Disusun Oleh :
Deti Kurniati
Ita Rosita
Ulvi Awaliyah
Randi Rahman Shidiq
Wildan Syahida Ali
Primary survey :
- Airway
Jalan nafas klien tidak efektif
- Breathing
Suara nafas terdengar snoring dan gargling, respirasi terpasang
ETT dan terpasang ventilator
- Circulation
TD : 135/100 mmhg, N : 110x/ M, S: 390C
- Disability
GCS 9 (Somnolen)
- Exposure :
Suhu 39oc dan terpasang drainase di bagian oksipital dan terpasang ETT
dan ventilator dan terdapat racoon eyes
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : klien dengan penurunan kesadaran
2. Riwayat penyakit sekarang : klien dirawat di ruang HCU post
operasi craniotomy. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal
6 januari 2021 Pukul 08.00 WIB, klien mengalami penurunan
kesadaran dengan nilai GCS 9 (Somnolen).
3. Riwayat penyakit dahulu : keluarga klien mengatakan bahwa
klien belum pernah di rawat di RS
4. Riwayat penyakit keluarga : keluarga klien mengatakan bahwa
klien tidak memiliki penyakit keturunan, menular, infeksi,
maupun penyakit berisiko tinggi
5. Riwayat biologis :
a. Pola nutrisi : selama sehat Tn. W makan tanpa pantangan,
frekuensi 2 kali perhari dengan porsi satu piring. Selama sakit
TN.W diberikan cairan melalui infus
b. Pola eliminasi : selama sehat TN. W BAB satu kali perhari
dengan konsistensi padat tidak mengalami kesulitan, BAK 5-6
kali perhari. Selama sakit TN. W BAK terpasang katether DC
Aspek psikososial
- Psikologis : keluarga klien tampak sedih, murung, dan keluarga
klien sabar dengan keadaan klien yang sakit dan penurunan
kesadaran
- Data sosial : keluarga klien mengatakan klien seorang buruh,
keluarga klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga
dengan masyarakat lingkungan klien terjalin dengan baik
- Data spiritual : keluarga klien mengatakan klien beragama islam,
dalam kondisi sekarang ibadah sholat klien terganggu. Keluarga
klien mengatakan bahwa sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT,
dan keluarga klien hanya bisa berusaha dan berdoa agar bisa
diberi kesembuham
6. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum :
a. Kesadaran : GCS 9 (Somnolen)
Pemeriksaan TTV : TD : 135/100 mmHg, N: 110x/menit, RR :
16x/menit, S : 39°c
b. Sistem panca indra
- Mata : Racoon eyes (+)
- Hidung : Tidak terdapat polip
- Telinga : Bentuk simetris, tidak ada lesi dan sedikit terdapat serumen
- Mulut : Mukosa bibir kering, tampak sianosis dan terpasang
ventilator
c. Sistem kardiovaskuler : Irama jantung ireguler, CRT >2 detik,
nadi 110x/menit
d. Sistem pernafasan: terdapat suara napas tambahan snoring dan
gargling, terpasang ETT dan terpasang ventilator
e. Sistem musculoskeletal
Ekstremitas atas dan bawah pergerakkan motoric lemah,
pergerakan otot lemah, Kekuatan ekstremitas atas 1-1 , dan
ektremitas bawah 1-1
f. Sistem pencernaan: tidak terdapat asites,Tidak terdapat massa,
terdapat suara timpani
g. Sistem integument: warna kulit sawo matang, CRT > 2detik, Kulit
tampak kemerahan
h. Sistem perkemihan: klien terpasang DC, urin warna kuning pekat
i. Sistem endokrin: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: - Pembedahan kraniotomi Bersihan jalan
Do: nafas tidak
Terdapat suara nafas tambahan Penekanan pada susunan saraf efektif
snoring dan gurgling, pusat
Terpasang ETT dan terpasang
ventilator, GCS 9 Penekanan pusat pernafasan
Px.TTV : TD : TD : 135/100
mmHg, N: 110x/menit, RR : Penurunan kerja organ pernafasan
16x/menit, S : 39°c
Penurunan ekspansi paru dan
sekret
Sistem G.I
Stimulasi medulla
Reflek Muntah
Nausea, Vomitis
Gangguan Nutrisi kurang dari
kebutuhan
3. Ds : - Infeksi Hipertermia
Do : Tampak kemerahan
Suhu : 39°c tubuh bereaksi terhadap
pirogen
bakteri difagositosis
sel mencerna
hasil pemecahan
bakteri
zat pirogen
leukosit sampai
dari
hyphotalamus
temperature tubuh
meningkat
kulit kemerahan
hangat pada
sentuhan
hipertermia
Gerakan inkoordinasi
Kontraktur
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
4. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan ketidakmampuan mengakses
toilet
5. Defisit perawatan diri;oral hygiene berhubungan dengan
gangguan neuromuskuler
DX SLKI SIKI
(Diagnosa)
Dx. I Setelah dilakukan 1. Manajemen jalan nafas
tindakan keperawatan a. Observasi
selama 30 menit - Monitor pola nafas
bersihan jalan nafas (frekuensi,
meningkat dengan kedalaman, usaha
kriteria hasil: nafas)
- Produksi sputum - Monitor bunyi nafas
dari cukup tambahan
meningkat (2) - Monitor sputum
menjadi sedang (jumlah, warna,
(3) aroma)
- Frekuensi nafas b. Teurapetik
dari cukup - Lakukan penghisapan
memburuk (2) lender <15 detik
menjadi sedang - Lakukan
(3) hiperoksigenasi
sebelum suctioning
endotracheal
2. Manajemen jalan nafas
buatan
a. Observasi
- Monitor posisi
selang ETT,
terutama setelah
mengubah posisi
- Monitor kulit area
tracheostoma
(missal;
kemerahan,
drainase,
perdarahan)
b. Teurapetik
- Cegah ETT terlipat
(kinking)
- Berikan pre
oksigenasi 100%
selama 30 detik (3-6
kali ventilasi) sebelum
dan setelah
penghisapan
- Lakukan penghisapan
lender
<15 detik
- Ganti fiksasi ETT
setiap 24 jam
- Ubah posisi ETT
secara bergantian
(kiri&kanan setiap 24
jam)
c. Edukasi
- Jelaskan
pasien/keluarga tujuan
dan prosedur
pemasangan jalan
nafas buatan
Dx. II Setelah dilakukan 1.Manajemen Nutrisi
tindakan 30 menit a. Observasi
diharapkan : - Identifikasi status
- Kekuatan otot nutrisi
menelan dari skala - Identifikasi alaergi
2 ( cukup dan intoleransi
menurun) menjadi makanan
skala 5 - Identifikasi makanan
(meningkat) yang disukai
- Frekuensi makan - Identifikasi kebutuhan
dari skala 2 kalori dan jenis
( cukup nutrient
memburuk) - Identifikasi perlunya
menjadi skala 5 penggunaan selang
(membaik) oral gastric
- Monitor asupan
SLKI hal 121,155 makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboratoriun
b.Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
- Hentikan makanan
melalui oral gastric
jika asupan oral dapat
ditoleransi
c. Edukasi
- Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- Anjurkan diet yang
diprogramkan
d.Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetic) jika
perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
b.Terapeutik
- Seddiakan lingkungan
yang dingin
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap
hari/lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis
(keringat berebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis.seliut
hipoteria atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
- Hindari pemberian
aspirin atau antipiretik
- Berikan oksigen,jika
perlu
c.Edukasi
- Anjurkan tirah baring
d.Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
- jelaskan prosedur
tindakan pada pasien dan
keluarga
- anjurkan mengganti
cotton lidi/kassa deppers
setiap 3-4 bulan
- anjurkan melakukan
pemeriksaan gigi setiap 6
bulan
TTD PERAWAT
(…………………..)