Anda di halaman 1dari 48

Sistem Integumen

dr. Budi Hernawan, M. Sc.


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sistem Integumen

Integumen merupakan kata yang berasal


dari bahasa latin “ Integumentum “ yang
berarti “ penutup “.
Sistem Integumen adalah sistem organ
yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit
dan aksesorinya, termasuk rambut, kuku,
kelenjar keringat, dan reseptor saraf khusus.
Fungsi dari sistem integumen
1. Melindungi struktur internal
2. Mencegah masuknya kuman penyebab
penyakit
3. Mengatur suhu tubuh
4. Melakukan proses ekskresi melalui keringat
5. Melindungi bahaya sinar matahari
6. Memproduksi vitamin D
Anatomi Sistem Integumen
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan
1. Epidermis
Epidermis bagian kulit paling luar. Sel-sel
epidermis disebut keratinosit. Epidermis
melekat erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zat-zat
makanan dan cairan antar sel dari plasma
yang merembes melalui dinding-dinding
kapiler dermis kedalam epidermis.
Lapisan-lapisan Epidemis
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit,
yaitu
1) Stratum corneum
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan
tanduk, gepeng, kering, tidak berinti, inti
selnya sudah mati, dan mengandung zat
keratin.
2) Stratum lucidum
Selnya pipih, bedanya dengan stratum
granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang
kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih sekali dan tembus sinar.
Lanjutan
3) Stratum granulosum
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih
seperti kumparan dengan inti ditengah dan
sitoplasma berisi butiran keratohialin atau
gabungan keratin dengan hialin.
4) Stratum spinosum
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
tebal dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini
berfungsi untuk menahan gesekan dan tekanan.
5) Stratum germinativum/basal
Disebut stratum basal karena sel-
selnya terletak dibagian basal/basis.
Stratum germinativum menggantikan
sel-sel yang diatasnya dan merupakan
sel-sel induk.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada di
bawah epidermis, batas dengan epidermis
dilapisi oleh membran basalis.
Penyusun utama adalah kolagen, serat
retikuler, dan serat elastis.
Dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebacea, pembuluh darah,
dan getah bening.
 Lapisan dermis lebih tebal, sekitar 1-4 mm
berada dibawah epidermis
 Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata
a. Lapisan papilar
Berada disebelah luar, terdiri atas fibroblas, sel mast, dan makrofag.
Lapisan ini mengandung lebih banyak kolagen, pembuluh darah, dan kelenjar keringat

b. Lapisan reticular
Mengandung jarigan ikat yang lebih tebal, sel fibrosa, pembuluh darah,pembuluh getah bening, saraf,
kelenjar sebasea, sel lemak, dan otot peegak rambut.
Pada lapisan ini membentuk sensori yang sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu.
KELENJAR PADA KULIT pada
lapisan Dermis
Hampir diseluruh kelenjar kulit terdapat kelenjar keringat,
kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis, dan gendang
telinga.
Kelenjar keringat Kelenjar keringat banyak terdapat pada telapak tangan dan
kaki
Kelenjar ini dibagi menjadi dua yaitu kelenjar ekrin dan
apokrin

Menghasilkan sebum yang berfungsi sebagai pelembut kulit.


Kelenjar ini bermuara pada folikel rambut pada area glans penis,
Kelenjar sebasea labium minus, dan kelenjar pada kelopak mata
a. Kelenjar keringat ekrin, mensekresi cairan
jernih yaitu keringat yang mengandung 95-97
persen air dan beberapa mineral. Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-
gulung dan salurannya bermuara langsung
pada permukaan kulit yang tidak ada
rambutnya.
b. Kelenjar keringat apokrin, hanya terdapat di
daerah ketiak, putting susu, pusar, daerah
kelamin, dan daerah sekitar dubur
menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas
pada setiap orang.
C. Lapisan subkutaneus
 Bisa disebut lapisan adiposa karena mengandung lemak
 Berfungsi sebagai simpanan lemak, pencegahan trauma, dan
pengaturan suhu
Derivat dari Kulit :
Merupakan struktur tubuh yang
berkembang dari epidermis sewaktu janin
Meliputi :
- Rambut
berfungsi sebagai proteksi dari
lingkungan luar
- Kuku
bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal.
STRUKTUR RAMBUT

 Merupakan suatu pertumbuhan


keluar dari kulit.
 Terdapat di seluruh permukaan
tubuh, kecuali telapak tangan & kaki.
 Terdiri atas akar rambut yang
terbentuk dalam dermis & batang
rambut yang menjulur keluar dari
dalam kulit.
 Tumbuh dalam rongga yang
dinamakan folikel rambut.
KUKU antrik

 Merupakan epidermis berbentuk zat


tanduk yang terdapat pada ujung-
ujung jari tangan dan kaki
 Kuku dapat tumbuh karena terdapat
lapisan germinal pada akar kuku
 Umumnya kuku berwarna merah
jambu karena warna merah pada
pembuluh darah yang berada di
bawahnya
Lempeng kuku terdiri dari tiga lapisan
horizontal yaitu
1) Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh
matriks bagian proksimal (1/3 bagian)
2) Lapisan intermediet yang dibentuk oleh
matriks bagian distal (2/3 bagian)
3) Lapisan ventral yang dibentuk oleh
lapisan tanduk dasar kuku dan
hiponikium yang mengandung keratin
lunak.
Fisiologi Sistem Integumen
FUNGSI KULIT
 Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan
fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan,
gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol,
karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat
panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar;
kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang
yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan
fisis.

 Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih
 Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as
urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi
kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar
lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit
pd pH 5-6,5

 Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan
oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap
dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di
dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan
 Fungsi pengaturan suhu tbh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.

 Fungsi pembtkan pigmen


Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan
basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah
melanosit menentukan warna kulit ras maupun
individu. Warna kulit tidak sepenuhnya
 Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara
mekanis fisiologik

 Fungsi pembentukan vitamin D


Dengan mengubah 7-dihidroksi
kolesterol dengan bantuan sinar
matahari.
 Sensori persepsi : mengandung reseptor
terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan
atau raba, tekananFisika dasar hilangnya
panas dari kulit
a. Radiasi (60%) : kehilangan panas dalam bentuk
infra merah (gelombang elektromagnetik)
b. Konduksi (3%) : melalui konduksi langsung
dari permukaan tubuh ke benda-benda lain.
Sedangkan konduksi ke udara (15%) terjadi jika
suhu diudara lebih rendah dari suhu tubuh.
c. Konveksi : terjadi jika udara yang telah panas
bersentuhan dengan tubuh dari proses konduksi
menyebarkan panas ke udara lainnya yang masih
dingin. Kecepatan ini makin meningkat apabila
ada angin.

d. Evaporasi : sebagai mekanisme pendinginan


yang penting pada suhu tubuh sangat tinggi.
Kelenjar-Kelenjar Pada Integumen
dan Fungsinya :
Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit dan Fungsinya
:
a. Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
1. Eccrine atau Mesocrin : fungsinya
mengatur suhu tubuh, mengeluarkan keringat
dengan proses fisiologis.
2. Apokrin atau Odiferus : fungsinya
menghasilkan keringat yang mengandung
lemak, mengeluarkan keringat dengan bau
husus terdapat di ketiak, areola mamae,
labium mayora, anal dan genital.
b. Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
sekret dari kelenjar ini disebut sebum
fungsinya melembabkan kulit, mencegah
terjadinya absorpsi dan penguapan dari
kulit.
Proses Berkeringat

Panas merangsang hipotalamus anaterior


(area preoptik), impuls dipindahkan melalui
jaras otonom ke medula spinalis dan
kemudian melalui saraf simpatis ke kulit ke
seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang
kelenjar keringat untuk memproduksi
keringat.
Warna Pada Integumen dan Fungsi
Melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
a. Adanya melanin (pigmen gelap yang
diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi
untuk melindungi kulit dari sinar
ultraviolet yang berlebih
b. Pigmen berwarna kuning
(karoten): Dalam sel lemak dermis dan
hipodermis
c. Warna darah : Dalam pembuluh dermal
dibawah lapisan epidermis
Proses dan Tahapan Penyembuhan
luka
Fase-fase penyembuhan luka
Fase Inflamasi : terjadi sejak terjadi luka sampai kira-kira hari ke-5. Fase ini
menyebabkan pendarahan, dan menghentikannya dengan cara vasokonstriksi,
retraksi atau pengerutan pembuluh darah yang putus dan reaksi hemostatis
terjadi karena trombosit dan jala fibrin keluar sehingga menyebabkan
pembekuan. reaksi inflamasi yaitu sel mast menghasilkan serotonin dan histamin
yang menyebabkan eksudasi cairan dan peradangan itu menyebabkan
membengkak, terjadi kemerahan, rasa nyeri dan panas.

Fase proliferasi : berasal dari sel mensenkrim yang belum deferensiasi


menghasilkan mukopolisakarida, asam amino glisin dan prolin yang merupakan
bahan dasar kolagen, serat yang akan mempertautkan tepi luka. Proses ini baru
berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.

Fase lanjut: sel radang di serap sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup
dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap sisanya mengerut sesuai
dengan regangan yang ada, selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang
pucat, tipis dan lemas serta mudah di gerakkan dari dasar.
Macam-Macam Luka
1. Irisan/sayatan
Luka sayat adalah jenis
luka yang disebabkan
karena sayatan benda
tajam, bisa logam, kayu
dan lain sebagainya.
Jenis luka ini biasanya
tipis, sehingga yang
pertama dilakukan
untuk mengobati luka
ini adalah dengan
membersihkan dan
memberikan
desinfektan.
2. Laserasi
Laserasi merupakan luka pada
kulit yang dipotong atau
robek. Laserasi bersifat
dangkal, hanya melukai
permukaan kulit. Namun dapat
juga dalam sehingga
menyebabkan cedera pada
otot, tendon, ligamen,
pembuluh darah atau saraf.
Cara pengobatanya yaitu
dengan membersihkan luka
terlebih dahulu menggunakan
NaCl. Setelah bersih, berikan
desinfektan..
3. Abrasi

Luka abrasi merupakan jenis


cedera kulit yang paling
banyak terjadi. Cedera ini
termasuk luka dangkal yang
terjadi akibat goresan antara
kulit dengan permukaan
kasar. Misalnya, saat terjatuh
di atas jalan beraspal. Luka
abrasi adalah jenis cedera
yang sering terjadi saat
berolahraga entah saat
bersepeda, bermain sepatu
roda in-line atau sepak bola.
Cara pengobatan luka ini
dengan membersihkan dan
memberikan desinfektan.
4. Luka Tusuk

Sebuah luka tusukan dibuat


ketika benda tajam memasuki
kulit. Luka ini biasanya kecil dan
tidak berdarah banyak. Luka
tusukan rentan terhadap infeksi
tetanus. Jenis-jenis luka tusukan
termasuk menginjak paku atau
gigitan dari hewan.
Cara pengobatanya adalah
membersihkan luka dengan cara
menggunakan H2O2 kemudian
diberikan desinfektan. Setelah itu
baru lubang luka ditutup
menggunakan kasa, namun
dimodifikasi agar tetap ada aliran
udara yang mengenai luka.
5. Memar
adalah semacam luka tertutup,
yang berarti bahwa kulit tidak
rusak. Kontusio disebabkan oleh
trauma benda tumpul pada kulit
yang mengakibatkan kerusakan
jaringan. Ketika pembuluh darah
di bawah kulit yang rusak, kolam
darah di bawah kulit yang
menyebabkan memar.
Cara pengobatanya adalah sesaat
setelah terjadi benturan untuk
secepatnya memberikan kompres
dengan air dingin atau es pada
bagian tubuh yang mengalami
benturan.
Gangguan pada sisten Integumen
1. Eksim
◦ Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk
kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan
iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun
yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki.
◦ Penyebabnya adalah produksi minyak sebum pada kulit yang
berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia.
Biasaya ditemukan didalam kelenjar minyak kulit dan dipercaya
sebagai penyebab iritasi.
2. Jerawat
 Penyebab penyakit jerawat
adalah terhalangnya pori
pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau
bakteri.
◦ Hal hal yang paling sering
menyebabkan jerawat adalah
 Terlalu banyak sebum yang
dihasilkan kelenjar minyak kulit
 Sel kulit mati yang bertumpuk
di pori pori
 Bakteri telah tumbuh
berkembang di pori pori
3. Hives / Urticaria (Gatal
Alergi)
 Hives adalah perasaan
gatal disertai timbulnya
benjolan-benjolan kecil
pada kulit. Biasanya
berwarna merah dan
sakit ketika disentuh.
Pada kebanyakan kasus,
urticaria disebabkan
oleh reaksi terhadap
pengobatan dan atau
reaksi alergi terhadap
benda yang
menyebabkan iritasi.
4. Kutil
 Kutil adalah
pembengkakan karena
infeksi atau tumor jinak di
lapisan luar kulit. Kutil
disebabkan virus Human
papiloma (HPV).
Sebenarnya kutil adalah
lingkaran-lingkaran
pembuluh kapiler
memanjang yang telah
menggumpal.Cara
mengobati kutil salah
satunya adalah dengan
menggunakan Asam
salisilat.
5. Bisul
 Bisul adalah penyakit
infeksi pada kulit,
dimana kulit akan
membengkak dan
berisi nanah.
(umumnya karena
bakteri atau parasit)
Bisul adalah reaksi
ketahanan dari
jaringan untuk
menghindari
menyebar nya barang
asing di tubuh.
6. Canker Sore (Sariawan)
Sariawan adalah
sakit nyeri pada bagian
mulut yang berbentuk
luka terbuka dan sangat
sakit. Penyakit ini sangat
umum terjadi. biasanya
timbul dibagian dalam
bibir atau mulut bagian
dalam.Biasanya berwarna
putih agak kekuning2xan
dan berwarna merah di
sekitarnya dengan adanya
pembengkakan jaringan
lunak.
7. Fungal Nail Infection
Onychomycosis ( disebut juga
tinea unguium) adalah infeksi
jamur yang menyerang daerah
kuku.
Infeksi jamur pada kuku bisa
saja terjadi jika:
 memakai kuku buatan
 berenang di kolam renang
umum
 memiliki luka pada kuku
 memiliki jempol atau jari
yang terlalu lembab dalam
waktu lama
 kekebalan tubuh yang
menurun
 memakai sepatu kekecilan.

Anda mungkin juga menyukai