1. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. M
2. Alamat : Sitimulyo
3. Usia : 52 Tahun
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Satpam
9. Genogram
10. Aktivitas dan Kebersihan Diri
Tn. M taat beribadah. Tn. M juga mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian,
yasinan, dll. Tidak ada kegiatan atau nilai agama yang menurut keluarga bertentangan dengan
kesehatan. Kegiatan atau nilai agama yang menurut Tn. M mendukung kesehatan diantaranya
ialah puasa dan sholat.
12. Pendidikan
Tidak ada anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar pendidikan
formal (kursus, pelatihan, dll). Semua anggota keluarga dapat membaca dan menulis.
Anggota keluarga tidak memiliki keterampilan khusus.
Keluarga Tn. M termasuk keluarga single parent yang mempunyai seorang anak,
sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Istri Tn. M sudah meninggal karena kanker
lidah.
Tn. M yang mempunyai penghasilan sendiri dan menjadi sumber penghasilan keluarga
utama. Penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga dan belum mencukupi
untuk biaya hidup sehari hari. Sehingga Tn. M mempunyai pekerjaan sampingan yaitu
sebagai petani. Tn. M juga menyiapkan dana khusus untuk kesehatan.
Setiap hari Tn. M dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton
TV. Dan setiap sebulan sekali Tn. M pergi jalan-jalan ke pantai.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Keluarga Tn. M mempunyai satu orang anak perempuan. Anak tersebut berumur 22
tahun. Maka keluarga Tn M berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa.
Saat ini Tn. M telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar dengan anak satu-satunya sudah menikah dan memiliki satu anak.
Saat ini Tn. M sedang mengalami sakit gigi. Penyakit yang sering diderita oleh keluarga
Tn. M diantaranya masuk angin dan pusing. Tidak terdapat penyakit menular dan tidak
mempunyai penyakit menurun. Tidak ada anggota keluarga yang cacat. Ketika sakit, Tn. M
berusaha untuk merawat sendiri, akan tetapi jika sudah tidak dapat diatasi, Tn. M langsung
memeriksakan diri ke puskesmas.
Kepala keluarga: Tn. M adalah perokok aktif. Tetapi karena Tn, M sedang menderita
sakit gigi untuk sementara Tn. M berhenti merokok.
III. LINGKUNGAN
Tipe Rumah Tn. M adalah permanent, dengan status rumah milik pribadi. Rumah Tn. M
menggunakan atap genting, dan menggunkan lantai semen dan tanah. Memiliki beberapa
ruang yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang makan, 1 kamar mandi dan 1 WC
dengan jenis jamban leher angsa, kondisinya tidak terurus. Jumlah jendela ± 5 buah, memiliki
ventilasi yang baik, cahaya yang cukup, dan penerangan dengan lampu listrik. Peletakan
perabot rumah tangga kurang rapi. Keluarga mempunyai tempat pmbuangan sampah terbuka,
dan saluran kotoran septictank, akan tetapi tidak terlihat. Keluarga mempunyai sumber air
sendiri, yaitu sumur, kualitas air jernih, tidak berbau dan tawar. Jarak antara septictank dan
sumber air lebih dari 10 m. Sumber air minum yang digunakan adalah dari sumur tersebut.
Factor risiko bahaya fisik yaitu tangga yang tidak ada pegangan sampingnya, sehingga dapat
membahayakan Tn. M.
Denah Rumah :
Tetangga klien yang di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah pedesaan,
jarak rumah satu dengan yang lain dekat. Warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan
pengajian, yasinan setiap malam jumat dan perkumpulan RT sebulan sekali di rumah warga
secara bergiliran.
Sejak Tn. M menikah dengan istrinya keluarga Tn. M tinggal di Sitimulyo dan tidak pernah
pindah.
Meskipun anak Tn. M sudah menikah ia selalu meluangkan waktu untuk berkunjung
ke rumah Tn. M di siang hari. Tn. M juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar.
Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi tempat tidur yang nyaman,
sumber air bersih, motor sebagai alat trans. portasi. Fasilitas layanan kesehatan di wilayah
Tn. P berupa Puskesmas dan klinik. Jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 500 m dan
dapat dijangkau dengan jalan kaki atau menggunakan motor. Keluarga Tn. M menggunakan
fasilitas kesehatan tersebut dan yang sering digunakan ialah puskesmas. Sedangkan fasilitas
sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan misalnya penyuluhan tentang DBD dan
Cikungunya.
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa Jawa, dan Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Klien selalu memberi nasehat kepada anaknya bagaimana cara menjaga hubungan
baik dengan suami ataupun mertua serta orang lain, dan bagaimana cara menyikapi masalah
dengan baik. Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn. M.
Tn. M :
Nilai nilai yang dianut oleh keluarga tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting.
Tn. M mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan menggosok gigi
sebelum tidur.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis
2. Fungsi Psikologis
Tn. M merasa kesepian karna ia tinggal sendiri dirumah. Istrinya telah meninggal
karena kanker lidah dan anaknya telah menikah dan tinggal bersama suaminya.
Interaksi Tn. M dan anaknya terjalin dengan sangat baik, saling mendukung, bahu
membahu, dan saling ketergantungan Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan
dan menerapkan sopan santun dalam berperilaku.
Tn. M mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dari pendapatan yang diterima.
Tn. M menyediakan dana khusus untuk kesehatan dan mampu menyisihkan pendapatan untuk
keperluan yang tidak terduga.
Stresor jangka pendek : Gempa Bantul 2006, Gunung merapi meletus 2011, krisis uang
Stresor jangka panjang : Tn. M mengatakan tidak pernah mengalami stressor jangka panjang.
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku cemas, tidak bisa tidur, dan merasa
gelisah, khawatir dengan adanya gempa susulan. Selain itu kadang Tn. M merasa bingung
ketika penghasilan tidak mencukupi kebutuhan. Meskipun demikian Tn. M berusaha untuk
tetap tenang. Strategi koping yang digunakan
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anaknya dan
memberikan ancaman ancaman dalam menyelesaikan masalah.
Keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan
cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda bedakan seseorang dalam
memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
VII. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
N : 90 x/menit
RR : 20x/mnt
S : 37°C
Simetris, konjungtiva
b. Mata ananemis, pupil isokor, sclera
anikterik
Thorax
a. Paru Warna kulit coklat, tidak ada
acites, dinding perut lebih
rendah dari dinding dada
Ekstremitas
5 5
5 5
Integumen
MASALAH MASALAH
DATA
KESEHATAN KEPERAWATAN
IX. SKORING
1. Perilaku hidup tidak sehat berhubungan dengan ketidaksanggupan mengenal masalah
kesehatan
3. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas-tugas kesehatan & keperawatan ( tidak olahraga)
1. Perilaku hidup tidak sehat berhubungan dengan ketidaksanggupan mengenal masalah
kesehatan.
3. Gaya hidup kurang gerak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas-tugas kesehatan & keperawatan ( tidak olahraga)
XII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan
Keperawatan Intervensi
Umum Khusus
Keluarga
1. Perilaku hidup tidak Setelah 1. Pasien mengetahui 1. Kaji gaya hidup klien
sehat berhubungan dilakukan bahaya merokok
dengan pertemuan 2. Berikan edukasi
ketidaksanggupan selama 1x 45 2. Pasien (Tn.M) mau mengenai bahaya
mengenal masalah menit, klien mengurangi merokok
kesehatan. dapat mengenal konsumsi rokok
3. Berikan informasi
masalah 3. Pasien dapat mengenai zat zat
kesehatan yang mengetahui tentang berbahaya yang
dialami zat zat berbahaya terkandung dalam rokok
dalam rokok
4. Bantu pasien untuk
mengurangi konsumsi
rokok secara bertahap
Gaya hidup kurang Setelah 4. Klien mau 1. Berikan pendidikan
gerak berhubungan dilakukan berolahraga paling kesehatan mengenai
dengan tindakan sedikit 1x seminggu manfaat olahraga.
ketidakmampuan keperawatan
keluarga dalam selama 1x45 5. Klien mengetahui 2. Anjurkan klien untuk
melaksanakan tugas- menit, masalah manfaat olahraga berolahraga minimal 1x
tugas kesehatan & ketidakmampuan6. Klien mengetahi seminggu
keperawatan ( tidak keluarga dalam akibat jarang 3. Berikan informasi
olahraga) melaksanakan olahraga akibat tidak melakukan
tugas-tugas olahraga
kesehatan &
keperawatan 4. Anjurkan pasien untuk
( tidak olahraga) lari-lari kecil setiap pagi
dapat teratasi
5. Motivasi klien untuk
berolahraga
XIII. IMPLEMENTASI
XIV. EVALUASI
P : pertahankan kondisi
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan ( di
rumah, di puskesmas), perawat melakukan praktik keperawatan dengan menggunakan Proses
keperawatan.
