Oleh :
Tingkat 3 A (Kelompok 4)
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan
(ASKEP) Keluarga, mengenai Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama.
Asuhan Keperawatan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Keperawatan Keluarga Jurusan S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nina Pamela Sari, M. Kep selaku pembimbing dan semua pihak yang telah
membantu sehingga Asuhan Keperawatan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Asuhan Keperawatan ini. Semoga Asuhan Keperawatan ini dapat memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua..
Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih
Penulis
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan
keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima
oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur
keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan
fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga
dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas
perkembangannya. Pasangan baru ( keluarga baru menikah) ialah ketika
masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masing-
masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian
peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama,
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing
menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai
membina hubunganungan baru dengan keluarga dan kelompok social
lainnya.
B. Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru
lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu. Bayi baru lahir yaitu bayi
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan
berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu,
maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi
paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai
lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun
yang tidak diperlukan badan
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri
dengan perubahan fungsi organ tersebut diatas
A. Data umum
1. Identitas
Nama :Ny.R
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tasikmalaya
2. Komposisi keluarga
Nama L/ Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pend.Terakhir
P
Tn. A L 27 Suami (KK) Wiraswasta SMA
Ny. R P 24 Istri Ibu RT SMA
An.V P 1 bulan Anak Tidak ada Belum sekolah
3. Genogram
-
4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
5. Suku bangsa
Tn. A dan istrinya adalah orang Tasik dengan suku Jawa
6. Agama
Agama keluarga Tn. A ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan
islam yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Status sosial ekonomi Keluarga
a. Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn. A (Kepala Keluarga)
b. Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. A setiap bulan sekitar Rp 1.500.000
c. Upaya Lain
Kadang-kadang tiap bulanya Tn. A dibantu oleh orangtua
d. Harta benda yang dimiliki
Rumah
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluaraga Tn. A pengeluaran tiap bulanaya sekitar Rp.
1.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja
bahan makanan sebulan serta susu formula dan popok untuk
anaknya
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan oleh keluarrga untuk rekreasi adalah
menonton TV.
C. Data lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 32m2 (panjang 8
Meter dan Lebar 4 mter), terdiri 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1
ruang keluarga, dan didepan teras terdapat sumur dan septic tank yang
jaraknya sekitar 7 meter. Tn. A Tinggal dirumah yang permanaen
terbuat dari semen dan sudah memilik ventilasi yang bagus, dan tempat
pembuangan sampah dibelakang rumah dan nantinya akan dibakar, dan
rumah tampak bersih dan asri.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn. A tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama warga
tinggi, penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli tasik yang
datang dari berbagai daerah, umunya interaksi banyak terjadi pada sore
hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja
3. Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A sudah menempati rumah yang sudah ditempati sejak
1bulan berumah tangga sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-
pindah rumah. Namun karena Tn. A adalah wiraswasta maka dari itu
Tn. A jarang berada dirumah
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga berkumpul setiap satu sekali satu bulan di rumah orang tuan
Tn. A karena Tn. A sudah tinggal sendiri, ini merupakan upaya untuk
meningkatkan keharmonisan dan silaturahmi dengan saudara. Ny. R
juga sering pergi ke mesjid mengikuti pengkajian dan ibu ini aktif
dalam anggota arisan kompleks didaerah tempat tinggalnya sehingga
hubungan baik diikalangan masyarakat tercipta
5. System Pendukung Keluarga
Apabila An. V demam maka Ny. R hanya meminta bantuan kepada ibu
bidan.
D. Struktur Keluarga
1. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa Sunda
yang jelas dan jika ada suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan
baik dan terbuka dan didiskusikan dengan orang tua untuk diminta
pendapatnya dan tidak ada mengalami masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah
satu sikap anggota keluarga yang salah maka karena sikap saling
perhatian bisa diatasi, namun semenjak Ny. R melahirkan kami sering
bertanya dan minta bantuan dengan orang tua cara merawat anak.
3. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran sudah berjalan dengan baik seperti Tn. A Sebagai
Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan Ny.R
sebagai Ibu rumah tangga juga sudah mampu mengatur keluarga dan
membina hubngan baik dengan tetangga teapi belum mampu merawat
anak dengan baik.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarrkan kepercayaan yang
dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga
dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib
untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian
yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku
yang tidak menyimpang, Namun kalau dari segi kesehatan karena
kurang pengetahuan sehingga Ny.R belum bisa merawat anak dan tidak
memberikan ASI ekslusive pada anaknya.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-
masing peran
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berperan aktif di masyarakat ini tampak dari Ny.R adalah
anggota aktif arisan kompleks dan ikut berperan serta dalam kegitan
kemasyarakatan dan mentaati norma yang berlaku dimasyarakat
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. A merupakan keluarga yang mampu memberikan makanan
3 kali sehari dan berpakaian yang bagus dan semesetinya dan sensitif
terhadap anggota yang sakit, dan pola hidupnya juga sehat seperti tidur,
buang sampah, dan pola makan
4. Fungsi Reproduksi
Karena Ny. R baru melahirkan maka beliau menggunakan alat
kontrasepsi, yaitu Pil KB dan akan berencana berhenti untuk
mengkomsumsi Pil KB saat anaknya usia 2 atau 3 tahun dan Ny. R tidak
ada masalah dalam masalah seksual dengan Tn. A walaupun Tn. A
sering keluar pergi bekerja.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn. A dalam waktu pendek adalah cemas
yang berlebihan bila meninggalkan istrinya berdua dirumah dengan
anaknya karena istrinya belum bisa merawat anaknya.
2. Stressor jangka panjang
Tidak ada masalah jangka panjang yang akan dipikirkan oleh Tn. A
3. Respon keluarga terhadap stressor
Tn. A bila meninggalkan istri dan anaknya berdua, menanggapinya dengan
baik yaitu menyakinkan dirinya kalau istrinya akan berusaha belajar
dengan baik merawat anaknya.
4. Strategi Koping
Keluarga dalam menghadapi masalah ini dengan cara memusyawarakan
dengan anggota keluarga yang lain
5. Strategi Adaptasi funsional
Meskipun selalu diajarkan oleh ibu mertuanya Ny.R belum bisa merawat
bayinya dengan baik.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada An.V adalah :
1. Tanda-tanda vital :
N : 200x/menit (normalnya 80-200)
P : 30x/menit
S : 37,90C (normalnya 36,5-37,50C)
2. Kepala :
- Rambut hitam
- Konjungtiva Tidak anemi
- Sklera Tidak ikterik
- Hidung Tidak ada secret simetris
- Telinga Tidak keluar serumen
- Mulut Mukosa bibir lembab, tidak sariawan
- Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3. Dada:
- Jantung Tidak ada keluhan
- Tidak ada bunyi nafas yang abnormal
- Irama jantung teratur dan tampak jelas Tidak ada keluhan
- Tidak ada bunyi nafas paru yang abnormal
- Irama jantung teratur
4. Abdomen:
- Abdomen Datar, ada bising usus20x/mt, tidak nyeri tekan
5. Turgor kulit:
- Terdapat ruam popok pada daerah pantat (bokonng)
H. Harapan Keluarga
Semoga demamnya turun dan Ny. R bisa merawat anaknya dengan baik. Petugas
kesehatan dapat membantu Ny. R dalam merawat anaknya dan mengajarkan hal
yang harus dilakukan jika terjadi demam dan iritasi pada kulit bila terjadi pada
anaknya.
BAB III
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. Analisis Data
No. Data Masalah penyebab
1. Ds: Defisiensi Ketidakmampuan
Ny. R mengatakan belum bisa pengetahuan merawat merawat anggota
merawat (memandikan) bayi keluarga yang
anaknya sehingga selalu mengalami
meminta bantuan kepada ibu gangguan
mertuanya. kesehatan.
Do:
Baju anaknya yang belum
diganti karena menunggu ibu
mertuanya dulu.
2. Ds: Ketidakefektifan Ketidakmampuan
Ny. R mengatakan tidak tahu pemberian ASI memodifikasi
bagaimana posisi menyusui lingkungan
yang nyaman keluarga untuk
Do: menjamin
Usia anaknya 1 bulan. kesehatan
keluarga.
3. Ds: Demam Ketidakmampuan
Ny. R mengatakan anaknya memutuskan
demam dari semalam. tindakan
Do: kesehatan yang
S: 37,90C tepat bagi
keluarga
4. Ds: Kerusakan integritas Ketidakmampuan
Ny. R mengatakan kalau mengenal masalah
anaknya menangis jika kesehatan
dipasangkan popok. keluarga
Do:
Terdapat ruam popok pada
daerah pantat (bokonng)
2x2=2
2
2
3
Total skor 5
Total skor 3
A. Diagnosa 1 :
Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan
yang tepat bagi keluarga.
B. Diagnosa 2 :
Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah
kesehatan keluarga
D. Diagnosa 4 :
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
25 maret 2021 Kerusakan integritas S : Ny. R mengatakan bila ruam popok pada
15.00 berhubungan pantat anaknya sudah hilang.
dengan O: Ny. R mampu menjelaskan cara-cara
ketidakmampuan Menangani iritasi pada kulit serta
mengenal masalah pencegahannya
kesehatan keluarga A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi.
27 maret 2021 Ketidakefektifan S : - Ny. R mengatakan bila anaknya belum
15.00 pemberian ASI menyusui.
berhubungan - Ny. R mengatakan belum mengerti
dengan tentang cara menyusui.
ketidakmampuan O: Ny. R belum mampu menjelaskan cara
memodifikasi menyusui dengan baik.
lingkungan keluarga A: Masalah belum teratasi
untuk menjamin P: Lanjutkan intervensi.
kesehatan keluarga.