Anda di halaman 1dari 47

Asuhan

Keperawatan
pada otitis dan
vertigo
Oleh : Kelompok 9
Otitis
Definisi

Otitis media adalah infeksi pada telinga tengah yang menyebabkan peradangan (kemerahan dan
pembengkakan) dan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.Otitis media akut biasanya
merupakan komplikasi dari disfungsi tuba eustachian yang terjadi selama infeksi saluran pernafasan atas
virus. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi
yang paling umum diisolasi dari cairan telinga bagian tengah (Rudi haryono,2019).
Etiologi
Biasanya, OMA adalah komplikasi dari disfungsi tuba eustachian yang terjadi selama infeksi
saluran pernafasan atas virus akut. Bakteri dapat diisolasi dari kultur cairan telinga tengah pada
50% hingga 90% kasus OMA dan OME. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae
(non typable), dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi yang paling umum ditemukan
(Arrieta & singh, 2004).H. Influenzae telah menjadi organisme yang paling umum ditemukan
pada anak-anak dengan OMA berat atau refraktori setelah pengenalan vaksin konjugat
pneumokokus (PCV).
Patofisiologi
● Otitis media awalnya dimulai sebagai proses peradangan setelah infeksi saluran pernafasan atas
virus yang melibatkan mukosa hidung, nasofaring, dan tuba eusthacia.

● Ruang anatomi yang sempit membuat edema yang disebabkan oleh proses inflamasi menghalangi
bagian eustachia dan mengakibatkan penurunan ventilasi.

● Hal ini menyebabkan kaskade kejadian seperti peningkatan tekanan negatif di telinga tengah dan
penumpukan sekresi mukosa yang meningkatkan kolonisasi organisme bakteri dan virus di telinga
tengah.

● Pertumbuhan mikroba di telinga tengah ini kemudian membentuk nanah yang di tunjukan sebagai
tanda-tanda klinis Otitis Media Akut (OMA)
Manifestasi Klinis

• Gejala otitis media bervariasi tergantung dari tingkat


keparahan infeksi.

• Kondisi tersebut biasanya unilateral pada orang


dewasa dan dapat disertai oleh otalgia.Rasa nyeri
terjadi setelah perforasi spontan atau sayatan
teraupetik dari membran timpani.

• Gejala lainnya adalah drainase dari telotoskopik,


saluran pendengaran eksternal tampak normal.
Membran timpani menyebabkan adanya eritema dan
pembengkakan. Namur demikian, pasien melaporkan
tidak adanya rasa sakit dengan gerakan daun telinga
Proses Keperawatan

01 02 03

Pengkajian Diagnosa Intervensi


Pengkajian pendidikan, Hipertermia, Gangguan Pola Manajemen demam,
pekerjaan, latar belakang Tidur, Gangguan Persepsi Peningkatan tidur,
budaya dll. Pengkajian TTV, Sensori Pendengaran, Perlindungan infeksi,
rasa nyeri, BB, Respon Ansietas, Nyeri Akut Manajemen nyeri
Psikologis, kebutuhan nutrisi,
cairan, komplikasi
Proses Keperawatan

04 05

Implementasi Evaluasi
Fokus dari intervensi keperawatan antara lain Untuk melihat kemampuan
adalah : mempertahan daya tahan tubuh, klien dalam mencapai tujuan
mencegah komplikasi, menentukan perubahan yang disesuaikan dengan
sistem tubuh, memantapkan hubungan klien kriteria hasil tahap
dengan lingkungan dan implementasi pesan perencanaan
dokter.
KASUS
Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit dengan Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengalami pusing,
pendengaran berkurang kalau telinga kiri ditutup. Telinga berdenging, terasa penuh di telinga, badan lemah. . Klien
mengorek telinganya dengan Bulu ayam. Semakin lama terasa nyeri Karena terus menerus terasa nyeri serta kehilangan
pendengaran. Pemeriksaan pada telinga : Tampak kelelahan karena nyeri telinga, kesadaran compos mentis. Klien tidur
ditempat tidur dengan posisitidur terlentang mengarah ke sisi yang tidak sakit sambil memegang telinganya yang sakit.
Kiri : Normal Kanan : Penurunan Pendengaran . Klien mengeluh terasa nyeri skala 5 pada telinga kanan dan kalau nyeri
terasa pusing dan kadang mual. Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Hasil Pemeriksaan tanda
tanda Vital: Temperatur : 36,50C / Axilla, Nadi : 92 X/menit, teratur dan kuat , Tensi 110/80 mmHg lengan kananRR :
20 Kali / menit.
Laboratorium :
Hb : 12 gr%
LED : 48
Trombo : 45
Leukosit : 8500
PPT : 12
SGOT : 18
SGPT : 14


PENGKAJIAN
I. Identitas Tanggal Pengkajian : 25 September 2020
a. Identitas Pasien No. Register: 00xxxx
Nama : Tn T Diagnosa Medis : Otitis
Umur : 28 tahun
Agama : Islam b.Identitas Penanggung Jawab
Jenis Kelamin: Laki-laki Nama : Ny. S
Status: sudah menikah Umur : 45 Tahun
Pendidikan: - Hub. Dengan Pasien : Ibu Kandung
Pekerjaan: PNS Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa: Minangkabau Alamat : Padang, Sumatera Barat
Alamat : Padang, Sumatera Barat
Tanggal Masuk : 25 September 2020
PENGKAJIAN
2.Riwayat Kesehatan Klien c.Riwayat Kesehatan Dahulu
a.Keluhan Utama Pasien Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang
Nyeri telinga kanan dan kehilangan lalu.Punya Riwayat alergi dingin.
pendengaran.
d.Riwayat Kesehatan Keluarga
b.Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga.
Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit dengan
Nyeri Telinga Kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Pasien mengalami pusing, pendengaran
berkurang kalau telinga kiri ditutup. Telinga
berdenging, terasa penuh di telinga, badan
lemah. .Semakin lama terasa nyeri Karena terus
menerus terasa nyeri serta kehilangan
pendengaran.
PENGKAJIAN
3.Status Kesehatan Pola Kebutuhan Dasar Klien tidak ada makanan pantangan.
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan Klien minum 7 - 8 gelas / hari.
Pasien takut dengan penyakit yang Tidak ada kebiasaan yang dilakukan sebelum
dihadapinya dan takut untuk melaksanakan makan.
pengobatan, •Saat Sakit
Nafsu makan klien menurun.
b.Pola Nutri-Metabolik Klien tidak pernah menghabiskan porsi
•Sebelum Sakit makanan yang disajikan ( hanya 3 sendok makan
Frekuensi makan klien 3 x / hari, selera makan )
klien baik, jenis makanan nasi, sayuran dan lauk
pauk.
Tidak ada alergi makanan dan klien menyukai
semua jenis makanan.
PENGKAJIAN
c.Pola Eliminasi 1)Aktivitas
1)BAB
Sebelum Sakit : normal 1 x / hari tapi waktunya tidak
menentu, tidak ada keluhan saat BAB.
Saat Sakit :saat dirawat klien baru BAB sekali dan
dibantu untuk ke toilet.
2)BAK
Sebelum Sakit: normal 4 - 5 x / hari.
Saat Sakit: normal 4 - 5 kali / hari, dan dibantu untuk ke
toilet 2)Latihan
Sebelum Sakit
Klien mengatakan beraktivitas sehari-hari seperti biasa
Saat Sakit
Klien selama dirawat hanya bisa berbaring di tempat
tidur. Klien juga mengeluh nyeri pada telinga kanan dan
kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual

d.Pola Aktivitas dan Latihan


PENGKAJIAN
e.Pola kognitif dan Persepsi
Status pendengaran : kehilangan pendengaran telinga h.Pola Peran-Hubungan
sebelah kanan •Klien hidup dengan keluarga, dan sebagai anak dalam
keluarganya
f. Pola Persepsi-Konsep diri •Klien berperan sebagai pelajar
Klien tampak mengalami penyangkalan terhadap •Dengan peran sebagai pelajar, klien merasa kesulitan
penyakitnya sehingga rasa cemas muncul dalam melanjutkan studinya karena penyakit asma yang
diderita sering kambuh
g.Pola Tidur dan Istirahat •Kecukupan dukungan/hubungan keluarga memenuhi
• Sebelum sakit kebutuhan klien saat ini, hubungan dengan keluarga
Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur ± 5-6 lancar (dalam berkomunikasi)
jam
• Saat sakit
Pasien tidur ditempat tidur dengan posisi tidur i.Pola Seksual-Reproduksi
terlentang mengarah ke sisi yang tidak sakit sambil Klien tidak memiliki gangguan atau masalah pada pola
memegang telinganya yang sakit. seksual dan system reproduksinya.
PENGKAJIAN
j.Pola Toleransi Stress-Koping Suhu : 36,5 °C
Stress bisa memicu klien yang membuat penyakitnya RR : 20 Kali / menit,
kambuh karena belum bisa melanjutkan studinya Tensi : 110/80 mmHg

