Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INTEGUMEN

1.Pengertian Sistem Integumen

Kata integument berasal dari bahasa latin “integumentum” yang berarti “ penutup”.
Sistem integument merupakan lapisan terluar tubuh yang terdiri dari kulit, rambut, dan kuku.
Sistem ini seiringkali merupakan bagian system organ yang terbesar. Kulit merupakan organ
terluas penyusun tubuh manusia yang terletak paling luar dan menutupi seluruh permukaan
tubuh. Karena letaknya paling luar maka kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti
rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Sistem integument mampu
memperbaiki sendiri dan mekanisme pertahanan tubuh pertama ( pembatas antara lingkungan
luar tubuh dengan dalam tubuh). Kulit yang sebebnarya yaitu lapisan penutup umumnya terdiri
dari dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan
struktur permukaan lain.

2. Lapisan Kulit

Kulit mrnutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput
lender yang elapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Sebagaimana dikemukakan dalam
Campbell et al (2016:16) bahwa organ kunci dari system integument ini adalah kulit, yang terdiri
dari epidermis, dermis, dan hypodermis.
A. Epidermis

Episermis merupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dariepitel skuamosa yang
bertingkat yang mengalami keretanasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Sel-sel yang
menyusun epidermis secara terus menerus terbentuk dari lapisan germinal dalam epitelium
kolumnar. Pigmentasi dari kulit sebagian besar karena melanin, pigmentasi ini sebagian besar
dikontrol oleh hormon adrenalin dan pituitary.

Menurut Setiadi (2007:29) lapisan epidermis terdiri dari:

1) Stratum Korneum, merupakan lapisan zat tanduk, yang terdiri dari sel gepeng yang mati
tidak berinti, mengandung keratin dan selalu mengelupas.
2) Stratum lusidium, merupakan sel gepeng yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum.
3) Stratum granulosum, merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti serta mengandung
pigmen melanin.
4) Stratum spinosum, yaitu lapisan yang paling tebal dan terdiri dari banyak glikogen.
5) Stratum basale (germonativum), selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar sehingga
terjadi pembelahan yang cepat dan sel baru didorong masuk kelapisan berikutnya.
B. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis di lapisi oleh
membrane basalis dan dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Didalam lapisan ini
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa dan saraf dan juga lapisan elastic, fibrosanya
padat dan terdapat folikel rambut.

Menurut Dhonibuolu (2013:03) komponen dermis terdiri dari:

a) Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah.
b) Pembuluh getah bening sebagai pasokan ( cairan susu yang mengandung sel-sel darah
putih dari system kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba
c) Kelenjar keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit
dimana dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
d) Sebasea (minyak) yaitu kelenjar yang membantu kulit untuk tahan air dan melindungi
terhadap mikroba.
e) Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan
memberikan nutrisi pada rambut.
f) Sensori reseptor saraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas
panas ke otak.
g) Kolagen protein structural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
h) Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang.
C.Hipodermis

Menurut Setiadi (2017:31) hypodermis terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak didalamnya, Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak
lemak, disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan sebagai
bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.

3. Fungsi Kulit

Menurut Dhonibuolu (2013:6) kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan
bersambung dengan selaput lender yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut:

 Sebagai Pelindung atau Alat Proteksi.

Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi ole
mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar organisme mengalami kesulitan untuk
berpenetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat masuk melalui kulit yang terpotong atau
mengalami abrasi (lecet). Selain itu kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi
terhadap sinar ultraviolet sinar matahari.

 Sebagai Peraba atau Alat Komunikasi.

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dari jaringan subkutan, dan
ditiransmisikan melalui saraf sensori ke medulla spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang
disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf
yang di rangsang.

 Sebagai Alat Pengatur Panas.

Pengaturan panas dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persarafan vaso motoric yang
mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu:

1) Vasodilatasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar
keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh.
2) Vasokontriksi, pembuluh darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, hilangnya keringat
dibatasi dan panas suh tidak dikeluarkan.

 Sebagai Tempat Penyimpanan.

Kulit sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya bilamana
diperlukan. Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan
adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

 Sebagai Alat Ekskresi.

Kulit banyak terdapat kelenjar-kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar lemak yang


berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolismebaik berupa zat berlemak, air dan
ion-ion seperti Na disekresikan karena pada kulit kelenjar terdapat keringat ( kelenjar suderifera)
yang terletak dilapisan dermis yang mengeluarkan 5-100% dari seluruh sisa metabolisme.

4. Jenis-Jenis Sistem Integumen.

 Rambut

Rambut pada manusia tumbuh diseluruh permukaan kulit manusia, kecuali pada telapak
kaki, telapak tangan, dan bibir. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel
rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas dasarnya terdapat papil tempat rambut, akar berada
didalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada
folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.
 Kuku.

Kuku terbentuk dari sel-sel terkeratinasi dan memiliki beberapa segmen anatomis kunci.
Yang pertama adalah akar kuku atau matriks, yang bermula pada bagian dasar dari kuku. Bagian
paling proksimal ditutupi oleh jaringan epidermal (lipatan kuku) dan tidak terlihat oleh mata.
Bagian utama dari kuku adalah lempeng kuku, yang terbentuk saat sel-sel matriks berubah dan
menjadi sel-sel pipih bertanduk dengan tingkatan perlekatan yang tinggi. Di bawah lempeng
kuku adalah dasar kuku, yang tumbuh keluar dari lapisan sel basal epidermis. Dasar kuku tidak
memanjang sampai ke bagian ujung lempeng kuku.
 Kelenjar Kulit.

Menurut Setiadi (2007:33) terdapat pembagian kelenjar yaitu:

1) Kelenjar Sebasea, berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk
melumasi rambut dan kulit berdekatan. Kelenjar ini kantongnya dalam kulit bentuknya
seperti botol bermuara dalam folikel rambut, paling banyak terdapat pada kepala dan muka
sekitar hidung, mulut, dan telinga, tidak terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan.
2) Kelenjar keringat, adalah tube tunggal yang tergulung dan terletak pada jaringan subkutan
dan dengan saluran yang panjang yang terbuka pada permukaan kulit. Keringat berisi air dan
sedikit garam, melalui difusi secara sederhana. Kelenjar keringat merupakan alat utama
mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin, meningkat pada suhu panas.
Kelenjar ini terbagi menjadi dua yaitu:
 Kelenjar keingat ekrin merupakan kelenjar tubular simple dan berpilin serta tidak
berhubungan dengan kelenjar rambut. Kelenjar ini mensekresikan cairan jernih yaitu
keringat yang mengandung 95-97% air dan mengandung bebrapa mineral, seperti garam,
sodium klorida, granula minyak, glusida, dan sampingan dari metabolism seluler.
 Kelenjar keringat apokrin, hanya terdapat pada daeah ketiak, putting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenitalia). Kelenjar keringat apokrin jumlahnya
tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar
apokrin mulai berfungsi pada masa pubertas untuk merespon stress atau kegembiraan dan
mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau kemudian akan berbau jika bereaksi dengan
bakteri.

3. Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Integumen

Penyakit kulit merupakan masalah yang kompleks. Faktor yang mempengaruhi penyakit
kulit diantaranya adalah faktor kebersihan, daya tahan tubuh (imunitas), kebiasaan atau perilaku-
perilaku sehari-hari (makanan, pergaulan, atau pola hubungan) seksual,faktor fisik, bahan kimia,
mikrobiologi, serta faktor lingkungan. Masalah pada integument banyak macamnya, beberapa
masalah dapat disebabkan oleh infeksi virus (herpes simpleks dan herpes zoster), infeksi bakteri
(misalnya kusta), inflamasi jamur (misalnya tinea krusis tunia vesikolor, dan tinea
pedis).Pengetahuan tentang penyakit kulit sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah kulit
tersebut dengan cepat dan tepat. Untuk itu pengobatannya tidak boleh dilakukan secara
sembarangan, Berikut ini beberapa penyakit atau kelainan pada system integumen yaitu:

 Jerawat
Jerawat atau disebut sebagai (akne vulgaris) yaitu salah satu penyakit kulit disbebakan oleh
bakteri yang mampu tumbuh pada wajah seperti di dagu, hidung, kepala dan pada bagian
punggung. Bakteri penyebab jerawat adalah Propionibacterium Acnes. Faktor resiko terkena
jerawat sangat banyak seperti kurang menjaga kebersihan wajah.

 Kurap
Kurap dapat disebut (ringworn) yaitu salah satu penyakit kulit dikarenakan oleh jamur.
Jamur penyebab kurap yakni dermatofit. Ciri-ciri dari bentuk kurap terdapat lingkaran dan
bercak-bercak putih, kulit tebal, berair dan terasa gatal. Faktor penyebab kurap pada umumnya
kurang menjaga kebersihan

 Kudis

Kudis yakni salah satu penyakit kulit menyerang manusia. Parasit penyebab kudis yakni
sarcoptes scabiei var hominis yang dimana tungau akan bersarang bawah lapisan kulit. Ciri-ciri
terkena kudis adalah terasa sangat gatal di malam hari kemudian membentuk ruam, kudis dapat
muncul pada sela-sela jari, bawah ketiak dan lain-lain. Faktor penyebab terkena kudis dapat
melalui penularan pada penderita dan tidak menjaga kebersihan.
 Rosacea
Rosacea yaitu salah satu jenis penyakit kulit pada manusia, terdapat macam penyakit
rosacea seperti papulopustular, eritematotelangiektasis fimatosa okular Penyebab penyakit
rosacea belum diketahui secara pasti, namun banyak menduga karena dapat disebabkan
perubahan iklim, stres, cemas, terpapar sinar matahari, iritasi kulit dan lain-lain.

 Lupus
Lupus atau disebut (eritomatus sistemik) yaitusalah satu jenis penyakit kulit sering
menyerang wanita. Penyebab penyakit lupus belum diketahui, akan tetap banyak menduga dapat
disebabkan seperti kombinasi beberapa penyebab, genetika (keturunan), paparan sinar matahari,
perubahan hormon dan obatnya.

 Impetigo
Impetigo banyak macamnya seperti impetigo bulosa dan impetigo non bulosa yaitu salah
satu jenis penyakit kulit disebabkan bakteri banyak menyerang pada anak-anak/bayi. Umumnya
infeksi bulosa dapat tumbuh di leher, lengan, pinggang, sedangkan non bulosa dapat tumbuh di
hidung atau pada mulut. Bakteri penyebab impetigo ada dua yakni Streptococcus pyogenes serta
Staphylococcus aureus.
 Melanoma
Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit mengalami perubahan tahi lalat. Penyebab
kanker kulit bernama melamoma ini disebabkan karena paparan sinar matahari, namun juga
kanker kulit tiba-tiba muncul pada tubuh yang tidak terkena sinar UV. Faktor penyebab terkena
melanoma diantaranya kulit kering yang mudah terbakar matahari, pengaruh usia, memiliki tahi
lalat, penurun sistem imun.

Anda mungkin juga menyukai