Anda di halaman 1dari 29

1

KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH A. DEFINISI Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun (Duvall dan Miller,1985). Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang tua. Kedua orang tua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun dengan menyadari bahwa orang tua adalah arsitek keluarga, maka adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari. Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam Friedman, 1992).

B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA Tugas perkembangan pada tahap ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan kebutuhan anggota

Keluarga dengan Anak Pra a. Memenuhi Sekolah

keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan rasa aman b. Membantu anak untuk bersosialisasi c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar

keluarga

(keluarga

lain

dan

lingkungan sekitar) e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot) f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep diri) dan secara cepat belajar mengekspresikan diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara cepat. Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi akan membantu memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya diungkapkan dengan memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik menangani persaingan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki. Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau TK. Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah. Berpisah seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan penjelasan tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah, memberikan

kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke rumah sakit, malakukan perjalanan atau berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan. Kedua orang tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah

untuk mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan tanggungjawab di rumah.

C. MASALAH KESEHATAN : a. Masalah kesehatan fisik : 1) Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian dan cacat. 2) Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular karena paparan spesifik virus dan bakteri meningkat. b. Masalah kesehatan psikososial: 1) Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti

menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan untuk masalah ini untuk memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini. 2) Persaingan diantara kakak-adik 3) Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalahmasalah pengasuhan anak seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga

D. PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia pra sekolah adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik,intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson,1088,hal 177, dalam Friedman,1995). Strategi strategi promosi kesehatan umum berhubungan erat selama tahap ini, karena tingkah laku gaya hidup yang dipelajari selama masa kanakkanak dapat menyebabkan konskuensi jangka pendek dan jangka panjang. Pendidikan kesehatan diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, penanganan stress/ dukungan sosial.

E. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH 1. PENGKAJIAN Menurut Friedman (1995) dalam keseluruhan proses pengkajian, berfokus pada siklus kehidupan keluarga akan mempertinggi pemahaman seorang profesional kesehatan keluarga tentang stress yang menimpa keluarga, dan masalah-masalah keluarga yang aktual atau potensial. Dalam menyelesaikan bagan perkembangan dari pengkajian keluarga, area-area yang dianjurkan untuk dikaji adalah sebagai berikut: a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga prasekolah b. Sejauhmana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan keluarga untuk tahap perkembangan saat ini. Adalah penting untuk

memperhatikan deviasi-deviasi dari normal, karena deviasi ini dapat menjadi petunjuk adanya hambatan atau masalah, tugas

perkembangan keluarga yang harus terpenuhi pada tahap ini antara lain: 1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan rasa aman

2) Membantu anak untuk bersosialisasi 3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi 4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) 5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot) 6) Pembagian tanggungjawab anggota keluarga 7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

c. Riwayat keluarga sejak lahir hingga saat ini, termasuk tugas perkembangan keluarga dan kesehatan serta kejadian dan pengalaman yang berhubungan dengan kesehatan

(perceraian,kematian,kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan keluarga. Beberapa dari informasi ini (perceraian,perkawinan

kematian)dapat dimasukkan ke dalam genogram keluarga. d. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga

asal,hubungan masa lalu dan kini dengan kakek dan nenek)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak prasekolah antara lain: a. Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah b. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah c. Proses keluarga terganggu

d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan e. Kesiapan untuk peningkatan parenting f. Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan g. Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah h. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak i. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

3. RENCANA INTERVENSI Salah satu tujuan penting dari keperawatan keluarga adalah membantu keluarga adalahdan anggotanya bergerak ke arah penyelesaian tugas-tugas perkembangan individu dan keluarga (Friedman,1987). Penguasaan satu kumpulan tugas-tugas perkembangan keluarga memungkinkan keluarga bergerak maju ke arah tahap perkembangn berikutnya. Untuk mencapai tujuan ini, perawat keluarga membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dari anggota keluarga secara individual dan fungsi keluarga yang optimum. Bagi perawat, memasukkan perspektif perkembangan ke dalam praktik keperawatan keluarga sangat penting selama fase diagnostik dan perencanaan. Beberapa contoh intervensi keperawatan keluarga untuk keluarga prasekolah: Diagnosa Keperawatan Tujuan Jangka Panjang (Tupan)
Setelah diberikan perawatan selama

Tujuan Jangka Pendek (Tupen)


Setelah dilakukan

Kriteria Evaluasi

Standar Evaluasi

Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

Verbal Psikomotor

1.Keluarga dapat

1.

Kaji jadwal makan anak dan kebiasaan

kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak prasekolah

selama 1 bulankeluarga dapat merawat An. X sehingga status gizi anak meningkat ditandai dengan anak mengkonsumsi nutrisi yang adekuat: anak akan menunjukan kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi badan

kunjungan 5 kali kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui pola makanan anak usia prasekolah 2.Keluarga dapat mendemonstra sikan membuat contoh menu sederhana untuk anak prasekolah 3.BB anak meningkat dari 600 gram dalam 1 bulan

menjelaskn tentang pola makanan anak prasekolah 2.Keluarga dapat membuat contoh menu sederhana untuk anak 3.BB anak naik 600gr dalam 1 bulan.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Koping keluarga tidak

Setelah diberikan

Setelah

Verbal

Keluarga

4.

makan, termasuk metode dalam pemberian makan kepada anak d keluarga: untuk menentukan adekua atau tidaknya pola makan yang diberikan Kaji anak prasekolah apakah tidak dapa minum dengan cangkir atau tidak dapat memegang makanan atau menggunakan ala makan dengan baik atau jika anak mengalami kesulitan menelan atau mentoleransi terhadap tekstu makanan tertentu untuk memastikan apakah intervens lebih lanju diperlukan atau tidak seperti terapi bicara atau terapi okupasi Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemberian makanan sehat untuk anak Jelaskan pada keluarga tentang pola makanan anak usia prasekolah Bersama keluarga mendemonstrasikan cara membuat menu sederhana untuk anak. Koordinasi dengan petugas giz puskesmas tentang pemberian makanan tambahan (PMT ASI) Anjurkan Keluarga untuk terus memantau kenaikan BB anak setiap bulan. Kaji sejarah keluarga

efektif berhubungan dengahn ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

perawatan selama 1 bulan, coping keluarga membaik

dilakukan 5 kali kunjungan , maka anggota keluarga mampu 1.Mengidentifik ai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress 2.Setiap angota keluarga akan memakai sumber-sumber yang efektif yang dapat mensupport 3.Setiap anggota keluarga dapat berinteraksi dengan baik terhadap perawat dan diantara anggota keluarga

afektif

dapat mengidentif ikasi: 1. Faktor 5. faktor penyebab stress 2. Mengide 6. ntifikasi sumberd aya yang mensupp ort 3. Berintera ksi dengan 7. baik pada perawat dan setiap anggota keluarga

untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keluarga Tetepkan kapan saatnhya keuarga siap mendapatkan bantuan perawat Lakukan komunikas dimulai dengan informasi yang singkat,karena keluraga yang sedang di bawah tekanan akan sulit menerima banyak informasi Bantu keluarga untuk mengidentifikasi maslah yang dapa diselesaikan segera dan menagguhkan masalah lain hingga tingkatan stress sudah menurun 8. Menganjurkan setiap anggota keluarga untuk dapa mengungkapkan perasaan masing masing tanpa mengadili satu sama lain 9. Bantu keluarga mengidentifikasi koping yang positif d masa lalu yang berhasil dilakukan 10. Bantu anggota keluarga mengidentifikasi pilihan-pilihan jika bingung mengambi keputusan

Resiko kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal mengambil keputusan masalah KB

Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti tentang KB sehingga dapat memutuskan memilih salah satu metode/cara berKB

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui macam/cara berKB 2.Menyatakan keinginan untuk berKB

Verbal Psikomotor

1.Keluarga dapat menjelaska n tentang metode/cara berKB 2.Keluarga datang ke Puskesmas untuk

1.Jelaskan pada keluarga tentang macam-macam tehnik kontrasepsi 2.Jelaskan tentang efektifitas ala kontrasepsi 3. Memotivasi keluarga untuk datang ke Puskesmas untuk berKB

konsultasi KB Kesiapan peningkatan pengasuhan anak Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti tentang Proses parenting Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1. Orang tua/keluarg a dapat menyediak an lingkungan yang aman dan terpelihara untuk anak prasekolah: 2. orang tua memiliki keterampila n baru dalam pengasuhan anak Keluarga dapat: - memahami proses tumbuh kembang anak -memahami tentang lingkungan yang aman untuk tumbuh kembang anak -memiliki keterampila n dalam pengasuhan anak

Verbal Afektif psikomotor

Meningkatkan keterampilan pengasuhan oleh orang tua: 1. Gunakan keluarga sebaga pusat pengasuhan untuk menyediakan pendekatan yang holistik 2. Ajarkan keluarga tentang tumbuh kembang anak prasekolah yang normal: untuk memberikan dasar bag kebutuhan keterampilan dalam pengasuhan anak pada 2. periode waktu ini 3. Akui dan harga ungkapan verba orangtua tentang perasaan mereka terkait dengan penyakit kronis pada anak, atau kesulitan untuk berperilaku normal usia prasekolah: ha ini untuk memvalidasi perasaan oraang tua dengan baik 4. Hargai pengasuhan yang positif dan respek terhadap tumbuh kembang anak yang normal (akan membantu orang tua membangun kedekatan kepada anak

10

Resiko injury pada anak berhubungan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Setelah diberikan asuhan keperawatan , keamanan akan terjaga: tidak akan terjadi injury pada anak

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan : 1.keluarga dapat mengenali situasi kapan saja anak berpotensi terkena injuri 2. keluarga dapat menyediakan lingkungan yang aman bagi anak agar terhindar dari injuri 3. keluarga dapat mendemonstrasi kan cara-cara pertolongan pertama pada anak jika terjadi injuri.

Verbal psikomotor

Keluarga dapat mengenali situasi berpotensi terkena injuri pada anak prasekolah; di jalan raya,menge ndarai sepeda/mai nan, hal-hal yang berpotensi menimbulk an injuri di lingkungan rumah misalnya listrik,komp or,dll -keluarga dapat melakukan pertolongan

prasekolah yang dapat digunakan dalam kondis marah atau frustasi) 5. Akui dan berikan pujian terhadap keterampilan dalam pengasuhan yang positif: untuk menambah kepercayaan dir bagi mereka dalam mengasuh anak 6. Berikan role model kebiasaan Mengasuh yang baik terkai dengan komunikasi dan melatih disiplin anak prasekolah Pencegahan injury: 1. Ajarkan pada keluarga untuk mengajarkan pada anak untuk tidak mendekati jalan raya dan jika akan menyeberang harus didampingi orang dewasa:untuk menghindari kecelakaan saa berjalan kakai 2. Ajarkan agar anak menghunakan helm saat mengendara mainan untuk menghindari cidera kepala dan membiasakan anak untuk menggunakan helm 3. Ajarkan keluarga agar anak diajarkan untuk mematuh peraturan di rumah terkait dengan penggunaan listrik,dll; anak prasekolah sudah dapat mengikut

11

pertama jika terjadi injuri pada anak

4.

5.

perintah sederhana dan melaksanakan perintah/nasihat Ajarkan pada keluarga untuk tidak meninggalkan anak prasekolah sendirian di kolam renang atu sumber air lainnya untuk mencegah tenggelam Ajarkan keluarga penanganan pertama pada kecelakaan,untuk meminimalkan akiba jika terjadi injuri

F. CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S


DENGAN ANAK PRA SEKOLAH

I.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN Hari/tanggal Oleh Metode : 2 Mei 2011 : Eva Rahayu : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik

A. DATA KELUARGA 1. Identitas Keluarga a. Nama KK b. Jenis Kelamin c. Umur d. Pendidikan e. Agama f. Pekerjaan g. Alamat : Tn. S : Laki-laki : 32 tahun : sarjana : Islam : Pegawai Bank : Dusun Gamping Tengah RT 03/RW 14 Ambarketawang, Gamping, Sleman

12

Suku/kebangsaan

: Jawa/Indonesia

Jumlah anggota keluarga : 4 orang (Termasuk KK) 2. Susunan Anggota keluarga


No 1 2 3 Nama Ny.S An.AT An.BP Umur 34 th 40 bln 11 bln Sex Pr Pr Pr Hub dg KK Isteri Anak II Anak III Pendd S1 Pekerjaan Ket Sehat Sehat BGM

3. Tipe keluarga Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/nuclear family dimana dalam keluarga terdiri ayah ibu dan anak-anak dan mertua. 4. Genogram

Keterangan : : Perempuan : Laki-laki : Garis Perkawinan : Garis Keturunan : Tinggal dalam satu rumah : An.BP : Meninggal