PENGKAJIAN
Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. CORE atau inti, data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari : umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat
timbulnya kelompok komunitas.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat
atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
6) Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas
tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi,
radio, koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas)
7) Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan pakah sesuai dengan
Upah Minimum Regional (UMR), sehingga upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau
(misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
8) Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya terjangkau oleh
masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk
mengurangi stres.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
NAMA KK : ____________________________________
ALAMAT : _______________________No___________
PETUNJUK PENGISIAN
A. KOMPOSISI KELUARGA
( ) < 20 tahun ( ) 20-25 tahun ( ) 25-30 tahun ( )30-35 tahun
7. Bila sakit, tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut.
( ) 1-3 bulan ( ) 3-6 bulan ( ) 6-9 bulan
2. Berapa peningkatan berat badan (BB) selama kehamilan saat ini (Khusus Trimester
III)
( ) 3 kali makanan pokok + selingan ( ) < 3 kali dan tanpa selingan
( ) jauh ( ) Takut ( ) tidak tahu ( ) malas ( ) mahal
8. Apakah ibu hamil mendapat imunisasi TT (tetanus toxoid) selama kehamilan :
( ) Jauh ( ) Takut ( ) tidak tahu ( ) malas ( ) mahal
( ) Bidan ( ) Dokter ( ) Dokter spesialis /DSOG
( ) Kebersihan diri ( ) Perawatan payudara ( ) cara memandikan bayi
5. Bila Ibu nifas dalam kondisi sakit, apa keluhannya/diagnosis medisnya _____________
( ) perawatan payudara ( ) manfaat ASI ( ) Teknik menyusui
3. Apakah ibu pernah memberi kolostrum/susu pertama kali keluar pada bayi segera
( ) 6 bulan ( ) 6-12 bulan ( ) 12-18 bulan ( ) 18-24 bulan
Penjelasan
3. Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu makan :
6. Apa yang telah dilakukan keluarga terhadap kondisi Balita yang sakit ______________
B D D D P P P P C H H H -TL
C P P P O O O O A E E E -BL
G T T T L L L L M P P P -L
1 2 3 I I I I P A A A
O O O O A T T T
1 2 3 4 K I I I
T T T
I I I
S S S
1 2 3
( ) Berlubang dan hitam ( ) Gusi bengkak dan berdarah
3. Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan :
8. terhadap anak yang sakit dibawa berobat kemana/diberi perawatan apa?, sebutkan____
_____________
6. Bila sakit, apa yang dikeluhkan lansia/diagnosis medisnya ______________________
7. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit lansia ______________________
9. Apakah perlu dibentuk lansia (atau posyandunya sudah ada, jelaskan ______________
( ) dibakar ( ) diambil petugas ( ) ditimbun ( ) dibuang sembarangan
( ) Septik tank ( ) Got ( ) Sungai ( ) lain-lain, sebutkan_________
6. Dari mana keluarga mendapatkan sumber air bersih (SAMI=sumber air minum)
( ) PAM – Ledeng ( ) Sumur ( ) Sungai ( ) pompa air listrik
7. Bila menggunakan sumur, apakah sumur sudah memiliki cincin semen:
( ) < 5 meter ( ) 5-7 meter ( ) 7-10 meter ( ) >10 meter
Daftar Kesenjangan
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian
dikelompokkan, dibuat perkiraan awal kesenjangan masalah antara kondisi kesehatan ideal
dengan yang ditemui di lapangan. misalnya : pada data ditemukan bahwa sedikit sekali anak
balita yang diimunisasi lengkap, sedikit sekali ibu-ibu PUS yang menjadi akseptor KB aktif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian
dikelompokkan dan dianalisis seberapa besar stresor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnosis keperawatan komunitas yang
terdiri dari :
1. masalah kesehatan,
2. karakteristik populasi,
3. karakteristik lingkungan
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
H I J K L
Keterangan Huruf :
Keterangan Angka :
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yanga
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komonen yaitu :
1. Problem ( masalah )
2. Etiologi (penyebab masalah)
3. dan Manifestasi (data penunjang)
Contoh Diagnosa keperawatan Komunitas :
PERENCANAAN
4. Tahap Formasi Kepemimpinan. Pada tahap ini peserta diberi dukungan, latihan, dan
mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan kesehatan.
5. Tahap koordinasi intersektoral. Kerja sama dengan sektor terkait dalam upaya
memandirikan masyarakat.
6. tahap akhir. Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi
serta memberi umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
Contoh Format :
Untuk lebih singkatnya perencanaan kegiatan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut
:
IMPLEMENTASI
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan yaitu ;
1. Pencegahan Primer. Yaitu Pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup kegiatan kesehatan secara umum, dan perlindungan khusus terhadap
penyakit. Contoh : imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi, dan bimbingan dini dalam
kesehatan keluarga.
2. Pencegahan Sekunder. Yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk menghambat proses
penyakit. Contoh mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi
keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga dll.
EVALUASI
1. relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
2. perkembangan atau kemajuan proses ; kesesuaian dengan perencanaan, peran staf atau
pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta
3. efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta
keuntungan program.
4. efektivitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
terhadap tindakan yang dilaksanakan
5. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.
Contoh Format :
Pengkajian adalah tahapan suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari
tahapan pengkajian dapat menggunakan metode:
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder: contoh hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smer dll
No Nama JK Hub Umur Pendidikan Imn Imn Imn Imn Imn Ket
KK BC Polio DPT Hepat Campak
G itis
Genogram: Freidman
Tiga Generasi
Menjelaskan mengenahi jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bengsa
tersebut terkait dengan kesehatan
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status Sosial Ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang yang dimiliki oleh
keluarga ( standar upah regional )
Aktifitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan nonton TV dan mendengarkan
Radio juga teramsuk aktivitas rekreasi
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Sebagai
contoh Klg bapak A mempunyai 2 anak, anak pertama berumur 7 tahun dan kedua berumur
4 tahun , maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia
anak sekolah
Menjelaskan mengenahi tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
Menjelaskan mengenahi riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan , riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga , perhatian terhadap
pencegahan penyakit ( status imunisasi ), sumber pelayanana kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
Dijelaskan mengenahi riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri
III. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletaan perabotan rumah tangga, jenis septik tank,
jarak septik tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah
Menjelaskan mengenahi karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat , budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul, serta berkumpul
keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat
Yang termsuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas–fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan . Fasilitas mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari anggota keluarga dan fasilitas sosial
atau pendukung dari masyarakat setempat
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
prilaku
Menjelaskan peran dari masing masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal
Menjelaskan mengenahi nilai dan norma yang dianut oleh anggota keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan
V. Fungsi Keluarga
Hal ini perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
Hal ini perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku
Hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah :
a. untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenahi masalah kesehatan yang perlu di kaji
adalah sejajuhmana keluarga mengetahui mengenai fakta- fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi
keluarga terhadap masalah
sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenahi sifat dan luasnya masalah
apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang dialami
apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
c. untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
yang perlu di kaji adalah ….
Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga ( anggota
keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial )
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber keluarga yang dimiliki
e. Untuk mengetahui sejauh mana keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Sejauh mana keluarga memahami keuntungan –keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
27. Fungsi reproduksi: Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga
Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga
stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga ayng memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih kurang 6 bulan
stresor jangka penjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor: hal yang dikaji adalah sejauhmana
keluarga berespon terhadap situsi / stressor
31. Srategi koping yang digunakan : strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahannya
32. Strategi adaptasi disfungsional: dijelaskan mengenahi strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada
Contoh :
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada balita ( anak A ), keluarga bapak Y
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
kekurangan gizi
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia ( ibu Y ) keluarga bapak A berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan keterbatasan
gerak ( rematik )
Perubahan peran keluarga dalam keluarga ( bapak A ) berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan: misal lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbang yang tidak adekuat:
Contoh :
Resiko terjadinya konflik pada keluarga bapak I berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah komunikasi
Resiko gangguan tumbuh kembang pada balita ( anak A ) pada keluarga bapak Y
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga melakukan stimulsi terhadap balita
Resiko gangguan pergerakan pada lansia ( Ibu Y ) pada keluarga A berhubugnan dengan
ketidak mempuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan
Contoh :
Potensial tejadinya peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M ) keluarga bapak K
Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak I
Etiologi dari diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas
perawatan kesehatan keluarga . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial / sejahtera /
Wellness tidak boleh menggunakan etiologi.
Dalam suatu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari 1 diagnosa keperawatan
keluarga . Untuk menentukan priorits terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang
ditemukan dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1 Sifat Masalah
Skala :
Skala:
Mudah
2
Sebagian
1 2
Tidak dapat diubah
0
Skala:
Tinggi
Cukup 3 1
Rendah 2
4 Menonjolan Masalah
Skala:
Skoring:
2. skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skore X bobot
------------
angka tertinggi
Bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/ kurang sehat
Karena yang pertama memerlukan stindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan
oleh keluarga
2. Kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-
faktor sebagai berikut:
Pengetahuan yang ada sekarang, tehnologi dan tindakan untuk menangani masalah
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dalam
bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat
3. Potensial masalah dapat di cegah: faktor – faktor yang perlu diperhatikan adalah :
Kepelikan dari masyarakat, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki
masalah
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah
Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan
tersebut
Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan invervensi keperawatan keluarga
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenahi masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara:
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengancara:
3. Memberikan keperawatan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
4. Membantu keluarga untuk menentukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara:
Menemukan sumber–sumber yang dapat digunakan keluarga
5. Memotivsi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilan . Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dangan waktu dan kesedaiaan
keluarga
1. S: yang dikemukakan oleh keluarga decara subyektif setalah dilakukan intervensi
keperawatan keluarga , misal keluarga mengatakan nyerinya berkurang
2. O: hal yang diketahui oleh perawat secara obyektif setalah dilakukan tindakan keperawatan
keluarga oleh perawat , misal BB naik 1 kg dalam 1 bulan
3. A: analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosa
4. P: perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif
adalah evaluasi akhir.