Anda di halaman 1dari 19

TRAUMA DADA

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland, 2002).Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 200 ).Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang de!asa kurang dari "" tahun. #enyalahgunaan alkohol dan obat telah men$adi faktor implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disenga$a atau tidak disenga$a (%melt&er, 200 ).Trauma dada adalah trauma ta$am atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade $antung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks,hematopneumothoraks.Trauma thora' adalah semua ruda paksa pada thora' dan dinding thora', baik trauma atau ruda paksa ta$am atau tumpul.Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat (ital bagi kehidupan manusia, yaitu paru)paru dan $antung. #aru)paru sebagai alat pernapasan dan $antung sebagai alat pemompa darah. *ika ter$adi benturan atau trauma pada dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan. 2 .Etiologi ) 2) -) Tamponade $antung + disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/daerah $antung. ,ematotoraks + disebabkan luka tembus toraks oleh benda ta$am, traumatik atau spontan #neumothoraks + spontan (bula yang pecah) . trauma (penyedotan luka rongga dada) . iatrogenik (/pleural tap0, biopsi paaru)paru, insersi 12#, (entilasi dengan tekanan positif). 3. Patofisiologi

Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. 3uka pada rongga thorak danisinya dapat membatasi kemampuan $antung untuk memompa darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ ,ipoksia, hiperkarbia, dan asidosisseringdisebabkanoleh trauma thora'. ,ipokasia$aringanmerupakanakibatdaritidakadekuatnyapengangkutanoksigenke$aringanolehkarenah ipi(olemia( kehilangandarah ), pulmonary(entilation/perfusionmismatch ( contohkontusio,

hematoma, kolapsal(eolus )dan perubahandalamtekananintratthora' ( contoh + tensionpneumothora', pneumothora'terbuka ). ,iperkarbialebihseringdisebabkanolehtidakadekuatnya(entilasiakibatperubahantekananintrathora'a taupenurunantingkatkesadaran. 4sidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari $aringan ( syok ). Fraktur iga. 5erupakan komponen dari dinding thora' yang paling sering mngalami trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, 6yeri pada pergerakan akibat terbidainya iga terhadap dinding thora' secara keseluruhan menyebabkan gangguan (entilasi. Batuk yang tidak efektif intuk mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan insiden atelaktasis dan pneumonia meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya penyakit paru 7 paru. Pneumotoraks diakibatkan masuknya udara pada ruang potensial antara pleura (iseral dan parietal. Dislokasi fraktur (ertebra torakal $uga dapat ditemukan bersama dengan pneumotoraks. 3aserasi paru merupakan penyebab tersering dari pnerumotoraks akibat trauma tumpul.Dalam keadaan normal rongga toraks dipenuhi oleh paru)paru yang pengembangannya sampai dinding dada oleh karena adanya tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura. 4danya udara di dalam rongga pleura akan menyebabkan kolapsnya $aringan paru. 8angguan (entilasi)perfusi ter$adi karena darah menu$u paru yang kolaps tidak mengalami (entilasi sehingga tidak ada oksigenasi. 9etika pneumotoraks ter$adi, suara nafas menurun pada sisi yang terkena dan pada perkusi hipesonor. :oto toraks pada saat ekspirasi membantu menegakkan diagnosis. Terapi terbaik pada pneumotoraks adalah dengan pemasangan chest tube lpada sela iga ke " atau ke ;, anterior dari garis mid)aksilaris. Bila pneumotoraks hanya dilakukan obser(asi atau aspirasi sa$a, maka akan mengandung resiko. %ebuah selang dada dipasang dan dihubungkan dengan <%D dengan atau tanpa penghisap, dan foto toraks dilakukan untuk mengkonfirmasi pengembangan kembali paru)paru. 4nestesi umum atau (entilasi dengan tekanan positif tidak boleh diberikan pada penderita dengan pneumotoraks traumatik atau pada penderita yang mempunyai resiko ter$adinya pneumotoraks intraoperatif yang tidak terduga sebelumnya, sampai dipasang chest tubeHemothorax. #enyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh trauma ta$am atau trauma tumpul. Dislokasi fraktur dari (ertebra torakal $uga dapat menyebabkan ter$adinya hemotoraks. 4. Pathway Terlampir . Klasifikasi

Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu trauma tembus dan tumpul a. Trauma tembus (ta$am).

) ) )

Ter$adi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibat penyebab trauma Terutama akibat tusukan benda ta$am (pisau, kaca, dsb) atau peluru %ekitar 0)-0= memerlukan operasi torakotomi

b. Trauma tumpul ) ) ) ) !. a. ) Tidak ter$adi diskontinuitas dinding toraks. Terutama akibat kecelakaan lalu)lintas, ter$atuh, olahraga, crush atau blast in$uries. 9elainan tersering akibat trauma tumpul toraks adalah kontusio paru. %ekitar > 0= yang memerlukan operasi torakotomi Mekanis"e Tra#"a Da$a 4kselerasi 9erusakan yang ter$adi merupakan akibat langsung dari penyebab trauma. 8aya perusak

berbanding lurus dengan massa dan percepatan (akselerasi) sesuai dengan hukum 6e!ton ?? (9erusakan yang ter$adi $uga bergantung pada luas $aringan tubuh yang menerima gaya perusak dari trauma tersebut. ) #ada luka tembak perlu diperhatikan $enis sen$ata dan $arak tembak. penggunaan sen$ata

dengan kecepatan tinggi seperti sen$ata militer high (elocity (@-000 ft/sec) pada $arak dekat akan mengakibatkan kerusakan dan peronggaan yang $auh lebih luas dibandingkan besar lubang masuk peluru. b. Deselerasi 9erusakan yang ter$adi akibat mekanisme deselerasi dari $aringan. Biasanya ter$adi pada tubuh yang bergerak dan tiba)tiba terhenti akibat trauma. 9erusakan ter$adi oleh karena pada saat trauma, organ)organ dalam yang mobile (seperti bronkhus, sebagian aorta, organ (isera, dsb) masih bergerak dan gaya yang merusak ter$adi akibat tumbukan pada dinding toraks/rongga tubuh lain atau oleh karena tarikan dari $aringan pengikat organ tersebut. c. Torsio dan rotasi 8aya torsio dan rotasio yang ter$adi umumnya diakibatkan oleh adanya deselerasi organ)organ

dalam yang sebagian strukturnya memiliki $aringan pengikat/fiksasi, seperti ?sthmus aorta, bronkus utama, diafragma atau atrium. 4kibat adanya deselerasi yang tiba)tiba, organ)organ tersebut dapat terpilin atau terputar dengan $aringan fiksasi sebagai titik tumpu atau poros)nya. d. Blast in$ury ) 9erusakan $aringan pada blast in$ury ter$adi tanpa adanya kontak langsung dengan penyebab

trauma. %eperti pada ledakan bom. ) %. a. 8aya merusak diterima oleh tubuh melalui penghantaran gelombang energi. &aktor lain yang "e"pengar#hi tra#"a $a$a %ifat $aringan tubuh

*enis $aringan tubuh bukan merupakan mekanisme dari perlukaan, akan tetapi sangat menentukan pada akibat yang diterima tubuh akibat trauma. %eperti adanya fraktur iga pada bayi menun$ukkan trauma yang relatif berat dibanding bila ditemukan fraktur pada orang de!asa. 4tau tusukan pisau sedalam ; cm akan memba!a akibat berbeda pada orang gemuk atau orang kurus, berbeda pada !anita yang memiliki payudara dibanding pria, dsb. b. 3okasi

3okasi tubuh tempat trauma sangat menentukan $enis organ yang menderita kerusakan, terutama pada trauma tembus. %eperti luka tembus pada daerah pre)kordial. c. ) 4rah trauma 4rah gaya trauma atau lintasan trauma dalam tubuh $uga sangat mentukan dalam

memperkirakan kerusakan organ atau $aringan yang ter$adi. ) #erlu diingat adanya efek AricochetA atau pantulan dari penyebab trauma pada tubuh manusia.

%eperti misalnya + trauma yang ter$adi akibat pantulan peluru dapat memiliki arah (lintasan peluru) yang berbeda dari sumber peluru sehingga kerusakan atau organ apa yang terkena sulit diperkirakan '. (e)ala klinis

) Tamponade $antung + )Trauma ta$am didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus $antung.

)8elisah. )#ucat, keringat dingin. )#eninggian T2* (tekanan (ena $ugularis). )#ekak $antung melebar. )$antung melemah. )Bunyi )pulse pressure. )Terdapat tanda)tanda parado'ical )B18 terdapat lo! (oltage seluruh lead. )#erikardiosentesis keluar darah (:9C?, DD;). 2) ,ematotoraks + )#ada <%D darah yang keluar cukup banyak dari <%D. )8angguan pernapasan. -) #neumothoraks )6yeri dada mendadak dan sesak napas. )8agal pernapasan dengan sianosis. ) 9olaps sirkulasi. )Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yangterdengar $auh atau tidak terdengar sama sekali. )pada auskultasi terdengar bunyi klik. )*arang terdapat luka rongga dada, !alaupun terdapat luka internal hebat sepertiaorta yang ruptur. ) 3uka tikaman dapat penetrasi mele!ati diafragma dan menimbulkan luka intra)abdominal. *. Ko"pliksi

)?ga + fraktur multiple dapat menyebabkan kelumpuhan rongga dada. 2) #leura, paru)paru, bronkhi + hemo/hemopneumothoraks)emfisema -) *antung + tamponade $antung . ruptur $antung . ruptur otot papilar . ruptur klep *antung ") #embuluh darah besar + hematothoraks. ;) Bsofagus + mediastinitis. E) Diafragma + herniasi (isera dan perlukaan hati, limpa dan gin$al F) Tension penumototra' G) #enumotoraks bilateral D)Bmfiema 1+ .Pe"eriksaanPen#n)ang ) Hadiologi + foto thora' (4#). 2) 8as darah arteri (8D4), mungkin normal atau menurun. -) Torasentesis + menyatakan darah/cairan serosanguinosa. ") ,emoglobin + mungkin menurun. ;) #a 1o2 kadang)kadang menurun. E) #a I2 normal / menurun. F) %aturasi I2 menurun (biasanya).

G) Toraksentesis + menyatakan darah D) Diagnosis fisik + Bila pneumotoraks > -0= atau hematothora' ringan (-00cc) terap simtomatik, obser(asi. Bila pneumotoraks @ -0= atau hematothora' sedang (-00cc) drainase ca(um pleura dengan #ada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus dipertimbangkan #ada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih dari G00 cc segera <%D, dain$urkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit. thorakotomi thorakotomi. 11 .Therapy 1hest tube / drainase udara (pneumothora'). <%D (hematotoraks). #ungsi. Torakotomi. #emberian oksigen. 4ntibiotika. 4nalgetika. B'pectorant 12 .Pen,egahan #encegahan trauma thora' yang efektif adalah dengan cara menghindari faktor penyebab nya, seperti menghindari ter$adinya trauma yang biasanya banyak dialami pada kasus kecelakaan dan trauma yang ter$adi berupa trauma tumpul serta menghindari kerusakan pada dinding thora' ataupun isi dari ca(um thora' yag biasanya disebabkan oleh benda ta$am ataupun benda tumpul yang menyebabkan keadaan ga!at thora' akut.

13 .Penatalaksanaan #enatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menangani pasien trauma thora', yaitu + a. b. c. d. e. #rimary sur(ey. Jaitu dilakukan pada trauma yang mengancam $i!a, pertolongan ini dimulai Berusaha menstabilkan tanda)tanda (ital dengan+ 5empertahankan saluran napas yang paten dengan pemberian oksigen 5engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien #emasangan infuse #emeriksaan kesadaran *ika dalam keadaan ga!at darurat, dapat dilakukan massage $antung dengan menggunakan teknik 4B1 ( 4ir!ay, breathing, dan circulation )

f.

Dalam keadaan stabil dapat dilakukan pemeriksaan radiology seperti :oto thorak

Konsep Dasar As#han Keperawatan


A. Pengka)ian #engka$ian adalah langkah a!al dan dasar dalam proses kepera!atan secara menyeluruh (Boedihartono, DD" + 0). #engka$ian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, DDD) meliputi + a.4kti(itas / istirahat 8e$ala + dipnea dengan akti(itas ataupun istirahat. b. %irkulasi Tanda + Takikardia . disritmia . irama $antunng gallops c. ?ntegritas ego Tanda + ketakutan atau gelisah. d. 5akanan dan cairan Tanda + adanya pemasangan ?2 (ena sentral/infuse tekanan. e. 6yeri/ketidaknyamanan 8e$ala + nyeri uni lateral, timbul tiba)tiba selama batuk atau regangan, ta$am dan nyeri, menusuk) nusuk yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher,bahudanabdomen.Tanda + berhati)hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, mengkerutkan !a$ah. f.#ernapasan 8e$ala + kesulitan bernapas . batuk . ri!ayat bedah dada/trauma, penyakit paru kronis, inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan . pneumothoraks spontan sebelumnya, ##I5.Tanda + Takipnea . peningkatan ker$a napas . bunyi napas turun atau tak ada . fremitus menurun . perkusi dada hipersonan . gerakkkan dada tidak sama . kulit pucat, sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan . mental ansietas, bingung, gelisah, pingsan . penggunaan (entilasi mekanik tekanan positif. g. 9eamanan 8e$ala + adanya trauma dada . radiasi/kemoterapi untuk keganasan. h.#enyuluhan/pembela$aran 8e$ala + ri!ayat factor risiko keluarga, TB1, kanker . adanya bedah intratorakal/biopsyparu. -. Pe"eriksaan &isik 1. .iste" Pernapasan / %esak napas

2. 3. ".

6yeri, batuk)batuk. Terdapat retraksi kla(ikula/dada. #engambangan paru tidak simetris. :remitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain. #ada perkusi ditemukan 4danya suara sonor/hipersonor/timpani, hematotraks (redup) #ada asukultasi suara nafas menurun, bising napas yang berkurang/menghilang. #ekak dengan batas seperti garis miring/tidak $elas. Dispnea dengan akti(itas ataupun istirahat. 8erakan dada tidak sama !aktu bernapas. .iste" Kar$io0ask#ler / 6yeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk. Takhikardia, lemah #ucat, ,b turun /normal. ,ipotensi. .iste" Persyarafan / Tidak ada kelainan. .iste" Perke"ihan. Tidak ada kelainan. ;. .iste" Pen,ernaan /

Tidak ada kelainan. E. .iste" M#sk#loskeletal 1 2nteg#"en.

9emampuan sendi terbatas. 4da luka bekas tusukan benda ta$am. Terdapat kelemahan. 9ulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan. F. .iste" En$okrine /

Ter$adi peningkatan metabolisme. 9elemahan. G. .iste" .osial 3 2nteraksi.

Tidak ada hambatan. D. .pirit#al /

1+.

4nsietas, gelisah, bingung, pingsan. Pe"eriksaan Diagnostik / %inar K dada + menyatakan akumulasi udara/cairan pada area pleural. #a 1o2 kadang)kadang menurun. #a I2 normal / menurun. %aturasi I2 menurun (biasanya). ,b mungkin menurun (kehilangan darah). Toraksentesis + menyatakan darah/cairan,

4.Diagnosa Keperawatan Diagnosa kepera!atan merupaka suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan kepera!atan sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi 8angguan #erfusi *aringan berhubungan dengan ,ipoksia, tidak adekuatnya pengangkutan 9etidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidakmaksimal

oksigen ke $aringan karena trauma, hipo(entilasi 9etidakefektifan bersihan $alan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan #erubahan kenyamanan + 6yeri berhubungan dengan trauma $aringan dan reflek spasme otot

penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. sekunder. Hesiko ter$adinya syok ,ipo(olemia berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan, 9erusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang bullo! drainage. ,ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan

pindahnya cairan intra(askuler ke ekstra(askuler

untuk ambulasi dengan alat eksternal. Hisiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder terhadap 9urang #engetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang penyakit,

trauma Tindakan in(asi(e ditandai dengan an'ietas

D.2nter0ensi 6 Diagnos o a D' Tu$uan dan kriteria hasil %etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (L'..) $amdiharapkandapatmempertahankanperfusi$aringande ngan 9, + a.Tanda)tanda (ital dalam batas normal b.9esadaran meningkat c.menun$ukkan perfusi adekuat )9olaborasi penga!asan hasil pemeriksaan )Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi )5onitor 81% dan mencatatnya )5onitor keadaan umum pasien ?nter(ensi

)9a$i faktor penyebab dari situasi/keadaan i

2 D' 2

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama(L'L) )Berikan posisi yang nyaman, biasanya den

$am diharapkan dapatmempertahan$alannafaspasiendengan 9, + a.5engalami perbaikan pertukaran gas)gas pada paru. b.5emperlihatkan frekuensi pernapasan yang efekti(e. c.4dapti(e mengatasi faktor)faktor penyebab.

sebanyak mungkin.

)Ibser(asi fungsi pernapasan, catat frekuen

)*elaskan pada klien bah!a tindakan tersebu )#ertahankan perilaku tenang, bantu pasien

)#erhatikan alat bullo! drainase berfungsi b

- D' -

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (L'L) )*elaskan klien tentang kegunaan batuk yan a.5enun$ukkan batuk yang efektif. b.Tidak ada lagi

$am diharapkan$alannafaspasien normal dengan 9, + )4$arkan klien tentang metode yang tepat p

)4uskultasi paru sebelum dan sesudah klien

) Dorong atau berikanpera!atan mulut yang

penumpukan sekret di sal. #ernapasan c.9lien tampak nyaman.

)9olaborasi dengan tim kesehatan lain #em

" D' "

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkannyeriberkurangdengan 9, + a.6yeri berkurang/ dapat diatasi b.Dapat mengindentifikasi akti(itas yang meningkatkan/ menurunkan nyeri c.#asien tidak gelisah.

)*elaskan dan bantu klien dnegan tindakan p

)Berikan kesempatan !aktu istirahat bila te bantal kecil

)Tingkatkan pengetahuan tentang + sebab)se

)9olaborasi denmgan dokter, pemberian an setiap ) 2 $am setelah tindakan pera!atan

)Ibser(asi tingkat nyeri, dan respon motori )5onitor keadaan umum pasien

)Ibser(asi (ital sign setiap - $am atau lebih

)*elaskan pada pasien dan keluarga tanda pe

)9olaborasi + #emberian cairan intra(ena

) 9olaborasi + pemeriksaan + ,B, #12, trom ; D' ;

) 9a$i kulit dan identifikasi pada tahap perk

)9a$i lokasi, ukuran, !arna, bau, serta $uml ) #antau peningkatan suhu tubuh

)Berikan pera!atan luka dengan tehnik asep

)9olaborasi tindakan lan$utan sepertimelaku )9a$i kebutuhan akan pelayanan kesehatan

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkan klien tidak mengalami syok hipo(olemik dengan 9, +

)Tentukan tingkat moti(asi pasien dalam me

)Tanda 2ital dalam batas normal (6+ 20)E0 '/menit, % )4$arkan dan pantau pasien dalam halpengg )4$arkan dan dukung pasien dalam latihan H + -E)-Fo 1, HH + 20'/menit) )9olaborasi dengan ahli terapi fisik atau ok

)#antau tanda)tanda (ital

E D' E

)3akukan pera!atan luka dengan teknik ase )9olaborasi untuk pemberian antibiotic )Ibser(asi keadaan 3uka

)3akukan pera!atan terhadap prosedur in(a

)5en$elaskan kepada pasien tentang penyak

)9a$i tingkat pengetahuan klien dan keluarg %etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkan dapat mencapai penyembuhan luka pada !aktu yang sesuaidengan 9, + a.tidak ada tanda)tanda infeksi seperti pus b.luka bersih tidak lembab dan tidak kotor F D' F c.Tanda)tanda (ital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.

)5inta klien / keluarga mengulangi kembal secara teratur

)Diskusikan pentingnya melihat ulang meng

)Berikan dorongan untuk melakukan kun$un

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkan pasien akan menun$ukkan tingkat mobilitas optimaldengan 9, + a.penampilan yang seimbang b.melakukan pergerakkan dan perpindahan G D' G c.mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkaninfeksi tidak ter$adi / terkontroldengan

9, + a.tidak ada tanda)tanda infeksi seperti pus b.luka bersih tidak lembab dan tidak kotor D D' D c.Tanda)tanda (ital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.

%etelah diberikan asuhan kepera!atan selama (..'..) $am diharapkanan'ietas tidak ter$adidengan9, + )#asien dapat mengungkapkan pemahamannya tentang penyakit, prognosis dan pengobatannya

E.2"ple"entasi D'

. 2. -. ". ;. D' 2 .

9a$i faktor penyebab dari situasi/keadaan indi(idu/penyebab penurunan 5emonitor 81% dan mencatatnya 5emonitor keadaan umum pasien 5emberikan oksigen tambahan sesuai indikasi 5engkolaborasi penga!asan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan

perfusi $aringan

sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi 5emberikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala

tempat tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin. 2. -. ". ;. E. D' . 2. -. ". ;. D' " . 2. -. ". 5embantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non 5emerikan kesempatan !aktu istirahat bila terasa nyeri dan 5eningkatkan pengetahuan tentang + sebab)sebab nyeri, dan Berkolaborasi dengan dokter, pemberian analgetik in(asi(e memberikan posisi yang nyaman menghubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung 5en$elaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif 5enga$arkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk 5enga$arkan 4uskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk 5emberikan pera!atan mulut yang baik setelah batuk 5emberikan antibiotika atau e'pectorant 5engobser(asi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea 5en$elaskan pada klien bah!a tindakan tersebut dilakukan untuk 5en$elaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak 5embantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan 5emperhatikan alat bullo! drainase berfungsi baik, cek setiap 7 2 $am atau perubahan tanda)tanda (ital. men$amin keamanan. atau kolaps paru)paru. lebih lambat dan dalam

;. D' ; . 2. -. ". ;. D' E . 2. -. ". ;. D' F . 2. -. ". ;. D' G . 2. -. ". ;. D' D . 2. -.

5engobser(asi tingkat nyeri, dan respon motorik klien, -0 menit

setelah pemberian obat analgetik untuk mengka$i efekti(itasnya 5emonitor keadaan umum pasien Ibser(asi (ital sign setiap - $am atau lebih 5en$elaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera Berkolaborasi + #emberian cairan intra(ena Berkolaborasi + pemeriksaan + ,B, #12, trombosit

laporkan $ika ter$adi perdarahan

5engka$i kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka 5engka$i lokasi, ukuran, !arna, bau, serta $umlah dan tipe cairan luka 5emantau peningkatan suhu tubuh 5emberikan pera!atan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan Berkolaborasitindakansepertimelakukan debridement 5engka$i kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan 5enentukan tingkat moti(asi pasien dalam melakukan akti(itas 5enga$arkan pasien dalam hal penggunaan alat bantu 5enga$arkan pasien dalam latihan HI5 aktif dan pasif Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi 5emantau tanda)tanda (ital 5elakukan pera!atan luka dengan teknik aseptic 5elakukan pera!atan terhadap prosedur in(asif seperti infuse atupun Berkolaborasi untuk pemberian antibiotic 5engobser(asi keadaan 3uka 5en$elaskan kepada pasien tentang penyakit yang di derita. 5engka$i tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya 5eminta klien / keluarga mengulangi kembali tentang materi yang

kasa kering dan steril, gunakan plester kertas

peralatan

Bullo! draignase

telah diberikan 5endiskusikan secara teratur ". Berikan dorongan untuk melakukan kun$ungan tindak lan$ut dengan dokter. &.E5A6UA.2 %etelahdilakukantindakankepera!atandiharapkan + o o o Tanda)tanda (ital dalam batas normal 9esadaran meningkat 9lien tampak nyaman. o o o 6yeri berkurang Dapat mengindentifikasi akti(itas yang meningkatkan/ menurunkan nyeri pentingnya melihat ulang mengenai pengobatan

#asien tidak gelisah.

Anda mungkin juga menyukai