Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KELUARGA DENGAN USIA PRA-SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

SARINI
NIM : 201901157

PRORAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang

khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu

keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu

unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar,

pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anakAsuhan

Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret

atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak

merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak

dapat diulang setelah usianya bertambah.

keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui

praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan

masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses

keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya

kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.

Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian

kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada

anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses

tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan

kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam

pola hidup sehat.

Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan

perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa

pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/
toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga

remaja (11- 18 tahun ).

B.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah keperawatan keluarga.

2.  Untuk mengetahui tentang konsep tugas perkembangan keluarga dengan anak usia

pra sekolah

3. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dengan

anak usia pra sekolah.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Keluarga Dengan Anak Prasekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak

berusia 5 tahun (Duvall dan Miller,1985). Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat

penting dan memberi tuntutan bagi orang tua. Kedua orang tua banyak menggunakan

waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun

dengan waktu penuh. Namun dengan menyadari bahwa orang tua adalah ‘arsitek

keluarga’, maka adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka, agar

pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.

Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal

kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi

kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang

tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang

serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini.

Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah

anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam

Friedman, 1992).

B. Tugas Perkembangan Keluarga

Tugas perkembangan pada Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :

1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan

rasa aman

2. Membantu anak untuk bersosialisasi

3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga

harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)

5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)

6. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga

C. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah

mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep diri) dan secara cepat belajar

mengekspresikan diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara

cepat.

Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota

keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak

yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis

merupakan kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi

akan membantu memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan

dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya

diungkapkan dengan memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku

regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik

menangani persaingan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk

berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih

dicintai dan dikehendaki.

Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-

anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau

TK. Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah.

Berpisah seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan

penjelasan tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia


prasekolah, memberikan kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi

mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah

dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke rumah sakit, malakukan perjalanan atau

berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan anak sangat penting dalam

membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan.

Kedua orang tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk

mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan

tanggungjawab di rumah.

D. Masalah Kesehatan

1. Masalah kesehatan fisik :

a) Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk

mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka

bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian

dan cacat.

b) Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular

karena paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.

2. Masalah kesehatan psikososial:

a) Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan

perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang

dialami oleh banyak pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan

untuk masalah ini untuk memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit

yang vital ini.

b) Persaingan diantara kakak-adik

c) Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana,

kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak


seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak,

keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga

E. Perhatian Pelayanan Kesehatan

Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah

adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan

fisik,intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam

Friedman,1995).

Strategi – strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini,

karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat

menyebabkan konskuensi jangka pendek dan jangka panjang.

Pendidikan kesehatan diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan

utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol, seksualitas

manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan stress/ dukungan sosial.

F. Sumberdaya Keluarga Yang Dapat Diidentifikasi

1. Sumberdaya manusia

Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia lima tahun

(balita) adalah priode paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia.

Pada masa balita proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan

masa tersebut sebagai masa emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan

mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Karena

pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan dasar kemampuan, mental,

intelektual dan moral yang sangat menentukan sikap, nilai dan pola perilaku

seseorang di kemudian hari. Untuk mencapai tingkat kecerdasan yang optimal,

kecukupan gizi sangat penting dan dibutuhkan untuk pembentukan sel otak sejak

dalam kandungan sampai anak berusia 3 – 5 tahun dimana perkembangan otak


berlangsung sangat cepat. Kunci keberhasilan dalam pembinaan anak balita berada di

tangan orang tua karena hampir seluruh waktu anak berada dekat dengan orang

tuanya.

Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra sekolah

antara lain: kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan formal dan pengetahuan

keluarga/orang tua terhadap proses tumbuh kembang keluarga, kemampuan keluarga

mengambil keputusan.

2. Sumberdaya materi

a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak yang adekuat baik di dalam

maupun di luar rumah

b. Sumberdaya dalam bentuk jasa misalnya menghadirkan guru privat/perawat

keluarga untuk meningkatkan kemampuan parenting serta stimulasi tumbuh

kembang anak prasekolah

3. Sumberdaya waktu :sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap

keluarga sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu dengan optimal di

dalam keluarganya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian

Menurut Friedman (1995) dalam keseluruhan proses pengkajian, berfokus pada

siklus kehidupan keluarga akan mempertinggi pemahaman seorang profesional kesehatan

keluarga tentang stress yang menimpa keluarga, dan masalah-masalah keluarga yang

aktual atau potensial. Dalam menyelesaikan bagan perkembangan dari pengkajian

keluarga, area-area yang dianjurkan untuk dikaji adalah sebagai berikut:

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga prasekolah

2. Sejauhmana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan keluarga untuk tahap

perkembangan saat ini. Adalah penting untuk memperhatikan deviasi-deviasi dari

normal, karena deviasi ini dapat menjadi petunjuk adanya hambatan atau masalah,

tugas perkembangan keluarga yang harus terpenuhi pada tahap ini antara lain:

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi

dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain

juga harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)

f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

3. Riwayat keluarga sejak lahir hingga saat ini, termasuk tugas perkembangan keluarga

dan kesehatan serta kejadian dan pengalaman yang berhubungan dengan kesehatan

(perceraian,kematian,kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan keluarga. Beberapa


dari informasi ini (perceraian,perkawinan kematian)dapat dimasukkan ke dalam

genogram keluarga.

4. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asal,hubungan masa

lalu dan kini dengan kakek dan nenek)

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak

prasekolah antara lain:

1. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah

2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengambil keputusan

3. Resiko kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal mengambil keputusan masalah KB

4. Kesiapan peningkatan pengasuhan anak

5. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan

6. Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah

7. Proses keluarga terganggu

8. Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan

9. Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah

10. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak


C. Intervensi

Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu keluarga

adalahdan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan

individu dan keluarga (Friedman,1987). Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas

perkembangan keluarga memungkinkan keluarga bergerak maju ke arah tahap

perkembangn berikutnya. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga membantu

keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dari

anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang optimum.

Bagi perawat, memasukkan perspektif perkembangan ke dalam praktik

keperawatan keluarga sangat penting selama fase diagnostik dan perencanaan.


Tujuan Jangka
Diagnosa Tujuan Jangka Kriteria
Panjang Standar Evaluasi Intervensi
Keperawatan Pendek (Tupen) Evaluasi
(Tupan)

Ketidakseimbang Setelah diberikan Setelah dilakukan Verbal 1.Keluarga dapat 1. Kaji jadwal makan anak dan kebiasaan

an nutrisi kurang perawatan kunjungan 5 kali Psikomoto menjelaskn tentang makan, termasuk metode dalam

dari kebutuhan selama selama 1 kunjungan keluarga r pola makanan anak pemberian makan kepada anak di

tubuh bulankeluarga dapat prasekolah keluarga: untuk menentukan adekuat

berhubungan dapat merawat 1.Mengetahui pola 2.Keluarga dapat atau tidaknya pola makan yang diberikan

dengan An. X sehingga makanan anak membuat contoh 2. Kaji anak prasekolah apakah tidak dapat

ketidakmampuan status gizi anak usia prasekolah menu sederhana minum dengan cangkir atau tidak dapat

keluarga meningkat 2.Keluarga dapat untuk anak memegang makanan atau menggunakan

merawat anak ditandai dengan mendemonstrasika 3.BB anak naik 600gr alat makan dengan baik, atau jika anak

prasekolah anak n membuat contoh dalam 1 bulan. mengalami kesulitan menelan atau

mengkonsumsi menu sederhana mentoleransi terhadap tekstur makanan

nutrisi yang untuk anak tertentu: untuk memastikan apakah

adekuat: anak prasekolah intervensi lebih lanjut diperlukan atau


akan 3.BB anak tidak seperti terapi bicara atau terapi

menunjukan meningkat dari okupasi

kenaikan berat 600 gram dalam 1 3. Jelaskan pada keluarga tentang

badan dan bulan pentingnya pemberian makanan sehat

kenaikan tinggi untuk anak

badan 4. Jelaskan pada keluarga tentang pola

makanan anak usia prasekolah

5. Bersama keluarga mendemonstrasikan

cara membuat menu sederhana anak.

6. Koordinasi dengan petugas gizi

puskesmas tentang pemberian makanan

tambahan (PMT-ASI)

7. Anjurkan Keluarga untuk terus

memantau kenaikan BB anak setiap

bulan.
Koping keluarga Setelah diberikan Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat 4. Kaji sejarah keluarga untuk

tidak efektif perawatan 5 kali kunjungan , afektif mengidentifikasi: mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
berhubungan selama 1 bulan, maka anggota 1. Faktor –faktor keluarga

dengahn coping keluarga keluarga mampu penyebab stress 5. Tetepkan kapan saatnhya keuarga siap

ketidakmampuan membaik 1.Mengidentifikai 2. Mengidentifikasi mendapatkan bantuan perawat

keluarga faktor-faktor yang sumberdaya yang 6. Lakukan komunikasi dimulai dengan

mengambil dapat menyebabkan mensupport informasi yang singkat,karena keluraga

keputusan stress 3. Berinteraksi yang sedang di bawah tekanan akan sulit

2.Setiap angota dengan baik pada menerima banyak informasi

keluarga akan perawat dan setiap 7. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi

memakai sumber- anggota keluarga maslah yang dapat diselesaikan segera

sumber yang efektif dan menagguhkan masalah lain hingga

yang dapat tingkatan stress sudah menurun

mensupport 8. Menganjurkan setiap anggota keluarga

3.Setiap anggota untuk dapat mengungkapkan perasaan

keluarga dapat masing-masing tanpa mengadili satu

berinteraksi dengan sama lain

baik terhadap 9. Bantu keluarga mengidentifikasi koping


perawat dan yang positif di masa lalu yang berhasil

diantara anggota dilakukan

keluarga 10. Bantu anggota keluarga mengidentifikasi

pilihan-pilihan jika bingung mengambil

keputusan

Resiko Setelah diberikan Setelah dilakukan Verbal 1.Keluarga dapat 1.Jelaskan pada keluarga tentang macam-

kehamilan yang perawatan 5 kali kunjungan Psikomotor menjelaskan tentang macam tehnik kontrasepsi
tidak diinginkan selama 1 bulan keluarga dapat metode/cara berKB 2.Jelaskan tentang efektifitas alat

berhubungan keluarga 1.Mengetahui 2.Keluarga datang ke kontrasepsi

dengan mengerti tentang macam/cara Puskesmas untuk 3. Memotivasi keluarga untuk datang ke

ketidakmampuan KB sehingga berKB konsultasi KB Puskesmas untuk berKB

keluarga dapat 2.Menyatakan

mengenal memutuskan keinginan untuk

mengambil memilih salah berKB

keputusan satu metode/cara

masalah KB berKB

Kesiapan Setelah diberikan Setelah dilakukan 5 Keluarga dapat:

peningkatan perawatan kali kunjungan Verbal - memahami proses Meningkatkan keterampilan pengasuhan oleh

pengasuhan anak selama 1 bulan keluarga : Afektif tumbuh kembang orang tua:

keluarga 1. Orang psikomotor anak 1. Gunakan keluarga sebagai pusat


mengerti tentang tua/keluarga -memahami tentang pengasuhan untuk menyediakan

Proses parenting dapat lingkungan yang pendekatan yang holistik

menyediakan aman untuk tumbuh 2. Ajarkan keluarga tentang tumbuh

lingkungan kembang anak kembang anak prasekolah yang

yang aman dan -memiliki normal: untuk memberikan dasar bagi

terpelihara keterampilan dalam kebutuhan keterampilan dalam

untuk anak pengasuhan anak pengasuhan anak pada periode waktu

prasekolah: a. ini

2. orang tua 2. 3. Akui dan hargai ungkapan verbal

memiliki orangtua tentang perasaan mereka

keterampilan a. terkait dengan penyakit kronis pada

baru dalam anak, atau kesulitan untuk berperilaku

pengasuhan normal usia prasekolah: hal ini untuk

anak memvalidasi perasaan oraang tua

dengan baik

4. Hargai pengasuhan yang positif dan


respek terhadap tumbuh kembang

anak yang normal (akan membantu

orang tua membangun kedekatan

kepada anak prasekolah yang dapat

digunakan dalam kondisi marah atau

frustasi)

5. Akui dan berikan pujian terhadap

keterampilan dalam pengasuhan yang

positif: untuk menambah kepercayaan

diri bagi mereka dalam mengasuh

anak

6. Berikan role model kebiasaan

Mengasuh yang baik terkait dengan

komunikasi dan melatih disiplin anak

prasekolah
Resiko injury Setelah diberikan Setelah dilakukan 5 Verbal - Keluarga dapat Pencegahan injury:

pada anak asuhan kali kunjungan : psikomotor mengenali situasi 1. Ajarkan pada keluarga untuk

berhubungan keperawatan , 1.keluarga dapat berpotensi terkena mengajarkan pada anak untuk tidak

ketidakmampuan keamanan akan mengenali situasi injuri pada anak mendekati jalan raya, dan jika akan

keluarga terjaga: tidak kapan saja anak prasekolah;di jalan menyeberang harus didampingi orang
memodifikasi akan terjadi berpotensi terkena raya,mengendarai dewasa:untuk menghindari kecelakaan

lingkungan injury pada anak injuri sepeda/mainan, hal- saat berjalan kakai

2. keluarga dapat hal yang berpotensi 2. Ajarkan agar anak menghunakan helm

menyediakan menimbulkan injuri saat mengendarai mainan untuk

lingkungan yang di lingkungan menghindari cidera kepala dan

aman bagi anak rumah misalnya membiasakan anak untuk menggunakan

agar terhindar dari listrik,kompor,dll helm

injuri -keluarga dapat 3. Ajarkan keluarga agar anak diajarkan

3. keluarga dapat melakukan untuk mematuhi peraturan di rumah

mendemonstrasikan pertolongan pertama terkait dengan penggunaan listrik,dll;

cara-cara jika terjadi injuri anak prasekolah sudah dapat mengikuti

pertolongan pada anak perintah sederhana dan melaksanakan

pertama pada anak perintah/nasihat

jika terjadi injuri. 4. Ajarkan pada keluarga untuk tidak

meninggalkan anak prasekolah sendirian

di kolam renang atu sumber air lainnya


untuk mencegah tenggelam

5. Ajarkan keluarga penanganan pertama

pada kecelakaan,untuk meminimalkan

akibat jika terjadi injuri


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah adalah suatu rangkaian

kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada

anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses

tumbuh kembangnya.

Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan

pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan

berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat

penting agar anak tidak terkena penyakit atau masalah kesehatan.

B. Saran

Bagi mahasiswa, diharapkan sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini

atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.

EGC,

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai