Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA

SEKOLAH

OLEH:
KELOMPOK 4

1. DIANI (18301009)
2. MARTINA AL ADHA (18301016)
3. ROSMELIA (18301029)
4. SRI CAHAYA RAMDANI (18301033)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih, penulis panjatkan
puji syukur kehadiratnya-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dapat meyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah penulis susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
mempelancar pembuatannya. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada Ibu Ns. Yeni Devita, M.Kep selaku dosen pembimbing Keperawatan
Keluarga dan berbagai pihak yang telah membantu membuat makalah ini.
Makalah ini belum sempurna, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk perbaikian dimasa mendatang.

Pekanbaru, 31 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.3.1 Tujuan Umum........................................................................................2

1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Definisi Keluarga dengan Anak Usia Sekolah..........................................3

2.2 Tahap dan Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (families
with children).......................................................................................................4

2.3 Perkembangan Usia Sekolah Masalah Anak Usia Sekolah............................4

2.4 Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah..........................8

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................9

3.1 Simpulan.........................................................................................................9

3.2 Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan
perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat
maupun sakit yang berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan
orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah
satunya adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah,
tahap ini dimulai sejak anak berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua
mempunyai tugas untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan
anknya  karena anak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan
bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai
tahap perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan
meningkatkan prestasi anak.
Keluarga usia anak sekolah dimulai saat anak yang tertua memasuki
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun (Harmoko, 2012).
Masalah yang terjadi pada keluarga usia anak sekolah yaitu
mensosialisasikan anak agar bisa meningkatkan prestasinya dan hubungan
pernikahan yang memuaskan serta memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga membina hubungan dengan orang lain, teman sekolah dan
kelompok sosial (Friedman, Browden, dan Jones (2010).
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat
memberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan
keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan anak pada
usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan
anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar
lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak
untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi
kepada keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan
masalah yaitu bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Usia
Sekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menjelaskan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak
Usia Sekolah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Penulis mampu menjelaskan definisi keluarga dengan anak usia
sekolah
2) Penulis mampu menjelaskan tahap dan perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah (families with children)
3) Penulis mampu menjelaskan perkembangan usia sekolah masalah
anak usia sekolah
4) Penulis mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan
anak usia sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga dengan Anak Usia Sekolah


Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengabgkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
(Friedman,2010).
Keluarga usia anak sekolah yaitu dimulai saat anak yang tertua memasuki
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun (Harmoko, 2012).
Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6
tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Label yang digunakan oleh orang tua
a. Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah
dan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada orang tua ataupun
anggota keluarga lainnya.
b. Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak memperdulikan dan
ceroboh dalam penampilan.
c. Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan
membuat suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua
anggota keluarga.
2. Label yang digunakan pendidik atau guru
a. Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian
diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari perbagai ketrampilan
penting tertentu baik kurikuler maupu ekstrakurikuler.
b. Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk kebiasaan untuk
mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderung
menetap sampai dewasa.
3. Label yang digunakan oleh ahli psikologi
a. Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada keinginan
diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok.

3
b. Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan dengan standar yang
disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara dan berperilaku.
c. Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah anak akan
menjadi konformis (pencipta karya baru) atau tidak.
d. Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan bermain yang
sangat besar karena adanya minat dan kegiatan untuk bermain.

2.2 Tahap dan Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah


(families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia
6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri
demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak.
Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan.
Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak.
Memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisai, baik aktifitas di sekolah
maupun di luar sekolah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semangat belajar
b. Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
d. Menyediakan aktifitas untuk anak
e. Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak.

2.3 Perkembangan Usia Sekolah Masalah Anak Usia Sekolah


A. Bahaya Fisik
a. Penyakit
Penyakit palsu atau khayal untuk menghindari tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Penyakit yang sering dialami adalah yang
berhubungan dengan kebersihan diri.

4
b. Kegemukan
Bahaya kegemukan yang dapat terjadi : Anak kesulitan mengikuti
kegiatan bermain sehingga kehilangan kesempatan untuk keberhasilan
social. Teman-temannya sering mengganggu dan mengejek sehingga
anak menjadi rendah diri.
c. Kecelakaan
Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik, kecelakaan sering dianggap
sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan bahayanya
bagi psikologisnya sehingga anak merasa takut dan hal ini dapat
berkembang menjadi rasa malu yang akan mempengaruhi hubungan
social.
d. Kecanggungan
Anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya
bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah
diri.
e. Kesederhanaan
Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa
memandangnya sebagai perilaku kurang menarik sehingga anak
menafsirkannya sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi konsep
diri anak.
B. Bahaya Psikologis
a. Bahaya Dalam Berbicara
Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada
anak- anak usia sekolah yaitu :
a) Kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di
sekolah dan menghambat komunikasi dengan orang lain.
b) Kesalahan dalam berbicara, cacat dalam berbicara (gagap) akan
membuat anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila
perlu saja.
c) Anak yang kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan
dilingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk
berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia berbeda.

5
d) Pembicaraan yang bersifat egosentris, mengkritik dan
merendahkan orang lain, membual akan ditentang oleh temannya.
b. Bahaya Emosi
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola-pola
emosi yang kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan,
cemburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi orang lain.
c. Bahaya Bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa
kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainandan olah raga
untuk menjadi anggota kelompok, anak dilarang berkhayal, dilarang
melakukan kegiatan kreatif dan bermain akan menjadi anak penurut
yang kaku.
d. Bahaya dalam Konsep Diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa
tidak puas terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan
orang lainbila konsep sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip,
anak cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam
memperlakukan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi dan
cenderung menetap serta terus menerus akan memberikan pengaruh
buruk pada penyesuaian sosial anak.
e. Bahaya Moral
Bahaya umum diakitkan dengan perkembangan sikap moral dan
perilaku anak-anak :
a) Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau
berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah
yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa.
b) Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas
perilaku.
c) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa
yang sebaiknya dilakukan.
d) Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak.

6
e) Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan.
f) Tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah.
f. Bahaya yang Menyangkut Minat
Bahaya yang dihubungkan dengan minat masa kanak-kanak :
a. Tidak berminat terhadap hal-hal yang dianggap penting oleh
teman-teman sebaya.
b. Mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang
dapat bernilai bagi dirinya, misal kesehatan dan sekolah.
g. Bahaya Hubungan Keluarga
Kondisi-kondisi yang menyebabkan merosotnya hubungan keluarga :
a. Sikap terhadap peran orang tua, orang tua yang kurang menyukai
peran orang tua dan merasa bahwa waktu, usaha dan uang
dihabiskan oleh anak cenderung mempunyai hubungan yang buruk
dengan anak-anaknya.
b. Harapan orang tua, kritikan orang tua pada saat anak gagal dalam
melaksanakan tugas sekolah dan harapan-harapan orang tua maka
orang tua sering mengkritik, memarahi dan bahkan menghukum
anak.
c. Metode pelatihan anak, disiplin yang otoriter pada keluarga besar
dan disiplin lunak pada keluarga kecil yang keduanya
menimbulkan pertentangan dirumah dan meyebabkan kebencian
pada anak. Disiplin yang demokratis biasanya menghasilkan
hubungan keluarga yang baik.
d. Status sosial ekonomi, bila anak merasa benda dan rumah miliknya
lebih buruk dari temannya maka anak sering menyalahkan orang
tua dan orang tua cenderung membenci hal itu.
e. Pekerjaan orang tua, pandangan mengenai pekerjaan ayah
mempengaruhi persaan anak dan bila ibu seorang karyawan sikap
terhadap ibu diwarnai oleh pandangan teman-temannya mengenai
wanita karier dan oleh banyaknya beban yang harus dilakukan di
rumah.

7
f. Perubahan sikap kepada orang tua, bila orang tua tidak sesuai
dengan harapan idealnya anak, anak cenderung bersikap kritis dan
membandingkan orang tuanya dengan orang tua teman-temannya.
g. Pertentangan antar saudara, anak-anak yang merasa orang tuanya
pilih kasih terhadap saudara-saudaranya maka anak akan
menentang orang tua dan saudara yang dianggap kesayangan orang
tua.
h. Perubahan sikap terhadap sanak keluarga, anak-anak tidak
menyukai sikap sanak keluarga yang terlalu memerintah atau
terlalu tua dan orang tua akan memarahi anak serta sanak keluarga
membenci sikap sianak.
i. Orang tua tiri, anak yang membenci orang tua tiri karena teringat
orang tua kandung yang tidak serumah akan memperlihatkan sikap
kritis, negativitas dan perilaku yang sulit.

8
2.4 Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
1. Pengkajian
Masalah satu anggota keluarga merupakan masalah dalam satu unit
keluarga, oleh sebab itu ada hubungan yang kuat antara keluarga dengan
individu. Khususnya status kesehatan anggotanya masing-masing, peran
keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan
anggotanya. Keluarga juga menempati posisi diantara individu dan
masyarakat sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan pada
keluarga, perawat mendapat keuntungan dua sekaligus yaitu memenuhi
kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat dimana keluarga
itu berada.
 Pemeriksaan Fisik ( tensimeter , stetoskop, penlight )
 Menanyakan tentang data umum pada keluarga. Observasi lingkungan
rumah dari depan hingga belakang rumah, luar dan dalam rumah
 Identitas anak
 Riwayat kehamilan dan persalinan
 Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
 Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
 Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan
yangtelah dicapai)
 Lengkapi dengan pengkajian focus:
 Bagaimana karakteristik teman bermain
 Bagaimana lingkungan bermain
 Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
 Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakahsarana yang dimilikinya
 Bagaimana temperamen anak saat ini
 Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
 Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
 Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
 Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
 Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah

9
 Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau
dirumah saat bermain
 Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini
 Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya
 Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
2. Diagnose
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu
1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai usia anak
2) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada
lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami
danmemfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu :
a. Masalah aktual/risikoa.
o Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari
kebutuhantubuh.
o Menarik diri dari lingkungan socialc.
o Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
o Keengganan melakukan kewajiban agamah.
o Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbali.
o Gangguan komunikasi verbal
o Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu
yangdigunakan untuk bermain)
b. Potensial atau sejahteraa.
o Meningkatnya kemandirian anak
o Peningkatan daya tahan tubuhc.
o Hubungan dalam keluarga yang harmonisd.
o Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannyae.

10
o Pemeliharaan kesehatan yang optimal
3. Intervensi
a. AktualPerubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuankeluarga merawat anak yang sakit
Tujuan: Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukunganyang adekuat
Intervensi :
o Diskusikan tentang tugas keluarga
o Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat
anggotakeluarga sakit
o Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
o Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan
o Ajarkan cara merawat anak dirumah
o Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
b. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan
denganketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada
anaknya
Tujuan: Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
o Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
o Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
o Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
o Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
o Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau
menyelesaikanmasalah
o Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
o Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankannya hubungan yang harmonis
Intervensi :
o Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada
keluarga
o Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian
ataskemampuannya
o Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak
usiasekolah)

11
o Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga
tanpamenimbulkan masalah.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengabgkatan dan mereka
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
2. Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat
sendiri demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan
anak.
3. Bahaya Fisik, Bahaya Psikologis
4. Masalah satu anggota keluarga merupakan masalah dalam satu unit
keluarga, oleh sebab itu ada hubungan yang kuat antara keluarga dengan
individu. Khususnya status kesehatan anggotanya masing-masing, peran
keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan
anggotanya. Keluarga juga menempati posisi diantara individu dan
masyarakat sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan pada
keluarga, perawat mendapat keuntungan dua sekaligus yaitu memenuhi
kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat dimana keluarga
itu berada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami asuhan
keperawatan keluarga pada anak usia sekolah dengan baik dan pembaca bisa
mengaplikasikannya dengan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arlina. 2012. Keluarga Anak usia Sekolah. Diakses pada tanggal 12 september
2012 di http:/www.scribd

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suprajitno. 2010. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik .Jakarta : EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai