Anda di halaman 1dari 20

STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

Kelompok 2

Nama anggota

Audia Ananda 2111212006

Lusi Aulia 2111211014

M.Fadhilah 2111211028

Maya Selly Novikha 2111211032

Pujatul Hasanah 2111211018

Zahra Malika 2111213032

Dosen Pengampu :

Dr. Masrizal Dt. Mangguang, SKM, M. Biomed

UNIVERSITAS ANDALAS

TP 2021/2022
STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

A. Struktur Anatomi Kulit


1. Lapisan Kulit, Sirkulasi Pada Kulit, Kelenjer-Kelenjer Kulit
Sistem integument adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan binatang terhadap sekeliling yang terkait
sekitarnya. Sistem ini sering kali adalah bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat
atau lendir). Kulit adalah organ terbesar dari tubuh kita. Bersama dengan rambut,
kuku, kelenjar tubuh dan saraf, struktur kulit manusia membentuk sistem integumen,
yakni sebuah system yang membungkus dan melindungi bagian dalam tubuh.

Mengenal struktur kulit manusia dan fugsi-fungsinya

Pada dasarnya, struktur kulit manusia terditi dari tiga lapisan utama yang saling
melengkapi, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis (subkutan).
a. Epidermis
Salah satu lapisan anatomi kulit adalah epidermis. Epidermis aadalah
struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena
peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia
menghasilkan sekitar 500 juta kulit mati tiap harinya yang menyebabkan lapisan
paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah fungsi epidermis
bekerja.
Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
1) Membentuk sel-sel kulit baru
Sel kulit diproduksi dibagian dasar epidermis, sel-sel kulit yang terbentuk
akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam waktu satu bulan
untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
2) Memberi warna pada kulit
Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin
alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin adalah melindungi kulit
dari paparan sinar ultraviolet (UV).
3) Melindungi lapisan kulit dibawahnya
Lapisan epidermis memproduksi eratinosit, yang berfungsi melindungi
tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga panas yang menjadi penyebab
kulit kering.

Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sub lapisan kulit, yaitu:
1) Stratum korneum, lapisan kulit epidermis paling atas yang memproduksi
keratin.
2) Stratum lucidum, lapisan kulit yang berfungsi memproduksi keratin lebih
banyak.
3) Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit menghasilkan lemak dan
molekul lainnya.
4) Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan berikatan dengan
sambungan interseluler yang disebut desmosom.
5) Stratum germinativum (stratum basal), tempat produksi keratinosit yang
utama.

Meski anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit,
ada beberapa lapisan sel non keratinosit yang juga berada di lapisan kulit
epidermis, yaitu:
1) Sel melanosit
Sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Semakin
banyak melanin yang diproduksi maka warna kulit manusia akan semakin
gelap.
2) Sel Langerhans
Sel yang berfungsi sebagai system pertahanan kulit. 
3) Sel merkel
Sel yang berfungsi sebagai salah satu reseptor kulit. 

Pada lapisan epidermis paling bawah terdapat lapisan kulit tipis bernama
membran dasar yang memisahkan antara area kulit ini dengan lapisan dermis.
Area kulit yang dimaksud adalah dermo-epidermal. 

b. Dermis
Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah dermis. Dermis adalah lapisan kulit
yang berada di bawah epidermis. Dermis merupakan lapisan kulit yang paling
tebal karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar
minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran limfe. Lapisan kulit
dermis sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut kolagen. Fungsi
kolagen adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang. Berbagai fungsi kulit
dermis adalah sebagai berikut:
1) Merasakan sakit dan sentuhan
Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung saraf dengan reseptor yang
berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk merasakan sensasi sentuhan,
sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain. 
2) Memproduksi keringat dan minyak
Keringat dibutuhkan untuk menurunkan suhu tubuh dan minyak agar kulit
tetap terasa lembap dan lembut. 
3) Menumbuhkan rambut
Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis berfungsi untuk
memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan
seluruh tubuh. 
4) Mengalirkan darah yang menutrisi kulit
Selain mengalirkan nutrisi dan oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis
juga membantu mengatur suhu tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh
darah akan melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah
akan mengerut untuk menyimpan panas. 
5) Melawan infeksi
Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian penting system
imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi.

c. Hipodermis atau lapisan sub kutan


Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan sub kutan
atau sub kutis. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling
dalam. Pada lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan
elastin (sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali kebentuk semula
setelah mengalami peregangan). Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah
melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadanga energi dan sebagai
bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. Selain
mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis juga terdapat banyak pembuluh
darah.

Selain tiga lapisan kulit utama di atas, struktur anatomi kulit juga meliputi
bagian-bagian kulit lainnya, seperti:
d. Folikel rambut dan batang rambut
Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat rambut
tumbuh. Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit epidermis dan
dermis. Fungsi folikel rambut adalah untuk memproduksi sel-sel rambut yang
akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Rambut membantu
mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera. Folikel rambut
terhubung dengan otot arrector pili (otot rambut), yakni otot kecil yang saat
berkontraksi dapat menyebabkan rambut menjadi tegak dan merasakan sensasi
“merinding”. Sementara, batang rambut adalah struktur kulit yang letaknya berada
di atas permukaan kulit.

Kelenjar pada kulit


a) Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah suatu
kelenjar kecil pada kulit yang bentuknya menyerupai karung. Fungsi kelenjar
minyak adalah melepaskan sebum (minyak) ke folikel rambut serta melapisi
dan melindungi batang rambut agar tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak
pada lapisan kulit dermis. 

b) Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada lapisan
epidermis. Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan
keringat yang dikeluarkan oleh lapisan sub kulit kecil (stratum korneum)
kepermukaan kulit. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni:
1) Kelenjar ekrin, yakni kelenjar keringat utama pada kulit manusia. Kelenjar
ekrin menghasilkan cairan encer dan tidak berbau, sebagian besar terdiri
dari air dan natrium klorida. Kelenjar keringat ini bisa ditemukan di dahi,
serta telapak tangan dan kaki. 
2) apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar. Umumnya dapat
ditemukan pada area tubuh yang terdapat folikel rambut, seperti area ketiak
dan kemaluan. Kelenjar keringat ini mamp umenghasilkan cairan yang
berbau. 
Pembuluh darah dan ujung saraf
Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan nutrisi
dan oksigen ke dalamsel-sel pembentuk kulit sekaligus mengangkut limbah dan
karbon dioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf
berfungsi mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan,
mati rasa, atau sensasi terbakar. 

Nama-Nama Saraf Pada Kulit


Dalam permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk
dan fungsi yang berbeda-beda, saraf pada kulit terdiri dari diantaranya yaitu:
1) Korpuskula Paccini
a) Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
berupa tekanan atau saraf perasa tekanan kuat.
b) Ditemukan di jaringan sub kutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari,
puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen, dan gen etalia
eksterna.
c) Memiliki bentuk bundar atau lonjong dan besar (panjang 2 mm dan
diameter 0,5 hingga 1 mm), bentuk yang paling besar dapat dilihat
dengan mata telanjang karena bentuknya mirip bawang.

2) Korpuskula Ruffini
a) Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
panas.
b) Ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi yang
memiliki sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung
akhir saraf yang menggelembung.
c) Merupakan mekano reseptor karena mirip dengan organ tendogolgi.

3) Korpuskula Meisner
a) Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
b) Terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting
dan genetalia.
c) Berbentuk silindris.
d) Sumbu panjangnya tegak lurus di permukaan kulit dan berukuran
sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron.

4) Korpuskula Krause
a) Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
rangsangan dingin.
b) Ditemukan di daerah mikokutis (bibir dan gen etalia eksterna) pada
dermis dan berhubungan dengan rambut.
c) Berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
d) Memiliki sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium.
e) Didalam korpus kulaini, seratber-mielin kehilangan mielin dan
cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann.
f) Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai
akhir saraf yang menggelembung sebagai gada.
g) Untuk jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.
h) Berguna sebagai mekano reseptor yang peka terhadap dingin.

5) Lempeng Merkel
a) Merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan.
b) Terletak dekat permukaan kulit.
c) Sel-sel Merkel bersama dengan badan Meissner terdapat di lapisan kulit
superfisial dan ditemukan kluster dibawah lengkungan ujung-ujung jari
yang menyusun sidik jari.
d) Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster kedalam
struktur epithelial khusus yang disebut “touch domes” atau “lempeng
rembut”.
e) Lempeng Merkel juga terdapat pada kelenjar Mammae.
6) Ujung Saraf Tanpa Selaput
Merupakan ujung saraf perasa nyeri.

7) Ujung Saraf Sekeliling Rambut


Merupakan ujung saraf peraba.

Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda-beda. Ujung saraf tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.
2) Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
panas.
3) Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
sentuhan.
4) Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
rangsangan dingin.
5) Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan,
terletak dekat permukaan kulit.
6) Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.

2. Sirkulasi Pada Kulit

Jumlah panas yang hilang dari tubuh dalam batasan yang luas diatur oleh
perubahan jumlah darah yang mengalir melalui kulit. Aliran darah akibat
perangsangan persyarafan anastomosa yang berhubungan antara arteri dan veriolus.
Aliran darah akibat respon perangsangan dapat bervariasi,sebab darah dapat
dilangsir melalui anastomosa. Kapiler subdermal dan pleksus vena dari reservor
darah yang terpenting pada kulit  tempat reaksi pembuluh darah.

a. Reaksi Putih
Bila ujung suatu objek ditekan perlahan-lahan pada kulit, Garis tekanan
menjadi pucat.

b. Tripel Respon

Bila kulit ditekan keras lagi dengan alat yang runcing sebagian reaksi
terdapat kemerahan.

c. Hiperemia

yaitu kelainan jumlah darah dalam suatu daerah yang dihidupkan kembali
setelah periode penyumbatan atau tekanan.

3. Pembuluh Darah

a. Arteri

Arteri meninggalkan jantung pada ventikel kiri dan kanan. Sistem


sirkulasi arteri bisa dibagikan menjadi dua cabang arteri sistemik, yang
membawa darah mengandung oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, dan arteri
pulmonaris, yang membawa darah tanpa oksigen dari jantung ke paru-paru.

b. Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil. Kapiler membentuk


anyaman di seluruh jaringan tubuh, kapiler selanjutnya bertemu satu dengan
yang lain me jadi darah yang lebih besar yang disebut vena.  

c. Vena

Darah yang dibawa oleh pembuluh vena banyak mengandung Karbon


Dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-
biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa.

Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
1) Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.

Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari
anyaman ini berjalan arteriole pada tiap-tiap papilla kori.

2) Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam

Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan
cabang-cabang pembuluh nadi ke alat-alat yang terdapat di korium.

Dalam hal ini, percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang
terdapat pada lapisan subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi
pembuluh darah balik/vena yang juga akan membentuk anyaman,yaitu
anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam.

Peredaran darah dalam kulit merupakan peredaran yang penting sekali.


Karena, diperkirakan 1/5 dari saraf yang beredar melalui kulit. Disamping
itu, pembuluh darah pada kulit sangat cepar menyempit/melebar oleh
pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri dan emosi,
penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflek.

4. Saraf Kulit

Kulit dan kelengkapannya menerima rangsangan dari lingkungannya karena


dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan sub kutan terdapat berkas besar
serat saraf yang cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah
retikular papilar dan sub epitel. Didalam semua lapisan kulit dan hipodermis
terdapat banyak badan akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah
dari ujung-ujung bebas saraf sensoris tidak bermielin yang terdapat di dalam atau
dekat epidermis, selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel-sel sekretorik kelenjar
keringat. 29 Jaringan saraf kulit mengandung sensor somatik dan serat simpatik
otonom.
Sensor fiber (ujung saraf bebas) atau dalam hubungannya dengan struktur
yang spesial (reseptor korpuskula) memiliki fungsi pada setiap titik di tubuh
sebagai reseptors entuhan, rasa sakit, suhu, gatal, dan rangsangan mekanik.
Ketebalan dan jenis dari reseptor tersebut pada umumnya berbeda-beda sehingga
perhitungan untuk variasinya berbeda-beda dalam tubuh tergantung pada lokasinya.
Reseptor tersebut sangat tebal pada bagian-bagian tertentu seperti pada areola dan
labia.
Saraf sensor secara umum menyediakan beruas-ruas kulit, namun ada
beberapa batas yang tidak tepat dan menyebabkan persarafan tumpang tindih. Pada
bagian tertentu. Persarafan otonom tidak mengikuti pola yang sama secara persis
karena serat post ganglionik didistribusikan pada kulit berasal dari rantai ganglia
simpatik dimana serat pregang lionik berbeda dari beberapa saraf spinal sinaps. 31
Ujung saraf bebas merupakan saraf yang paling lebar dan merupakan reseptor
sensorik yang paling penting bagi tubuh. Ujung saraf bebas secara umum dapat
ditemukan di dermis papilia yang letaknya tepat dibawah epidermis, pada serat
lamina basal yang bergabung dengan lamina densa dari zona dasar membran. 32
Reseptor kospus kularini memiliki kapsul dan di dalam intinya mengandung saraf-
saraf dan komponen non saraf. Kapsul ini merupakan kelanjutan dari perineurium,
dan intinya terdapat serat yang dibungkus oleh sel schwann. Ukuran reseptor ini
tergantung pada posisinya pada kulit. Semakin dalam letaknya pada kulit maka
ukurannya semakin besar. Untuk jenis dan pada usia tertentu, reseptor ini akan terus
berubah sepanjang hidup individu tersebut. 33 Secara mekanik, dengan adanya
saraf pada kulit yang berfungsi sebagai reseptor manusia bisa merasakan sensasi
suhu. Manusia bisa membedakan suhu mulai dari yang sangat ekstrim (sekitar -10 o
C) hingga yang cukup panas (sekitar 60 o C). Pada manusia kesensitifan termal
berbeda antar masing-masing individu sesuai dengan rentang temperatur yang
berbeda yang halini disajikan dalam neuron sensorik pada kulit. 34 Bagian inilah
yang sangat penting dalam tubuh manusia untuk sebagai reseptor atas keadaan
lingkungan yang kemudian di terjemahkan sebagai suatu perasaan oleh kulit.
FungsiKulit
Dalam fisiknya yang membungkus seluruh tubuh, secara detail kulit berfungsi
sebagai:
a. Melindungi kulit dari efek luar seperti lecet, kehilangan cairan, zat-zat
berbahaya, radiasi ultraviolet, dan serangan mikroorganisme
b. Mencegah dehidrasi ketika terkena luka bakar
c. Mengatur kalor melalui penguapan keringat atau melalui pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah
d. Merasakan sensasi rasa (missal nyeri) dengan saraf dangkal dan ujung saraf
sensoris
e. Penyimpanan vitamin D
f. Meminimalisir cedera organ dalam 7. Mencegah penguapan cairan tubuh yang
berlebihan 8. Memfil termasuknya sinar matahari yang berlebih

B. Fisiologi Kulit
1. Modalitas Rasa Kulit
Kulit merupakan salah satua latin dera (indera peraba). Kulit bisa merasakan
beberapa jenis sensor yang bersentuhan dengannya. Contohnya adalah tekanan, suhu,
rasa sakit dan lain-lain. Rasa mekanik, rasa suhu dan rasa nyeri berbeda dengan alat
indra yang lain. Reseptornya tergabung dalam satu organ tertentu. Masing–masing
reseptor modalitas rasa ini berdiri sendiri secara terpisah dan tersebar hamper
diseluruh bagian tubuh. Serat aferennya tidak membentuk berkas saraf khusus tetapi
tersebar pada banyak saraf perifer dan jaringan saraf dipusat. Dengan demikian
modalitas rasa ini tidak membentuk alat indra tertentu yang khas.
a. Rasa mekanik mempunyai beberapa modalitas (kualitas) yaitu rasa tekan, rasa
raba, dan rasa geli yang berbeda disetiap bagian tubuh tetentu. Dengan
menggunakan aestesiometer dapat diketahui bagian kulit yang paling peka
terhadap rangsangan. Pada permukaan kulit yang peka, titik tekan lebih padat
dibandingkan dengan kulit lain. Titik rasa tekan tersebut merupakan
manifestasia dan yareseptor tekan pada bagian kulit dibawahnya.
b. Rasa suhu mempunyai dua sub modalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas.
Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa dingin/rasa panas dan reflex
pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat
didalam system saraf pusat. Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat
dinyatakan bahwa kecepatan hantaran rasa panas. Dengan anastesi blok rasa
dingin/panas dapat diblok sehingga objektif maupun subjektif rasa dingin dan
panas dapat dipisahkan.
c. Rasa propriosepsi berasal dari dalam tubuh sendiri atau disebut juga rasa
dalam. Reseptor tidak terdapat pada kulit tetapi dibagian lebih dalam yaitu
didalam otot, tendo, dan sendi. Informasi propriosepsi dihantarkan kemedulla
spinalis melalui kolom dorsal masuk ke serebelum. Sebagian berjalan ke
laminikus medial dan thalamus ke korteks. Impuls berasal dari komparan otot,
organ sensorik didalam, dan sekitar sendi. Neuron dalam korteks sensoris
berespons terhadap gerakan–gerakan tertentu.
d. Rasa nyeri timbul oleh rangsangan yang merusak. Rasa nyeri ini terutama
berfungsi untuk pelindungi, mencegah kerusakan lebih lanjut dari jaringan
yang terkena. Modalitas rasa nyeri dibagi atas sub modalitas nyeri somatic dan
nyeri visera. Nyeri somatic dibagi menjadi sub modalitas nyeri permukaan dan
nyeri dalam. Zat kimi apa dakadar tertentu dapat menimbulkan nyeri
(misalnya: asetilkoin, serotonin, histamine yang juga menimbulkan rasa gatal).
Rasa nyeri terdiri dari nyeri proyeksi. Nyeri alih, hiperalgesia, hipalgesia dan
nyeri kronis.
e. Rasa gatal merupakan bentuk khusus rasa nyeri yang timbul pada kondisi
perangsangan tertentu. Perangsangan yang berurutan dengan rangsangan makin
kuat. Suatu saat rasa gatal yang timbul diganti dengan rasa nyeri. Bila
rangsangannya mencapai intensitas yangt inggi, rasa gatal yang dialami dapat
hilang. Bila jaras spinotalamatik yang sedang dilewati rasa gatal. Rasa nyeri
dengan cara tertentu jika titik gatal sama dengan titik nyeri. Reseptor gatal
terletak pada bagian kulit permukaan sedangkan reseptor nyeri terdapat lebih
dalam dari kulit.

2. Fungsi Kulit
Adapun fungsi kulit yaitu
a. Eksresi,yaitu mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam,
urea, serta ion-ion, seperti Na+.
b. Perlindungan, yaitu melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar
matahari, iritasi kimia, dan gangguan mekanik.
c. Pengaturan suhu badan oleh kelenjar keringat dan pembuluh darah
d. Metabolisme, yaitu menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan
menyimpan lemak sebagai sumber energi cadangan.
e. Komunikasi, yaitu penerimaan stimulus lingkungan oleh reseptor kulit,
misalnya perubahan suhu, sentuhan, dan tekanan. Selain itu, kulit merupakan
media ekspresi wajah yang penting untuk komunikasi.

Soal-Soal tentang Sistem Integumen dan Sistem Kerangka Kulit


1. Ilmu yang mempelajari bagian internal dan eksternal dari struktur tubuh manusia dan
hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lain disebut
A. Fisiologi
B. Fisiologis
C. Patofisiologi
D. Anatomi
Jawaban : D

2. Bagian kulit yang berfungsi menghangatkan tubuh adalah lapisan ....


A. Luar
B. Keringat
C. Lemak
D. Dalam
Jawaban : C

3. Kelenjar yang berfungsi untuk melarutkan kotoran di kulit dan mengeluarkan air ....
A. kelenjar keringat
B. kelenjar minyak
C. kelenjar lemak
D. kelenjar getah bening
Jawaban : A

4. Dibawah ini yang termasuk tipe sel epidermis adalah, kecuali


A. Keratinosit
B. Merkell cells
C. Melanosit
D. Korneum
Jawaban : D
5. Stratum yang membedakan antara kulit tipis dan kulit tebal adalah
A. Stratum korneum
B. Stratum lucidum
C. Stratum spinosum
D. Stratum basale
Jawaban : B

6. Kelenjar yang berperan dalam perminyakan rambut adalah


A. Apokrin
B. Ekrin
C. Sebasea
D. Merokrin
Jawaban : C

7. Lapisan yang agak tebal, selnya bertaju atau spina yang juga disebut lapis taju epidermis
adalah
A. Stratum granulosum epidermis
B. Stratum lucidum epidermis
C. Stratum korneum epidermis
D. Stratum spinosum epidermis
Jawaban : D

8. Lapisan bening epidermis terdapat pada


A. Stratum spinosum epidermis
B. Stratum lusidum epidermis
C. Stratum granulosum epidermis
D. Stratum korneum epidermis
Jawaban : B

9. Saraf yang berfungsi menanggapi rasa panas pada kulit adalah


A. Paccini
B. Meissner
C. Lempeng merkel
D. Ruffini
Jawaban : D

10. Bagian dari epidermis yang memberi warna pada kulit yaitu
A. Melanosit
B. Keratinosit pos
C. Stem cells
D. Merkell cells
Jawaban : A

11. Folikel rambut berpangkal pada lapisan kulit yang disebut


A. Epidermis
B. Dermis.
C. Subkutan
D. Hipodermis
Jawaban : B

12. Sistem integumen adalah organ terluas dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh
dari pengaruh luar. Yang termasuk sistem integumen, kecuali
A. Kulit
B. Mata
C. Rambut
D. Kuku
Jawaban : B

13. Rasa kulit manakah yang memiliki modalitas seperti rasa tekan, rasa raba,dan rasa geli yang
berbeda di setiap bagian tubuh tertentu?
A. Rasa mekanik
B. Rasa suhu
C. Rasa nyeri
D. Rasa propriosepsi
Jawaban : A

14. Lapisan kulit yang kaya akan pembuluh darah dan jaringan lemak secara berurutan adalah
A. Hipodermis dan Dermis
B. Epidermis dan Dermis
C. Dermis dan Hipodermis
D. Epidermis dan Hipodermis
Jawaban : C

15. Kulit merupakan organ tubuh terbesar yang melapisi seluruh bagian tubuh. Fungsi dari kulit
kecuali :
A. Menunjang penampilan
B. Mengatur suhu tubuh, antara tubuh dengan lingkungan
C. Membantu memproduksi kelenjar minyak
D. Melindungi tubuh dari pengaruh luar
Jawaban : A

DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. (2009). TINJAUAN UMUM TENTANG ANATOMI KULIT. Retrieved september 1,
2021, from digilib.uinsby.ac.id: http://digilib.uinsby.ac.id/15334/5/Bab%202.pdf

https://www.sehatq.com/artikel/struktur-kulit-manusia-dan-penyakit-yang-menyertainya

https://www.dosenpendidikan.co.id/saraf-kulit/

https://www.psychologymania.com/2012/11/modalitas-rasa-kulit.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai