Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Sistem integumen mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,,kuku, kelenjar keringat (keringat dan
sebaseous) , reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal),
dan produknya (keringat atau lendir).
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem integumen
mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas
antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting
1. Kulit.
Epidermis.
Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi.
Terdapat sedikit suplay darah dan reseptor saraf (hanya pada lapisan yang paling dekat
dermis).
Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan ± 0,1 – 5 mm.
Lapisan eksternalnya tersusun dari keratinosit (zat tanduk). Lapisan eksternal ini akan diganti
setiap 3-4 minggu sekali.
Epidermis terbagi menjadi 5 lapisan (korneum, lusidum, granulosum, spinosum, dan
germinativum)
i. Stratum Korneum (Lapisan tanduk) : Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun
atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati & tidak berinti, protoplasma telah berubah
menjadi keratin (zat tanduk). Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki.
ii. Stratum Lusidum : Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti. Lapisan ini banyak
terdapat pada telapak tangan dan kaki.
iii. Stratum Granulosum : 2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma
berbutir kasar. Mukosa tidak punya lapisan inti.
iv. Stratum Spinosum (lapisan malphigi) : Terdapat beberapa lapis sel berbentuk polyangona
dan besar karena terdapat proses mitosis (pembelahan sel). Lapisan Malpighi
mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.
v. Stratum Germinativum (Basale) : Lapisan sel berbentuk kubus/kolumnar dan vertikal
yang merupakan perbatasan dengan dermis, tersusun seperti pagar, mengadakan mitosis.
Pada sitoplasmanya mengandung melanin. Persambungan antara epidermis dan dermis
menghasilkan kerutan pada permukaan kulit. Pada ujung-ujung jari tangan, kerutan ini
dinamakan sidik jari (fingerprints).
Dermis.
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini elastis dan tahan lama,
berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar sebasea, folikel
jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam
epidermis.
Tersusun atas 2 lapisan:
Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler ,makrofag, limfosit, sel mast dan
leukosit.
Stratum Retikulare : merupakan bagian dalam dermis, lebih tebal dibanding stratum
papilare, terdapat sel lemak dalam kelompok besar/kecil
Subdermis.
Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit
dengan struktur internal seperti otot & tulang. Terdapat pembuluh darah, saraf & limfe dengan
jaringan penyambung yang terisi sel lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas &
menyediakan penyangga bagi lapisan kulit diatasnya.
B. Fungsi kulit
1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau
mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat
menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam melindungi
kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam
asetil).
2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut
dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan
yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur
panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan
panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada
permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat
dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia.
Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum
(bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada
kulit.
5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis,
terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan
markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum
dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar
matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan
dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak
selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit,
reduksi Hb dan karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin
ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama
intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan
degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari dan
memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
D. Warna Kulit.
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan
baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor
- faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta
untuk proses ini perlu adanya enzim Tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi
melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar
ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan
variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan
pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-
sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.
2. Kuku.
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat
saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut
yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di
bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku
merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
3. Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali
telapak tangan/kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan/ kaki, penis, labia
minora dan bibir. Rambut terdiri dari akar (sel tanpa keratin) dan batang (terdiri sel
keratin).
Terdapat 2 jenis rambut :
Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
Rambut velus (pendek, halus dan lembut)
Fungsi rambut :
Melindungi kulit dari pengaruh buruk: alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) menyaring
udara.
Pengatur suhu.
Pendorong penguapan keringat.
Indera peraba yang sensitive.
ADDITIONAL INFORMATION
1. Makrofag (bahasa Inggris: macrophage, MAC, bahasa Yunani: makros, "pemakan besar" dan
bahasa Yunani: phagein, "makan") adalah sel pada jaringan yang berasal dari sel darah putih yang
disebut monosit. Monosit dan makrofag merupakan fagosit, berfungsi terutama pada pertahanan
tidak spesifik.
2. Perbedaan Utama – Kelenjar Minyak vs Kelenjar Keringat. Kelenjar minyak dan kelenjar keringat
adalah dua jenis kelenjar eksokrin yang ditemukan di kulit mamalia. Baik kelenjar minyak dan
kelenjar keringat terletak di dekat folikel rambut. Kedua kelenjar mengeluarkan cairan ke
permukaan kulit.Perbedaan utama antara kelenjar minyak dan kelenjar keringat adalah bahwa
kelenjar minyak mengeluarkan sebum menjadi folikel rambut sedangkan kelenjar keringat
mengeluarkan keringat. Sebum adalah zat berminyak sedangkan keringat adalah zat kental dan
berbau. Fungsi utama kelenjar minyak dan keringat adalah untuk melindungi kulit dari kekeringan.