k.Pola Nilai-Kepercayaan c.Keadaan fisik


Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan percaya •Kepala dan leher
bahwa ia akan sembuh
Kepala : normochephal
 Pemeriksaan Fisik Leher : tampak trakea di tengah dan simetris
a. Keadaan umum : Tampak meringis Mulut : bibir sianosis
Tingkat kesadaran : Compos Mentis Mata : konjungtiva tidak ananemis, sklera anikterik
GCS : Verbal 4 Psikomotor 5 Mata 4 Hidung : Simetris, napas cuping hidung tidak ada
Telinga : tampak bengkak dan kemerahan
b.Tanda-tanda Vital
Nadi : 92 X/menit
PENGKAJIAN
•Payudara dan ketiak : tidak dilakukan pemeriksaan  Pemeriksaan refleks : Hasil reflek klien baik

•Abdomen : dalam batas normal  Pemeriksaan Penunjang

•Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan a.Data laboratorium yang berhubungan


Hb : 12 gr%
•Ekstremitas : LED : 48
 Tidak ada edema pada ekstermitas Trombo : 45
 Tidak terdapat sianosis Leukosit : 8500
 Tidak ada pembesaran kelenjer getah bening PPT : 12
SGOT : 18
•Neurologis: SGPT : 14
 Status mental dan emosi: Cemas dan Lemah
 Pengkajian saraf kranial : Konjungtiva tidak anemis
Analisis Data
Nama pasien : Tn T
Umur : 28 tahun Diagnosa 2
Ruangan : - Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d
mengeluh mual dan lelah
Diagnosa 1
Nyeri kronis b.d kondisi pasca trauma d.d mengeluh Diagnosa 3
nyeri, bersikap protektif Risiko Infeksi b.d Ketidakadekuatan pertahanan
tubuh sekunder (penurunan hemoglobin dan
Do : Imununosupresi) d.d Imununosupresi
-tampak kelelahan karna nyeri telinga
- skala nyeri 5 Do :
Ds: -tampak bengkak dan kemerahan
- klien mengeluh nyeri telinga kanan sejak 6 bulan yang - LED : 48
lalu - Hb : 12 gr
- kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual - trombosit : 45
Intervensi
Vertigo
Definisi
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya
dengan gejala lain yang timbul terutama dari sistem otonom,yang disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit (Misbach dkk.,2006).Dengan
demikian,vertigo bukan suat gejala pusing berputar saja ,tetapi merupakan suatu kumpulan
gejala atau satu sindrom yang terdiri dari gejala somatic (nistagmus,unstable ) otonomik
(pucat,peluh dingin,mual dan muntah),pusing dan gejala psikatrik.
Etiologi

Otologi Neurolosi Interna


Kasus vertigo (paling Ataksia karena neuropati, Terjadi karena gangguan
sering),dapat disebabkan oleh Gangguan visus, Gangguan kardiovaskuler,penyebabnya bisa
BPPV, Minirere srrebelum berupa tekanan darah yang naik
atau turun

Psikiatrik Fisiologis
Penyebabnya bisa berupa Misalnya,vertigo yang timbul
depresi,fobia,anxietas,serta ketika melihat ke bawah saat
psikosomatis kita berada di tempat tinggi.
Patofisiologi
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen
yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang
terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau
keseimbangan, yang secara terus menerus menyampai kan
impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan
ialah sistem optik dan pro prioseptik, jaras-jaras yang
menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV
dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.
Pathway Pada Klien Dengan Gangguan
Vertigo
Manifestasi Klinis

