A DENGAN
ANAK BARU LAHIR DI DESA PAMIJAHAN KEC. CIAWIGEBANG
Disusun oleh :
Vivi Citra Dewi
CKX0200014
Dosen Pengempu :
Ns. Ronny Suhada, S.Kep., M.Kep
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh
keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui
tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap
tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan
keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi
tugas perkembangannya. Pasangan baru ( keluarga baru menikah) ialah ketika masing-
masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang
sah dan meninggalkan keluarga nya masing-masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-
hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang
tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga dan kelompok social
lainnya.
2. Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu. Bayi baru lahir yaitu bayi dengan umur kehamilan 38-40
minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan
biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses
fisiologik sebagai berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas
(pertukaran oksigen dengan karbondioksida).
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk
mempertahankan homeostasis kimia darah.
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan
badan.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi.
6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi
organ tersebut diatas
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik,
dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah
lahir. Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada
masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya
perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan
mempunyai kesempatan hidup yang kecil.
3. Standar Pelayanan Pada Bayi Baru Lahir
Untuk mampu mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka
petugas kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan
pelayanan essensial neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu
1) Pelayanan Dasar:
1. Persalinan aman dan bersih
2. Mempertahankan suhu tubuh dan mencegah hiportermia
3. Mempertahankan pernafasan spontan
4. ASI Ekslusif
5. Perawatan mata
2) Pelayanan Khusus
1. Tatalaksana Bayi Neonatus sakit
2. Perawatan bayi kurang bulan dan BBLR
3. Imunisasi
4. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pada Anak Baru Lahir
Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)’
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran
bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan
yang penting. Tahap Perkembangan II. Keluarga “Child bearing (Kelahiran Anak
Pertama).
Persiapan menjadi orang tua:
a. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi, hubungan seksual dan
kegiatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c. Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga sehingga
pasangan harus beradaptasi dnegan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering
terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian
kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji
peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana
bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif
dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
1. PENGKAJIAN
A. Data umum
1) Identitas
Nama : Ny. W
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Desa pamijahan Kec. Ciawigebang
2) Komposisi keluarga
Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaan Pend.Tera
Keluarga khir
Tn. W L 28 KK Karyawan swasta S1
Ny. A P 27 istri Karyawan swasta S1
An. W P 2 hr anak Belum
sekolah
3) Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu,
dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
4) Suku bangsa
Tn. A Dan ny. W Merupakan keturunan suku sunda.
5) Agama
Agama keluarga Tn. A ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
bertentangan dengan kesehatan.
6) Status sosial ekonomi Keluarga
a) Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn. A (KK) dan ny. W juga bekerja sebagai karyawan swasta.
b) Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. A setiap bulan sekitar Rp 2.000.000
c) Upaya Lain
Tiap bulanya Tn. A memenuhi kebutuhan dengan upaya mandiri.
d) Harta benda yang dimiliki
Kendaraan seperti motor dan rumah pribadi.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluaraga Tn. A pengeluaran tiap bulanaya sekitar Rp. 1.000.000 ini untuk
membayar rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan serta susu formula
dan popok untuk anaknya
7) Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan oleh keluarrga untuk rekreasi adalah menonton TV atau kadang
jalan-jalan ditaman.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Defisiensi Keluarga mampu 1) Ajarkan orang 1) Untuk men-
pengetahuan merawat merawat anggota tua tentang getahui
bayi berhubungan keluarga baru kebutuhan bayi tentang
dengan dan kebutuhan
ketidakmampuan kemampuannya bayi dan
merawat anggota 2) Demostrasikan kemampu-
keluarga baru cara merawat annya
bayi dengan 2) Agar
benar mengetahui
3) Bekali orang cara
tua dengan merawat
keterampilan bayi dengan
yang benar
dibutuhkan 3) Agar dapat
untuk merawat mengetahui
bayi (misalnya cara
menyusui, dan menyusui
perawatan dan perawa-
kulit). tan kulit
2. Ketidakefektifan keluarga mampu 1) Instruksikan 1) Agar
pemberian ASI mempertahankan ibu dalam pemberian
berhubungan dengan kefektipan teknik asi menjadi
ketidakadekuatan pemberian asi. menyusui yang optimal
suplai ASI. meningkatkan 2) Untuk mera-
keterampilan ngsang
dalam keluaran asi
menyusui agar cukup
bayinya untuk bayi
2) Instruksikan 3) Untuk
kepad ibu mencukupi
tentang alat asupan
pemompa nutrisi pada
payudara. ibu
3) Instruksikan menyusui.
kepada ibu
tentang
kebutuhan
untuk istirahat
yang adekuat
dan asupan
cairan.
3. Kerusakan integritas keluarga mampu 1) Gunakan kapas 1) Untuk
kulit berhubungan melakukan dengan air mencegah
dengan ruam popok perawatan kulit yang hangat untuk kemerahan
optimal. membersihkan atau ruam
daerah perianal popok
segera setelah 2) Untuk
BAB/BAK mengurangi
2) Bila terdapat kemerahan
bintik atau ruam.
kemerahan,
berikan krem
atau salep.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal Implementasi keperawatan Paraf
keperawatan
1. Defisiensi 20 sep 1) Mengajarkan orang tua tentang
pengetahuan 2021 kebutuhan bayi dan kemampuannya
merawat bayi 2) Mendemostrasikan cara merawat
berhubungan dengan bayi dengan benar
ketidakmampuan 3) Membekali orang tua dengan
merawat anggota keterampilan yang dibutuhkan untuk
keluarga baru merawat bayi (misalnya menyusui,
dan perawatan kulit).
2. Ketidakefektifan 20 sep 1) Menginstruksikan ibu dalam
pemberian ASI 2021 teknik menyusui yang meningkatkan
berhubungan dengan keterampilan dalam menyusui
ketidakadekuatan bayinya
suplai ASI. 2) Menginstruksikan kepada ibu
tentang alat pemompa payudara.
3) Menginstruksikan kepada ibu
tentang kebutuhan untuk istirahat
yang adekuat dan asupan cairan.
3. Kerusakan integritas 20 sep 1) Menggunakan kapas dengan air
kulit berhubungan 2021 hangat untuk membersihkan daerah
dengan ruam popok perianal segera setelah BAB/BAK
2) Menggunakan krim atau salep
jika terdapat bintik kemerahan dan
ruam popok.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tgl & waktu Implementasi
1. Defisiensi pengetahuan 21 september S: Ny. W mengatakan sudah bisa
merawat bayi 2021 memandikan sendiri anaknya
berhubungan dengan O: Ny. W mampu menjelaskan cara
ketidakmampuan merawat bayi yang benar
merawat anggota keluarga A: Masalah teratasi sebagian
baru P: Lanjutkan intervensi
2. Ketidakefektifan 21 september S: Ny. W mengatakan suplai asinya
pemberian ASI 2021 sudah adekuat
berhubungan dengan O: Ny. W mampu mempraktekan posisi
ketidakadekuatan suplai menyusui yang benar
ASI. A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
3. Kerusakan integritas kulit 21 september S : Ny.W mengatakan bila ruam popok
berhubungan dengan 2021 pada anaknya sudah hilang.
ruam popok O: Ny. W mampu menjelaskan cara-cara
Menangani iritasi pada kulit serta
pencegahannya
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/365362231/Askep-Keluarga-Dengan-Anak-Baru-Lahir
http://budirahayu.ip-dynamic.com:81/sdki/d-0029-menyusui-tidak-efektif/
https://www.alodokter.com/hipertermia