BERDUKA ANTISIPASI
Kriteria Hasil
Pasien atau keluarga memverbalisasikan perasaam dan membentuk serta
mempertahankan sistem dukungan fungsional.
Intervensi Keperawatan:
Pengkajian
Identifikasi perilaku yang mendukung proses berduka (lihat Karakteristik)
Manifestasi berduka sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia,
gender dan kultur. Yang diobservasi oleh pemberi perawatan adalah
produk perasaan ini setelah dimodifikasi oleh faktor tersebut. Perawat
dapat masuk ke dalam wilayah yang berbahaya jika berusaha
mengkategorikan berduka sesuai, berlebihan atau tidak sesuai. Berduka
adalah proses sederhana. Jika tidak diekspresikan membahayakan orang
lain, maka berduka adalah normal dan sesuai.
Kaji tingkat berduka yang diekspresikan oleh pasien atau orang terdekat
lainnya: menyangkal, marah, tawar-menawar, depresi, dan menerima.
Meskipun berduka diantisipasi, pasien mungkin bergerak bertahap dan
kembali lagi sebelum penerimaan terjadi. Sistem ini mengkategorikan
tahap berduka bermanfaat dalam mengajarkan seseorang tentang proses
berduka
Kaji pengaruh faktor berikut pada koping: kemampuan penyelesaian
masalah masa lalu, latar belakang sosioekonomik, persiapan pendidikan,
keyakinan kultur, dan keyakinan spiritual.
Faktor-faktor ini berperan dalam bagaimana berduka akan bermanifestasi
pada pasien atau keluarga. Perawat perlu mencatat setiap pernyataan
individu terhadap kultur atau usia yang akan selalu memanifestasikan
perilaku berduka yang diduga. Berduka sangat individual dan mewakili
pengalaman personal.
Kaji apakah pasien dan orang terdekat lain berbeda di setiap tahap berduka
Orang dalam sistem keluarga yang sama dapat menjadi tidak sabar jika
mereka tidak mengeluarkan perasaannya sesegara mungkin.
Intervensi Terapeutik
Lakukan pertemuan dengan pasien dan orang terdekat; cobalah untuk
mempertahankan kesinambungan perawatan. Dengarkan dan anjurkan
pasien atau orang terdekat untuk memverbalisasikan perasaan
Hal ini dapat membuka komunikasi dan memfasilitasi resolusi berduka
Anjurkan pasien atau orang terdekat secara aktif terlibat dengan tim
rehabilitasi
Adaptasi terjadi selama tahun pertama atau kemudian, setelah
kehilangan. Pasien terus mengorganisasi kembali sumber-sumber,
kemampuan, dan citra tubuh. Berduka adalah proses unik dan individual
yang terjadi dalam masa tertentu
Kenali bahwa setiap pasien unik dan akan berkembang sesuai dengan
keunikannya
Kultur, agama, etnik, dan perbedaan individu mempengaruhi cara
seseorang berduka
Pendidikan kesehatan
(Membantu pasien mengenali tahap berduka yang dialami dan cara mengatasinya)
I. Orientasi :
1. Salam terapeutik : Assalamuaalaikum WW... Selamat pagi ibu. Saya suster ......,
mahasiswa dari FIK UI, Biasa dipanggil Suster ..... Nama ibu siapa ? Biasanya
dipanggil apa ?
2. Evaluas / validasi : Bagaimana perasaan ibu pagi ini, apakah ibu sudah
merenungkan apa yang sudah dibicarakan dengan dokter kemarin?
3. Kontrak :
II. Kerja :
Bagus, apa yang ibu lakukan itu sudah benar. Saat ibu merasakan kegalauan
akibat kehilangan, ibu menangis. Itu hal yang wajar bu. Menangis adalah ekspresi
perasaan, ibu bisa mencurahkan perasaan ibu melalui menangis. Saya punya cara
lain untu menghilangkan perasaan sementara itu yaitu teknik relaksasi nafas
dalam, disertai meditasi, perenungan. Caranya ibu tarik nafas melalui hidung,
rasakan paru-paru ibu penuh dengan ketenangan, kemudian hembuskan melalui
mulut, sambil membuang jauh-jauh rasa kehilangan yang dialami ibu. Bisa kita
lakukan bu? Bagus apa yang ibu sudah lakukan.
Kemudian ibu coba lakukan perenungan, ibu cari dulu apa arti kehilangan
tersebut bagi ibu, lalu ibu pahami alasan mengapa harus mengalami kehilangan
tersebut dari pandangan yang positif. Ibu bisa mengingat apa yang ibu bisa
lakukan terhadap kehilangan tersebut. Dahulu ibu katakan, ibu mengikuti kegiatan
sosial untuk mengurangi rasa kehilangan orangtua ibu. Pada kondisi saat ini,
mungkin ibu bisa mencari kemampuan ibu yang lain yang tanpa harus
mengandalkan kaki ibu? Menurut ibu kemampuan apa yang ibu miliki? Bagus bu,
ibu sudah banyak menceritakan banyak hal yang bermanfaat bagi ibu untuk
menghadapi kehilangan nanti. Wajar bagi ibu untuk merasakan kesedihan
tersebut selama beberapa waktu, namun saya yakin ibu akan menghadapinya
secara positif nantinya. Saya rasa ibu sudah siap secara mental.
III .Terminasi
a. Evaluasi subyektif :
Nah ... ibu, kita sudah bagaimana ibu menghadapi prosedur nanti / Bagaimana
perasaan ibu sekarang ? Adakah manfaat yang ibu dapatkan?
b.Evaluasi objektif :
Baiklah bu sesuai dengan waktu yang kita sepakati kita telah berbincang –
bincang selama 30 menit. Kalau begitu bu ... ibu bisa mulai latihan relaksasi dan
belajar memahami kehilangan setelah ini.
Topik : Bu ..... nanti saya akan kesini lagi. Mungkin saya tidak mendampingi ibu
saat prosedur. Tapi saya akan kembali setelah ibu pulih dan kembali ke
ruang perawatan. Kita coba belajar teknik relaksasi pada situasi nanti.
Tempat : Mungkin nanti kita akan bertemu lagi di ruang ini.
Waktu : Ibu, prosedur akan selesai sekitar jam 12, dan terdapat waktu sampai
ibu pulih dan kembali ke ruang rawat, sekitar pukul 13.30 saya akan
kembali ke sini. Baiklah ibu.... Saya permisi dulu . Assalamualaikum WW.