A B C

Vertigo Paroksismal Vertigo Kronis Vertigo yang


Ciri khas :serangan mendadak Ciri khas : vertigo menetap serangannya akut
,berlangsung beberapa menit atau lama,keluhan konstan tidak
Berangsur-angsur berkurang
hari, menghilang sempurna,suatu membentuk serangan-serangan
tetapi tidak pernah bebas
ketika muncul lagi,dan diantara akut.
serangan .
serangan penderita bebas dari
keluhan.
Pemeriksaan

Laboratorium pada stroke dan infeksi,


EEG pada kasus vestibular epilepsy,
Fisik EMG pada kasus neuropati

Pemeriksaan Fisik umum,


Pemeriksaan Neurologis, Tes
Penunjang
Romberg, Tes Romberg di
pertajam, Tandem gait, Tes
Fukuda, Tes Pointing, Head
thrust test
Penatalaksanaan Vertigo

Terapi Simtomatik Terapi Kausal Terapi Rehabilitatif


Melalui Farmakoterapi Farmakoterapi, Prosedur Hindari faktor pencetus
reposisi partikel, Bedah dan memperbaiki lifestyle
Komplikasi

Stroke Obstruksi
peredaran darah
di labirin

Penyakit meniere Infeksi dan


inflamasi
Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Konsep
Teori
Asuhan
Keperawata
n
Pengkajian
● Identitas Pasien ● Sistem pendengaran
● Riwayat Kesehatan (Keluhan utama, ● Eliminasi
Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat ● makanan/cairan
kesehatan dahulu, Riwayat kesehatan ● Neurologi
keluarga) ● Nyeri atau kenyamanan
● Aktivitas/Istirahat ● Pola tidur
● Sistem pernafasan ● Pengetahuan klien
● Sistem persyarafan
● Sistem cardiovaskuler
● Sistem pencernaan
● Sistem perkemihan
● Sistem integument
Diagnosa
● Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis d.d . ● Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan
Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala, nyeri Pendengaran d.d Klien mengatakan terganggu
seperti tertusuk tusuk ,klien mengatakan nyeri saat dalam mendengar,klien tampak distorsi sensori
beraktivitas, klien tampak meringis, tampak respons tidak sesuai dan konsentrasi buruk.
memegangi kepalanya Skala nyeri 7 ( 1-10), klien ● Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
tampak gelisah dan nafsu makan berubah. d.d Klien menanyakan masalah yang di hadapi,klien
● Mual b.d peningkatan tekanan intrakranial d.d Klien menunjukkan perilaku yangtidak sesuai
mengeluh mual,klien mengatakan ingin dengananjuran,menunjukkan persepsi yang keliru
muntah,klien mengatakan tidak minat makan, klien terhadap masalah menjalani pemeriksaan yang tidak
tampak pucat, Takikardi dan Pupil Dilatasi. tepat dan menunjukkan perilaku
● Gangguan Pola Tidur b.d Hambatan Lingkungan d.d berlebihan(mis.apatis,bermusuhan,agitasi dan
Klien mengatakan sangat lemas,sulit tidur,klien hysteria).
mengatakan tidak puas tidur,klien mengatakan
istirahat tidak cukup,klien tampak kelelahan dan
terdapat kantung mata didaerah mata klien.
● Risiko jaatuh d.d faktor risiko Gangguan
Keseimbangan
Rencana Keperawatan

NOC NIC

1. Kontrol Nyeri, Tingkat nyeri 1. Manajemen Nyeri, Pemberian


2. Kontrol mual dan muntah Analgesik
3. Tidur 2. Manajemen mual
4. Kejadian jatuh 3. Pengaturan posisi, peningkatan
5. Fungsi Sensori :Pendengaran tidur
6. Pengetahuan : Proses Penyakit 4. Manajemen lingkungan
keselamatan, pencegahan jatuh
5. Peningkatan Komunikasi : Kurang
pendengaran
6. Pengajaran : Proses Penyakit
Implementasi Evaluasi

Implementasi keperawatan adalah Tahap evaluasi merupakan perbandingan


serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh yang sistematik dan terencana tentang
perawat untuk membantu klien dari kesehatan klien dengan tujuan yang telah
masalah satatus kesehatan yang dihadapi ditetapkan, dilakukan
ke status kesehatan yang lebih baik yang dilakukan,berkesinambung-an dengan
menggambarkan krikteria hasil yang melibatkan klien dan tenaga kesehatan
diharapkan (Suarni dan Apriyani,2017 lainnya.Evaluasi dalam keperawatan
merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah
ditentukan,untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan
(Suarni dan Apriyani,2017).
KASUS
Pengkajian post operasi Ny T (35 tahun) datang ke rumah sakit dengan keluhan utama Pusing berputar sejak 2 hari
Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS), pusing mendadak.pusing bertambah saat melakukan perubahan posisi, saat
serangan timbul pasien tidak bisa melakukan aktifitas: dalam satu minggu, 2 kali serangan. berlangsung singkat ± 1
menit.Kronologi : Pasien mengeluh pusing berputar disertai keringat dingin, mual dan muntah dan telinga kiri
berdenging sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien datang ke IGD pada tanggal 20 Februari 2021karena
mengeluh sakit kepala berputar dan muntah setiap makan dan minum, dalam 1 hari kurang lebih 7 kali, muntah tidak
menyemprot, berisi makanan dan minuman yang dimakan sebelumnya, jumlah ± ¼ gelas. dan badan terasa lemas sanpai
tidak kuat membuka mata. Mual (+), muntah (+) 7 kali, demam (-) Nyeri kepala (-), diplopia(-), blurred vision (-). Pasien
juga memiliki keluhan telinga berdengung sekitar 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan Fisik: Suhu Tubuh :
37.0oC (per axilla) Tekanan Darah: 120/80,Nadi: 84 x/menit, regular. Laju Nafas: 20 x/menit, regular
- Inj RL 20 tpm
- Betahistine 3x6mg (po)
- Dimenhidrinate 2x50 mg (po)
- Flunarizine 2x5 mg (po)
- Inj. Ondansetron 4mg (jika mual muntah)
- Inj. Ranitidine 2x1 amp (i.v)
Pengkajian
1. Identitas ● Tanggal Masuk : 25 September 2020
● Tanggal Pengkajian : 25 September 2020
a. Identitas Pasien ● No. Register: 00xxxx
● Nama : Ny T ● Diagnosa Medis : Vertigo
● Umur : 35 tahun
● Agama : Islam b. Identitas Penanggung Jawab
● Jenis Kelamin : Perempuan ● Nama : Tn. T
● Status : Sudah Menikah ● Umur : 45 Tahun
● Pendidikan : - ● Hub. Dengan Pasien : Suami
● Pekerjaan : Ibu rumah tangga ● Pekerjaan : PNS
● Suku Bangsa : Minangkabau ● Alamat : Padang, Sumatera Barat
● Alamat : Padang, Sumatera Barat
Pengkajian
c.Keadaan fisik • Ekstremitas :
•Kepala dan leher •Tidak ada edema pada ekstermitas
Kepala : normochephal •Tidak terdapat sianosis
Leher : tampak trakea di tengah dan •Tidak ada pembesaran kelenjer getah bening
simetris
Mulut : bibir sianosis •Neurologis:
Mata : konjungtiva tidak ananemis, sklera Status mental dan emosi: Cemas dan Lemah
anikterik Pengkajian saraf kranial :Konjungtiva tidak
Hidung : Simetris, napas cuping hidung tidak anemis
ada Pemeriksaan refleks : Hasil reflek klien baik
Telinga : Telinga kiri berdenging
•Payudara dan ketiak : tidak dilakukan
pemeriksaan
•Abdomen: dalam batas normal
•Genitalia: Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengkajian
2.Riwayat Kesehatan Klien c.Riwayat Kesehatan Dahulu
a.Keluhan Utama Pasien mengatakan tidak ada riwayat dahulu
Pasien mengeluh pusing berputar disertai
keringat dingin, mual dan muntah dan telinga d.Riwayat Kesehatan Keluarga
kiri berdenging sejak 2 hari. Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga.

b.Riwayat Penyakit Sekarang


Tn T (28 tahun) datang ke rumah sakit mengeluh
pusing berputar disertai keringat dingin, dan
muntah setiap makan dan minum, dalam 1 hari
kurang lebih 7 kali, muntah tidak menyemprot,
berisi makanan dan minuman yang dimakan
sebelumnya, jumlah ± ¼ gelas. dan badan terasa
lemas sanpai tidak kuat membuka mata.
Pengkajian
3.Status Kesehatan Pola Kebutuhan Dasar Klien tidak ada makanan pantangan.
a.Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan Klien minum 7 - 8 gelas / hari.
Pasien takut dengan penyakit yang Tidak ada kebiasaan yang dilakukan sebelum
dihadapinya dan takut untuk melaksanakan makan.
pengobatan,
•Saat Sakit
b.Pola Nutri-Metabolik Nafsu makan klien menurun karna mual dan
•Sebelum Sakit muntah jika makan
Frekuensi makan klien 3 x / hari, selera makan Klien tidak pernah menghabiskan porsi
klien baik, jenis makanan nasi, sayuran dan lauk makanan yang disajikan ( hanya 3 sendok makan
pauk. )
Tidak ada alergi makanan dan klien menyukai
semua jenis makanan.
Pengkajian
c.Pola Eliminasi d. Pola Aktivitas dan Latihan
1)BAB 1) Aktivitas
Sebelum Sakit : normal 1 x / hari tapi waktunya tidak
menentu, tidak ada keluhan saat BAB.
Saat Sakit :saat dirawat klien baru BAB sekali dan
dibantu untuk ke toilet.

2)BAK
Sebelum Sakit: normal 4 - 5 x / hari. 2) Latihan
Saat Sakit: normal 4 - 5 kali / hari, dan dibantu untuk ke •Sebelum Sakit
toilet Klien mengatakan beraktivitas sehari-hari seperti biasa
•Saat Sakit
Klien selama dirawat hanya bisa berbaring di tempat
tidur karna pasien pusing juka berdiri.
Pengkajian
e.Pola kognitif dan Persepsi • Saat sakit
•Status pendengaran : kehilangan pendengaran Pasien sulit tidur karna merasa mual
h.Pola Peran-Hubungan
f.Pola Persepsi-Konsep diri •Klien hidup dengan keluarga, dan sebagai anak
Klien tampak mengalami penyangkalan terhadap dalam keluarganya
penyakitnya sehingga rasa cemas muncul •Klien berperan sebagai pelajar
•Dengan peran sebagai pelajar, klien merasa
g.Pola Tidur dan Istirahat kesulitan dalam melanjutkan studinya karena
• Sebelum sakit penyakit asma yang diderita sering kambuh
Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur •Kecukupan dukungan/hubungan keluarga
± 5-6 jam memenuhi kebutuhan klien saat ini, hubungan
dengan keluarga lancar (dalam berkomunikasi)
Pengkajian
i.Pola Seksual-Reproduksi Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Klien tidak memiliki gangguan atau masalah GCS : Verbal 4 Psikomotor 5 Mata 4
pada pola seksual dan system reproduksinya.
b.Tanda-tanda Vital
j.Pola Toleransi Stress-Koping Nadi : 84 X/menit
Stress bisa memicu klien yang membuat Suhu : 37.0oC
penyakitnya kambuh karena belum bisa RR : 20 x/menit
melanjutkan studinya Tensi : 120/80 mmHg

k.Pola Nilai-Kepercayaan
Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan
percaya bahwa ia akan sembuh
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Mual dan Muntah
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang

a.Penatalaksanaan Terapi
-Inj RL 20 tpm
-Betahistine 3x6mg (po)
-Dimenhidrinate 2x50 mg (po)
-Flunarizine 2x5 mg (po)
-Inj. Ondansetron 4mg (jika mual muntah)
-Inj. Ranitidine 2x1 amp (i.v)
Analisis Data
Nama pasien : Ny T - badan terasa lemas sampai tidak bisa membuka mata
Umur : 28 tahun
Ruangan : - Diagnosa 2
Risiko deficit nutrisi b.d ketidakmampuan
Diagnosa 1 mengabsorpsi nutrien
Risiko Jatuh b.d Gangguan pendengaran dan Ds :
gangguan keseimbangan -Mengeluh mual muntah
Ds: -Muntah setiap makan dan minum
-pasien mengeluh pusing -Muntah tidak menyemprot
- pusing bertambah saat melakukan perubahan posisi - Muntah berisi makanan dan minuman yg dimakan
-telinga berdenging sejak 2 hari yang lalu sebelumnya, jumlah +- 1/4 gelas
Intervensi
THANKS

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai