Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DENGAN TERAPI BEKAM DAN


AKUPRESURE PADA Tn.W DENGAN MIGRAIN

DI LATU USADA

OLEH:
KELOMPOK 10
A10-B

NI MADE DIAH MAS PURBASARI (16.321.2506)


NI PUTU RAI INDAH MAETRI (16.321.2520)
NI WAYAN KRISNAYANTI (16.321.2525)
WAYAN USIANA (16.321.2532)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019/2020
A. Identitas Pasien
Nama : Tn.W
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Cemenggon,Penarungan
Tanggal : 3 Mei 2019

B. Data Fokus
(Data Subjektif Pasien)
Keluhan :
 Pasien mengatakan nyeri kepala sejak dua hari yang lalu
P : Migrain
Q : Nyeri dirasakan seperti ditimpa benda berat
R : Di daerah kepala bagian dextra. Nyeri yang dirasakan saat dilakukan penekanan
pada tiik GB 20, GB 21, dan titik yintang (tengah alis), taiyang (pelipis).
S : Skala 4 (0-10)
T : Timbul saat melakukan aktivitas
(Data Objektif Pasien)
Pengkajian Komplementer :
 Pasien tampak tegang
TD : 110/70 mmHg N : 70 x/menit
S : 360C RR : 20 x/menit
 Pengkajian komplementer
Pasien datang ke Latu Usada pada tanggal 03 Mei 2019 pada pukul 18.40 wita.
Klien datang dengan keluhan nyeri pada bagian kepala sebelah kanan saat dilakukan
pengkajian didapat TD: 110/70 mmHg, N : 70 x/menit, S : 360C, RR: 20 x/menit,
pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat. Pasien mengatakan memilih terapi
komplementer karena sebelumnya pasien sudah melakukan terapi medis tetapi
kondisinya tidak membaik, sehingga pasien mencoba untuk melakukan terapi
komplementer dan kondisi pasien lebih baik. Pasien mengatakan tidak pernah
mempunyhai riwayat ketergantungan obat. Pasien sebelumnya pernah mengalami nyeri
yang sama sekitar 1 bulan yang lalu.

C. Diagnosa Yang Muncul


1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik ditandai dengan P : Migrain, Q :
Nyeri dirasakan seperti ditimpa benda berat, R : Di daerah kepala bagian dextra. Nyeri
yang dirasakan saat dilakukan penekanan pada tiik GB 20, GB 21, dan titik yintang
(tengah alis), taiyang (pelipis) , S : Skala 4 (0-10), T: Timbul saat melakukan aktivitas,
pasien taampak tegang, TD : 110/70 mmHg, N : 70 x/menit, S : 360C, RR : 20 x/menit.

D. Intervensi Komplementer

Tujuan dan Kriteria


No Diagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1 Nyeri Akut Setelah diberikan Manajemen nyeri :
asuhan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
komplementer selama vital (Normalnya : TD keadaan umum
1x15 menit diharapkan (120/80 mmhg), S pasien
nyeri berkurang dengan (36.-37.5oC), N (60-80 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : x/menit), RR (12-20 skala nyeri dan
1.Pasien mengatakan x/menit) perkembangan
nyeri berkurang 2. Lakukan pengkajian nyeri yang
2.Nyeri berkurang dari nyeri komperhensif dirasakan pasien
nyeri sedang ke nyeri yang meliputi lokasi, 3. Untuk
ringan (1-3) karakteristik, durasi, meringankan nyeri
3.Pasien mengatakan frekuensi, kualitas, 4. Untuk mengurangi
kepala terasa ringan intensitas atau nyeri kepala dan
4.Pasien tampak rileks, beratnya nyeri dan membantu pasien
tidak meringis dan factor pencetus. agar lebih rileks
tidak gelisah. 3. Berikan terapi 5. Agar klien dan
komplementer berupa keluarga
bekam kering dari mengetahui nyeri
sbahu sampai yang dirasakan dan
punggung bawah pada dapat
titik : UL 1, UL 2, PN, mengantisipasi
BU 1, BU 2, BP1, BP ketika nyeri terjadi
2, BKL 1, BLK 2, GJ 6. Metode
1, GJ 2, PG 1 PG 2 fakmakologi
selama 10 menit dengan obat
4. Berikan terapi paracetamol dapat
komplementer berupa membantu
akupresure pada titik mengurangi nyeri
GB 20, GB 21, titik lebih cepat.
yintang (tengah alis),
taiyang (pelipis)
selama 5 menit
5. Edukasi pasien dan
keluarga pasien
dengan memberikan
informasi mengenai
nyeri seperti penyebab
nyeri dan antisipasi
dari ketidaknyamanan:
a. Hindari melakukan
aktivitas yang
berlebihan
b. Melakukan
aktivitas di cuaca
yang extreme.
6. Pemberian obat
Paracetamol 500 mg
3x 500 mg/oral
E. Implementasi Komplementer

Hari / Tgl /
No Dx Tindakan Komplementer Evaluasi TTD
Jam
Jumat, 03 1 1. Memonitor tanda-tanda S : Pasien mengatakan nyeri
Mei 2019 vital (Normalnya : TD kepala
19.00 (120/80 mmhg), S (36.- O : Pasien tampak tegang TD
WITA 37.5oC), N (60-80 : 110/70 mmHg , N :
x/menit), RR (12-20 70 x/menit, S : 360C , RR :
x/menit) 20 x/menit.

2. Melakukan pengkajian S :
nyeri komperhensif P : Migrain
yang meliputi lokasi, Q : Nyeri dirasakan
karakteristik, durasi, seperti ditimpa benda
frekuensi, kualitas, berat
intensitas atau beratnya R : Di daerah kepala
nyeri dan factor bagian kanan
pencetus. S : Skala 3 (0-10)
T : Timbul saat
melakukan aktivitas
O : pasien tampak tegang

3. Memberikan terapi S : pasien mengatakan masih


komplementer berupa merasa nyeri pada kepala
bekam kering dari bahu bagian kanan
sampai punggung O : warna kulit setelah
bawah pada titik : UL diberikan bekam merah
1, UL 2, PN, BU 1, BU keunguan dan gelap.
2, BP1, BP 2, BKL 1,
BLK 2, GJ 1, GJ 2, PG
1 PG 2 selama 10 menit
4. Memberikan terapi S : pasien mengatakan nyeri
komplementer berupa saat dilakukan akupresure
akupresure pada titik O : pasien tampak rileks
GB 20, GB 21, titik
yintang (tengah alis),
taiyang (pelipis) selama
5 menit

5. Mengedukasi pasien S : pasien dan keluarga


dan keluarga pasien mengatakan paham dengan
dengan memberikan informasi yang diberikan
informasi mengenai O : pasien tampak mampu
nyeri seperti penyebab mengerti instruksi yang
nyeri dan antisipasi dari diberikan jika pasien merasa
ketidaknyamanan: pusing saat beraktivitas
sebaiknya pasien
a. Hindari melakukan
memposisikan badan dengan
aktivitas yang
nyaman dan minum air putih
berlebihan
agar lebih tenang dan tidak
b. Melakukan aktivitas
tegang.
di cuaca yang
extreme.
6. Memberikan obat
S:-
Paracetamol 500 mg 3x
O : pasien diberikan obat
500 mg/oral
oral paracetamol 500 mg 3x
500 mg/oral

F. Evaluasi
No
No Hari/Tgl Evaluasi TTD
Dx
1 Jumat, 03 1 S:
Mei 2019  Pasien mengaakan nyeri sudah berkurang
dengan skala 3
 Pasien mengataklan merasa lebih baik dari
sebelumnya
 Pasien mengatakan kepala sudah lebih ringan
O:
 Pasien tampak tegang
A: Masalah Teratasi Sebagian
P : KIE
a. pasien untuk kontrol terapi 3 hari berikutnya
untuk dilakukan terapi bekam dan akupresure
kembali
b. Hindari melakukan aktivitas yang berlebihan
c. Melakukan aktivitas di cuaca yang extreme.

Anda mungkin juga menyukai