Oleh :
REVINA AGUSTINA
183110230
2B
Dosen Pembimbing :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. SISTEM INTEGUMEN
1. PENGKAJIAN
a. Identifikasi Pasien
Meliputi nama, umur (penting untuk mengetahui angka prevelensi), jenis kelamin,
pekerjaan.
b. Identifikasi Penanggungjawab
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, hubungan dengan keluarga.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama pasien saat dilakukan pengkajian, biasanya pasien mengeluhkan
gatal, kering, ruam, lesi, ekimosis (bercak hemoragi kecil), benjolandan terdapat
massa. Lihat perubahan pada kulit, rambut, dan kuku pasien.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Tanyakan dermatologis sebelumnya
2) Ketahui kebiasaan pasien
3) Apakah ada gangguan sistemik berkaitan dengan kulit (imunologis, endokrin,
kolagen,vaskuler, ginjal, atau kondisi hati sebelumnya
4) Penyakit masa kanak-kanak
5) Status vaksinasi
6) Apakah pasien pernah melakukan prosedur operasi, pernah mengalami trauma
7) Apakah pasien pernah memiliki tato
Kaji alergi pasien : tanyakan kepada klien apakah alergi terhadap medikasi,
makanan, inhalasi, lateks,dan bahan kimia lain? Apakah kontak dengan polpen,
inhalan, atau binatang menyebabkan biduran? Apakah dengan makanan tertentu
menyebabkan rasa gatal, rasa terbakar, atau erupsi kemerahan.
8) Tanyakan kepada pasien apakah pernah mendapat tindakan medikasi,
penggunaan obat bebas, nutraseutikal, terapi komplementer. Tanyakan kepada
klien :
Bagaimana dosis obat yang digunakan?
Berapa frekuensi yang digunakan?
Berapa durasi atau lama pemberian medikasi?
Alasan pengobatan (resep atau obat bebas)?
Bagaimana efek samping penggunaan obat?
Suplemen vitamin atau mineral?
Medikasi yang menyebabkan memar dengan mudah?
Medikasi yang menyebabkan fotosensitivitas (kemerahan seperti terbakar sinar
matahari pada area yang terpapar sinar matahari)?
Reaksi pada medikasi, penggunaan obat bebas, nutraseutikal, terapi
komplementer akan menyebabkan :
- Morbiliformis (ruam seperti cacar)
- Makulopapular tanpa vasikel bula
- Fotosensitivitas (kemerahan seperti terbakar sinar matahari pada area yang
terpapar sinar matahari)
2. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kaji tingkat kesadaran pasien
3. Kulit
Biasanya turgor kulit pasien kembali lambat
Tekstur kulit pasien akan teraba kering, lembab atau lembut
Warna kulit pasien biasanya ikterik (kekuningan), erythema (kemerahan) atau
sianosis (kebiruan)
Biasanya pasien terdapat lesi pada kulit.
Biasanya pasien mengeluh gatal pada kulit
Biasanya ditemukan tanda-tanda inflamasi
Suhu kulit
Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian
perifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat suatu kondisi
vasokontriksi.
Kelembapan
Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh. Pada beberapa kondisi
seperti adanya peningkatan aktivitas dan pada peningkatan kecemasan,
kelembapan akan meningkat.
Bau busuk
Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakan. Bau yang tajam
secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat terutama
pada area aksila dan lipat paha.
Beberapa jenis lesi pada kulit adalah sebagai berikut :
1. Lesi primer kulit.
Jenis Lesi Keterangan Gambar
Bula Lesi yang berisi cairan, diameter
>2cm (disebut juga blister).
Disebabkan oleh keracunan getah
pohon ek (jenis pohon yang batangnya
keras), dermatitis lvy (sejenis tanaman
menjalar), bullous pemfigoid bulosa,
luka bakar derajat 2.
\
2. Lesi sekunder kulit
Jenis Lesi Keterangan Gambar
Atropi Penipisan kulit pada bagian
tubuh tertentu (misalnya proses
penuaan).
a. Inspeksi
Lihat warna kulit klien bahwa sinar matahari. Normalnya kulit berwarna cerah
merah muda hingga kecokelatan ataupun hitam. Kulit yang tidak terkena sinar
matahari akan berwarna lebih terang, dan tampak pucat pada orang yang tidak
pernah / jarang terpapar sinar matahari.
Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder).
Lihat apakah kulit klien tampak berminyak
b. Palpasi
- Raba permukaan kulit, rasakan kelembapannya. Normalnya kulit teraba
lembap, tetapi tidak basah.
- Rasakan suhu pada permukaan tubuh, normalnya tubuh akan teraba hangat.
- Cubit sedikit pada bagian dada, atau lengan bagian dalam. Turgor kulit akan
kembali dalam waktu < 2 detik (nilai normal).
- Untuk mengetahui adanya pitting edema, tekan perlahan pada daerah
pretibialis, dorsum pedis, atau sacrum. Jika ditemukan pitting edema, pada
area yang ditekan akan tampak bekas jari pemeriksa dan akan kembali dengan
lambat (> 2 detik).
4. Kuku
a. Inspeksi
Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar kuku
berwarna merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah.
Sudut normal antara kuku dengan pangkalnya adalah 160 derajat.
Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi atau perlukaan.
b. Palpasi
Tekan ujung jari untuk memeriksa Capillary Refil Time (CRT) yaitu waktu
pengisian balik kapiler. Normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.
Handayani, Wiwik & Andi Sulistyo Haribowo, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan
pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
Milani, Damar. Modul Pembelajaran Biologi Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia.
Yogyakarta: Budi Utama.