Anda di halaman 1dari 38

Nursing care Plan on

Palliative Care

By: Rostime H. Simanullang, S.Kep.,


Ns., M.Kes
2

Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

* Kelompok organisasi yang saling bekerjasama

untuk memberikan askep yang memadai.


Perlu renpra yang lebih optimal untuk
mencapai
kesehatan prima.
Asuhan Keperawatan
3

 Manfaat untuk
= informasi askep terkini, akurat dan
terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll Asuhan Keperawatan
4

2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


Dalam Melakukan Askep Paliatif

 Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan
keluarga mengatakan tidak lagi melanjutkan
terapi
Asuhan Keperawatan
5

 Akontabilitas

Perawat bertanggung jawab dan bertanggung


gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak

 Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan


Budaya
Asuhan Keperawatan
6

 Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap


askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati
nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan /
agama serta budaya.

 Legal

Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan


perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang
tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan
terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.
Asuhan Keperawatan
7

3. Penerapan Asuhan
Keperawatan Paliatif
 Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau
intervensi non farmakologis.

 Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada


kondisi penyakit pasien, kepribadian, perkembangan dan
latar belakang kehidupan pribadi pasien, keluarga,
budaya, agama dan sebagainya.

Asuhan Keperawatan
8

Pengkajian

Anamnesis yang teliti baik dari pasien


maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
Gejala-gejala yang berhubungan
Asuhan Keperawatan
9

Diagnosa Keperawatan

 Nyeri,
 Resti Infeksi,
 Perubahan Nutrisi,
 Resti terhadap koping tidak efektif,
 Imobilitas,
 Ketidakseimbangan cairan,
 Ansietas,

Asuhan Keperawatan
10

 Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,


 Perubahan Fungsi Defekasi,
 Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
 Perubahan Mukosa Mulut,
 Kerusakan Pertukaran Gas,
 Gangguan Konsep Diri,
 Kurang perawatan diri.

Asuhan Keperawatan
11

Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan peningkatan
metabolik (demam, infeksi )

Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi

Asuhan Keperawatan
12

Kriteria :
= Berat Badan meningkat kearah BB normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada

= Peningkatan tingkat energi


= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin :
4 – 6 mg/dl

Asuhan Keperawatan
13

INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi
antropometri tiap kemajuan atau
minggu penyimpangan dari hasil
 masukan dan keluaran yang diharapkan
setiap 8 jam
 albumin serum dan
BUN
 persentase makanan
yang dimakan

Asuhan Keperawatan
2. Jika cairan diare Diare
14
sering disebabkan oleh
berlebihan: protozoa (Cryptospiridium)
• Pertahankan puasa dan yang menyerang lapisan
pengobatan, terutama epitel, menyebabkan
infus meningkatnya produksi gas
• Berikan obat-obat anti dan banyak cairan masuk
diare dan evaluasi dalam usus.
keefektifannya Pasien bisa kehilangan cairan
• Berangsur-angsur dimulai 10 liter perhari karena diare.
pemberian makan per oral Berhentinya diare hanya
bila diare terkontrol. karena pengobatan yang
Anjurkan untuk efektif.
menggunakan makanan
bebas laktose, rendah
lemak, tinggi serat.
• Kolaborasi jika diare tetap
berlangsung atau tambah Asuhan Keperawatan
memburuk
3. Rujuk ke ahli diet Ahli diet adalah spesialis
untuk nutrisi yang dapat
membantu memilih membantu pasien dalam
dan perencanaan menu dan
merencanakan kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya
makanan untuk
kebutuhan nutrisi.

Asuhan Keperawatan 15
16

Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian

Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang

Asuhan Keperawatan
17

a:
 Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya
 Pasien tampak tenang
 Pasien menyatakan cemas berkurang
 Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan
masalah yang sehat dan menggunakan sumber-
sumber yang efektif

Asuhan Keperawatan
INTERVENSI 18 RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
 Menemani pasien mempengaruhi kualitas
 Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
 Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik Asuhan Keperawatan
19
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.

4. Jika kondisi berakhir dan Perawatan di rumah untuk


mendekati tahap akhir, memenuhi kebutuhan
diskusikan perawatan di sosial, emosi, fisik, dan
rumah. spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.
Asuhan Keperawatan
5. Hindari pemberian informasi Interaksi terapi dapat
20
yang bertubi-tubi pada membantu perubahan individu
pasien selama fase awal untuk menerima. Informasi
proses berduka. Jawab yang berlebihan dapat
pertanyaan khusus. Masukan menambah ansietas yang
informasi dan instruksi menyebabkan frustasi dan
tambahan ketika pasien depresi.
mulai menunjukkan kesiapan
mempelajari tindakan
perawatan dini.
6. Informasikan pasien bahwa Selama proses berduka,
perasaan mereka normal dan pasien secara umum bereaksi
hal ini memerlukan waktu tetapi tidak memahami
untuk menerima hidup mengapa mereka merasakan
dengan penyakit kronis atau dan bertindak seperti yang
perubahan citra tubuh. mereka lakukan. Lebih dari
Hindari menganalisa atau itu, perasaan pasien
mengkritik perilaku pasien. dipengaruhi oleh pemberi
Informasikan pasien bahwa perawatan danAsuhanorang
Keperawatan
Anda ada untuk bicara bila terdekat.
diperlukan.
21
7. Selama marah dan fase tawar- Sikap tenang dan menerima
menawar : dari pemberi perawatan
Jangan : membantu menghilangkan
- Berdebat tentang moralisasi marah dan menunjukkan
- Menekankan nilai-nilai pribadi dukungan.
dan
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien
secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan
keyakinan
yang salah
- Bersabar Asuhan Keperawatan
22

Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan energi : demam /
proses inflamasi

Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien
dapat beraktivitas dengan adekuat

Asuhan Keperawatan
Kriteria 23

Pasien mengatakan tidak cepat


lelah dalam aktivitas harian
Pasien berpartisipasi dalam
aktivitas perawatan
Penampilan rapi
Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl

Asuhan Keperawatan
INTERVENSI 24 RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat Untuk menjamin pasien
dijangkau oleh pasien. aman
Barang-barang
diletakkan di meja
samping tempat tidur
agar mudah
mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari- memelihara harga diri
harinya. dan
Anjurkan pasien agar kembali untuk hidup
ia dapat mengerjakan tanpa tergantung pada
sebanyak mungkin orang lain (mandiri).
untuk dirinya.
3. Rujuk ke bagian Ahli fisioterapi dapat
Asuhan Keperawatan

fisioterapi, jika terjadi membantu pasien belajar


kerusakan fisik yang bagaimana menyesuaikan
25

4. Konsul ke pelayanan Untuk memberikan


sosial atau bagian perawatan yang
perencanaan pasien kontinu jika ada
pulang untuk mengatur kerusakan fisik yang
pelayanan perawatan permanen atau kronis.
rumah atau penempatan
di fasilitas perawatan
lain sesuai kebutuhan.

5. Berikan pujian terhadap Untuk memotivasi agar


prestasi dan kemajuan mematuhi program
yang dicapai. rehabilitasi secara
kontinu.
Asuhan Keperawatan
Perawatan
Paliatif

Upaya Peningkatan Kenyamanan


Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.
Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.

Asuhan Keperawatan 26
Perawatan
27
Paliatif

Perawatan Paliatif

 Sesak napas
 Muntah
 Gatal
 Perawatan kulit
 Perawatan Mulut
 Nyeri

Asuhan Keperawatan
28
Konseling paliatif
 Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
 Dengarkan dengan baik dan empati
 Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara
dengan pasien
 Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada
individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan
kesedihannya
 Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
 Hubungkan pasien dengan grup support
 Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat
dengannya untuk bertemu
 Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan
waktu mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama
pasien
 Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan
hubungan terus misal dengan telephone, kartu,
Asuhan catatan
Keperawatansingkat
pada pasien sebagai dukungan.
29

IMPLEMENTASI:

Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
Asuhan Keperawatan
Perawatan
30
Paliatif

Sesak Napas
 Seringkali parah 
 infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi;
limfoma  kortikosteroid + antibiotik
 Aspirasi cairan pleura
 Oksigen
 Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak
nyamanan
 Bronkodilator dg nebulizer
 Posisi ½ duduk di tempat tidur

Asuhan Keperawatan
Perawatan
31
Paliatif

Muntah
 Mengganggu masukan cairan  dehidrasi 
perlu rehidrasi
 Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
 Dapat diberi metoclopropamide (primperan)
 lapor dokter

Asuhan Keperawatan
Perawatan
32
Paliatif

Gatal
 Beri krem pelembab
 Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti
jamur
 Bila tidak ada infeksi  krem steroid
 K/P antihistamin: CTM pada malam hari

Asuhan Keperawatan
Perawatan
33
Paliatif

Perawatan Kulit
 Hindari dekubitus 
 Ganti posisi tidur setiap 4 jam
 Alas tidur lebih lunak
sudah ada kemerahan  hindari
 Bila
penekanan
 Beri lotion – kamper spiritus
 Ganti segera linen yang kotor
 Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
 Tutup luka dengan kain kasa dan krem
antiseptik
Asuhan Keperawatan
Perawatan
34
Paliatif

Perawatan Mulut
 Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3
kali sehari
 Kumur sesudah makan
 Bila ada luka atau radang mulut  makanan
lunak atau cair.
 Obati sesuai indikasi

Asuhan Keperawatan
Definisi :
I. NYERI
 Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan serta dihubungkan dengan
kerusakan jaringan atau potensial akan
menyebabkan kerusakan jaringan( The
International Association for the study of pain )
Kajian Riwayat Rasa Nyeri

- Tempat / lokasi terjadinya nyeri


 Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk, ngilu
 Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
 Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
 Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari
pasien.
 Intensitasnya ( mild, moderate atau
severe )
 Perkiraan intensitas nyeri dengan
menggunakan alat pengukur nyeri. Pada
anak alat pengukurnya adalah SMILEY
ANALOGUE SCALE
 Pada dewasa dengan visual analog
scale
Thank you

Anda mungkin juga menyukai