Anda di halaman 1dari 28

Sistem Integumen

Sistem integumen merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut,
kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Sistem integumen berperan dalam homeostasis, proteksi, pengaturan suhu, reseptor, sintesis
biokimia dan penyerapan zat.

B. Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit mserupakan
organ terbesar pada tubuh, mencakup 12-15% berat tubuh dan luas permukaan mencapai 1-2
meter.
Ciri-ciri kulit, yaitu:
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Organ terbesar pada tubuh, mencakup 12-15% berat tubuh.
3. Luas permukaan mencapai 1-2 meter.
4. Tebal rata rata 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan telapak kaki dan paling tipis : 0,5
mm pada daerah penis.

Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu Epidermis (lapisan bagian luar tipis), Dermis (lapisan
tengah), Subkutis (bagian paling dalam).
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari sel epitel yang mengalami keratinisasi yang mengandung bahan lemak
yang menjadikan kulit kedap air. Sel superfisial dari stratum ini secara kostan dilepaskan dan
diganti. Selain mengandung cairan berminyak. Lapisan ketiga tediri dari sel-sel yang
mengandung granula yang mampu merefraksi cahaya dan membantu memberikan warna putih
pada kulit. Lapisan keempat mengandung sel yang memproduksi melamin, suatu
bahan yang bertindak sebagai perlindungan terhadap pengaruh sinar UV. Epidermis tidak
mengandung pembuluh darah, tetapi limfe bersirkulasi dalam ruang interselular.
Epidermis memiliki empat lapisan, terdiri dari:
a. Lapisan basal / stratum germinativum
1) Terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
2) Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
3) Lapisan terbawah dari epidermis.
4) Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang membentuk melanin
( melindungi kulit dari sinar matahari).
b. Lapisan Malpighi/ stratum spinosum
1) Lapisan epidermis yang paling tebal.
2) Terdiri dari sel polygonal
3) Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.
c. Lapisan Granular / s. granulosum
Terdiri dari butir butir granul keratohialin yang basofilik.
d. Lapisan tanduk / korneum
Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.
Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
1) Mengusir mikroorganisme patogen.
2) Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3) Unsur utama yang mengeraskan rambut dan kuku.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu.


Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
a. Sel merkel, fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan dalam
pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
b. Sel langerhans, berperan dalam respon respon antigen kutaneus, Epidermis akan bertambah
tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
2. Dermis (korium)
Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis. Lapisan ini mengandung pembuluh darah,
akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml
setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu.

3. Jaringan Subkutan atau Hipodermis / Subcutis


a. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
b. Merupakan jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot
dan tulang.
c. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
d. Sebagai bantalan terhadap trauma.
e. Tempat penumpukan energi.

4. Rambut
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari
tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut, yaitu:
a. Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut antara lain sebagai berikut.
a. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:
Contoh: Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung
(vibrissae) Menyaring udara.
b. Sebagai pengatur suhu
c. Pendorong penguapan keringat
d. Indera peraba yang sensitif
Rambut terdiri dari akar (sel tanpa keratin) dan batang (terdiri sel keratin). Bagian dermis
yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)
1) kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepala.
2) Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.
3) 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu
saat.
b. Fase Istirahat( Telogen)
1) Berlangsung lebih dari 4 bulan, rambut mengalami kerontokan.
2) 50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
3) Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi.
4) Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
5) Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks (rambut wajah,
janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh hormon Androgen).

5. Kuku
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki terdapat lempeng keatin yang keras dan
transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi mengangkat benda benda
kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari. Pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan
kuku kaki: 12- 18 bulan. Saat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah
kesehatan individu.

6. Kelenjar Kelenjar Pada Kulit


a. Kelenjar Sebasea
Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut
dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
b. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
1) Kelenjar Ekrin
Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit, berfungsi melepaskan keringat sebagai reaksi
peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengekuaran keringat ada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dan lain-lain
2) Kelenjar Apokrin.
Kelenjar Apokri terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel
rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanita akan membesar dan berkurang
pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang
diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang
menghasilkan serumen (wax).
C. Jenis-Jenis Penyakit Pada Sistem Integumen
1) Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun dan efek sistem organ, kulit, sendi, dan organ
internal.Penyakit lupus dapat mempengaruhi pria maupun wanita, tetapi delapan kali lebih
besar pada wanita. Hal ini juga dapat terjadi pada usia berapa pun, namun rentang usia khas
untuk seseorang untuk menderita penyakit lupus adalah 10-50 tahun. Penyakit lupus biasanya
turun-temurun, tetapi dalam beberapa kasus ditemukan tidak ada riwayat keluarga.

Lupus adalah penyakit yang sangat berkaitan dengan pertahanan terhadap tubuh
sendiri. Penyakit lupus terjadi ketika antibodi menyerang sel sehat dalam tubuh. Obat-obatan
tertentu dapat menyebabkan. Kebanyakan kasus memiliki latar belakang dari riwayat
keluarga yang pernah terkena sebelumnya, namun dalam beberapa kasus tidak ada penyebab
yang jelas untuk penyakit ini. Penyakit lupus telah banyak diteliti dan telah dikaitkan dengan
gangguan lain, tetapi hanya dalam teori, tidak ada yang jelas dinyatakan sebagai fakta.

a) Gejala penyakit lupus


Gejala ini dapat bervariasi dalam berbagai bidang dalam tubuh. Di daerah muscloskeletal
yang mempengaruhi sendi dan menyebabkan nyeri sendi ringan sampai parah. Lupus
diketahui menyebabkan athritis di tangan. Kulit biasanya menjadi ruam, lesi, dan nodul yang
menyakitkan, muncul hingga besar menjadi memar. Sistem saraf bisa menyebabkan disfungsi
mental, kejang, psikosis, dan sakit kepala parah. gumpalan darah dapat terjadi
serta pulmonary embolism.Jantung dapat menghasilkan nyeri dada, endocraditis, dan
miokarditis. Gejala juga bisa menimbulkan efek lupus di dalam darah, dengan pembekuan
yang dapat terjadi. Sesak napas dan bahkan pleurisy dapat terjadi di dalam paru-paru akibat
penyakit lupus.

b) Pengobatan Penyakit Lupus


Bentuk pengobatan untuk penyakit lupus harus berkonsentrasi pada efek samping. Tidak ada
obat untuk penyakit lupus itu sendiri, sehingga yang dilakukan dokter adalah dengan
mengurangi gejala. Obat anti-inflamasi diberikan jika terjadi rasa sakit akibat arthritis serta
radang selaput dada. Ruam kulit dapat dibantu dengan Kortikosteroid yang biasanya dalam
bentuk krim atau lotion untuk tidak hanya menjernihkan ruam, tetapi juga untuk
penyembuhan. Gejala yang parah harus diperiksa oleh dokter spesialis agar dilakukan
pemeriksaan dan tes agar lebih menunjang pengobatan yang efektif.
2) Cacar Air/Cangkrang/Varicella

Infeksi virus yang ringan mulai terjadi 2 sampai 3 minggu setelah seorang anak ditulari oleh
anak lain yang menderita cacar air.
Masa inkubasi: 2-3 pekan

a). Tanda-tanda Cacar Air :


Pertama-tama timbul banyak bercak berukuran kecil, merah, dan gatal. Kemudian bercak-
bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan
akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan,
kemudian menyebar pada wajah, lengan, serta kaki. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan
keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan.
b). Pencegahan Cacar Air
1. Vaksinasi 7
2. Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).3
c). Pengobatan :
Infeksi ini akan berlangsung selama satu minggu. Mandikan anak setiap hari dengan sabun
dan air hangat. Untuk menghilangkan rasa gatal, tempelkan potongan kain yang dibasahi
dengan cairan yang berasal dari gandum dan air yang telah direbus serta disaring. Potonglah
kuku jari tangan penderita pendek-pendek. Jika keropengnya mengalami infeksi, oleskan
gentian violet atau salep antibiotika pada keropeng tersebut.
d). Fakta-fakta tentang cacar air :
1. Penyakit cacar air biasa ditemui pada anak-anak dan 90% diantaranya berusia di bawah 9
tahun. Sementara pada usia 15 tahun, persentase orang yang terkena cacar air sudah mencapai
90%.
2. Cacar ini diakibatkan oleh infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV).
3. Setelah dinyatakan sembuh, VZV tidak serta merta hilang dari tubuh. Virus ini akan
menetap di bagian saraf tertentu untuk kemudian teraktivasi kembali menjadi herpes zoster
(cacar ular atau shingles)
4. Herpes zoster umumnya terjadi pada usia 60 tahun.
5. Angka kematian akibat cacar air sekitar 1,4 : 100.000
6. Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi serius seperi cacar
air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis
e). Kelompok yang rentan penyakit cacar air :
1. Bayi di bawah usia 28 hari
2. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misal pasien dengan HIV, penerima
cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukimia)
3) Penyakit Panu
Penyakit panu merupakan penyakit kulit manusia yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih,coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
ini biasanya menyerang pada semua bagian kulit. Umumnya menular, biasanya ditemukan
pada kulit kepala, kuku, lipatan lengan, leher, wajah dan kaki.

a). Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya panu :


Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat
- Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan
- Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk
- Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau
hormonal dalam jangka panjang.

b). Gejala Dan Tanda-Tanda Penyakit Panu


Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran
dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya
keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini
tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit.
Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana
saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.

c). Cara pencegahan:


Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit panu, diantaranya :
- Jaga kesehatan anggota tubuh
- Biasakan tidak memakai peralatan mandi bergantian, seperti handuk
- Setelah habis setiap olah raga ada baiknya langsung mandi yangg bersih menggunakan
sabun anti-septik
- Selalu mengkonsumsi vitamin C
d). Pengobatan Penyakit Panu
- Bersihkan bagian tubuh yang terserang panu
- Oleskan dengan pembasmi jamur yang aman untuk manusia dan lakukan selama beberapa
hari
- Beberapa orang mengobati panu dengan cara tradisional, yakni menggosokan lengkuas ke
bagian tubuh yang terserang panu tersebut, 2 kali sehari selama satu minggu.
- Cara mengobati panu dengan Belimbing Wuluh
Cuci 10 buah belimbing wuluh dan giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih sebesar biji
asam jawa. Remas-remas hingga rata dan gunakan ramuan ini untuk menggosok kulit yang
terserang panu 2 kali sehari.
- Apabila panu sudah menyebar ke seluruh tubuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah
penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun,
terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

4 Fase Campak:
1.Fase Inkubasi berlangsung sekitar 10-12 hari. Di fase ini agak sulit mendeteksi infeksinya
karena gejalanya masih bersifat umum bahkan tidak terlihat sama sekali. Mungkin beberapa
anak mengalami demam tetapi umumnya anak tidak merasakan perubahan apa-apa. Bercak-
bercak merah yang merupakan ciri khas campak pun belum keluar. Anjuran: Menjaga
keseimbangan gizi

2. Fase Prodormal Adalah fase dimana gejala penyakit sudah mulai timbul seperti flu, batuk,
pilek, dan demam. Mata anak pun akan tampak kemerah-merahan dan berair. Tak hanya itu,
anak tidak bisa melihat dengan jelas ke arah cahaya karena merasa silau (photo phobia). Ciri
lain, di sebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari.
Beberapa anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang
turun naik, berkisar 38-40,5 C. Di fase kedua bercak merah belum muncul. Anjuran: segera
periksa ke dokter

3. Fase Makulopapuler yakni keluarnya bercak merah yang sering diiringi demam tinggi
antara 38-40,5C. Awalnya, bercak ini hanya muncul di beberapa bagian tubuh saja, biasanya
di belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Untuk membedakan dengan penyakit
lain, umumnya warna bercak campak akan sangat khas; merah dengan ukuran yang tidak
terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Biasanya, bercak merah akan memenuhi seluruh
tubuh dalam waktu satu minggu meskipun hal ini tergantung pula pada daya tahan tubuh
masing-masing anak. Pada anak yang memiliki daya tahan tubuh baik umumnya bercak
merahnya hanya pada beberapa bagian saja. Tetapi pada anak yang memiliki daya tahan
tubuh lemah, bercak merahnya akan semakin banyak. Hal ini juga menunjukkan kalau
campak yang diderita anak termasuk berat.

4. Fase Penyembuhan bila bercak merah sudah keluar, umumnya demam akan turun dengan
sendirinya. Selanjutnya bercak merah akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut
hiperpigmentasi. Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan
sendirinya. Umumnya, dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak sembuh benar dari
sisa-sisa campak. Anjuran: Tetap berikan obat yang sudah diberikan oleh dokter sambil
menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan istirahat yang teratur. Jangan pernah
beranggapan kalau bercak merah sudah berkurang dan gejalanya sudah hilang berarti virus
campaknya sudah musnah. Kita tetap perlu melanjutkan pengobatan sampai anak benar-benar
sembuh.

*Penyebab Campak:
Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak)dan sangat mudah menular atau
infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya
ruam.

*Gejala Campak:
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeks. Gejala pertama adalah demam,
lelah, batuk, hidung meler, mata merah dan sakit, dan terasa kurang sehat. Beberapa hari
kemudian timbul ruam. Ruam tersebut mulai pada muka, merebak ke tubuh dan berlanjut
selama 4-7 hari. 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik
Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya
gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun
papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di
depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam
menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya
mencapai 40 Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik
dan ruam yang tersisa segera menghilang. Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang
radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada
muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

*Cara Penularan Campak:


Campak biasanya ditularkan sewaktu seseorang menyedot virus campak yang telah
dibatukkan atau dibersinkan ke dalam udara oleh orang yang dapat menularkan penyakit.
Campak merupakan salah satu infeksi manusia yang paling mudah ditularkan. Berada di
dalam kamar yang sama saja dengan seorang penderita campak dapat mengakibatkan infeksi.
Penderita campak biasanya dapat menularkan penyakit dari saat sebelum gejala timbul
sampai empat hari setelah ruam timbul. Waktu dari eksposur sampai jatuh sakit biasanya
adalah 10 hari. Ruam biasanya timbul kirakira 14 hari setelah eksposur.

*Cara Pencegahan Campak:


Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya
mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. selain
itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang
bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.

*Cara Mengobati Campak:


Pengobatan campak hanya bersifat simptomatis, yakni mengobati gejalanya saja. Misalnya,
bila muncul demam maka yang diobati adalah gejala demamnya. Bila mengalami batuk maka
obat batuk digunakan untuk meringankan batuknya. Demikian pula bila anak diare maka
dokter akan memberikan obat antidiare. Pada beberapa anak yang berbakat kejang, gejala ini
bisa timbul sehingga dokter akan menyiapkan obat antikejang. Sementara hingga saat ini,
belum ditemukan obat yang bisa langsung mengatasi virus campak tersebut. Pengobatan
gejala sangat penting dilakukan karena bila tidak ditangani dengan baik campak bisa sangat
berbahaya. Bisa saja terjadi komplikasi terutama pada campak yang berat. Ciri-ciri campak
berat, selain bercaknya di sekujur tubuh, gejalanya tidak membaik setelah diobati selama 1-2
hari. Sebaliknya, bila selama 1-2 hari pengobatan gejalanya sudah membaik, umumnya anak
hanya menderita campak ringan. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau
ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

Penyakit bisul
Penyakit bisul pada kulit adalah radang pada daerah folikel rambut kulit dan
sekitarnya. Salah satu penyebabnya adalah bakteri biasanya staphylococcus aureus. Menjaga
kebersihan tubuh terutama dibagian yang sering bergesekan seperti ketiak dan bokong adalah
kunci utama agar tidak terserang penyakit ini. Bisul harus dibedakan degan abses yang juga
infeksi kulit. Pada bisul dikenal ada bagian yang disebut mata bisul yang kemudian akan
pecah, sedangkan pada abses bagian seperti itu tidak ada. Abses bisa terus membesar tanpa
pecah sampai ukuan yang relative besar.
Penyakit bisul pada kulit berciri benjolan merah kecil dikulit yang amat nyeri dan terutama
timbul dibagian punggung, ketiak, tengkuk dan muka. Kadang-kadang disertai dengan mual,
muntah dan demam. Bisul bisa disebakan oleh peradangan dari kantong rambut yang
terinfeksi oleh bakteri tertentu (Stafilokok). Dalam beberapa hari bisul membesar dengan
tebentuknya nanah (abses) dan meningkatnya rasa nyeri. Akhirnya pecah secara spontan,
nanah keluar dan rasa nyeri segera hilang.
Bila seseorang berkali-kali dihinggapi penyakit bisul pada kulit atau sekaligus dalam jumlah
besar, ada kemungkinan terdapatnya penyakit lain sebagai penyebab infeksi, misalnya
penyakit gula. Pada orang dengan daya-tangkis rendah misalnya penderita flu dapat terjadi
komplikasi berbahaya, yakni keracunan darah (sepsis) akibat perbanyakan bakteri dalam
darah. Pada keadaan ini perlu berobat ke dokter. Untuk orang sehat, bisuk hanya merupakan
suatu infeksi yang merepotkanbersifat menular tetapi tidakberbahaya.
Penanganan penyakit bisul dapat dilakukan dengan menutup bisul dengan salep ichitol 10%
yang berdaya serap kembali bisul muda (tidak jadi) atau mematangkan bisul yang sudah
berkembang. Sama efektinya adalah salep yang emngandung timbalaoksida (Ung.diachylon).
Kedua obat bekerja antiradang, antibakteru lemah, serta antigatal dan dapat dibeli bebas
sebagai kesediaan apotik.
Salep digunakan dengan kasa dan plester diganti dua kali sehari dan setiap kali dibersihkan
dengan bensin cuci (wasbenzine). Setelah bisul pecah, dengan menggunakan kasa atau kapas,
bisul harus dipijat sampai seluruh nanahnya keluar yang kentara dengan keluarnya darah dari
luka. Waspada jangan sampai nanah yang mengandung banyak stafilokok. Bersentuhan
dengan bagian tubuh lain agar infeksi tidak merajalela ke tempat lain. Setelah didesinfeksi
dengan tingtur iod, bisul diberi salep iod atau klorheksidin dan ditutp dengan kasa dan plester
untuk penyembuhan selanjutnya.
Apabila Anda terserang bisul ini, Anda dapat mengobatinnya dengan cara, ambil 1 genggam
daun belimbing manis, kemudian lumatkan dan bubuhkan pada tempat yang sakit atau peras
airnya dan oleskan pada bisul. Cara lainnya yakni ambillah segenggam biji kacang hijau, lalu
giling menjadi bubuk, kemudian oleskan pada bisul .
Lakukan juga hal-hal seperti dibawah ini untuk mengurus bisul :
- Olesi bisul dengan salep antibiotic
- Bila bisul pecah, cucilah dengan air bersih
- Kompres bisul denga cairan antiseptic sebanyak 3-4 kali sehari untuk membersihkan
nanah dan jaringan mati yang menempel dikulit.
- Bila bisul besar dan dalam, tutuplah dengan kasa steril yang telah diberi salep
antibiotic
- Bila bisul banyak dan Anda mengalami demam, pergilah ke dokter karena
kemungkinanmemerlukan obat antibiotic minum.

Bisul Pada Anak

Ada anggapan bisul pada anak akibat seringnya anak memakan telur. Sebenarnya, anggapa
itu cuma mitos belaka.
Secara medis, tidak ada hubungan antara anak yang suka telur dengan bisul yang dialaminya.
Bisul sebenarnya sejenis peradangan pada kulit. Peradangan itu mengenai folikel rambut
(bakal atau akar rambut tetpat tumbuhnya rambut) dan kelenjar minyak kulit.
Penyebabnya infeksi kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Siapa pun, usia berapa pun,
suka telur atau tidak bisa terkena bisul. Namun, pada anak-anak, bisul lebih sering menyerang
dibandingkan dengan orang dewasa. Bisul dapat menular jika anak dengan luka goresan
bersentuhan kulit dengan penderita bisul. Selain itu, kontak tidak langsung dengan penderita
bisul juga dapat menyebabkan bisul. Misalnya, pemakaian handuk bersama, tempat tidur
bersama, pakaian, permainan di arena publik, kolam renang dsb.
Bisul yang terjadi pada anak dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yakni :
1. Folikulitis yakni peradangan hanya pada umbi akar (folikel rambut). Dari letak munculnya,
jenis ini ada dua macam yakni superficial (hanya di permukaan) dan profunda (letaknya lebih
dalam).
2. Furunkel yakni peradangan pada umbi akar dan sekitarnya. Umumnya berjumlah satu.
3. Furunkel losis yakni bisul jenis furunkel yang jumlahnya lebih dari satu.
4. Korbunkel yakni jika terdapat sekelompk furunkel.
5. Abses multiple yakni benjoan kelenjar keringat tidak bermata jumlahnya banyak dan
bergerombol di beberapa tempat seperti dada dan sebagainya. Abses multiple ini banyak
diderita anak-anak.
6. Hidra adinitis yakni bisul yang mengenai kelenjar apokrin biasanya muncul di ketiak atau
daerah genital.
7. Skrofulo derma yakni benjolan pada getah bening yang mirip bisul, namun lebih
disebabkan karena penyakit TBC.
Meski banyak jenisnya, namun karena gejalanya mirip, orang pun mengganggapnya sama.
Yakni, sama-sama bisul.

Cara Mencegah Bisul

Bisul merupakan penyakit menular dan salah satu penyakit yang cukup menganggu karena
dapat menimbulkan rasa sakit yang cukup meresahkan. Bisul yang dapat menyerang siapa
saja, termasuk bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa.
Bisul tidak diketahui secara pasti gejalanya, namun yang dapat diketahui adalah ketika timbul
benjolan kecil dikelilingi dengan ruam kulit yang merah, disertai rasa sakit bila disentuh atau
dipencet. Gejala tersebut dinamakan bisul.
Bisul hampir sama dengan jerawat mulai dari gejalanya, namun jerawat yang tumbuh lebih
besar dari jerawat pada umumnya dapat tumbuh menjadi bisul. Penyebab yang banyak
diketahui dari timbulnya bisul adalah karena keadaan tubuh atau kebiasaan pola makan yang
salah dan pengaruh adanya polusi udara dari keseharian aktivitas yang dijalani setiap harinya.

Bisul
Bisul bukan lah penyakit berbahaya, karena bisul dapat disembuhkan. Namun sebaiknya,
bisul jangan dipencet karena hanya akan membuat kulit menjadi infeksi, kemudian
menyebarkan bakteri lainnya ditempat berbeda kemudian bisul tumbuh kembali.
Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah timbulnya bisul :
1. Menjaga kebersihan tubuh. Dengan mandi 2 kali sehari untuk melindungi dan membuat
tubuh selalu bersih dan terbebas dari kuman serta penyakit atau bakteri penyebab timbulnya
bisul.
2. Mengganti baju atau pakaian secara teratur terutama disaat tubuh sedang berkeringat,
karena di saat berkeringat tubuh mengeluarkan banyak uap dan bakteri yang bercampur
dengan air keringat.
Menggunakan pakaian yang sama selama berhari-hari hanya akan membuat tubuh semakin
kotor meski tak terlihat dan meskipun mandi berkali-kali.
3. Keringkan tubuh dari keringat. Setiap melakukan aktivitas pastinya tubuh mengeluarkan
banyak keringat, karena merupakan bagian dari sekresi tubuh terhadap suhu udara. Bila
sedang berkeringat jangan langsung mengelap keringat dengan tissu atau menghilangkan
keringat dengan kipas angin agar kulit tidak lembab. Jika kulit tubuh dalam keadaan lembab,
bakteri, kuman dan jamur akan mudah berkembang biak dengan cepat di lapisan kulit.
Biarkan keringat hilang dengan sendirinya.
4. Mencuci tangan dan wajah. Biasakan untuk mencuci tangan dan wajah usai melakukan
aktivitas apapun dan usai berpergian dari luar rumah. Cara ini dinilai cukup efektif untuk
menghindari dan melindungi diri dari berbagai serangan kuman penyakit termasuk bisul.
5. Menghindari beberapa jenis makanan yang mengandung protein tinggi.Mitos yang
ada bahwa seseorang yang gemar mengkonsumsi telur yang mengandung protein tinggi,
dapat menimbulkan bisul.

Penyebab Bisul

Bisul dapat berkembang dengan cepat. Hal ini diakibatkan oleh berkembangnya
bakteri/kuman staphylococcus aureus. Bisul sama dengan jerawat berwarna merah, keras dan
membengkak.
Bisul yang berkembang dan semakin membengkak serta memiliki satu inti ditengahnya
yang disebut dengan mata bisul. Inti bisul mengandung bakteri dalam jumlah yang sangat
banyak. Bakteri bercampur dengan sel darah putih ditempatnya menginfeksi. Sel-sel
membentuk cairan kental yang berupa nanah. Kemudian nanah akan keluar ketika bisul
pecah.
Nanah mengandung banyak kuman dan bakteri hidup yang akan menyebabkan infeksi dan
menimbulkan bisul di tempat lainnya, karena bisul merupakan penyakit menular.
Bisul disebabkan infeksi bakteri pada folikel (akar) rambut di kulit yang disebabkan oleh
bakteri stafilokokus. Nanah dalam bisul berisi bakteri hidup dan bisa menular. Selain itu,
bisul juga bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain (septikemia: bakteri dalam peredaran
darah).

Penampakan bisul
Proses terjadinya bisul
- Bakteri masuk ke dala tubh lewat jaringan kulit
- Bakteri tersebut kemudian mengeluarkan toksin/racun yang dapat membunuh sel-sel
disekitarnya
- Tubuh akan melakukan pertahanan dengan cara mengirimkan sel darah putih untuk
membunuh toksin tersebut
- Secara otomatis, sel kulit akan menghalangi toksin tersebut menyebar dengan cara
membentuk jaringan atau dinding bisul, sehingga penyakit/toksin tetap terkumpul di satu
titik.
- Karena toksin ini mengumpul di satu titik kulit, terjadilah benjolan bisul berisi nanah.
Bisul selain disebabkan oleh infeksi kuman/bakteri. Bisul juga dapat disebabkan oleh
pola kebersihan diri yang kurang terjaga, seperti :
1. Kebersihan
Kebersihan diri dan lingkungan mencerminkan hidup yang bersih dan setidaknya kita dapat
mencegah terjadinya serangan penyakit. Kita sering melakukan aktivitas baik di dalam
maupun di luar ruangan dan banyak berkutat dengan kuman, bakteri, debu dan polusi udara
lainnya.
Wajah merupakan tempat favorit dari tumbuhnya bisul, karena wajah merupakan anggota
tubuh yang mudah sekali terkena polusi udara yang memudahkan kotoran dan lainnya mudah
menempel dan masuk ke dalam pori-pori kulit ditambah produksi minyak di wajah terutama
pada mereka yang memiliki tekstur kulit wajah berminyak. Minyak berlebih yang ada di
dalam pori-pori kulit yang tidak keluar kemudian bercampur dengan bakteri/kuman dan hal
ini akan menyebabkan timbulnya bisul.
2. Alergi
Beberapa jenis makanan dipicu sebagai penyebab timbulnya bisul. Banyak pendapat yang
mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi dengan protein tinggi menyebabkan
timbulnya bisul. Salah satu contoh adalah telur yang mengandung protein tinggi dan banyak
orang mengatakan banyak makan telur akan menyebabkan timblnya bisul.

Penyakit Bisul

Bisul dalam bahasa latin disebut dengan abscessus yakni sekumpulan nanah (neutrofil
mati) yang telah terakumulasi di rongga jaringan setelah terinfeksi sesuatu umumnya
disebabkan oleh bakteri atau parasit atau barang asing seperti luka tembakan/tikaman.
Bisul adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebarnya barang asing di
tubuh. Organisme atau barang asing yang membunuh sel sekitarnya mengakibatkan
keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkan radang, sel darah putih mengalir menuju
tempat tersebut dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat tersebut.
Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk mencegah
barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah sel imun untuk menyerang
bakteri atau barang asing di bisul. Bisul terjadi karena infeksi kulit. Bisul penyakit yang
serius, namun terasa sakit dan nyeri.
Bisul dapat menyerang siapa saja seperti bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Bisul yang
mudah menyerang bayi dan anak-anak dikarenakan tubuh bayi dan anak-anak masih rentan
dengan serangan penyakit dan daya tahan tubuh belum maksimal.
Meskipun demikian, bisul tak hanya terjadi pada bayi dan anak-anak saja, namun juga dapat
terjadi pada orang dewasa. Bisul dapat terjadi hampir di seluruh bagian tubuh yang memiliki
banyak lipatan tubuh yang memungkinkan sering terjadinya gesekan seperti ketiak dan
bokong.
Banyak orang mengatakan, bahwa bisul disebabkan oleh salah satu jenis makanan yakni
telur, padahal sebenarnya telur bukanlah penyebab utama dari timbulnya bisul.
Gejala timbulnya bisul tidak diketahui datangnya. Bisul timbul karena suatu kebersihan
wajah atau tubuh yang dirasa kurang menjaga kebersihan total, kesalahan dalam konsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak berlebih yang tak diperlukan, kemudian
meninggalkan plak dari lemak yang memungkinkan timbulnya bisul. Daya tahan tubuh yang
lemah, dan kebersihan diri dan lingkungan yang kurang terjaga.
Cara mengobati bisul
Baik bisul furunkel maupun karbunkel bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan kulit,
salah satunya dengan menggunakan sabun anti-bakteri. Bayi dan anak-anak merupakan yang
paling sering diserang karena anak-anak biasanya sering bermain dan sering kotor.
Jika sudah timbul bisul maka jangan dipencet. Ada pemahaman bahwa bisul ditunggu hingga
bernanah lalu dipencet, padahal tidak begitu pada faktanya. Hal ini akan memperparah karena
menyebabkan kerusakan jaringan lainnya yakni kulit yang berongga. Penggunaan obat-
obatan seperti salep sangat dianjurkan. Selain itu, bisa disertai dengan konsumsi antibiotik
yang diminum. Tetapi pemberian obat-obatan antibiotik tersebut haruslah disertai dengan
resep dokter.
Anda juga sebaiknya mengompresnya dengan air hangat sesegera mungkin. Cara lain juga
bisa dengan merendam bagian tubuh yang timbul bisul dengan air garam. Hal ini karena air
garam memiliki antibiotik yang bisa meredakan bisul secara tidak langsung. Maka dari itu,
tahan diri untuk tidak memencetnya karena bisa mengakibatkan peradangan. Jangan pula
digaruk jika terjadi gatal-gatal.
Cara yang paling penting dan utama adalah dengan menjaga kebersihan tubuh dan
lingkungan. Jika kondisi tubuh bersih maka bisul pun tidak akan timbul

Radang
Radang adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam
jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera,
seperti karenaterbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama
sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia
(histamin, bradikinin, serotonin,leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang
berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan
sekitar dari penyebaran infeksi.
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik
agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002).

a. Penyebab Peradangan
Yang dapat menyebabkan peradangan yaitu karena adanya :
1) Luka bakar
2) Iritasi kimia
3) Radang karena kedinginan
4) Racun
5) Infeksi disebabkan patogen
6) Nekrosis
7) Radiasi
8) Benda asing

b. Proses Terjadinya radang


Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zat humoral lain kedalam cairan
jaringan sekitarnya. Akibat dari sekresi histamine tersebut berupa:
1) Peningkatan aliran darah lokal.
2) Peningkatan permeabilitas kapiler.
3) Perembesan ateri dan fibrinogen kedalam jaringan interstitial.
4) Edema ekstraseluler lokal.
5. Pembekuan cairan ekstraseluler dan cairan limfe.

Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes
terhadap infeksi. Pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi
vaskuler.Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan
merembes keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian
fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga
penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis,
mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel.
Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan keluar protease
selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan
tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit. Dan akhirnya terjadilah pencairan
(resolusi) hasil proses inflamasi lokal.
Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai
akibat reaksi radang disebut eksudat.

d. Tanda-Tanda Kardinal Peradangan


Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang
disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:pembesaran
diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah infeksi. Hal ini dapat
menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan tekanan darah terutama pada
pembuluh kecil. Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai
berikut:
1). Rubor (kemerahan)
2). Kalor (panas)
3). Dolor (rasa sakit)
4). Tumor (pembengkaan)
5). Fungsiolaesa (perubahan fungsi)

e. Jenis-jenis Radang
1. Akne Vulgaris
Akne adalah reaksi peradangan dalam folikel sebasea yang pada umumnya dan biasanya
disertai dengan pembentukan papula, pustula, dan abses terutama didaerah yang banyak
mengandung kelenjar sebasea, seperti muka, dada, dan punggung bagian atas.Akne
vulgaris(jerawat) merupakan dermatosis yang sering di jumpai, bersifat kronik dan berupa
inflamasi yang mengenai folikel rambut, gangguan kulit ini secara khas ditemukan pada usia
remaja pertengahan hingga akhir dan lebih terlihat pada remaja putra daripada
putri. Patogenesis: Secara spekulatif diperkirakan bahwa akne vulgaris terjadi karena
penguraian minyak sebasea oleh enzim bakteri (Propionibacteriumacnes) sehingga terbentuk
asam lemak yang sangat iritatif.

2. Dermatofibroma, Akrodon dan keloid


Dermatofibroma
Dermatofibroma adalah nodul coklat yang biasanya ditemukan pada kaki, tubuh dan lengan.
Pada palpasi konsistennya keras seperti kancing. Tumor ini hanya di eksisi karena alasan
kosmetik atau diagnostik, karena tumor ini jinak.

Akrodon
Akrodon sering kali terdapat di leher, aksila dan lipat paha pada pasien tua dan
setengah baya. Akrodon lebih banyak dijumpai pada pasien yang gemuk dan pada wanita
hamil.

Keloid
Keloid disebabkan oleh pembentukan jaringan abnormal yang terjadi bahkan setelah
cedera minor.

3.Psoriasis
Psoriasis merupakan kelainan pada kulit berupa bercak-bercak merah, berbatas tegas, dan
di atasnya terdapat sisik yang tebal. Psoriasis juga merupakan penyakit menahun dan bersifat
kambuahan. Paling sering ditemukan pada usia 15-35 tahun.

Penyebab
Sengatan matahari hebat
Iritasi kulit atau cedera (luka bakar, gigitan serangga, luka sayat, ruam)
Pemakaian obat anti malaria
Pemakaian litinium
Infeksi virus dan atau bakteri
Pemakaian alcohol yang berlebihan
Obesitas
Cuaca dingin
Gejala
Kering atau merah
Tertutup oleh sisik berwarna keperakan
Bercak menonjol
Pinggiran merah
Bisa pecah dan menimbulkan nyeri
Biasanya terpisah satu sama lain
Ditemukan di siku, lutut, batang tubuh, kulit kepala

Cara pengobatan :

Penelitian di dekade terakhir telah menyebabkan "baru, terapi bertarget sangat


efektif," dengan data fase III atau persetujuan peraturan. Mereka memanfaatkan penelitian ke
dalam bagaimana sel-sel kekebalan tubuh seperti sel T dan perjalanan dendrocytes, dan
bagaimana mereka menggunakan sinyal kimia (sitokin) untuk berinteraksi satu sama lain.
Obat-obatan mengikuti dua strategi: strategi anti-sel T dan strategi anticytokine. tersedia
untuk pasien psoriasis: 1) Kulit Kepala Taclonex, sebuah salep topikal baru untuk mengobati
psoriasis kulit kepala, 2) Kecepatan Xtrac excimer sistem laser, yang memancarkan sinar
tinggi intensitas sinar ultraviolet, dapat mengobati psoriasis sedang sampai parah, dan 3)
biologis obat adalimumab (Humira nama merek) juga disetujui untuk mengobati psoriasis
sedang sampai parah. Adalimumab sudah disetujui untuk mengobati radang sendi psoriatis.

Obat dengan potensi setidaknya untuk reaksi yang merugikan preferentially dipekerjakan.
Jika tujuan pengobatan tidak tercapai maka terapi dengan potensi toksisitas yang lebih besar
dapat digunakan. Obat dengan toksisitas yang signifikan dicadangkan untuk psoriasis tidak
responsif parah. Ini disebut tangga pengobatan psoriasis. Sebagai langkah pertama, salep atau
krim obat, disebut pengobatan topikal, yang diterapkan pada kulit seperti Zithranol-RR, yang
berisi anthralin microencapsulated menjadi formulasi lipid kutub yang menyediakan rilis
cepat untuk terapi kontak singkat (5-15 menit). Jika pengobatan topikal gagal untuk mencapai
tujuan yang diinginkan maka langkah berikutnya akan mengekspos kulit ke ultraviolet (UV)
radiasi. Jenis perawatan ini disebut fototerapi. Langkah ketiga melibatkan penggunaan obat
yang diambil secara internal oleh pil atau suntikan. Pendekatan ini disebut pengobatan
sistemik.

Seiring waktu, psoriasis bisa menjadi resisten terhadap terapi tertentu. Pengobatan dapat
berubah secara berkala untuk mencegah resistensi berkembang (tachyphylaxis) dan untuk
mengurangi kemungkinan reaksi merugikan terjadi. Ini disebut rotasi pengobatan.

Antibiotik biasanya tidak diindikasikan dalam pengobatan rutin psoriasis. Namun, antibiotik
dapat digunakan ketika infeksi, seperti yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus, memicu
wabah psoriasis, seperti dalam kasus-kasus tertentu psoriasis guttate.

5.Eksema

Eksema mencakup semua lesi kulit yang disertai kemerahan,lepuh, basah, skuama,menebal
dan gatal. Eksema akut menunjukan adanya vesikal, bula, eritema, basah,dan krusta. Eksema
kronik ditunjukan dengan adanya penebalan, skuama , bercak,gatal dan plak.
Eksema atopik : penyakit kulit kronik herediter yang dapat timbul pada sembarang usia.
Sering kalai ditemukan riwayat keluarga adanya eksema dan rintis alergika atau asma
eksintrik terkait.
Eksema kontak alergi : Eksema kontak sering di temui dan terjadi pada daerah tertentu
tempat alergen mengadakan kontak dengan kulit. Reaksi kulit terhadap minyak poison ivy
yang dermatitis Rhus sudah banyak diketahui. Pada tempat-tempat kulit yg tersentuh poison
ivy timbul vesikula linear yang basah dan eritema. Yang sering mengakibatkan eksema
kontak adalah nikel. Logam ini dapat dikatakan terdapat dalam segala jenis perhiasan,
bingkai kacamata dan mata uang.
Eksema Tangan : Eksema tangan paling sering dialami mereka yang harus sering mencuci
tangannya atau yang menggunakan sarung tangan dalam pekerjaannya. Pada bagian lateral
jari tangan, jari kaki dan tungkai bawah timbul vesikel-vesikel kecil. Vesikel-vesikel ini
disertai rasa gatal. Lepuh-lepuh kecil iniberkembang menjadi bercak-bercak eksema bersisik
pada telapak tangan dan kaki.
Eksema statis : Eksema statis terbatas pada tempat-tempat yang terdapat statis aliran vena
dan edema pada ekstremitas bawah. Timbul bercak-bercak merah basah, bersisik, dan
berkrusta. Erupsi pada kulit ini terasa gatal dan dapat mengakibatkan ekskoriasi sekunder.

Cara pengobatan :

Anggota tubuh yang paling sering menjadi sasaran penyakit eksim adalah sela-sela
jari tangan maupun kaki, selangkangan, daerah belakang lutut, pergelangan tangan, dan
daerah di sekitar leher. Eksim merupakan jenis penyakit kulit yang susah sembuhkan,
kalaupun sembuh, penyakit ini akan kambuh hingga berkali-kali. Namun, Anda jangan putus
asa karena dengan pemahaman dan usaha yang tepat dan benar, maka penyakit eksim dan
pengobatannya akan dapat Anda temukan. Sebagai upaya pencegahan, simak beberapa tips
berikut ini :
Menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Hindari makanan pencetus alergi.
Hindari kontak kulit atau bertukar benda yang digunakan penderita eksim.
Jika sudah terserang eksim, maka Anda harus berhati-hati menggunakan produk berbahan
kimia.
Biasakan membasuh bagian yang terkena eksim dengan air hangat.
Upaya pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan salep khusus eksim
yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison yang dioleskan di kulit yang terkena
eksim. Sedangkan cara tradisional adalah dengan cara membuat obat oles
campur krokot secukupnya, kunyit tua yang sudah di kupas secukupnya dan 1 sdm air kapur
sirih, blender semua bahan sampai lembut. Lalu oleskan pada bagian tubuh yang terkena
eksim. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa melakukannya sesering mungkin.
Penyakit eksim dan pengobatannya sudah Anda ketahui, ada baiknya konsultasikan ke dokter
untuk mendapatkan informasi dan penanganan lebih lengkap

2.3.2. Infeksi
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan
bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan
sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan
inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik,
gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi
disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme
mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi,
virus, prion, dan viroid.
Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan,
digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan
patogen adalah cabang penyakit infeksi.
Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besar:
Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV, karena virus
tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.
1.Cellulitis
Cellulitis adalah infeksi bakteri serius pada kulit yang umum terjadi. Cellulitis muncul
sebagai daerah bengkak merah pada kulit yang terasa panas dan lunak, dan dapat menyebar
cepat. Kulit pada kaki bagian bawah yang paling sering terkena, meskipun cellulitis dapat
terjadi di manapun pada bagian tubuh atau wajah.

Cellulitis dapat hanya mempengaruhi permukaan kulit atau, juga dapat mempengaruhi
jaringan di bawah kulit dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah. Jika tidak
diobati, infeksi dapat menyebar cepat. Oleh karena itu, maka penting untuk mencari
perawatan medis segera jika gejala cellulitis terjadi.
Penyebab
Cellulitis terjadi ketika satu atau lebih jenis bakteri masuk melalui celah di kulit. Dua
jenis bakteri yang paling umum penyebab cellulitis adalah streptococcus dan staphylococcus.
Kejadian infeksi staphylococcus yang lebih serius disebut methicillin resistant
Staphylococcus aureus (MRSA).

Meskipun selulitis dapat terjadi di manapun pada tubuh, lokasi yang paling umum
adalah kaki bagian bawah. Daerah kulit yang sering terganggu, seperti bagian yang pernah
menjalani operasi terakhir, luka, luka tusuk, maag, atau dermatitis. Karena pada bagian
tersebut merupakan daerah yang paling mungkin bagi bakteri untuk masuk. Beberapa jenis
gigitan serangga atau laba-laba juga dapat menularkan bakteri. Daerah kering, kulit
terkelupas juga dapat menjadi titik masuk bagi bakteri.

Gejala
Kemungkinan tanda dan gejala cellulitis meliputi:
1. Kemerahan
2. Bengkak
3. Lunak
4. Nyeri
5. Hangat
6. Demam

Perubahan pada kulit mungkin disertai dengan demam. Seiring berjalannya waktu,
daerah kemerahan cenderung untuk meluas. Bintik-bintik merah kecil mungkin muncul di
atas kulit yang memerah.

Pengobatan
Pengobatan cellulitis mungkin melibatkan resep antibiotik oral. Perlu untuk berkonsultasi
lagi dengan dokter jika setelah 1-3 hari memulai antibiotik untuk memastikan bahwa infeksi
merespon pengobatan. Konsumsi antibiotik biasanya hingga 14 hari. Dalam kebanyakan
kasus, tanda dan gejala cellulitis hilang setelah beberapa hari.

Jika dalam beberapa hari setelah mengonsumsi antibiotik masih meluas atau jika
mengalami demam tinggi, mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan menerima antibiotik
melalui pembuluh darah (intravena). Biasanya, dokter meresepkan obat yang efektif terhadap
kedua streptokokus dan stafilokokus. Dokter akan memilih antibiotik sesuai dengan kondisi
pasien.
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang,
dan bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen,
menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada
akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat
pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang
terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai
organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri,
parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.
Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan,
digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan
patogen adalah cabang penyakit infeksi.
Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besar:
Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV, karena virus
tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.

2. Kandidiasis
Di Amerika Serikat, infeksi kandida dewasa ini merupakan penyebab infeksi pada darah
nomor empat paling banyak, dan tampaknya meningkatnya infeksi ini terutama didapati pada
lanjut usia (lansia). Infeksi jamur kandida ini lebih sering terjadi pada lansia karena daya
tahan tubuh yang menurun, penyakit kencing manis (diabetes melitus/DM), lebih sering
menggunakan obat antibiotik, memakai obat kortikosteroid yang dihirup misalnya memakai
obat triamcinolone pada penderita penyakit asma, penyakit paru obstruktif menahun (PPOM)
seperti bronkhitis, mulut kering (xerostomia) yang dapat disebabkan penyakit dan obat,
memakai alat-alat untuk membantu pemberian makanan, penggunaan alat-alat yang harus
dimasukkan ke dalam tubuh di dalam ruang rawat intensif, kurang gizi, penyinaran dengan
sinar rontgen dan lain-lain. Selain daripada itu, pada lansia lebih sering pula mengalami
transplantasi atau pencangkokan organ-organ vital tubuh, mendapat pengobatan dengan
khemoterapi untuk penyakit kanker secara agresif, serta mengalami penyakit-penyakit kulit
dan tulang, yang kesemuanya ini sering menggunakan obat-obat yang dapat menurunkan
daya tahan tubuh. Infeksi kandida juga menyebabkan tingginya angka kesakitan bagi lansia.
karena pemakaian obat-obat tertentu, perawatan diri yang kurang baik, dan berkurangnya
produksi air ludah, yang kesemuanya hal ini sering terjadi pada lansia. Oleh karena itu,
infeksi jamur kandida merupakan suatu masalah yang perlu dipertimbangkan pada lansia,
mengingat seringnya terjadi infeksi ini.
Infeksi jamur kandida pada kulit dan kuku
Intertigo : infeksi jamur kandida pada kulit di bawah payudara, daerah antara kemaluan dan
lubang dubur
Paronychia : infeksi jamur kandida pada bagian samping dan bawah kuku, ditandai dengan
menebalnya kuku dan bahkan dapat tanggal sendiri
Onychomycosis : penderita DM lebih sering mendapat infeksi jamur ini. Penyakit ini
ditandai dengan sulitnya memotong kuku kaki, yang memudahkan penderita cenderung
mengalami kukunya terbentur dan infeksi pada kuku.
Vulvovaginitis : infeksi pada daerah kemaluan dan liang senggama wanita. Gejala yang palin
sering adalah gatal pada daerah kemaluan terutama pada malam hari, dan keluarnya secret
atau cairan dari liang senggama berwarna keju sampai dengan keruh encer.

3. Herpes Zoster
Herpes, demikianlah para medis menyebut penyakit radang kulit yang ditandai dengan
pembentukan gelembung-gelembung berkelompok ini. Gelembung-gelembung tersebut berisi
air pada dasar perdangan. Ada dua macam penyakit herpes, yaitu herpes genitalis dan herpes
zoster. Herpes genitalis disebabkab oleh virus herpes simplek dan merupakan penyakit
kelamin, sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varisela zoster dan menyerang kulit
secara umum. Herpes zoster intinya memang berurusan dengan daya tahan tubuh. Tak heran
kalau penyakit ini banyak menyerang kaum lanjut usia atau mulai di atas 50 tahun. Pada usia
di atas 50 tahun, banyak orang yang terserang akibat daya tahan tubuhnya lemah. Terjadinya
nyeri pascaherpes disebabkan lambatnya pengobatan saat seseorang terserang virus varisela
zoster. Akibatnya, virus sempat merusak jaringan saraf di sekitarnya. Jika gejala ini telanjur
terjadi, kulit yang terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau, kadang saraf
memancarkan sinyal nyeri terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini mengaku, rasanya
seperti terbakar.Faktor usia sangat menentukan kerentanan serangan nyeri. Semakin tua
seseorang saat terkena herpes zoster, semakin besar kemungkinannya menderita nyeri.
Jumlah mantan penderita yang berlanjut ke nyeri kira-kira 10% 15% populasi. Di atas 50
tahun kemungkinannya menjadi 40%, di atas 60 tahun jadi 50%, dan di atas 80 tahun menjadi
80% dari populasi. Kaum lanjut usia dengan gangguan saraf akibat penuaan atau diabetes
lebih mudah terkena nyeri pascaherpes. Akan tetapi, bukan berarti penderita herpes zoster
berusia muda tak mungin terkena nyeri. Jika serangannya parah, misalnya sampai ke mata, si
penderita muda juga mungkin terkena nyeri pascaherpes. Jika terkena penyakit ini, penderita
akan mengalami nyeri pada saat kondisi ketahanan tubuhnya menurun. Pada usia di atas 50
tahun, banyak orang yang terserang herpes zoster akibat daya tahan tubuhnya lemah.

Gejala
Demam
Malaise
Nyeri yang menyerupai appendisistis
Pleuritis
Nyeri musculoskeletal
Penatalaksanaan
Memberikan vaksin pada lansia
Mengalihkan perhatian untuk manajemen nyeri
Memberikan obat-obatan untuk memblok impuls di saraf kulit agar tidak sampai ke
otak, seperti amitriplitin.

2.3.3 Alergi
Alergi merupakan kelainan sistem imun, disebut juga atopi.
Reaksi allergi dipicu oleh zat-zat yang tidak berbahaya yang disebut Allergen.
Alergi (hipersensitifitas tipe 1) merupakan salah satu dari 4 tipe hipersensitifitas.
Ciri khas alergi ialah aktifasi berlebihan sel Mast dan basofil oleh IgE sehingga timbul respon
inflamasi ekstrim
Alergi termasuk gangguan yang menjadi permasalahan kesehatan penting pada usia
anak. Gangguan ini ternyata dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali. Mulai dari ujung
rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa
terjadi. Gejala alergi pada bayi sering dicetuskan dan disebabkan karena banyak faktor.
Tetapi yang paling sering terjadi justru dipicu atau diperberat karena infeksi virus ringan
yang tidak terdeteksi. Sedangkan faktor lainnya dengan manifestasi lebih ringan disebabkan
karena diet ibu bila minum ASI dan makanan yang dikonsumsi termasuk susu sapi.
Seringkali dokter atau orang tua sulit membedakan faktor mana yang menjadi penyebab,
bahkan seringkali setiap kali timbul gejala alergi langsung divonis alergi susu sapi dan harus
ganti susu khusus padahal belum tentu alergi susu sapi.

Anda mungkin juga menyukai