Persamaan Antara Kelenjar Minyak dan Kelenjar Keringat
Kelenjar minyak dan kelenjar keringat adalah dua jenis kelenjar eksokrin yang ditemukan di kulit.
Baik kelenjar minyak dan kelenjar keringat terletak di dekat folikel rambut.
Baik kelenjar minyak dan kelenjar keringat mengeluarkan cairan ke permukaan kulit untuk
melindungi kulit dari kekeringan parah.
Definisi
Kelenjar Minyak: Kelenjar minyak merujuk pada kelenjar kecil di kulit yang mengeluarkan sebum
ke folikel rambut.
Kelenjar Keringat: Kelenjar keringat adalah kelenjar kecil di kulit yang mengeluarkan keringat.
Lokasi
Kelenjar Minyak: Kelenjar minyak ditemukan di seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan sol.
Kelenjar Keringat: Kelenjar keringat ditemukan di telinga, kelopak mata, ketiak, areola, dan
genitalia eksternal.
Jenis
Kelenjar Minyak: Hanya satu jenis kelenjar minyak yang ditemukan di kulit.
Kelenjar Keringat: Kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat ekrin adalah dua jenis kelenjar
yang ditemukan di kulit.
Sekresi
Sifat Sekresi
Komposisi Sekresi
Kelenjar Minyak: Sekresi kelenjar minyak terdiri dari asam laktat, asam amino, glukosa, jejak
urea, natrium klorida dan air.
Kelenjar Keringat: Sekresi kelenjar keringat terdiri dari asam lemak dan hidrokarbon.
Fungsi
Melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan mekanis seperti trauma atau kerusakan
yang disebabkan oleh sumber-sumber yang kurang terlihat (misalnya Sinar UV).
Melindungi tubuh dari dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) yaitu dengan
membantu menyimpan cairan tubuh.
Agen pembuangan cairan atau racun dalam tubuh melalui kelenjar keringat.
Berdasarkan struktur anatominya, bagian bagian kulit manusia dan fungsinya terdiri atas
3 lapisan penting yaitu :
EPIDERMIS
Fungsi lapisan epidermis :
Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh dari mikroba atau patogen berbahaya
Melindungi tubuh dari resiko stress oksidan akiban paparan sinar UV maupun bahan-
bahan kimia lainnya.
Epidermis merupakan lapisan kulit yang tidak memiliki pembuluh darah. Lapisan ini tersusun
atas beberapa sel utama, yaitu :
Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis dan
selubung epitel folikel rambut yang berfungsi sebagai reseptor sensorik.
Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang bertugas
menghasilkan keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku.
Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab untuk
memproduksi melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit.
Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang berperan
penting dalam proses imunologi kulit.
DERMIS
Dermis terbagi menjadi 2 lapisan :
Stratum Papilare yang merupakan bagian yang berbatasan dengan epidermis yang
mengandung jaringan terminal kapiler.
Lapisan Retikular yang merupakan bagian yang terletak di bawah papiler dan memiliki
ukuran yang lebih tebal. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang tidak teratur. Dalam
lapisan ini terdapat akar rambut, kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, reseptor, kuku,
serta pembuluh darah.
Makrofag, yaitu sel yang terdapat pada jaringan yang berasal dari sel darah putih
(monosit). Presentasi antigen ke sel T dan fagositosis merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh sel makrofag ini.
Adiposit, yaitu sejenis sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpan lemak. Sel ini
merupakan sel penyusun jaringan adiposa serta jaringan penghantar areolar.
Lapisan dermis merupakan tempat dimana ujung akhir syaraf sensorik berada. Ujung syaraf
tersebut antara lain adalah :
Paccini, yaitu ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan
terhadap rangsangan seperti tekanan.
Ruffini, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsangan panas
Krause, yaitu ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa dingin
Lempeng merkel, yaitu ujung syaraf yang terletak di permukaan kulit yang bertindak
sebagai perasa terkait dengan sentuhan serta tekanan yang ringan.
Meisner, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya sentuhan
Ujung syaraf tanpa selaput, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya
rasa nyeri.
HIPODERMIS
Hipodermis merupakan bagian yang terletak di bawah lapisan dermis. Hipodermis merupakan
lapisan yang banyak mengandung lemak yang bertindak sebagai cadangan makanan, melindungi
tubuh terhadap benturan, serta untuk menahan panas pada tubuh. Hipodermis merupakan lapisan
terdalam kulit yang di dalamnya terdapat pembuluh darah, limfa, serta saraf yang sejajar dengan
permukaan kulit.
Secara umum, hipodermis memiliki berbagai macam fungsi seperti :
Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap adanya benturan
Jaringan ikat bawah kulit yang berfungsi untuk menyangga tubuh bagian dalam dari
adanya benturan, membentuk kontur tubuh, serta sebagai cadangan makanan.
Pembuluh darah dan limfe yang merupakan saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit.