Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR DAN ASUHAN

KEPERAWATAN AMPUTASI

Kelompok 3
Aisyah (171440101)
Bella Novalia (161440103)
Komariah (171440110)
Salsabilla (171440123)
Shinta Nirwana (171440127)
Wulandary (171440128)
POKOK PEMBAHASAN...
Definisi Amputasi Manifestasi Amputasi

Etiologi Amputasi Penatalaksanaan Amputasi

Jenis-jenis Amputasi Komplikasi dan pemeriksaan


diagnostik Amputasi

Asuhan Keperawatan Amputasi


DEFINISI AMPUTASI
 Amputasi berasal dari kata “amputare” yang
kurang lebih diartikan “pancung”.Amputasi
dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan
bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian
ekstremitas.
 Tindakan ini merupakan tindakan yang
dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir
manakala masalah organ yang terjadi pada
ekstremitas sudah tidak mungkin dapat
diperbaiki dengan menggunakan teknik lain,
atau manakala kondisi organ dapat
membahayakan keselamatan tubuh klien secara
utuh atau merusak organ tubuh yang lain
seperti dapat menimbulkan komplikasi
ETIOLOGI AMPUTASI
 Fraktur multiple organ tubuh yang tidak
mungkin dapat diperbaiki.
 Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki.
 Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas
yang berat.
 Infeksi yang berat atau beresiko tinggi
menyebar ke anggota tubuh lainnya.
 Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin
diterapi secara konservatif.
 Deformitas organ.
JENIS AMPUTASI
Berdasarkan pelaksanaan Jenis amputasi secara umum
amputasi menurut (Brunner menurut (Daryadi,2012),
& Suddart 2001), adalah :
dibedakan menjadi  Amputasi Terbuka
 Amputasi Elektif/Terencana Amputasi terbuka dilakukan
Amputasi jenis ini dilakukan pada kondisi infeksi yang
pada penyakit yang berat dimana pemotongan
terdiagnosis dan mendapat pada tulang dan otot pada
penanganan yang baik serta tingkat yang sama.
terpantau secara terus-  Amputasi tertutup
menerus. Amputasi tertutup dilakukan
 Amputasi Akibat Trauma dalam kondisi yang lebih
Merupakan amputasi yang memungkinkan dimana dibuat
terjadi sebagai akibat trauma skaif kulit untuk menutup luka.
dan tidak direncanakan.
 Amputasi Darurat
Kegiatan amputasi dilakukan
secara darurat oleh tim
MANIFESTASI KLINIS

 Nyeri akut
 Keterbatasan fisik

 Pantom snydrom e

 Pasien mengeluhkan adanya perasaan tidak


nyaman
 Adanya gangguan citra tubuh mudah marah ,
cepat tersinggung pasien cenderung
berdiam diri
PENATALAKSANAAN AMPUTASI

 Tingkatan amputasi
Amputasi dilakukan pada titik paling distal yang
masih dapat mencapai penyembuhan dengan
baik.
 Penatalaksanaan sisa tungkai

Tujuan bedah utama adalah mencapai


penyembuhan luka amputasi menghasilkan sisa
tungkai puntung yang tidak nyeri tekan dan kuli
yang sehat untuk pengunaan prostesis, lansia
mungkin mengalami keterlambatan
penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk
LANJUTAN..
Perawatan pasca amputasi
 Pasang balut steril tonjolan-tonjolan hilang dibalut tekan
pemasangan perban elastis harus hati-hati jangan sampai
konstraksi putung di proksimlnya sehingga distalnya
iskemik
 Meningikan pungtung dengan mengangkat kaki jangan
ditahn dengan bantal sebab dapat menjadikan fleksi
kontraktur pada paha dan lutut
 Luka ditutup drain diangkat setelah 48-72 jam sedangkan
putung tetap dibalut tekan, angkat jahitan hari ke 10
sampai 11
 Amputasi bawah lutut tidak boleh mengantung dipinggir
tempat tidur atau berbaring atau duduk lama dengan
fleksi lutut
 Amputasi diatas lutut jangan dipadang bantal diantara
paha atau memberikan abdukasi putung, mengatungnya
KOMPLIKASI AMPUTASI

1. perdarahan infeksi
2. kerusakan kulit.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Foto rongent
 CT san

 Angiografi dan pemeriksaan aliran

 Kultur luka

 Biopsy

 Led peninggian

 Hitung darah lengkap


ASUHAN KEPERAWATAN TEORITiS
AMPUTASi
PENGKAJIAN
3. Pemerikasaan fisik
1. Biodata :  System integumen : secara umum lokasi amputasi
2. Riwayat Kesehatan Mengkaji kondisi umum kulit untuk menijau tingkat
hidrasi.lokasi amputasi mungkin mengalami keradangan
 Keluhan utama : keterbatasan akut atau kondisi semakin buruk, perdarahan atau
aktivitas, gangguan sirkulasi, rasa kerusakn progesif. Kaji kondisi jaringan diatas lokasi
nyeri dan gangguan neurosensori amputasi terhadap terjadinya stasis vena atau gangguan
 Riwayat penyakit sekarang : kita kaji venus return.
kapan timbul masalah, riwayat  System kardiovaskuler : cardiac reserve pembuluh darah
trauma, penyebab, gejala (tiba- mengkaji tingkat aktivitas harian yang dapat dilakukan
pada klien sebelum operasi sebagai salah satu indicator
tiba/perlahan), lokasi, obatyang fungsi jantung. Mengkaji kemungkinan atherodklerosis
diminum, dan cara penanggulangan melalui penilaian terhadap elastilitas pembuluh darah.
 Riwayat penyaklit dahulu:Tanyakan  System respirasi
apakah adanya keleinan Adanya sianosis, riwayat gangguan pernafasan
musculoskeletal (jatuh, infeksi,  System urinari
trauma dan fraktur), diabetes Mengkaji jumlah urine 24 jam, adanya perubahan warna,
mellitus, penyakit jantung, penyakit serta bj urine
ginjal dan penyakit paru  System neurologis
Mengkaji tingkat kesdaran klien, serta system
 Riwayat penyakit keluarga pernafasan khususnya system motoric dan sensorik
 Tanyakan apakah ada riwayat daerah yang diamputasi
penggunaan rokok dan obat-  System mukuloskeletal
obatan.  Mengkaji kemampuan otot kontralateral, terjadi
kelemahan secara umum, keterbatasan rom dan masalah
fungsi gerak lain.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Kecemasan berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang kegiatan perioperatif.
 Berduka yang antisipasi (anticipated
griefing) berhubungan dengan kehilangan
akibat amputasi.
 Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan
dengan insisi bedah sekunder terhadap
amputasi
 Gangguan harga diri ( citra tubuh )
berhubungan dengan kehilangan bagian
INTERVENSI
 Diagnosa Keperawatan : Kecemasan
berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang kegiatan perioperatif
 Intervensi :
1. Berikan bantuan secara fisik dan psikologis,
memberikan dukungan moral.
2. Jelaskan prosedur operasi pada klien dengan
sebaik-baiknya.
3. Berikan HE pada klien tentang mengurangi
kecemasan klien .
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk
mengurangi kecemasan.
 Diagnosa keperawatan : Berduka yang antisipasi
(anticipated griefing) berhubungan dengan
kehilangan akibat amputasi.
 Intervensi :
1. Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
tentang dampak pembedahan pada gaya hidup.
2. Berikan informasi yang adekuat dan rasional tentang
alasan pemilihan tindakan pemilihan amputasi.
3. Berikan informasi bahwa amputasi merupakan
tindakan untuk memperbaiki kondisi klien dan
merupakan langkah awal untuk menghindari
ketidakmampuan atau kondisi yang lebih parah.
4. Berikan dukungan kepada pasien tentang
kehilangan akibat amputasi

Anda mungkin juga menyukai