5. Suku Bangsa dan Agama

13

Keluarga Tn. S semuanya suku jawa asli. Semua anggota keluarga beragama Islam. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tuan S adalah seorang karyawan di salah satu bank swasta di Jogjakarta Penghasilan Tn S rata-rata perbulan Rp.3 500.000 Rp. 4.500.000. Istri Tn S juga seorang wanita bekerja di bank yang sama dengan suaminya, penghasilan Ny.S rata-rata Rp.3000.000Rp.3.500.000 perbulan. Secara umum penghasilan keluarga Tn.S sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung untuk masa depan anak-anak mereka 7. Aktifitas Rekreasi Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn.S dan Ny.S sibuk bekerja dari pagi hingga sore hari dari senin hingga sabtu. Jika ada waktu yang luang kadang-kadang mereka pergi ke tempat perbelanjaan untuk rekreasi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga Tn.S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak prasekolah 2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada tahap anak prasekolah adalah: a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggl, privasi dan rasa aman b. Membantu anak untuk bersosialisasi c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi

14

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot) f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak Dari beberapa tugas perkembangan tersebut tugas perkembangan yang belum dipenuhi oleh keluarga adalah: a. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak yang belum maksimal, karena istri dan suami bekerja penuh waktu setiap hari selama 6 hari kerja, yang tentunya setiap pulang kerja yang mereka rasakan adalah rasa lelah dan hal ini menyebabkan hubungan suami istri menjadi kurang harmonis dan seringnya terjadi pertengkaran. b. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak yang masih kurang, berdasarkan hasil wawancara Ny.S mengatakan bahwa ia belum memberikan stimulasi yang yang optimal pada anak-anaknya dan Ny.S mengatakan ingin sekali mengetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang anak

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti Tn. S Pada saat pengkajian KU baik, Hasil pemeriksaan fisik Temp. 36,50C, Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/mnt tidak ditemukan kelainan,tidak sedang menderita suatu penyakit.

15

Ny.S Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian Temp : 36,30C Tekanan Darah 100/80 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan badannya sehat, tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.

An.AT KU baik anak dikeluhkan Batuk pilek sejak kemarin,hasil pemeriksaan fisik temp: An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp : 30 x/mnt,Pharing agak hiperemis,Hidung : ingus(+), dada/thorak : wheezing(-), ronkhi (-), BB : 10 Kg,TB : 92 Cm,Immunisasi lengkap. An. BP KU baik, KU baik,turgor 70 cm,LK: kulit baik,pergerakan aktif,

.BB : 8000, TB : immunisasi lengkap.

43 cm. Pada KMS ,riwayat

Riwayat kelahiran : Berat badan lahir :2700 gram,panjang badan 47 cm,LK orang tua lupa, persalinan spontan brach ditolong oleh bidan di rumah,kelainan lahir tidak ada. Tingkat perkembangan balita saat ini : - Motorik kasar : Anak dapat bangkit untuk berdiri , berdiri

dengan pegangan, anak belum dapat berdiri sendiri dan belum dapat berjalan. - Motorik halus : Anak dapat memegang dan membenturkan dua buah benda dan dapat menaruh benda pada suatu tempat - Sosial : Anak dapat bertepuk tangan, melambaikan dan dapat

tangan, minum dengan cangkir menirukan kegiatan. - Bahasa :

Anak dapat mengoceh, menyebut mama-papa dan dapat mengucapkan satu kata.

4. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)

16

a. Riwayat penyakit dahulu Keluarga mengatakan bahwa Tn..S sekeluarga dalam keadaan sehat-sehat saja dan tidak pernah menderita suatu penyakit yang parah. b. Penyakit keturunan Tn.S mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan baik dari pihak Tn.S maupun Ny.S. c. Penyakit kronis/menular Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular. d. Kecacatan anggota keluarga Tn.S mengatakan bahwa tidak ada riwayat keluarga yang menderita kecacatan fisik maupun mental. e. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksakan di dokter praktek swasta/RS swasta

5.Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual. - Keluarga Tn. S merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan seluruh anggota keluarga merasa nyaman karena tetangga baikbaik. - Riwayat spiritual anggota keluarga Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan mengikuti kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali.

