Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Pada Ny. N dengan Skizofrenia Hibrefenik


Di Wisma Mawar UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Jiwa


Di Wisma Mawar UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan

Oleh :
Qorina Binadari
NIM. 201820461011106

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019

1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT: UPT RSBL TANGGAL DIRAWAT / Jam : 23 Juli 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. N Tanggal Pengkajian /jam : 12 Agustus 2019/ 13.00
Umur : 24 th RM No. :
Alamat : Blitar
Pekerjaan: Wirausaha
Informan: Klien
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : Skizofrenia Hibrefenik (F 20.1)

II. ALASAN MASUK


Data Primer :
Klien mengatakan bahwa klien dibawa ke rumah sakit karena suka marah-marah.
Data Sekunder :
Petugas UPT mengatakan bahwa klien dibawa ke UPT RSBL karena memiliki riwayat
kekerasan namun sudah berada pada kondisi yang baik dan sudah siap untuk dipulangkan
namun keluarga masih belum bisa menerima kehadiran klien.

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengatakan bahwa klien sebelumnya masuk RSJ Lawang bulan Juli 2019 karena suka
marah-marah dan banting barang saat marah dan pernah memukul ibunya. Klien juga
mengatakan sebelum klien dibawa ke RSJ Lawang, klien pernah dirantai oleh orangtuanya
selama 2 minggu, oleh karena itu klien tidak terima dan bertambah emosi dan marah-marah.
Saat dirantai klien merasa dirinya tidak pantas diperlakukan seperti itu karena klien merasa
dirinya tidak gila dan hanya stress akibat perceraian yang terjadi dalam rumah
tangganya.Klien mengatakan bahwa saat di rantai ibu klien menjelaskan bahwa alasan klien
dirantai adalah karena klien tidak ada yang menjaganya karena kedua orangtuanya sibuk
berkerja. Klien dipindahkan ke UPT RSBL sejak 3 minggu yang lalu. Saat ini klien
mengatakan sudah lebih tenang.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?  ya tidak
Bila ya jelaskan,
Klien mengatakan klien pernah masuk RST Supraon tahun 2016 karena tidak mau mandi,
makan, lebih banyak diam dan mengurung diri di kamar. Saat di RST Supraon klien
dibawa ke poli jiwa kemudian klien pulang. Sejak pulang dari RST Supraon, klien
dikunjungi oleh orang “pintar” sebanyak 5 kali yang didatangkan oleh orangtuaya untuk

2
menyembuhkan klien, namun klien mengatakan bahwa klien saat itu bukanlah mengalami
gangguan jin namun karena depresi. Klien mengatakan klien depresi karena kegagalan
dalam rumah tangga. Klien mengatakan klien bercerai dengan suaminya tahun 2015
karena klien merasa tidak cocok setelah menikah. Klien juga mengatakan perceraiannya
merupakan salah satu penyebab dari pernikahan dini. Pernikahan yang dialaminya saat
usia 19 tahun membuat segala keputusan dan emosi yang diungkapkan belum stabil
sehingga membuat berbagai masalah dalam rumah tangga. Setelah itu, klien mengatakan
klien pernah merasa trauma untuk keluar rumah karena klien merasa orang di sekitarnya
membicarakannya. Klien mengatakan dia terlalu sensitive apabila ada orang yang
berbisik-bisik, tertawa, kemudian melihatnya, karena tandanya orang itu sedang
membicarakan dirinya. Klien mengatakan klien kambuh (marah-marah) setiap satu kali
dalam setahun
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil  Kurang Berhasil Tidak Berhasil
Jelaskan,
Klien mengatakan sejak pulang dari poli jiwa RST Supraon, keluarga klien tidak mau
membawa klien kontrol untuk memeriksakan kondisinya. Pada saat itu juga klien hanya
menerima obat dan tidak rutin meminumnya.
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya  tidak
Bila ya jelaskan__________________________________________________

 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan 
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal

Jelaskan : Petugas UPT mengatakan klien saat ini harusnya dibawa pulang karena
kondisinya yang sudah baik, namun dari keluarga belum siap untuk menerima kembali
klien di rumah.

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Klien mengatakan bahwa klien pernah bercerai di tahun 2015 karena ketidaksiapannya
untuk menikah di usia yang muda. Namun pada saat itu orangtua memaksa klien untuk
menikah dengan pilihannya sendiri.
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Koping

7. Kesan Kepribadian klien: extrovert  introvert lain-lain:_______________


 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya  tidak

3
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/ perawatan
______________________ ____________ _________________________
______________________ ____________ ________________________
Masalah Keperawatan:

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Klien terlihat rapi saat memakai baju. Rambut klien juga bau harum karena
setelah keramas. Rambut klien juga terlihat rapi karena setelah disisir. Gigi klien juga
terlihat bersih tidak terdapat karies gigi. Kulit klien tidak terlihat bersisik atau kering, hanya
terlihat belang karena cuaca yang panas.
Masalah Keperawatan:

2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis apatis/ sedasi  somnolensia : GCS (126)
sopor subkoma koma

 Kwalitatif
 tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan_______________________
hipnosa disosiasi: sebutkan____________________________

Jelaskan: klien mampu mengadakan kontak mata dengan perawat dan mampu menjawab
setiap pertanyaan perawat.
Relasi :
Klien mampu mengadakan kontak mata dengan perawat.
Limitasi:
Klien mampu berjabat tangan dengan perawat, mampu menjawab pertanyaan setelah
perawat selesei bertanya, mampu menjawab pertanyaan sesuai apa yang ditanyakan
perawat.
Realitas:
Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai realitas yang terjadi
Masalah Keperawatan:

3. Disorientasi
waktu tempat orang

Jelaskan : klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang. Klien mampu
menjelaskan waktu, tempat dan orang dengan tepat.
Orang:
P: ”Mbak, namanya siap?”

4
K: ”Nama saya Nurul Sakdiyatus.”
P: ”Panggilannya siapa?”
K: ”Bisa dipanggil Nurul.”
P: ”Nama ibunya siapa?”
K: ”Bu Marini.”
Tempat:
P: ”Mbak, sekarang mbak dimana?”
K: ”Di UPT RSBL.”
P: ”Sebelum kesini tadi kemana dulu?”
K: ”Sebelumnya saya dari RSJ Lawang.”
P: ”Rumahnya dimana bu?”
K: ”Di Blitar.”
Waktu :
P: ”Mbak, sekarang hari apa?”
K: ”Hari Senin.”
P: ”Kenapa kok siang?”
K: ”Soalnya mataharinya ada di tengah-tengah langit.”
P: ”Tadi sudah sholat?”
K: ”Sudah.”
P: ”Sholat apa?”
K: ”Sholat dhuhur.”
P: ”Sholat dhuhur itu jam berapa?”
K: ”Jam 12 an.”
Masalah Keperawatan:

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism
atomatisma nagativisme reaksi konversi verbigerasi
berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-lain sebutkan

Jelaskan: normal
Masalah Keperawatan:
5. Afek/ Emosi
adequat  tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia

5
ambivalen apatis marah depresif/sedih
cemas: ringan sedang berat panik
Jelaskan : Klien saat mengatakan dirinya senang, raut muka klien tidak tampak
senang, begitupula saat klien merasa sedih, klien tidak dapat menunjukkan
ekspresi sedih.
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Koping

6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi

Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan................

Jelaskan: klien mengatakan bahwa klien seringkali merasa ada orang yang
membicarakannya saat klien melihat orang di sekitarnya tertawa, berbisik-
bisik, dan melihatnya.
Masalah Keperawatan: Halusinasi

7. Proses Pikir
 Arus Pikir
 koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan pembicaraan/ persevarasi
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat irelevansi
main kata-kata afasi assosiasi bunyi lain,

Jelaskan: arus pikir klien juga relevan. Klien menjelaskan alasannya di rawat di UPT
RSBL ini dengan jelas dan runtut mulai dari dari pertama kali gejala yang dirasakan
sampai dengan dibawanya klien ke UPT RSBL ini.
Masalah Keperawatan:

 Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolasi sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan.....................
waham: sebutkan jenisnya
agama somatik, hipokondrik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
kejaran dosa

Jelaskan : terdapat ide paranoid pada isi pikir klien. Klien mengatakan bahwa klien
seringkali merasa orang-orang disekitarnya menertawainya saat klien melihat

6
orang-orang tertawa, merasa orang-orang membicarakannya saat melihat
orang disekitarnya berbisik-bisik, merasa orang disekitarnya tidak suka
padanya saat dia melihat orang disekitarnya melihatnya.
Masalah Keperawatan:

 Bentuk Pikir
 realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan : klien belum dapat dievaluasi
Masalah Keperawatan:

8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................

Jelaskan : normal
Saat Ini:
P: “Mbak, masih ingat nama saya?”
K: “Masih mbak. Mbak Qorina kan.”
P: “Iya. Sudah makan siang mbak?”
K: “Sudah mbak.”
P: “Makannya tadi lauk apa mbak?”
K: “Gule mbak.”
Jangka Pendek:
P: “Mbak, kemarin kegiatannya apa?”
K: “Kalau pagi, bangun pagi terus mandi, terus senam pagi terus makan mbak.”
P: “Begitu ya mbak, kalau kemarin makan lauknya apa?”
K: “Ikan tongkol mbak.”
Jangka Panjang:
P: “Mbak, ingat siapa presiden pertama Indonesia?”
K: “Ingat mbak. Pak Soekarno.”
P: “Kalau Indonesia merdeka tahun berapa mbak?”
K: “Tahun 1945 mbak.”
Masalah Keperawatan:

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih
tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berhitung dengan baik
P: “Mbak, kalau mbak punya uang 25 ribu, terus saya kasih 10 ribu, uangnya mbak jadi
berapa?”

7
K: ”35 ribu mbak.”
P: “Kalau saya tambah lagi 6 ribu?”
K: ”Jadi 41 ribu mbak.”
P: “Kalau saya ambil 10 ribu?”
K: ”Tinggal 31 ribu mbak.”
Masalah Keperawatan:

10. Kemampuan Penilaian


gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : saat ditanya manakah yang klien pilih antara tidur di kasur atau tidur di
lantai, klien menjawab klien lebih memilih tidur di kasur karena kalau di lantai kotor dan
dingin, sedangkan di kasur tidak dan juga lebih nyaman. Kemudian saat klien ditanya
manakah yang klien dahulukan antara mandi atau makan terlebih dahulu, klien menjawab
klien mandi terlebih dahulu karena klien sudah terbiasa mandi pagi sebelum makan dan
juga klien merasa lebih bersih saat makan setelah mandi daripada makan terlebih dahulu
kemudian mandi.
Masalah Keperawatan:

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Klien menjelaskan kepada perawat bahwa alasannya dibawa ke rumah sakit
ialah karena klien saat itu mengalami depresi pasca bercerai dengan
suaminya. Kemudian klien mengatakan bahwa klien lebih sering marah-
marah dan sampai membanting barang saat klien marah-marah. Klien
mengatakan saat itu klien merasa jengkel dan marah dan tidak bisa
mengontrol marahnya sehingga klien mengatakan kepada dinas social di
Blitar bahwa dirinya perlu dirawat supaya klien tidak menjadi lebih parah
dari saat ini.
Masalah Keperawatan:

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga

Jelaskan : klien terlihat kooperatif saat diwawancarai. Klien juga mampu mengadakan
kontak mata dengan perawat.
Masalah Keperawatan:

VI. FISIK
1. Keadaan umum: baik
2. Tanda vital: TD: 120/70 mmHg N: 80x/ menit S: 36,8o C P: 18x/menit
3. Ukur: TB: BB: turun naik

8
4. LLA: cm, %LLA: %, status nutrisi:
5. Keluhan fisik:  tidak ya jelaskan..............................
________________________________________________________________
6. Pemeriksaan fisik:

Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Kulit kepala bersih
Leher
Bentuk Normal.
Inspeksi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
distensi vena jugularis, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
telan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar
Letak, gerakan, kelopak Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif
mata dapat berkedip, kelopak mata normal, kelopak mata
bersih tidak terdapat belek pada kelopak mata.
Konjungtiva/sklera tidak anemis/ tidak ikterik
Pupil Isokor 3mm/3mm, reflex cahaya +/+
Penglihatan Baik
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga bersih, tidak ada
cairan dan tidak berbau
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk melebar
Pendengaran Pendengaran normal, mampu merespon suara.
Hidung
Letak dan ukuran Simetris, Letak paten, ukuran normal tidak ada
pembesaran, tidak terdapat lesi atau luka.
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak bersih
Membran mukosa/gusi Bibir lembap
Lidah Lidah berwarna merah muda.
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Pergerakan dada simetris dan maksimal, tidak ada masa
gerakan perkembangan di payudara
payudara
Paru-paru
Inspeksi Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi
intercostae, bentuk dada normal, tidak ada luka
Palpasi Taktil fremitus normal

9
Perkusi Sonor
Auskultasi Ronchi -/- wheezing -/-
Jantung
Inspeksi Pulsasi ictus cordis tidak nampak
Palsasi Pulsasi ictus cordis traba di ICS 5 mid clavicula sinistra

Auskultasi S1 S2 tunggal, irama reguler


Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, otot kuat, tidak terdapat
bentuk/ukuran/tonus lesi,tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa.
Terdengar suara timpani. Bising usus 30 x/menit.
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang belakang kelainan
Pergerakan tulang belakang Aktif.
Kulit
Warna/Tekstur Kuning langsat, kulit sedikit kering pada bagian kaki
Ekstremitas atas dan bawah 5 5
5 5
Jari-jari kaki dan tangan lengkap dan tidak terdapat luka,
akaral hangat, CRT < 2 detik
Turgor/Edema Turgor kulit baik, tidak ada edema
Jelaskan:
Masalah Keperawatan :

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien menyukai semua bagian dari tubuhnya.
Sesudah sakit : klien mengatakan bahwa klien saat ini tidak menyukai bagian kaki dan
tubuh klien karena saat kaki klien terlihat lebih hitam karena terkena sinar
matahari
b. Identitas :
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien adalah perempuan.
Sesudah sakit : klien mengatakan bahwa klien adalah perempuan.
c. Peran :
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Dia
biasanya selalu membantu ibunya menjaga toko saat di rumah.
Sesudah sakit : klien mengatakan bahwa klien adalah anak terakhir dari 3 bersaudara.
d. Ideal diri :

10
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa sebelum sakit klien ingin menjadi pengusaha
namun klien tidak bisa kursus kegiatan yang membantunya menjadi
pengusaha karena klien tidak mempunyai uang.
Sesudah sakit : klien mengatakan saat ini dia ingin menjadi pengusaha. Klien mempunyai
rencana ketika dia keluar dari UPT, dia akan mencari kursus yang gratis
sehingga cita-citanya bisa terwujud.
e. Harga diri :
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien merasa minder terhadap orang lain karena
dirinya sakit (depresi) di usia yang muda, sehingga dia menjadi trauma untuk
keluar rumah.
Sesudah sakit : klien mengatakan bahwa klien saat ini lebih bisa menerima apa yang terjadi
dan tidak lagi merasa minder seperti dulu. Namun saat keluar nanti, klien
masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan orang lain, karena
trauma yang dialami klien.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

2. Genogram

24

Keterangan:

: perempuan : meninggal

: laki-laki : : menikah

: serumah : klien

Jenis pola asuh orangtua: pola asuh demokratis


Keluarga klien mengatakan orangtua klien membebaskan anaknya untuk memilih keputusan di
dalam hidupnya termasuk mengenai pendidikan dan jodoh. Saat ada masalah di dalam keluarga,
orangtua klien biasanya mendiskusikan dengan anggota keluarga mengenai masalah tersebut.
Pengambilan keputusan : Kepala Keluarga (Ayah)

11
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Klien mengatakan bahwa klien dekat dengan ibu dan budhe klien.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat :
Klien mengatakan bahwa klien jarang sekali mengikuti kegiatan kemasyarakatan di
desanya, biasanya klien mengikuti kegiatan kemasyarakatan apabila ibu klien
mengikutinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bahwa klien biasanya ngobrol dengan orang lain saat berbelanja di
pasar. Klien juga mengatakan bahwa klien jarang memulai pembicaraan dengan lawan
bicara, namun klien akan menjawab saat lawan bicaranya memulai pembicaraan
dengannya.
Masalah Keperawatan:

4. Spiritual dan kultural


a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa sakitnya saat ini merupakan akibat dari stresor yang
dialaminya yaitu perceraian yang dialaminya pada tahun 2015.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Klien mengatakan bahwa klien pernah dirukiyah saat mengalami depresi saat itu, namun
klien mengatakan tidak sembuh karena klien sakit bukan karena kerasukan makhluk
halus tapi karena depresi. Setelah itu klien dibawa ke rumah sakit jiwa oleh
orangtuanya.
c. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan masih sholat 5 waktu. Klien juga mengatakan suasana hatinya saat ini
lebih tenang setelah banyak berdzikir dan memohon pertolongan dari Allah SWT.
Masalah Keperawatan:

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

1. Makan
Saat di rumah: mandiri
Jelaskan: Klien mengatakan klien mampu makan sendiri dan biasanya membantu masak
ibunya.
Saat di rumah sakit: mandiri
Jelaskan: klien mampu makan sendiri tanpa disuruh oleh orang di sekitar.
2. BAB/BAK
Saat di rumah: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien mampu untuk BAK/BAB sendiri di kamar mandi saat
klien berada di rumah
Saat di rumah sakit: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien biasanya BAK/BAB di kamar mandi sendiri tanpa
bantuan orang lain.

12
3. Mandi
Saat di rumah: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien mandi 2x sehari, namun saat depresi terkadang klien
mandi 1x sehari secara mandiri di kamar mandi
Saat di rumah sakit: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan mampu mandi sendiri tanpa diperintah oleh orang lain.
4. Berpakaian/berhias
Saat di rumah: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien mampu memakai baju sendiri saat di rumah. Klien juga
terlihat rapi saat memakai baju.
Saat di rumah sakit: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien mampu berpakaian dan berhias sendiri.
5. Istirahat dan tidur
Saat di rumah: klien mengatakan klien biasanya tidak tidur karena harus membantu
orangtua menjaga toko. Klien mengatakan klien mulai tidur malam jam 22.30.00-05.00.
Saat di rumah sakit: Klien mengatakan klien biasa tidur siang jam 13.00- 14.30 namun
terkadang pula klien tidak tidur. Klien juga mengatakan klien biasa tidur malam jam
22.00-05.00.
6. Penggunaan obat
Saat di rumah: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan biasanya klien minum obat sendiri, namun saat di rumah
setelah obat habis, klien tidak dibawa orangtuanya kontrol sehingga putus minum obat.
Saat di rumah sakit: mandiri
Jelaskan: klien mengatakan klien minum obat yang dibagikan oleh petugas UPT secara
mandiri.
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan  Ya Tidak
Sistem pendukung  Ya Tidak

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan  Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah  Ya Tidak
Mencuci pakaian  Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya  Tidak

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja  Ya Tidak
Transportasi  Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak

Masalah Keperawatan:

IX. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif

13
 Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ......................  Lainnya: menyendiri
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Klien mengatakan jarang menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain karena
menurutnya hal tersebut merupakan sesuatu yang memalukan. Klien biasanya
menceritakannya kepada ibunya saat mempunyai masalah.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Klien mengatakan bahwa klien sempat merasa minder dan trauma saat keluar rumah sejak
klien sakit (depresi). Klien merasa orang-orang di sekitarnya membicarakannya karena
kondisinya saat itu.
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Klien mengatakan klien sempat menempuh jenjang perkuliahan namun hanya sampai
semester 2 saja karena klien memiliki masalah dengan temannya. Klien mengatakan
masalah yang dimilikinya saat itu ialah ketidakcocokan dirinya dengan teman-temannya.
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Klien mengatakan bahwa klien saat sebelum masuk rumah sakit dan UPT, klien
membantu orangtuanya menjaga toko di rumahnya.
Masalah dengan perumahan, uraikan
Klien mengatakan bahwa klien saat ini klien dan kedua orangtuanya tinggal di sebuah
rumah pertokoan. Sebelumnya klien tinggal bersama kedua orantuanya di sebuah desa
yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalnya saat ini.
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Klien mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya tidak mempunyai cukup uang untuk
klien bisa kursus membatik demi meraih mimpinya sebagai pembatik. Klien juga
mengatakan ingin menjadi orang sukses yang mempunyai pekerjaan yang menghasilkan
banyak uang.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Klien mengatakan bahwa klien memahami apabila orang yang sakit itu harus dibawa ke
rumah sakit.
Masalah lainnya, uraikan __________________________________________________
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
 Koping Obat-obatan
Lainnya:

14
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizofrenia Hiberfrenik
Terapi medik :

TERAPI DOSIS Pemberian Warna Obat


Resperidon 3 mg 0-3 mg-0 Putih
Chlorpromazine 100 mg 100 mg-0-0 Orange

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan
4. Defisit pengetahuan
5. Ketidakefektifan Koping
6. Halusinasi

XIV. ANALISA DATA

No DATA MASALAH

15
1. DS:
 Klien mengatakan bahwa klien Isolasi Sosial
sempat merasa minder dan trauma
saat keluar rumah sejak klien sakit
(depresi). Klien merasa orang-orang
di sekitarnya membicarakannya
karena kondisinya saat itu
 Klien mengatakan klien sempat
menempuh jenjang perkuliahan
namun hanya sampai semester 2
saja karena klien memiliki masalah
dengan temannya. Klien
mengatakan masalah yang
dimilikinya saat itu ialah
ketidakcocokan dirinya dengan
teman-temannya
 Petugas UPT mengatakan klien saat
ini harusnya dibawa pulang karena
kondisinya yang sudah baik, namun
dari keluarga belum siap untuk
menerima kembali klien di rumah.
DO:
 menyendiri
 Riwayat penolakan

2. DS:
 Klien mengatakan bahwa klien Ketidakefektifan Koping
pernah bercerai di tahun 2015
karena ketidaksiapannya untuk
menikah di usia yang muda. Namun
pada saat itu orangtua memaksa
klien untuk menikah dengan
pilihannya sendiri.

DO:
 saat mengatakan dirinya senang,
namun raut muka klien tidak
tampak senang, begitupula saat
klien merasa sedih, klien tidak dapat
menunjukkan ekspresi sedih.

16
DS:
3.  klien mengatakan bahwa klien
seringkali merasa ada orang yang Halusinasi
membicarakannya saat klien melihat
orang di sekitarnya tertawa,
berbisik-bisik, dan melihatnya.
DO:
-

DS:
4.  Klien mengatakan saat marah-
marah klien memukul ibunya dan Resiko Perilaku Kekerasan
membanting barang
 Klien mengatakan marah saat
dirantai oleh ibunya
 Klien mengatakan kambuh (marah-
marah) setahun sekali
DO:
-

DS:
5.  klien mengatakan bahwa klien
merasa minder terhadap orang lain Harga Diri rendah
karena dirinya sakit (depresi) di usia
yang muda, sehingga dia menjadi
trauma untuk keluar rumah.
DO:
-

XV. POHON MASALAH

17
Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Core Problem

Resiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi Effect

Ketidakefektifan Koping

Faktor Predisposisi: Faktor Presipitasi:


- Riwayat MRS tahun 2016 - Klien dirantai oleh Causa
- Riwayat kambuh sebanyak 4 kali ibunya
- Riwayat pengobatan yang tidak berhasil - Klien merasa orang
(klien tidak meneruskan minum obat karena lain membicarakannya
keluarga tidak membawanya untuk kontrol) karena sakitnya
- Klien mempunyai riwayat perceraian di
tahun 2015

XVI. MASALAH KEPERAWATAN

1. Harga Diri rendah


2. Isolasi Sosial
3. Resiko perilaku Kekerasan

Mahasiswa

(Qorina Binadari)

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA : HARGA DIRI RENDAH

18
SP 1 Pasien:
 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien
menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan
kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun
jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian
SP 2 Pasien:
 Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


(Berdasarkan prioritas)

Ruang : UPT RSBL RM :


Nama Pasien : Ny. N
No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA
Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1 Selasa, 13 Harga diri rendah
Agustus 2019

2 Rabu, 14
Harga diri rendah
Agustus 2019

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


MASALAH KEPERAWATAN: HARGA DIRI RENDAH

19
SP PASIEN

Nama : Ny. N
Ruangan : UPT RSBL RM No. :

Tanggal
Implementasi Keperawatan Evaluasi
& Jam
13 SP 1 Pasien: Subyektif
Agustus  Mendiskusikan kemampuan - klien mengatakan salam kepada perawat
2019, - klien mengatakan namanya kepada
pukul dan aspek positif yang perawat
13.00 dimiliki pasien,
Obyektif :
 membantu pasien menilai
- Klien kooperatif
kemampuan yang masih - Keadaan umum klien baik
dapat digunakan,
Assesment
 membantu pasien Kognitif:
memilih/menetapkan - Klien mampu menyebutkan nama perawat
- Klien mampu menyebutkan kemampuan
kemampuan yang akan
yang masih dapat digunakan
dilatih,
 melatih kemampuan yang Afektif:
- Klien kooperatif
sudah dipilih dan menyusun
jadwal pelaksanaan Psikomotor:
kemampuan yang telah - Klien mampu berjabat tangan dengan
perawat
dilatih dalam rencana harian
- Klien menghadap perawat

Planning
Klien
- Melakukan SP 2 harga diri rendah
 Melatih pasien melakukan kegiatan
lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien
Perawat
- Melakukan kontrak waktu, tempat, tujuan
dan orang kepada klien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


MASALAH KEPERAWATAN: HARGA DIRI RENDAH
SP PASIEN

20
Nama : Ny. N
Ruangan : UPT RSBL RM No. :

Tanggal
Implementasi Keperawatan Evaluasi
& Jam
14 SP 2 Pasien: Subyektif
Agustus  Melatih pasien melakukan - klien mengatakan salam kepada perawat
2019, - klien mengatakan namanya kepada
kegiatan lain yang sesuai
pukul dengan kemampuan pasien perawat
13.00
Obyektif :
- Klien kooperatif
- Keadaan umum klien baik

Assesment
Kognitif:
- Klien mampu menyebutkan nama perawat

Afektif:
- Klien kooperatif

Psikomotor:
- Klien mampu berjabat tangan dengan
perawat
- Klien menghadap perawat
- Klien mampu mempraktikkan
kemampuan kedua yang klien miliki

Planning
Klien
- Mengevaluasi kegiatan klien (kemampuan
yang dijadwalkan

Perawat
- Melakukan kontrak waktu, tempat, tujuan
dan orang kepada klien

21

Anda mungkin juga menyukai