Anda di halaman 1dari 9

KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH

Disusun oleh Kelompok 3 :


1. Fapan Rudiyanto
2. Feri Mastoni Waluyo
3. Fransiska Tiurlan Ritonga
4. Hendri saputra
5. Hermansyah

A. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman,
2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang
berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat penting, di mana kedua
orangtua menggunakan waktu mereka yang kemunkinan besar adalah pekerja,
baik pekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Pada tahap ini, anak-
anak prasekolah harus banyak belajar , khususnya dalam hal kemandirian.
Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan
sendiri tanpa campur tangan orangtua. Pengalaman di kelompok bermain
merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangannya. Peningkatan
yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial terjadi setelah anak menyelesaikan
sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al, 1968 dalam Friedman,
1992).
B. Definisi Anak prasekolah
Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun,
pada masa ini anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka
memiliki kekuatan. Pada usia prasekolah, anak membangun kontrol
sistem tubuh seperti kemampuan ke toilet, berpakaian, dan makan sendiri
(Potts & Mandeleco, 2012).
Menurut Montessori (dalam Noorlaila 2010), bawa usia 3-6 tahun
anak-anak dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia
prasekolah merupakan kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan
produktif bagi anak-anak.
C. Tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah
Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-
kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam meningatkan pertumbuhannya.
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat bergantung
pada orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa,
sehingga kebutuhan anak, suami/istri, dan ekerjaan (punya waktu/paruh waktu)
dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan
mengarahkan perkembangan keluarga dalam merancang dan mengarahkan
perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng
dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua mempunyai
peran untuk menstimulasi perkembangan individual anak, khususnya
kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai
berikut :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tempat
tinggal, privasi, dan rasa aman

2) Membantu anak untuk bersosialisasi


3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahakan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga ( keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap paling
repot)
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak
usia prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara
cepat belajar mengekspresikan diri mereka, misalnya menangkap
kemampuan bahasa secara cepat. Ketika anak mencapai usia prasekolah,
orangtua mulai belajar berpisah dengan anak-anaknya ketika mereka mulai
masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK. Tahap ini
terus berlangsung selama usia pra sekolah sampai memasuki usia sekolah.
D. Masalah Kesehatan Dalam Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak
Prasekolah
Masalah-masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada keluarga dengan
anak prasekolah, antara lain :
1. Masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular
yang lazim pada anak, jatuh, luka bakar.
2. Keracunan dan Kecelakaan-kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia
sekolah
3. Hiperaktif, tingkahlaku agresif
4. Neuropati
5. Enuresis (ngompol), encopresis (BAB di sembarang tempat)

E. Masalah Utama Yang Sering Terjadi Pada Tahap Perkembangan Keluarga


Dengan Anak Prasekolah
Usia pra sekolah adalah usia dimana anak sangat memerlukan perhatian
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya, karena pada masa ini
potensi anak dapat berkembang maksimal bila diperhatikan sejak dini. Bila
orangtua kurang ikut terlibat langsung dalam kegiatan anak, atau adanya
pengaruh stimulasi lain yang besar selain dari orangtua, maka dapat terjadi
keterlambatan tumbuh kembang anak dan tanda bahaya (redflag)
perkembangan anak tidak bisa di deteksi dini (IDAI, 2013). Gangguan yang sering
ditemukan adalah gangguan bicara dan bahasa. Pola asuh keluarga adalah hal
penting yang harus diperhatikan.
Masalah utama yang mempengaruhi perkembangan keluarga prasekolah, yaitu :
a. Ekonomi dan pendidikan keluaga
b. Waktu atau kemampuan keluarga yang terbatas untuk melibatkan anak dalam
kegiatan bermain dan berkomunikasi

F. Peran dan Fungsi Perawat Pada Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak
Prasekolah
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan sebagai unit
pelayanan yang ditujukan pada keluarga untuk mewujudkan keluarga yang
sehat. Fungsi perawat adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga
melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan.
Peran perawat antara lain :
1. Sebagai pendidik
Perawat bertanggungjawab memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluara, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
2. Sebagai coordinator pelaksana pelayanan perawatan
Perawat bertanggungjawab memberikan pelayanan perawatan yang
komprehensif dan berkesinambungan, diberikan untuk menghindari
kesenjangan antara keluarga dan unit kesehatan (puskesmas dan rumah
sakit)
3. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan
Perawat melakukan supervise atau pembinaan terhadap keluarga melalui
kunjungan rumah secara teratur baik pada keluarga berisiko tinggi maupun
tidak.
4. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan
Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga saat kontak
pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah
kesehatan. Dengan demikian, anggota keluarga yang sakit dapat menjadi
entry point bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga
secara komprehensif
5. Sebagai pembela (Advocat)
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak
keluarga. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta modifikasi
system perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak dan kewajiban mereka
sebagai klien.
6. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga , dan masyarakat
untuk memecahkan masalah kesehatan yang mereka hadapi, serta dapat
memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah tersebut.
7. Sebagai peneliti
Perawat keluarga, melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah kesehatan yang
muncul dalam keluarga biasanya trjadi menurut siklus atau budaya yang
dipraktikkan keluarga. Misalnya Diare pada balita terjadi karena budaya
menjaga kebersihan makanan dan minuman yang kurang.
G. Tindakan keperawatan keluarga

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini


(Murwani, 2007) :
a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-
masalah kesehatan dengan cara :
1) Memberikan informasi
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara :
1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara :
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,


dengan cara :
1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
F.Tindakan keperawatan keluarga

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini

(Murwani, 2007) :

f) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-

masalah kesehatan dengan cara :

1) Memberikan informasi

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

g) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,

dengan cara :

1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

h) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit dengan cara :

1) Mendemonstrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan

i) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkungan menjadi sehat, dengan cara :

1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

j) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

ada, dengan cara :

1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada


9

k) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,

dengan cara :

1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai