Anda di halaman 1dari 9

RESUME SISTEM INTEGUMEN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah III


Dosen: Nunung Liawati, S. Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh
Neng Sriwulandari
C1AA18079

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
2021
SISTEM INTEGUMEN

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir).
Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan
sekitarnya.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh. Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang
dirancang untuk mencegah penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke
lingkungan eksternal.

Struktur Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan
Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun
oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).
Dalam sistem integumen kulit terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Epidermis
Epidermis terdiri atas lapisan epitel pipih berlapos. Unsur utamanya adalah sel-
sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit.
2. Dermis
Dermis terdiri atas stratum papilar dan stratum retikularis.
3. Jaringan Subkutan.
Jaringan subkutaneus mengandung sejumlah sel lemak.
Faktor Yang mempengaruhi perubahan sistem integumen yaitu :
1. Status kesehatan
Bila status kesehatan seseorang menurun.
2. Metabolik
Warna kulit :
Pucat > aliran darah menurun.
Merah > aliran darah meningkat.
Jaundice > Serum Kerotin Kulit meningkat, total bilirubin meingkat, urochrom
meningkat.
3. Proses Penuaan
Fungsi-fungsi Kulit
1. Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
2. Sebagai alat peraba.
3. Sebagai pelindung organ dibawahnya.
4. Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
5. Pengatur suhu tubuh.
6. Tempat menimbun lemak.
Pengkajian Kulit
1. Riwayat Kesehatan
- Keluhan : ruam, bercak, gatal, ulkus, pertumbuhan, nyeri, lokasi, gangguan
rasa nyaman yang lainnya.
- Faktor pemicu dan pereda : panas dingin, hangat atau kering.
- Kelainan meluas atau membaik.
- Lama (waktu) kejadian.
- Lesi menyebar dari bagian tengah atau pinggir atau lesi tiba-tiba muncul
banyak atau kadang menghilang.
- Terdapat alergi.
2. Riwayat penyakit dahulu : pernah menderita, sudah ada sejak lahir, kanker
kulit.
3. Riwayat sosial : pekerjaan, terpapat sinar matahari, terpapar lingkungan.
4. Riwayat keluarga : terdapat riwayat dermatitis atopi, keluhan kulit secara
familia.
5. Riwayat obat : jenis dan lama obat yang sedang dipakai.
6. Riwayat Fisik.
Pemeriksaan
1. Bentuk, ukuran, warna, distribusi, konsistensi setiap lesi.
2. Pemeriksaan fisik fokus sistem integumen.
Pengkajian Kuku
1. Warna : Warna, konfigurasi dan konsistensi.
2. Paronikia : inflamasi kulit disekitar kuku, biasanya akan disertai gejala nyeri
tekan dan eritema.
3. Clubbing: Terlihat sebagai pelurusan sudut yang normal (menjadi 180
derajat/lebih) dan pelunakan pada pangkal kuku.

Pengkajian Rambut

1. Inspeksi dan palpasi.


2. Warna, tekstur dan distribusinya.
3. Terdapat lesi, gatal-gatal dll.
4. Alopesia (kerontokan rambut).

Istilah Umum Perubahan Kulit

1. Makula : (< 0,1 cm) bercak (> 0,1 cm), bercak datar yang warnanya berbeda
dari kulit sekitarnya.
2. Papula : (< 0,5 cm), plak (> 0,5 cm). Massa yang menonjol, teraba padat.
3. Skuama : sisik.
4. Kusta : caira tbuh yang mengering di permukaan kulit.
5. Firusta : belahan atau pemisahan.
6. Nodul, tumor : massa yang menonjol, teraba, padat.
7. Ulkus : kehilangan kulit melampaui epidermis.
8. Erosi : hilangnya epidermis yang superficial, daerah cekung dan basah.
9. Atrofi : Berkurangnya ketebalan kulit, terjadi sekunder akibat hilangnya
kolagen dan elastin.
10. Likenifikasi : Kulit yg menebal dan menjadi kasar, dapat terjadi sekunder
akibat gesekan, iritasi or garukan yg berulang-ulang.
11. Vesikel : (< 0,5 cm) / bula (> 0,5 cm) massa menonjol, teraba yang
mengandung cairan.
Vesikel : lepuh kecil (luka bakar derajat 2).
Bula : luka bakar yang besar.
12. Urtika (bintul) : Massa menonjol dengan batas yang tidak jelas.
13. Pustula : Vesikel atau bula yang berisi pus.
14. Kista : Massa semi padat atau berisi cairan yg berkapsul Dalam jaringan
subkutan atau dermis.
15. Komedo : akumulasi keratin dan sebum di orifisium pilisebasea yang
melebar.
16. Petekie (1-2 mm) : makula merah atau ungu berbentuk bulat berkaitan
dengan kecenderungan perdarahan.
17. Ekimosis : lesi berbentuk makula yang buntar atau ireguler. Lebih besar
dari petekie.

Penyakit Pada Kulit

1. Ecezema
2. Urticaria
3. Jerawat
4. Dermatitis
5. Psoriasis
6. Onikomikosis
7. Impertigo
8. Folliculitis

Penatalaksanaan Pasien Gangguan Kulit

1. ASKEP gangguan kulit mencakup penggunaan obat-obat topikal serta sistemik,


kompres basah,kompres khusus lainnya dan terapi rendaman.
2. Tujuan utama terafi : Mencegah kerusakan pada kulit yang sehat, mencegah
infeksi sekunder, dan meredakan gejala.

Balutan untuk Gangguan Kulit

1. Balutan basah : untuk lesi inflamasi yang akut dan mengeluarkan secret.
2. Balutan okslusif : Kassa dipakai untuk menutup obat topikal yang dioleskan
pada dermatosis.
3. Mandi terapeutik (balneoterapi) : Dapat digunakan jika lesi mengenai daerah
kulit yang luas.

Farmakoterapi

1. Obat-obat topikal
2. Terapi intralesi : penyuntikan suspensi obat yang steril kedalam atau tepat di
bawah lesi.
3. Obat-obat sitemik : Antibiotik, Antifungal, Antihistamin, Analgesik, Sitotoksik
dll.

Proses Perawatan

1. Pengkajian
2. Masalah keperawatan
- Kerusakan integritas kulit.
- Nyeri.
- Gangguan pola tidur.
- Gangguan citra tubuh.
- Kurang pengetahuan, dan lainnya.
3. Intervensi Keperawatan
- Mempertahankan integritas kulit.
- Meredakan ketidaknyamanan.
- Meningkatkan penerimaan diri.
- Memahami perawatan kulit.
- Penkes dan pertimbangan perawatan dirumah.
- Memantau dan Menangani komplikasi :Infeksi.
4. Evaluasi Keperawatan
- Mempertahankan integritas kulit.
- Mencapai peredaan gangguan rasa nyaman.
- Mencapai tidur nyenyak.
- Memperlihatkan peningkatan sikap untuk menerima keadaan diri.
- Mencapai pemahaman terhadap perawatan kulit.

Dermatitis Venenata

1. Disebut juga dermatitis kontak, merupakan reaksi inflamasi kulit terhadap


unsur-unsur fisik,kimia atau biologi.

2. Epidermis mengalami kerusakan.

3. Penyebab dermatitis kontak iritan sabun,detergen,bahan pembersih dan zat


kimia industry.

4. Reaksi pertama mencakup rasa gatal,terbakar, dan eritema yang segera diikuti
oleh gejala edema,papula,vesikel serta perembesan cairan atau secret.

5. Fase subakut : pembentukan krusta,pengeringan,pembentukan fisura serta


pengelupasan kulit.

Tumor Kulit

Tumor Benigna : keratosis seboroika

1. Tumor jinak yang berasal dari proliferasi epidermal.


2. Ada kecenderungan familial dan diturunkan dengan pola autosomal dominan.

3. Terapi dengan cara pengangkatan eksisi.

Kanker Kulit

Karsinoma Sel Skuamosa

1. Merupakan proliferasi malignan yang timbul dari dalam epidermis.

2. Terkadang muncul pada kulit rusak yang terkena matahari.

3. Karsinoma ini dapat timbul dari kulit normal atau lesi yang sudah ada
sebelumnya.

4. Sifatnya metastase,

5. Tumor kasar,tebal dan bersisik tanpa memberikan gejala (asimptomatik) tetapi


bisa menimbulkan perdarahan.

6. Di diagnosis dari pemeriksaan biopsi dan hasil evaluasi histologic.


DAFTAR PUSTAKA

Ashary Winny Ayuwira. (2016). Sistem Integumen Fakultas Matematika Dan


Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Medan.

Dr. Bahrudin, M.Kep.Sp. MB., & Agus Muslim, M.Kep. (2018). Keperawatan
Medical Bedah III. Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Pengertian Sistem Integumen, Fungsi dan Contoh Sistem Integumen Pada Hewan
Lengkap – Pelajaran Sekolah Online (diakses pada hari Senin, 22-03-
2021).

Anda mungkin juga menyukai