Keperawatan
pada otitis dan
vertigo
Oleh : Kelompok 9
Otitis
Definisi
Otitis media adalah infeksi pada telinga tengah yang menyebabkan peradangan (kemerahan dan
pembengkakan) dan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.Otitis media akut biasanya
merupakan komplikasi dari disfungsi tuba eustachian yang terjadi selama infeksi saluran pernafasan atas
virus. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi
yang paling umum diisolasi dari cairan telinga bagian tengah (Rudi haryono,2019).
Etiologi
Biasanya, OMA adalah komplikasi dari disfungsi tuba eustachian yang terjadi selama infeksi
saluran pernafasan atas virus akut. Bakteri dapat diisolasi dari kultur cairan telinga tengah pada
50% hingga 90% kasus OMA dan OME. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae
(non typable), dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi yang paling umum ditemukan
(Arrieta & singh, 2004).H. Influenzae telah menjadi organisme yang paling umum ditemukan
pada anak-anak dengan OMA berat atau refraktori setelah pengenalan vaksin konjugat
pneumokokus (PCV).
Patofisiologi
● Otitis media awalnya dimulai sebagai proses peradangan setelah infeksi saluran pernafasan atas
virus yang melibatkan mukosa hidung, nasofaring, dan tuba eusthacia.
● Ruang anatomi yang sempit membuat edema yang disebabkan oleh proses inflamasi menghalangi
bagian eustachia dan mengakibatkan penurunan ventilasi.
● Hal ini menyebabkan kaskade kejadian seperti peningkatan tekanan negatif di telinga tengah dan
penumpukan sekresi mukosa yang meningkatkan kolonisasi organisme bakteri dan virus di telinga
tengah.
● Pertumbuhan mikroba di telinga tengah ini kemudian membentuk nanah yang di tunjukan sebagai
tanda-tanda klinis Otitis Media Akut (OMA)
Manifestasi Klinis
01 02 03
04 05
Implementasi Evaluasi
Fokus dari intervensi keperawatan antara lain Untuk melihat kemampuan
adalah : mempertahan daya tahan tubuh, klien dalam mencapai tujuan
mencegah komplikasi, menentukan perubahan yang disesuaikan dengan
sistem tubuh, memantapkan hubungan klien kriteria hasil tahap
dengan lingkungan dan implementasi pesan perencanaan
dokter.
KASUS
Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit dengan Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengalami pusing,
pendengaran berkurang kalau telinga kiri ditutup. Telinga berdenging, terasa penuh di telinga, badan lemah. . Klien
mengorek telinganya dengan Bulu ayam. Semakin lama terasa nyeri Karena terus menerus terasa nyeri serta kehilangan
pendengaran. Pemeriksaan pada telinga : Tampak kelelahan karena nyeri telinga, kesadaran compos mentis. Klien tidur
ditempat tidur dengan posisitidur terlentang mengarah ke sisi yang tidak sakit sambil memegang telinganya yang sakit.
Kiri : Normal Kanan : Penurunan Pendengaran . Klien mengeluh terasa nyeri skala 5 pada telinga kanan dan kalau nyeri
terasa pusing dan kadang mual. Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Hasil Pemeriksaan tanda
tanda Vital: Temperatur : 36,50C / Axilla, Nadi : 92 X/menit, teratur dan kuat , Tensi 110/80 mmHg lengan kananRR :
20 Kali / menit.
Laboratorium :
Hb : 12 gr%
LED : 48
Trombo : 45
Leukosit : 8500
PPT : 12
SGOT : 18
SGPT : 14
PENGKAJIAN
I. Identitas Tanggal Pengkajian : 25 September 2020
a. Identitas Pasien No. Register: 00xxxx
Nama : Tn T Diagnosa Medis : Otitis
Umur : 28 tahun
Agama : Islam b.Identitas Penanggung Jawab
Jenis Kelamin: Laki-laki Nama : Ny. S
Status: sudah menikah Umur : 45 Tahun
Pendidikan: - Hub. Dengan Pasien : Ibu Kandung
Pekerjaan: PNS Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa: Minangkabau Alamat : Padang, Sumatera Barat
Alamat : Padang, Sumatera Barat
Tanggal Masuk : 25 September 2020
PENGKAJIAN
2.Riwayat Kesehatan Klien c.Riwayat Kesehatan Dahulu
a.Keluhan Utama Pasien Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang
Nyeri telinga kanan dan kehilangan lalu.Punya Riwayat alergi dingin.
pendengaran.
d.Riwayat Kesehatan Keluarga
b.Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga.
Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit dengan
Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Pasien mengalami pusing, pendengaran
berkurang kalau telinga kiri ditutup. Telinga
berdenging, terasa penuh di telinga, badan
lemah. .Semakin lama terasa nyeri Karena terus
menerus terasa nyeri serta kehilangan
pendengaran.
PENGKAJIAN
3.Status Kesehatan Pola Kebutuhan Dasar Klien tidak ada makanan pantangan.
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan Klien minum 7 - 8 gelas / hari.
Pasien takut dengan penyakit yang Tidak ada kebiasaan yang dilakukan sebelum
dihadapinya dan takut untuk melaksanakan makan.
pengobatan, •Saat Sakit
Nafsu makan klien menurun.
b.Pola Nutri-Metabolik Klien tidak pernah menghabiskan porsi
•Sebelum Sakit makanan yang disajikan ( hanya 3 sendok makan
Frekuensi makan klien 3 x / hari, selera makan )
klien baik, jenis makanan nasi, sayuran dan lauk
pauk.
Tidak ada alergi makanan dan klien menyukai
semua jenis makanan.
PENGKAJIAN
c.Pola Eliminasi 1)Aktivitas
1)BAB
Sebelum Sakit : normal 1 x / hari tapi waktunya tidak
menentu, tidak ada keluhan saat BAB.
Saat Sakit :saat dirawat klien baru BAB sekali dan
dibantu untuk ke toilet.
2)BAK
Sebelum Sakit: normal 4 - 5 x / hari.
Saat Sakit: normal 4 - 5 kali / hari, dan dibantu untuk ke
toilet 2)Latihan
Sebelum Sakit
Klien mengatakan beraktivitas sehari-hari seperti biasa
Saat Sakit
Klien selama dirawat hanya bisa berbaring di tempat
tidur. Klien juga mengeluh nyeri pada telinga kanan dan
kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual
Psikiatrik Fisiologis
Penyebabnya bisa berupa Misalnya,vertigo yang timbul
depresi,fobia,anxietas,serta ketika melihat ke bawah saat
psikosomatis kita berada di tempat tinggi.
Patofisiologi
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen
yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang
terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau
keseimbangan, yang secara terus menerus menyampai kan
impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan
ialah sistem optik dan pro prioseptik, jaras-jaras yang
menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV
dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.
Pathway Pada Klien Dengan Gangguan
Vertigo
Manifestasi Klinis
A B C
Stroke Obstruksi
peredaran darah
di labirin
NOC NIC
2)BAK
Sebelum Sakit: normal 4 - 5 x / hari. 2) Latihan
Saat Sakit: normal 4 - 5 kali / hari, dan dibantu untuk ke •Sebelum Sakit
toilet Klien mengatakan beraktivitas sehari-hari seperti biasa
•Saat Sakit
Klien selama dirawat hanya bisa berbaring di tempat
tidur karna pasien pusing juka berdiri.
Pengkajian
e.Pola kognitif dan Persepsi • Saat sakit
•Status pendengaran : kehilangan pendengaran Pasien sulit tidur karna merasa mual
h.Pola Peran-Hubungan
f.Pola Persepsi-Konsep diri •Klien hidup dengan keluarga, dan sebagai anak
Klien tampak mengalami penyangkalan terhadap dalam keluarganya
penyakitnya sehingga rasa cemas muncul •Klien berperan sebagai pelajar
•Dengan peran sebagai pelajar, klien merasa
g.Pola Tidur dan Istirahat kesulitan dalam melanjutkan studinya karena
• Sebelum sakit penyakit asma yang diderita sering kambuh
Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur •Kecukupan dukungan/hubungan keluarga
± 5-6 jam memenuhi kebutuhan klien saat ini, hubungan
dengan keluarga lancar (dalam berkomunikasi)
Pengkajian
i.Pola Seksual-Reproduksi Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Klien tidak memiliki gangguan atau masalah GCS : Verbal 4 Psikomotor 5 Mata 4
pada pola seksual dan system reproduksinya.
b.Tanda-tanda Vital
j.Pola Toleransi Stress-Koping Nadi : 84 X/menit
Stress bisa memicu klien yang membuat Suhu : 37.0oC
penyakitnya kambuh karena belum bisa RR : 20 x/menit
melanjutkan studinya Tensi : 120/80 mmHg
k.Pola Nilai-Kepercayaan
Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan
percaya bahwa ia akan sembuh
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Mual dan Muntah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
a.Penatalaksanaan Terapi
-Inj RL 20 tpm
-Betahistine 3x6mg (po)
-Dimenhidrinate 2x50 mg (po)
-Flunarizine 2x5 mg (po)
-Inj. Ondansetron 4mg (jika mual muntah)
-Inj. Ranitidine 2x1 amp (i.v)
Analisis Data
Nama pasien : Ny T - badan terasa lemas sampai tidak bisa membuka mata
Umur : 28 tahun
Ruangan : - Diagnosa 2
Risiko deficit nutrisi b.d ketidakmampuan
Diagnosa 1 mengabsorpsi nutrien
Risiko Jatuh b.d Gangguan pendengaran dan Ds :
gangguan keseimbangan -Mengeluh mual muntah
Ds: -Muntah setiap makan dan minum
-pasien mengeluh pusing -Muntah tidak menyemprot
- pusing bertambah saat melakukan perubahan posisi - Muntah berisi makanan dan minuman yg dimakan
-telinga berdenging sejak 2 hari yang lalu sebelumnya, jumlah +- 1/4 gelas
Intervensi
THANKS