A.Tugas perkembangan keluarga dengan tahapan anak usia prasekolah


1. Membantu anak untuk bersosialisasi
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus dipenuhi.
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain
dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

B.Masalah-masalah pada tahapan anak usia prasekolah


1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air,
difteri, dan campak
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak
sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
Pada tahap bahaya fisik anak seusia prasekolah sangat rentan akan pola perkembangan
pada proses tumbuh kembangnya dan sangat perlu di perhatikan
4. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
keterampilan tertentu
5. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa
mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
6. Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami
regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan
menghisap jempol.
7. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye
movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar
terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang
terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu
dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi
adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.
8. Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun,
sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun,
kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya
sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta
kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun
dan 10% anak berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk
menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali
kesiapan anak.

C. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
a) Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
1) Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan
keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
2) Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
3) Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga
4) Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
5) Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga
6) Aktivitas rekreasi keluarga.
b) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang
belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
4) Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.
c) Lingkungan
1) Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh
minum yang digunakan.
2) Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
3) Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
4) Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang adadan
sejauh mana keluarga berinteraksi
d) Struktur keluarga
1) Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat
2) Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
4) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.
e) Fungsi keluarga
1) fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku
dikeluarga dan masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.
f) Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.
2) Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping
4) Strategi adaptasi disfungsional
g) Pemeriksaan kesehatan
h) Harapan keluarga
i) Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1) Identitas anak
2) Riwayat kehamulan sampai kelahiran
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
4) Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
5) Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah
dicapai ).
6) Periksaan kesehatan
j) Pengkajian fokus anak prasekolah
1) Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
2) Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
3) Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
4) Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
5) Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
6) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
7) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga dengan anak
usia pra sekolah, diagnose yang mungkin muncul diantaranya :
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif
b) Resiko Cidera
c) Resiko Trauma
d) Resiko Keracunan
e) Resiko Infeksi
f) Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan Rumah
g) Gangguan Pemenuhan Nutrisi
h) Perubahan Menjadi Orang Tua
i) Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
j) Gangguan Komunikasi Verbal
k) Gangguan Proses Keluarga
l) Isolasi Sosial

3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan berdasarkan dengan
diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian dan analisa data, serta sesuai
dengan tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan oleh perawat dan pasien. Dalam
menetapkan intervensi, sebagai perawat hendaknya mengacu pada peran perawat dalam
lingkup perawatan keluarga  dengan anak usia pra sekolah, yaitu :
a) Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
b) Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
c) Koordinator dg layanan pediatri
d) Penyedia dan pelaksana imunisasi
e) Konselor pada nutrisi dan latihan
f) Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
g) Pendidik tentang higiene perawatan gigi
h) Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
i) Fasilitator dalam hubungan interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai