Diagnosa keperawatan
1) Resiko Perilaku Kekerasan
2) Risiko bunuh diri
b. Rencana tindakan keperawatan yang lazim terjadi (secara teoritis)
Diagnosa 1: Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan Umum : Agar klien tidak melukai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan sekitar.
Tujuan Khusus:
1. Klien dan keluarga dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan:
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut
nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
b) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
c) Buat Kontrak waktu interaksi yang jelas
d) Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.
e) Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak
menjawab.
f) Mendengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan
keluarga pasien
2. Cara penanganan atau perawatan pasien dengan resiko perilaku
kekerasan
Tindakan :
SP Keluarga
Strategi Pelaksanaan 1
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
Perilaku kekerasan (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat pasien Perilaku kekerasan
4. Latih satu cara merawat PK dengan melakukan kegiatan fisik :
tarik nafas dalam dan pukul bantal / kasur
5. Anjurkan untuk membantu sesuai jadwal kegiatan dan
memberikan pujian
Strategi Pelaksanaan 2
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien cara
fisik, beri pujian
2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
3. Latih cara memberikan / membimbing minum obat
4. Anjurkan membantu sesuai jadwal kegiatan dan memberikan
pujian
Strategi Pelaksanaan 3
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik
1&2 dan memberikan obat, berikan pujian
2. Latih keluarga cara membimbing : cara berbicara yang baik
3. Latih keluarga cara membimbing kegiatan spritual
Strategi Pelaksanaan 4
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik
1&2, memberikan obat, cara bicara yang baik dan kegiatan
spritual. Beri pujian.
2. Jelaskan follow up ke RSJ / PKM, tanda kambuh dan rujukan.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian.
Strategi Pelaksanaan 5
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik
1&2, memberikan obat, cara bicara yang baik dan kegiatan
spritual dan follow up. Beri pujian.
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ / PKM
Strategi Pelaksanaan
A. STRARTEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi (Salam Terapeutik)
“Assalamu’alaikum wr.wb, Bapak/Ibu kami dari mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat yang merawat keluarga Bapak/Ibu Tn. S di Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum selama 9 hari”.
“Nama Bapak/Ibu siapa? Bapak/Ibu sukanya dipanggil apa ya?”
Validasi informasi tentang klien
“Apakah benar keluarga Bapak/Ibu yang bernama Tn. S berusia 35
tahun merupakan anggota keluarga Bapak/Ibu? Statusnya di keluarga
Bapak/Ibu sebagai apa?”
Kontrak
“Apakah bisa kita berbincang-bincang mengenai Tn. S? Ada beberapa
hal yang ingin kami tanyakan mengenai Tn. S, apakah Bapak/Ibu
bersedia? Bagaimana kalau kita berbincangnya selama 2 jam? Untuk
tempatnya disini saja atau Bapak/Ibu mau di tempat lain?”
2. Fase Kerja (Tindakan SP Keluarga)
Strategi Pelaksanaan 1 (SP 1)
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien.
“Apa yang Bapak/Ibu rasakan dengan kondisi kesehatan Tn. S saat
ini? Apakah Bapak/Ibu merasa kesulitan dalam merawat Tn. S?
Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika merawat Tn. S?”
“Apakah Bapak/Ibu tahu apa yang menyebabkan Tn. S menjadi
seperti sekarang? Ya, jadi anak Bapak/Ibu keadaannya menjadi
seperti sekarang ini karena salah satunya adalah pengaruh obat-
obatan yang di konsumsi Tn.S yang menyebabkan emosi Tn.S jadi
tidak terkontrol sehingga menyebabkan resiko perilaku kekerasan
yaitu mencedrai diri sendiri, orang lain dan lingkungan disekitar
Tn.S”.
b. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya perilaku
kekerasan.
“Ya, gejala yang dialami oleh Tn. S itu dinamakan perilaku
kekerasan, yaitu. Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan
dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan
secara fisik baik secara diri sendiri, orang lain maupun lingkungan,
di mana pasien Tn S mengatakan merasa marah ketika keinginan
Tn.S tidak terpenuhi dalam waktu cepat”.
“Jika nanti setelah minum obat mulut Tn.S terasa kering, untuk
membantu mengatasinya bisa dengan minum air putih dan jika
mata terasa berkunang-kunang, sebaiknya anjurkan Tn. S untuk
beristirahat.”