Anda di halaman 1dari 3

Standar Renpra ini disusun dalam rangka praktik Manajemen Keperawatan PSIK UNHAS pada tanggal 30 September s/d

19 Oktober 2013.
Bila standar Renpra ini digunakan diRS maka logo dan kop RS dapat dicamtumkan pada kolom ini.
Penyusun:
Ketua : La Ode Aswan
Anggota : Verawati Yusuf, Suwardha Yunus, Fransina Damiana, Zulviana Usman, Nirwana, Saban Rengifuryaan, Librek Luarmasse, Heidy H,
Ramlawati, Samina Galai, Nirmala Amir, Sri Rahayu Amrullah.
Nama/Umur : No Rekam Medik :
Hari/Tanggal: Diagnosa Medik :
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN RUANG GLADIOL
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International :
Kepedihan, Kronis (Nanda) Pola siklik, berulang, dan kemungkinan progresif pada kesedihan mendalam yang dialami oleh
(orang tua, pemberi asuhan, individu yang mengalami penyakit kronis atau ketunadayaan)
sebagai respon terhadap kehilangan yang kontinu, melalui alur penyakit atau ketunadayaan.

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan intervensi Aktivitas Keperawatan
keperawatan Lihat aktivitas keperawatan untuk Dukacita dan
Batasan Karakteristik : selamapasien untuk Dukacita Terganggu.
Subjektif: akan: Lihat juga aktivitas keperawatan untuk Distres
Mengungkapkan Menunjukan Resolusi Spiritual.
perasaan yang menghambat Dukacita, yang dibuktikan Untuk pasien yang etiologinya Ketakutan, lihat
kemampuan klien mencapai oleh indicator berikut Aktivitas keperawatan untuk ketakutan.
tingkat tertinggi kesejahteraan (sebutkan 1-5: tidak Untuk pasien yang etiologinya Harga diri rendah
personal atau sosial mereka pernah, jarang, kadang- kronis, lihat aktivitas keperawatan Harga Diri Rendah
(CATATAN: Intensitas kadang, sering, atau Kronis.
perasaan berbeda-beda, selalu):
Untuk pasien yang etiologinya Keputusasaan, lihat
periodik,dapat berkembang,dan Mengungkapkan
aktivitas keperawatan untuk Keputusasaan.
semakin parah seiring waktu). penerimaan atas
Untuk pasien yang etiologinya Ketidakberdayaan,
Mengungkapkan satu kehilangan
lihat Aktivitas Keperawatan untuk Ketidakberdayaan.
atau lebih perasaan negatif Berpartisipasi dalam
berikut: marah, salah paham, merencanakan Pengkajian
konfusi, depresi, pemakaman
kekecewaan,hampa, takut, Kaji dan dokumentasikan sumber, serta terjadinya
Melaporkan
frustasi, rasa bersalah atau kepedihan pasien.
penurunan focus pada
menyalahkan diri sendiri, kehilangan.
ketidakberdayaan,keputusasaa Penyuluhan untuk pasien/keluarga
Berbagi dengan orang Diskusikan karakteristik dukacita yang normal dan tidak
n,kesepian,harga diri terdekat lain.
rendah,kehilangan yang normal.
Maju melewati tahap Berikan informasi kepada pasien/keluarga tentang
berulang,kewalahan.
duka cita. sumber-sumber di rumah sakit dan dimasyarakat,
Mengungkapkan
Mempertahankan seperti kelompok swa-bantu.
perasaan kesedihan yang
hygiene dan berhias.
periodik dan berulang.
Aktivitas kolaboratif
Setelah dilakukan tindakan Bentuk konferensi tentang perawatan pasien untuk
keperawatan membahas kembali kebutuhan pasien dan keluarga
Faktor yang Berhubungan:
selama.pasien akan: yang berhubungan dengan tahapan proses dukacita,
Kematian orang yang dicintai.
Mengungkapkan perasaan untuk menyusun rencana asuhan.
Penyakit jiwa atau penyakit fisik
bersalah, marah atau Aktivitas lain
atau ketunadayaan (misalnya, kepedihan.
retardasi mental, sclerosis Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tetang
Mengidentifikasi dan reaksi dukacita sambil meneruskan tindakan perawatan
multiple,prematuritas, spina
menggunakan strategi yang perlu.
bifida atau cacat lahir lainnya,
koping yang efektif. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang dampak
penyakit jiwa kronis, infertilitas,
kenker, dan penyakit Mengungkapkan dampak kehilangan pada keluarga dan fungsi keluarga.
Parkinson). dari kehilangan. Buat jadwal untuk kontak dengan pasien.
Individu mengalami satu atau Mencari informasi tentang Bina hubungan saling percaya dengan pasien dan
lebih kejadian pemicu penyakit dan terapinya. keluarga.
(misalnya, krisis dalam Mengidentifikasi dan Berikan lingkungan yang aman, terlindungi dan privat
penanganan penyakit, krisis menggunakan dukungan untuk memfasilitasi prose dukacita pasien dan keluarga.
yang berhubungan dengan social yang ada, termasuk
Identifikasi dan dukung keluarga masing-masing anggota
tahap perkembangan dan orang terdekat lain.
keluarga.
Berjuang untuk menerima
kehilangan kesempatan atau kehilangan Fasilitasi Proses Berduka (Nic):
tahap penting) [yang membawa Menggunakan keyakinan Bantu pasien untuk mengidentifikasi sifat
perbedaan pada spiritual untuk perlekatan terhadap orang atau benda yang
perkembangan, social, atau kenyamanan. hilang
norma-norma pribadi] Melaporkan tidur dan Libatkan orang terdekat lain dalam diskusi dan
Pemberian asuhan kontinu nutrisi adekuat. pembuatan keputusan, jika diperlukan.
[sebagai pengingat kehilangan]
Dukung pasien untuk mengimplementasikan
kebiasaan budaya, agama, dan sosial yang
berhubungan dengan proses kehilangan.
Dukung pengungkapan perasaan tentang
kehilangan.

Untuk anak-anak
Fasilitasi proses berduka (NIC):
Jawab pertanyaan anak tentang kehilangan
Bantu anak meluruskan salah konsepsi.

Ditetapkan tanggal :... Pukul


Nama perawat............................... Tanda tangan ...
Mengetahui Perawat Primer Tanda tangan

Saran Penggunaan
Dibandingkan dengan proses berduka normal yang terjadi sebagai respon terhadap kehilangan, kepedihan kronis
tidak hilang oleh waktu---sebagian karena kehilangan berlanjut tidak reda (seperti pada ketunadayaan kronis) dan
kondisi tersebut terus menjadi pengingat kehilangan. Kepedihan kronis memperlihatkan koping yang lebih efektif
daripada yang terjadi pada Dukacita terganggu.
Beberapa batasan karakteristik Kepedihan kronis juga merupakan diagnosis keperawatan. Jika lebih dari satu
diagnosis berikut muncul, diagnosis kepedihan kronis mungkin lebih tepat: Ketakutan, Keputusasaan, Kesiapan,
Harga Diri Rendah Kronis, Dan Ketidakberdayaan.

Alternatif Diagnosa yang Disarankan


1. Ansietas kematian.
2. Ketakutan
3. Dukacita
4. Dukacita, berpenyulit
5. Keputusasaan
6. Kesepian, risiko
7. Ketidakberdayaan
8. Harga diri rendah, kronis
9. Distress spiritual.

Hasil NOC
1. Penerimaan: status kesehatan: Berdamai dengan perubahan bermakna pada situasi kesehatan.
2. Tingkat Depresi: Keparahan alam perasaan melankolik dan hilang minat terhadap peristiwa hidup.
3. Kendali Diri Terhadap Depresi: Tindakan pribadi untuk meminimalkan melankolia dan mempertahankan minat
dalam peristiwa hidup.
4. Resolusi Dukacita: Penyesuaian terhadap kehilangan actual atau kehilangan yang akan terjadi.
5. Harapan: Optimisme yang secara pribadi memuaskan serta mendukung hidup
6. Keseimbangan alam perasaan: Penyesuaian yang tepat terhadap karakter emosi yang kuat sebagai respon
terhadap situasi.
7. Penyesuaian Psikologis: Peristiwa Hidup: Respons psikososial adaftif pada individu terhadap perubahan
hidup yang bermakna.

Intervensi NIC:
1. Peningkatan koping: membantu pasien beradaptasi denga persepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang
menghambat pemenuhan tuntutan hidup dan peran.
2. Fasilitas proses dukacita: membantu mengatasi kehilangan yang bermakna
3. Fasilitas proses dukacita:Kematian Perinatal: Membantu mengatasi kehilangan perinatal.
4. Penumbuhan harapan: Memfasilitasi perkembangan sikap positif pada situasi tertentu.
5. Manajemen alam perasaan: Menyediakan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan pemeliharaan pasien yang mengalami
disfungsi alam perasaan baik defresi maupun peningkatan alam perasaan.
6. Dukung Spiritual: Membantu pasien merasa seimbang dan dekat dengan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai