OLEH :
NI PUTU NOPINDRAWATI
193223149
B12 -B
3. Survey Sekunder
Survei sekunder hanya dilakukan bila ABC pasien sudah stabil. Bila
sewaktu survei sekunder kondisi pasien memburuk maka kita harus kembali
mengulai Survey Primer. Semua prosedur yang dilakukan harus dicatat dengan
baik. Pemeriksaan dari kepala sampai ke jari kaki (head to toe examination)
dilakukan dengan perhatian utama:
a. Pemeriksaan kepala : kelainan kulit kepala dan bola mata, telinga bagian luar
dan membran timpani dan cidera jaringan lunak periorbital
b. Pemeriksaan leher : luka tembus leher, emfisema subkutan, deviasi trachea
dan vena leher yang mengembang
c. Pemeriksaan neurologis : penilaian fungsi otak dengan GCS (Glasgow Coma
Scale), penilaian fungsi medula spinalis dengan aktivitas motorik dan
penilaian rasa raba / sensasi dan refleks
d. Pemeriksaan dada : clavicula dan semua tulang iga, suara napas dan jantung,
pemantauan ECG (bila tersedia)
e. Pemeriksaan rongga perut (abdomen) :luka tembus abdomen memerlukan
eksplorasi bedah, pasanglah pipa nasogastrik pada pasien trauma tumpul
abdomen kecuali bila ada rauma wajah, periksa dubur (rectal toucher), pasang
kateter kandung seni jika tidak ada darah di meatus externus
f. Pelvis dan ekstremitas : cari adanya fraktura (pada kecurigaan fraktur pelvis
jangan melakukan tes gerakan apapun karen amemperberat perdarahan, cari
denyut nadi perifer pada daerah trauma, cari luka, memar dan cidera lain
g. Pemeriksaan sinar-X (bila memungkinkan) untuk: dada dan tulang leher
(semua 7 ruas tulang leher harus nampak), pelvis dan tulang panjang, tulang
kepala untuk melihat adanya fraktur bila trauma kepala tidak disertai defisit
neurologis fokal.
DAFTAR PUSTAKA
Apuranto, Hariadi. 2015. Luka Akibat Benda Tumpul. [online]. Termuat dalam:
www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/../LUKA%20TUMPUL.pdf.
Diakses pada tanggal 11 April 2020.
Boswick, John A. 2013. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta. EGC.
Chandra. 2012. Konsep Trauma Mekanika. [online]. Termuat dalam:
https://chandrarandy24.wordpress.com/2012/10/08/konsep-trauma-
mekanika/amp/. Diakses pada tanggal 11 April 2020.
Gupta B, Sian I, Agrawal R. 2014. Ophthalmic Trauma: Risk and Management.
Jakarta: Expert Rev Ophthalmol.
Nayduch, Donna. 2014. Nurse to Nurse Perawatan Trauma: Trauma Care.
Jakarta: Salemba Medika.