6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Layanan Kesehatan. Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan baik terbukti dengan kebiasaaan anggota keluarga memeriksakan diri ke Puskesmas. 7 Pola Pengambilan Keputusan

17

Setiap ada masalah maka selalu dimusyawarahkan untuk mengambil keputusan, biasanya ayah yang dominan dalam pengambilan keputusan. 8. Kebiasaan Anggota keluarga sehari-hari. a.Makan Keluarga Tn.S terbiasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu kadang-kadang. Namun keluarga jarang makan bersama-sama karena Tn.S dan Ny.S pada jam makan ditempat kerja sedangkan waktu makan anaknya bersama-sama karena disuapi oleh pembantunya. Kompisisi makanan kedua anaknya hampir sama sementara untuk An.BP dibuat lebih lunak dari makanan

kakaknya(An.AT). b.Minum Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 6 8 gelas per hari. c.Cara mengolah makanan Ny. S tidak memasak makanan sendiri di dapur , cara memasak yang dilakukan oleh pembantunya sayuran biasanya dipotong baru dicuci. Air minum dari sumur dan selalu dimasak lebih dahulu. d.Cara penyajian Makanan yang disajikan di meja setelah dimasak, bila ada sisa ditutup di atas meja dengan tutup saji. Keluarga yang mau makan ambil sendiri-sendiri. 9. Pola aktivitas dan Istirahat Kebiasaaan istirahat anggota keluarga Tn. yaitu hampir semua anggota memiliki kebiasaan tidur siang. Tn.S dan Ny.S tidak sempat berolah raga karena keduanya sibuk bekerja dengan waktu yang penuh. 10. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan

18

Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan. 11. Reproduksi Kebutuhan pasangan seksual keluarga terpenuhi, saat

pengkajian Ny.S mengatakan bahwa dirinya belum ber-KB karena sejak melahirkan anaknya yang kedua belum menstruasi sehingga menurutnya tidak perlu berKB.

C. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi dalam keluarga berjalan kurang baik, bila ada permasalahan jarang dimusyawarahkan. 2. Struktur Kekuatan Keluarga Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak dan kepala keluarga serta famili yang lain sangat mendukung. 3. Struktur Peran Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing dengan baik. Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara anak-anak di rumah.

D. Fungsi Keluarga Secara umum keluarga Tn. S sudah memenuhi fungsi keluarga baik fungsi afektif, sosialisasi, dan perawatan kesehatan . Tugas Keluarga meliputi : 1. Mengenal masalah kesehatan a. Keluarga belum mengenal dengan baik bahwa kekurangan BB pada anak merupakan masalah kesehatan kesehatan. b. Keluarga belum mengenal koping keluarga yang baik 2. Mengambil keputusan a. Keluarga sudah memeriksakan/menimbangakan BB anak ke dokter anak

19

b. Keluarga belum mampu mengambil keputusan terkait dengan koping keluarga yang efektif 3. Merawat anggota keluarga Keluarga belum mampu merawat anaknya dengan gizi kurang karena belum tahu tentang perawatan anak dengan gizi kurang. 4. Memelihara lingkungan Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari lingkungan disekitar rumah bersih 5. Menggunakan fasilitas kesehatan Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter praktek swasta/Rs

E. Stres dan Koping Keluarga Keluarga Tn.S mengatakan bahwa sangat mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Tuhan Yang MahaEsa. Terhadap anaknya yang gizinya kurang keluarga tidak terlalu

mempermasalahkan

karena keluarga sudah berusaha memenuhi

kebutuhan makanan anaknya.

a. Faktor Lingkungan dan Masyarakat 1. Rumah Keluarga menempati rumah sendiri, jenis permanen, dinding / tembok dari batu bata, lantai keramik mempunyai 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, kamar mandi dan WC dan ruang makan . Ventilasi cukup ,pencahayaan baik dan penerangan dengan listrik.

Denah Rumah Keluarga Tn.S 4 5

20

Gang

Keterangan :

|| Pintu 1. Ruang Tamu 2. Kamar Tidur 3. Dapur 4. Kamar Mandi 5. WC

2. Sampah Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga kemudian diambil oleh petugas seminggu dua kali 3. Sumber air minum Keluarga menggunakan PDAM . 4. Jamban Keluarga Keluarga Tn. S mempunyai jamban sendiri, jenis kloset duduk, kondisi baik. 5. Pembuangan Air Limbah Keluarga Ny. S mempunyai tempat pembuangan air limbah yang kondisinya masih baik. 6. Halaman rumah Pada saat kunjungan halaman rumah tampak bersih. 7. Lingkungan rumah Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah belum dimanfaatkan dengan baik. 8. Fasilitas

21

Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak 300 meter dari rumah, fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 1 km, dokter praktek 1-2 km, rumah sakit masjid 400 meter dari rumah. 5-6 km, fasilitas peribadatan seperti

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Data


Data Subyektif 1.Ny.S mengatakan badan anaknya kurus 2.Nafsu makan anaknya baik tetapi BB nya masih dibawah garis merah 3.Ny.S mengatakan tidak pernah membuat menu khusus untuk anaknya Data Obyektif 1.KU baik,turgor kulit baik,pergerakan aktif 2.BB : 10TB : 92 cm.Pada KMS menunjukan BGM(gizi kurang)

Masalah Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Kemungkinan Penyebab
Ketidakmampuan keluarga merawat An.AT dengan gizi kurang(BGM) karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi sehat.

Typologi Masalah
Aktual

22

Data Subyektif 1.Ny.S mengatakanAn.AT batuk pilek sejak 2 hr. 2.An.BP dan kakaknya tidur dalam satu kamar 3.Ny.S memberikan obat paracetamol,CTM pada anaknya sisa obat waktu anaknya sakit dahulu Data obyektif 1.An.AT : temp: 36,50C,Nadi 122 x/mnt Resp : 30 x/mnt,Pharing agak hiperemis,Hidung : ingus(+),dada/thorak :wheezing(-),ronkhi (-)

Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP

Ketidakmampuan keluarga merawat anaknya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.

Resiko

Data Subyektif 1.Ny.S mengatakan kalau pulang kerja sering merasa sangat lelah dan mudah emosi 2. Ny.S mengatakan mereka sering bertengkar karena permasalahan permasalahan kecil

Koping keluarga tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan menyelesaikan permasalahan keluarga

Aktual

Data subjektif: 1. Ny.S mengatakan bahwa ia belum memberikan stimulasi yang yang optimal pada anak-anaknya 2. Ny.S mengatakan ingin sekali mengetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang anak Data objektif: Berdasarkan pemeriksaan dengan DDST kedua anak Tn.S mencapai tumbuhkembang yang normal

Kesiapan peningkatan pengasuhan anak

wellness

1. 2. 3.

n Y n Y

23

III.

PERENCANAAN a.Penentuan Prioritas Masalah 1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.BP keluarga Tn.S b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi.
No 1. Kriteria Sifat masalah : Aktual Hitungan 3/3 x 1 Skor 1 Pembenaran Anak At dengan BB bawah garis Merah menunjukan bahwa gizi anak kurang. Sumber daya keluarga berupa waktu dan tenaga cukup, , adnya dukungan dari masyarakat melalui posyandu dan fasilitas kesehatan mudah dijangkau. Masalah ini dirasakan cukup lama dan sedang dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan status gizi anak Keluarga menyadari akan keadaan gizi anak tetapi akan tetapi perlu waktu dan biaya yang cukup untuk mengatasinya

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah : Mudah

2/2 x 2

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tapi tidak perlu segera ditangani Jumlah

1/2 x 1

1/2

4 1/6

2. Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.
No 1. Kriteria Sifat masalah : Resiko Hitungan 2/3 x 1 Skor 2/3 Pembenaran An.BP dengan status gizi kurang akan mudah tertular penyakit infeksi. Pendidikan keluarga(Ny.S) yang cukup,sumber daya keluarga dan masyarakat yang memadai dan adanya fasilitas kesehatan yang

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian

x2

24

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

4.

Menonjolnya masalah Tidak dirasakan

0/2 x 1

terjangkau. Memisahkan An.BP dengan kakaknya agak susah karena tidur dalam satu kamar,namun usaha-usaha pencegahan dan pengobatan sudah dilakukan dengan baik. Keluarga Tn.S tidak menyadari bahwa penyakit infeksi mudah menular pada anak yang daya tahan tubuhnya rendah.

Jumlah

21/3

3. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam pemecahan masalah keluarga
No 1. 2. Kriteria Sifat masalah : Resiko Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian Hitungan 2/3 x 1 x2 Skor 2/3 1 Pembenaran Masalah sudah terjadi Sumber daya keluarga dan masyarakat yang memadai, tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau namun pengetahuan keluarga tentang koping yang efektif masih kurang. Masalah ini sudah lama dirasakan oleh Ny.S dan Tn.S t Tn.S dan Ny.S merasakan ada masalah dan merasa perlu segera ditangani

3. 4.

Potensial untuk dicegah : cukup Menonjolnya masalah : dirasakan dan perlu penanganan segera Jumlah

2/3 x 1 2/2 x 1

2/3 1

3 2/6

4. Kesiapan peningkatan pengasuhan anak


No 1. 2. Kriteria Sifat masalah : wellness Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian Hitungan 1/3 x 1 x2 Skor 1/3 1 Pembenaran potensial untuk ditingkatkan Sumber daya keluarga dan masyarakat yang memadai, tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau namun pengetahuan keluarga tentang parenting kurang serta waktu yang dimiliki terbatas masalah tidak cukup pelik dan berlangsung belum lama

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

25

4.

Menonjolnya masalah : dirasakan dan perlu penanganan segera Jumlah

2/2 x 1

Tn.S dan Ny.S merasakan ada masalah dan merasa perlu segera ditangani

2 5/6

Dari hasil skoring diatas maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah : 1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.At keluarga Tn.S b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anak gizi kurang karena kurangya pengetahuan keluarga tentang pola makanan bayi. 2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam pemecahan masalah keluarga 3. Kesiapan peningkatan pengasuhan anak pada keluarga Tn.S 4. Resiko tertularnya penyakit infeksi pada An.BP keluarga Tn.S

berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anak sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga dan rendahnya daya tahan tubuh anak.

b. Perencanaan Keperawatan No. Dx Tujuan Jangka Panjang (Tupan)


Setelah diberikan perawatan selama selama 1 bulan keluarga dapat merawat An. At sehingga status gizi anak meningkat ditandai dengan anak mengkonsumsi nutrisi yang adekuat: anak

Tujuan Jangka Pendek (Tupen)


Setelah dilakukan kunjungan 5 kali kunjungan keluarga dapat 1.Mengetahui pola makanan anak usia prasekolah 2.Keluarga dapat mendemonstra sikan

Kriteria Evaluasi

Standar Evaluasi

Intervensi
1.

Verbal Psikomotor

1.Keluarga dapat menjelaskn tentang pola makanan anak prasekolah 2.Keluarga dapat membuat contoh menu

1.

2.

Kaji jadwal makan anak dan kebiasaan makan, termasuk metode dalam pemberian makan kepada anak di keluarga: untuk menentukan adekuat atau tidaknya pola makan yang diberikan Kaji anak prasekolah apakah tidak dapat minum dengan cangkir atau tidak

26

akan menunjukan kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi badan

membuat contoh menu sederhana untuk anak prasekolah 3.BB anak meningkat dari 600 gram dalam 1 bulan

sederhana untuk anak 3.BB anak naik 600gr dalam 1 bulan.

3.

4.

5.

6.

7.

Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan, coping keluarga membaik

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan , maka anggota keluarga mampu 1.Mengidentifik ai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress 2.Setiap angota keluarga akan

Verbal afektif

1. Keluarga dapat mengidentif ikasi: 1. Faktor 2. faktor penyebab stress 2. Mengident 3. ifikasi sumberday a yang mensuppo rt

dapat memegang makanan atau menggunakan alat makan dengan baik, atau jika anak mengalami kesulitan menelan atau mentoleransi terhadap tekstur makanan tertentu: untuk memastikan apakah intervensi lebih lanjut diperlukan atau tidak seperti terapi bicara atau terapi okupasi Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemberian makanan sehat untuk anak Jelaskan pada keluarga tentang pola makanan anak usia prasekolah Bersama keluarga mendemonstrasikan cara membuat menu sederhana untuk anak. Koordinasi dengan petugas gizi puskesmas tentang pemberian makanan tambahan (PMTASI) Anjurkan Keluarga untuk terus memantau kenaikan BB anak setiap bulan. Kaji sejarah keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keluarga Tetapkan kapan saatnhya keuarga siap mendapatkan bantuan perawat Lakukan komunikasi dimulai dengan informasi yang singkat,karena anggota keluarga

27

memakai sumber-sumber yang efektif yang dapat mensupport 3.Setiap anggota keluarga dapat berinteraksi dengan baik terhadap perawat dan diantara anggota keluarga

3.

Berintera ksi dengan baik pada perawat 4. dan setiap anggota keluarga

Setelah diberikan perawatan selama 1 bulan keluarga mengerti tentang Proses parenting

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1. Dapat memahami proses tumbuh kembang anak 2. Orang tua/keluarg a dapat menyediak an lingkungan yang aman dan terpelihara untuk anak prasekolah: 3. orang tua memiliki keterampila

Verbal Afektif psikomotor

Keluarga dapat: 1. Memaham i proses tumbuh kembang anak 2. Memaham i tentang lingkunga n yang aman untuk tumbuh kembang anak 3. Memiliki keterampil an dalam pengasuha n anak

yang sedang di bawah tekanan akan sulit menerima banyak informasi Bantu keluarga untuk mengidentifikasi maslah yang dapat diselesaikan segera dan menagguhkan masalah lain hingga tingkatan stress sudah menurun 5. Menganjurkan setiap anggota keluarga untuk dapat mengungkapkan perasaan masingmasing tanpa mengadili satu sama lain 6. Bantu keluarga mengidentifikasi koping yang positif di masa lalu yang berhasil dilakukan 7. Bantu anggota keluarga mengidentifikasi pilihan-pilihan jika bingung mengambil keputusan Meningkatkan keterampilan pengasuhan oleh orang tua: 1. Gunakan keluarga sebagai pusat pengasuhan untuk menyediakan pendekatan yang holistic 2. Ajarkan keluarga tentang tumbuh kembang anak prasekolah yang normal: untuk memberikan dasar bagi kebutuhan keterampilan dalam pengasuhan anak pada periode waktu ini 3. Akui dan hargai ungkapan verbal orangtua tentang m perasaan 2. mereka terkait dengan

28

n baru dalam pengasuhan anak

4.

5.

6.

penyakit kronis pada anak, atau kesulitan untuk berperilaku normal usia prasekolah: hal ini untuk memvalidasi perasaan oraang tua dengan baik Hargai pengasuhan yang positif dan respek terhadap tumbuh kembang anak yang normal (akan membantu orang tua membangun kedekatan kepada anak prasekolah yang dapat digunakan dalam kondisi marah atau frustasi) Akui dan berikan pujian terhadap keterampilan dalam pengasuhan yang positif: untuk menambah kepercayaan diri bagi mereka dalam mengasuh anak Berikan role model kebiasaan Mengasuh yang baik terkait dengan komunikasi dan melatih disiplin anak prasekolah

K e l u a r g a d a p a t

Setelah diberikan perawatan selama 1 minggu keluarga mengerti dan dapat merawat anaknya yang sakit

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga : 1.Mengetahui cara pencegahan anak sakit 2.Mengetahui cara merawat anak sakit

Verbal Psikomotor

1.

Keluarga dapat menjelas kan cara pencega han dan perawata n anak sakit 2. Anak dibawa ke Puskesm as/ petugas kesehatan bila sakit

1.Jelaskan pada keluarga tentang cara pencegahan penyakit pada anak. 2. Jelaskan pada keluarga cara merawat anak sakit 3. Pantau keadaan kesehatan anak 4. Anjurkan pada keluarga untuk berobat ke Puskesmas/konsultasi dengan petugas kesehatan bila anak sakit

29

b. SUMBERDAYA KELUARGA YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI 1. Sumberdaya manusia


Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia lima tahun (balita) adalah priode paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa balita proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut sebagai masa emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Karena pada masa ini merupakan tahap awal pembentukan dasar kemampuan, mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan sikap, nilai dan pola perilaku seseorang di kemudian hari. Untuk mencapai tingkat kecerdasan yang optimal, kecukupan gizi sangat penting dan dibutuhkan untuk pembentukan sel otak sejak dalam kandungan sampai anak berusia 3 5 tahun dimana perkembangan otak berlangsung sangat cepat. Kunci keberhasilan dalam pembinaan anak balita berada di tangan orang tua karena hampir seluruh waktu anak berada dekat dengan orang tuanya.

Sumberdaya manusia lain yang dapat diidentifikasi pada tahap pra sekolah antara lain: kesehatan seluruh anggota keluarga, pendidikan formal dan pengetahuan keluarga/orang tua terhadap proses tumbuh kembang keluarga, kemampuan keluarga mengambil keputusan. 2. Sumberdaya materi a. Kecukupan finansial dan fasilitas bermain anak yang adekuat baik di dalam maupun di luar rumah b. Sumberdaya dalam bentuk jasa misalnya menghadirkan guru

privat/perawat keluarga untuk meningkatkan kemampuan parenting serta stimulasi tumbuh kembang anak prasekolah 3. Sumberdaya waktu :sumberdaya yang tersedia 24 jam, tingkat keberhasilan setiap keluarga sangat ditentukan bagaimana keluarga mengelola waktu dengan optimal di dalam keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai