Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASMA

Nama Anggota Kelompok:


1. Arvi Iftiyanti
2. Mayasari
3. Ria Natalia Simanullang
4. Septian Wilda
5. Yolyz Desta Aldiladio

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG


2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asma merupakan penyakit yang sangat dekat dengan masyarakat dan mempunyai
populasi yang terus meningkat (The Global Initiative for Asthma, 2004). Kasus asma
diseluruh dunia menurut survey GINA (2004) mencapai 300 juta jiwa dan diprediksi pada
tahun 2025 penderita asma bertambah menjadi 400 juta jiwa.
Saat ini penyakit asma menduduki urutan sepuluh besar penyebab kesakitan dan
kematian di Indonesia (Depkes RI, 2007). Hal ini disebabkan oleh pengelolaan asma yang
tidak terkontrol yang di tambah dengan sikap pasien dan dokter yang sering kali
meremehkan tingkat keparahan penyakit asma sehingga menyebabkan kesakitan yang
berkelanjutan dan lebih parahnya dapat menyebabkan kematian seketika pada
penderitanya (Dahlan, 1998).
Di Amerika Serikat tercatat sekitar 2 juta penderita asma yang mengunjungi Unit
Gawat Darurat setiap tahunnya, dan sekitar 500.000 penderita asma yang harus menjalani
rawat inap, dan sebagai peringkat ketiga penyebab rawat inap. Di satu sisi, dunia
kedokteran dan farmasi telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan dalam
pemahaman mengenai asma sebagai penyakit. Namun ironisnya, dari sisi lain, meski
berjuta-juta dollar telah dikeluarkan untuk berbagai studi dan riset mengenai asma,
nyatanya jumlah penderita baru asma di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke
tahun.
Penyakit asma sudah lama diketahui, namun saat ini pengobatan atau terapi yang
diberikan hanya untuk mengendalikan gejala (Sundaru, 2008). Asma merupakan penyakit
yang tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Asma dapat dikendalikan dengan
pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi
farmakologis yaitu dengan cara pemberian obat-obatan anti inflamasi tetapi juga
menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu dengan cara mengontrol gejala asma
(Sundaru 2008).
Pengontrolan terhadap gejala asma dapat dilakukan dengan cara menghindari allergen
pencetus asma, konsultasi asma dengan tim medis secara teratur, hidup sehat dengan
asupan nutrisi yang memadai, menghindari stres dan olahraga (Wong, 2003). Semua
penatalaksanaan ini bertujuan untuk mengurangi gejala asma dengan meningkatkan
sistem imunitas (Siswantoyo, 2007; The Asthma Foundation of Victoria, 2002) dan
memperlancar sistem respirasi (Suyoko, 1992).
Asma dapat diatasi dengan baik dan akan lebih sedikit mengalami gejala asma apabila
kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat. Olahraga dan aktivitas merupakan hal penting
untuk membuat seseorang segar bugar dan sehat. Melakukan olahraga merupakan bagian
penanganan asma yang baik (The Asthma Foundation of Victoria, 2002). Namun anjuran
olahraga terhadap penderita asma masih menjadi kontroversi. Disatu pihak olahraga dapat
memicu gejala asma, namun di lain pihak olahraga dapat meningkatkan kemampuan
bernapas penderita asma sehingga sangat penting dilakukan dalam upaya pengendalian
asma..
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menulis topik tentang asma
sebagai materi penyuluhan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami tentang
asma
2. Tujuan Khusus
- Peserta mampu menjelaskan tentang pengertian asma
- Peserta mampu menjelaskan penyebab asma
- Peserta mampu menyebutkan gejala asma
- Peserta mampu menyebutkan komplikasi asma
- Peserta mampu menyebutkan pencegahan asma
- Peserta mampu menyebutkan penanganan asma

C. MANFAAT
1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat menambah ilmu yang dimiliki dan dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari
b. Masyarakat dapat lebih dekat dengan tenaga kesehatan sehingga dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada
c. Masyarakat dapat merubah perilaku khususnya yang berhubungan dengan asma
2. Bagi Rumah Sakit
a. Membantu tugas Rumah Sakit dalam menyebarluaskan pendidikan ke seluruh
lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang optimal
b. Membantu dalam pelaksanaan program promosi kesehatan masyarakat.

D. METODE
- Studi pustaka, dimana penulis menggunakan buku-buku sebagai sumber acuan untuk
penyusunan materi pendidikan kesehatan.
- Bimbingan atau konsultasi, dimana penulis mendapat bimbingan dan arahan dari
dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu.
- Ceramah dan Tanya jawab.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan kegiatan pendidikan kesehatan ini dibagi menjadi 4
bab, dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
D. Metode
E. Sistematika penulisan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Perencanaan pendidikan kesehatan
BAB III PEMBAHASAN
Materi Penyuluhan
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASMA

1. Materi : Asma
2. Sasaran : Pasien dan Keluarga
3. Tempat dan Waktu
Tempat : Ruang tunggu Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu
Tanggal :
Pukul :
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
4. Media : Leaflet, Powerpoint
5. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum
Peserta penyuluhan mampu memahami tentang penyakit asma
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan peserta penyuluhan akan mampu:
- menjelaskan tentang pengertian asma
- menjelaskan penyebab asma
- menyebutkan gejala asma
- menyebutkan komplikasi asma
- menyebutkan pencegahan asma
- menyebutkan penanganan asma
c. Materi penyuluhan : terlampir
d. Sumber
a) Espeland, N. (2008). Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma pada Anak.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya
b) Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. (Edisi 2). Jakarta: EGC
c) Riyadi, S. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
d) Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. (Edisi 3), Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius
e. Langkah-langkah penyuluhan
No Tahap Waktu Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Salam Memperhatikan
 Memperkenalkan diri
 Memperkenalkan topik
 Menyampaikan maksud
dan tujuan
2. Pengembangan 15 menit  Menggali kemampuan Peserta aktif,
peserta bertanya,
 Pembahasan materi memperhatikan
- menjelaskan tentang dan
pengertian asma mendengarkan
- menjelaskan penyebab
asma
- menyebutkan gejala
asma
- menyebutkan
komplikasi asma
- menyebutkan
pencegahan asma
- menyebutkan
penanganan asma
 Tanya jawab
4. Penutup 5 menit  Evaluasi Peserta aktif
 Memberi kesimpulan menjawab dan
 Salam penutup memperhatikan

f. Evaluasi :
Peserta penyuluhan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan tentang pengertian asma
2. Jelaskan penyebab asma
3. Sebutkan gejala asma
4. Sebutkan komplikasi asma
5. Sebutkan pencegahan asma
6. Sebutkan penanganan asma
BAB III
MATERI PENYULUHAN
ASMA

A. Pengertian
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat mudah
bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupa
serangan asma (Ngastiyah, 2005).
Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot di sekitar saluran bronchial
(saluran udara) dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan saluran bronchial
mengalami peradangan dan bengkak (Espeland, 2008).
Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif mukosa
bronkus terhadap bahan alergen (Riyadi, 2009).

B. Penyebab Asma
Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor non infeksi. Faktor
infeksi misalnya virus, jamur, parasit, dan bakteri sedangkan faktor non infeksi seperti
alergi, iritan, cuaca, kegiatan jasmani dan psikis (Mansjoer, 2000)

C. Gejala Asma
1. Sesak nafas
2. Nafas bunyi (ngik—ngik)
3. Lesu / kurang sehat
4. Batuk berulang, terutama bila terkena alergen
5. Berkeringat
6. Pada serangan asma berat, ujung—ujung kuku menjadi dingin, pucat dan sukar
berbicara

D. Komplikasi
1. Gangguan pertumbuhan fisik sering dijumpai pada anak—anak yang menderita sesak
beruntun
2. Infeksi akut saluran pernafasan bawah
3. bronkitis (radang bronkus) kronis
E. Pencegahan Asma
Pencegahan yang dapat dilakaukan adalah :
(a) Berikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
terhindar dari batuk pilek
(b) Hindari debu, serbuk—serbuk, bulu binatang
(c) Jauhkan dari asap rokok

F. Penanganan
Penanganan sederhana asma dirumah meliputi :
 Beri penderita air putih hangat untuk membasahi tenggorokan dan mempermudah
pengeluaran dahak
 Tepuk—tepuk punggung penderita dengan lembut bila penderita sedang batuk
untuk mempermudah lepasnya dahak dari saluran nafas
 Memberi penderita makanan yang mudah dicerna seperti bubur
 Bila gejala berlanjut, segera bawa penderita untuk berobat

Anda mungkin juga menyukai