Anda di halaman 1dari 59

DERMATOLOGIC SYSTEM

Disusun Oleh :
1. Umayroh Nurul Fitriyana (110119002)
2. Abelia Apriyantini (110119004)
3. Nita Setianingsih (110119008)

Program Studi S1 Kebidnana Tingkat II


STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap
Pengertian Dermatologi

▪ Dermatologi (bahasa Yunani: derma yang berarti kulit) adalah


cabang kedokteran yang mempelajari kulit dan bagian-bagian yang
berhubungan dengan kulit seperti rambut, kuku, kelenjar keringat,
dan lain sebagainya.
▪ Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh
bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di
dalamnya. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari
berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Struktur Kulit
1. Kulit Ari (Epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang sebagian besar terdiri dari epitel
skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh
darah. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling atas, dan
menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam.
b. Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di
bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan
lapisan berbutir.
c. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk
kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan
berinti mengkerut.
d. Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-
sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma
berbentuk kubus
e. Lapisan benih (stratum germinatifum atau stratum basale) merupakan lapisan ter
bawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan
tegak lurus terhadap permukaan dermis.
2. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar –
kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah
dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor
pili). Lapisan dermis terdiri dari :
a. Lapisan papila, mengandung lekuk – lekuk papila sehingga
stratum malfigi juga ikut berlekuk.
b. Lapisan retikulosa, mengandung jaringan pengikat
rapat dan serat kolagen.

3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit


(hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit.
Fungsi Kulit
1. Fungsi Termoregulasi
Panas tubuh dihasilkan dari aktifitas metabolik dan pergerakan otot. Pengelua
ran panas melalui kulit berlangsung melalui proses evaporasi air (perubahan
molekul air) yang disekresi oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses
perspirasi (sekresi keringat), difusi molekul air melalui kulit.
2. Fungsi Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis (mis., gesekan, tar
ikan, gangguan kimiawi) yang menimbulkan iritasi, gangguan panas (mis.,
radiasi, sinar ultraviolet, dan infeksi dari luar (bakteri/jamur).
3. Fungsi Absorpsi
Kulit yang sehat tidakmudah menyerap air dan larut tetapi cairan yang mudah
menguap lebih mudah diserap. Kemampuan absorpsi kulit memengaruhi tebal
atau tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan terjadi
melalui celah antar-sel, menembus sel-sel epidermis, dan saluran kelenjar
4. Fungsi Ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat sisa me
tabolisme) dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia.
5. Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung – ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis untuk merangsang panas yang diterima oleh dermis dan
subkutis.
6. Fungsi Pembentukan Pigmen
Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosom dibentuk
alat golgi dengan bantuan tiroksinasi yang meningkatkan
metabolisme sel, ion Cu, dan oksigen.
7. Fungsi Keratinasi
Sel basal akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel
spinosum. Keratinosit melalui proses sintesis dan generasi menjadi
lapisan tanduk yang berlangsung kira – kira 14-21 hari. Keratin
memberi perlindungan kulit terhadap infeksi melalui mekanisme
fisiologis.
8. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Pembentukan vitamin D berlangsung dengan mengubah dihidroksi
kolestrol dengan pertolongan sinar matahari. Kebutuhan vitamin D
tidak cukup hanya dari proses tersebut, pemberian vitamin D
sistemik masih tetap diperlukan.
Kelenjar – Keelenjar Kulit
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
kelenjar mamae.
1. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea berhubungan dengan folikel rambut yang
bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar ini tidak
berhubungan dengan folikel rambut tetapi saluran bermuara
langsung ke peermukaan kulit seperti yang terdapat pada glans
penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.
Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan dan
terletak di dalam dermis.
2. Kelenjar Keringat
Kelenjar tubular bergelung tidak bercabang, terdapat pada seluruh kulit kecuali
pada dasar kuku, batas bibir, glans penis, dan gendang telinga. Kelenjar ini paling
banyak terdapat pada telapang tangan dan kaki. Bagian sekretori terletak di dalam
dermis atau hipodermis bergabung membentuk massa tersendiri.
Terdapat dua macam kelenjar keringat :
1. Kelenjar keringat ekrin : Tersebar diseluruh kulit tubuh kecuali kulup penis,
bagian dalam telinga luar, telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Badan
kelenjar terdapat antara perbatasan kulit ari dan kulit jangat.
2. Kelenjar keringat apokrin : Kelenjar keringat yang besar hanya dapat
ditemukan pada ketiak, kulit puting susu, kulit sekitar alat kelamin, dan dubur.
3. Kelenjar Mamae
Glandula mamae sebagai kelenjar kulit karena
berasal dari lapisan ektodeermal. Secara fungsional
termasuk sistem reproduksi, terletak di atas fasia
pektoralis superfisialis dan dihubungkan dengan
perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan
lemak, serta melekat erat dengan kulit di atasnya.
Modalitas Rasa kulit
1. Rasa Mekanik
Beberapa modalitas (kualitas) rasa tekan, rasa raba, rasa getar, dan rasa
geli berada disetiap bagian tubuh tertentu. Dengan menggunakan aestesiometer
dapat mengetahui bagian kulit yang paling peka terhadap rangsangan pada
permukaan kulit yang peka.
2. Rasa Suhu
Kulit mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas.
Reseptor ini brfungsi mengindra rasa dingin/panas dan refleks pengaturan suhu
tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor dalam sistem saraf pusat, dengan
pengukuran waktu reaksi dapat dinyatakan kecepatan rasa dingin lebih cepat
dibandingkan keecepatan hantaran rasa panas.
3. Rasa Prospriosepsi
Rasa prospriosepsi berasal dari dalam tubuh, disebut juga rasa dalam. Rasa
ini tidak terdapat pada kulit tetapi bagian yang lebih dalam, misalnya otot,
tendo, dan sendi. Informasi prospriosepsi dihantarkan ke medula spinalis
melalui kolom dorsal dan masuk ke serebelum.
4. Rasa Nyeri
Rasa nyeri terdiri dari :
a. Nyeri proyeksi
b. Nyeri alih
c. Hiperalgesia
d. Hipolgesia
e. Nyeri kronis
5. Rasa Gatal
Rasa gatal merupakan bentuk khusus rasa nyeri yang timbul
pada kondisi perangsangan tertentu. Rangsangan semakin kuat
saat rasa gatal yang timbul diganti dengan rasa nyeri. Bila
rangsangannya mencapai intensitas yang tinggi maka rasa gatal
yang dialami dapat hilang. Pada jaras spinotalmik yang sedang
diewati rasa gatal dilewati juga oleh rasa nyeri dengan cara
tertentu jika titik gatal sesuai dngan titik nyeri. Reseptor gatal
terletak pada bagian kulit permukaan, sedangkan reseptor nyri
terdapat lebih dalam dari kulit.
ACNE
▪ Acne Vulgaris adalah penyakit swasirna berupa peradangan menahun pada unit
folikel pilosebase yang banyak terjadi pada remaja.Gambaran klinis AV sering
pleimorfik yaitu berupa papul, pustule, nodul, dan jaringan parut. Acne Vulgaris
dapat terjadi di wajah, leher, dan lengan atas.Acne Vulgaris biasanya timbul
pada masa pubertas dan merupakan tanda awal peningkatan produksi hormone
seks.
▪ Definisi lain acne vulgaris atau di sebut juga common acne adalah
penyakit radang menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering
di jumpai pada wajah, dada dan punggung.
Factor - faktor yang mempengaruhi terjadinya acne adalah:
1. Faktor genetic
2. Faktoras
3. Hormonal
4. Diet
5. Iklim
6. Lingkungan
7. Stres
Perubahan patogenik pertama dalam acne adalah
1) Kratinisasi yang abnormal pada epitel folikel, mengakibatkan
pengaruh pada sel berkeratin didalam lumen.
2) Peningkatan sekresi sebum oleh kelenjar sebasea. Penderita
dengan acne vulgaris memiliki produksi sebum yang lebih dari
rata-rata dan biasanya keparahan acne sebanding dengan
produksi sebum.
3) Proliferasi proprionebacteriumakne dalam folikel.
4) Radang
Klasifikasi komedo
Lesi acne vulgaris tumbuh dalam folikel sebasea besar dan multilobus yang
mengeluarkan produknya ke dalam saluran folikel. Lesi permukaan acne
adalah komedo.Yang merupakan kantong folikel yang berdilatasi berisi materi
keratinosa berlapis, lipid dan bakteri.
Komedo sendiri terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Komedo terbuka, di kenal sebagai kepala hitam memiliki orifisium
pilosebase patulosa yang membergambaran sumbatan. Komedo terbuka
lebih jarang mengalami radang.
2. Komedo tertutup atau kepala putih. Papula radang atau nodula tumbuh
dari komedo yang telah rupture dan mengeluarkan isi folikel ke dermis
bawahnya, menginduksi radang neutrofilik. Jika reaksi radang mendekati p
ermukaan timbul papula dan pustule.
Derajat Acne
1. Ringan bila beberapa tak beradang pada suatu predileksi,
sedikit lesi tidak beradang pada beberapa tempat predileksi,
sedikit lesi beradang pada suatu predileksi.
2. Sedang bila banyak lesi tak beradang pada suatu predileksi.
Beberapa lesi beradang pada satu predieksi
3. Berat bila banyak lesi tak beradang pada lebih dari satu
predilaksi, banyak lebih beradang pada suatu atau lebih
predileksi.
Gejala Klinis

Acne Vulgaris di tandai dengan empat tipe dasar lesi, komedo


terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulokistik.
Salah atau lebih tipe lesi dapat mendominasi bentuk yang
paling ringan yang paling sering terlihat pada awal usia remaja,
lesi terbatas pada komedo pada bagian tengah wajah. Lesi
dapat mengenai dada, punggung atas dan daerah deltoid.
Lesi yang mendominasi pada kening.
Patofisiologi

Jerawat merupakan proses inflamasi kronik pada kelenjar


sebasea, yang sering di alami oleh remaja dan dewasa
muda dan akan menghilang dengan sendirinya pada usia
20-30 tahun. Walaupun demikian ada banyak kasus orang
setengah baya yang mengalami acne. Acne biasanya berkai
tan dengan tingginya sekresi sebum.
Komplikasi Acne Vulgaris

Semua tipe acne berpotensi meninggalkan akula eritema yang bersifat


sementara setelah lesi sembuh.Pada warna kulit yang lebih gelap,
hiperpigmentasi post inflamasi dapat bertahan berbulan-bulan setelah
lesi acne sembuh. Acne juga dapat menyebabkan terjadinya scar pada
beberapa individu. Selain itu adanya acne juga menyebabkan dampak
psikologis.Di katakana 30-50% penderita acne mengalami gangguan
psikiatrik karena adanya acne.
Penatalaksanaan
Tujuan utama dalam penatalaksanaan ini adalah mengurangi koloni
bakteri, menurunkan aktivitas kelenjar sebasea, mencegah agar
folikel tidak tersumbat, mengurangi inflamasi, memerangi sekunder,
meminimalkan pembentukan jaringan parut dan mengeliminasi
factor-faktor predisposisi terjadinya acne.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengobatan acne yaitu:
1. Perhatian terhadap keadaan emosional remaja tidak boleh di
abaikan
2. Pengobatan perlu waktu beberapa bulan dan pengobatan topical
sering menyebabkan acne lebih parah dalam 3-4 minggu
3. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik penderita wanita
perlu di periksa adanya histurisme, alopsi dan obesitas. Perlu di
tanyakan tentang siklus menstruasi dan penggunaa pil kontraksi
oral.
Medikamentosa

Medikamentosa terdiri dari :


1.Pengobatan topical
2. Non medikamentosa
Non medikamentosa

Macam-macam Penyakit Kulit Dermatologi


1. Eksim

2. Jerawat
Tipe-tipe jerawat
1. Komedo.
2. Jerawat biasa.
3. Jerawat batu (Cystic acne).
Secara genetik penderitanya memiliki:
Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar
minyak,Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa
beregenerasi secepat kulit normal Memiliki respon yang berlebihan terhadap pe
radangan sehingga meninggalkan bekas di kulit.
4. Kudis
5. Bisul (furunkel)

6. Kurap

7. Campak (Rubella)
FUNGAL

Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain


adalah dermatofita (dermatophyte, bahasa yunani, yang berarti tumbuh
an kulit). Dermatofita terdiri dari tiga genus, yaitu genus Mikrosporon,
Trikofiton dan Epidermofiton. Dari 41 spesies dermatofita yang sudah di
kenal hanya 23 spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia dan binatang, yang terdiri dari 15 spesies trikofiton, 7 spesies
Mikrosporon dan 1 spesies Epidermofiton. Dermatofita yang
antropofilik terutama menyerang manusia karena memilih manusia
sebagai hospes tetapnya. Golongan jamur ini dapat menyebabkan
Perjalanan penyakit menjadi menahun karena reaksi penolakan tubuh
yang sangat ringan. Contoh jamurnya yang antropofilik adalah
Microsporon audouinii dan Trichophyton rubrum.
• Faktor Penyebab

Faktor eksogen → kontak langsung dengan kulit dan rambut yang mengand
ung jamur baik dari manusia maupun binatang.

Faktor endogen → kontak tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang
dihinggapi jamur, air dan melalui barang-barang atau alat-alat pakaian dan lainny
a yang mengandung jamur.

• Klasifikasi penyakit jamur kulit

Klasifikasi yang paling sering dipakai oleh para spesialis kulit adalah berdas
arkan lokasi:

a. Tinea kapitis, tinea pada kulit dan rambut kepala

b. Tinea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jengggot


c. Tinea kruris, dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus,
bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah
d. Tinea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan
e. Tinea unguium, tinea pada kuku kaki dan tangan
f. Tinea facialis, tinea yang meliputi bagian wajah
g. Tinea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk
5 bentuk tinea diatas.
• Gambaran Klinis

Timbulnya gejala objektif disertai dengan perasaan gatal. Bila kulit yang
gatal ini digaruk, papul atau vesikel akan pecah sehingga menimbulkan
daerah yang erosif dan bila mengering jadi krusta. Kadang-kadang
bentuknya menyerupai dermatitis (Eczema marginatum).
• Terapinya
Ada 3 macam obat jamur yang biasa dipakai. Yang ditelan pada penyembuhan kurap
digunakan griseofulvin dan nistatin untuk kandidosis. Sedang yang disuntikkan dapat
digunakan amfoterisin B, ini untuk jamur yang menyerang organ dalam tubuh. Sedang
kan yang untuk dioleskan dapat berupa bedak bedak seperti asam undesilihat, cairan
seperti larutan gentian violet untuk kandidosis dan salep whitfield yang berisi asam
benzoate dan asam salisilat.
• Konseling

1. Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan kulit dan kaki.

2. Membiasakan mandi sekurang-kurangnya sekali sehari. Mencuci kaki dua kali


sehari dan keringkan dengan cara menekan-nekan (jangan digosok) dengan handuk

3. Mengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi, hingga sampai


lipatan-lipatan
4. Membiasakan agar masing-masing individu menyimpan dan menggunakan
handuknya sendiri agar tidak tercemar jamur atau kuman penyakit.

5. Menggunakan kaos kaki dan pakaian dalam bahan katun, gantilah secara rutin
(sekurang-kurangnya sekali sehari).

6. Bila perlu gunakan bedak anti jamur pada sepatu atau kaos kaki untuk
mencegah perkembangan jamur

Terapi Farmakologi :
Ketokonazol obat ini mempunyai aktivitas anti jamur terhadap Candida,
Coccidioides immitis, Cryptococus neofrormans, H. capsulataum, B. dermatidis,
Sporothix spp, dan Paracoccidioides brasiliensis.
Efek samping : mual, nyeri abdomen, diare, sakit kepala, haid tidak teratur,
pusing, reaksi alergi,
Dosis: dewasa: sehari 1x200mg, anak >12 th sehari 1x3,3-6,6 mg/kgBB/
hari.Cream 2%: dioleskan tipis-tipis dibagian kulit yang terkena jamur
dengan dosis 1 kali sehari, lama terapi 2-3minggu.
2. Mikonazol spektrum aktivitas antijamurnya hamper sama dengan ketokonazol.
Efek samping : reaksi hipersensitivitas.

Dosis: cream2% oleskan pada seluruharea kulit yang terinfeksi, dengan


dosis 1-2 kali sehari.

3. Klotrimazol spectrum bakterinya hamper sama dengan ketokonazol.

Efek samping : rasa panas, gatal, urtikaria, iritasi umum.


Dosis: cream 10mg/g oleskan pada seluruh kulit yang terinfeksi dengan
dosis 2-3 kali sehari selama 1-4 minggu.
LYME
Penyakit Lyme atau Lyme disease adalah infeksi bakteri yang ditularkan
ke manusia melalui gigitan kutu. Terdapat 4 jenis bakteri Lyme: Borrelia
burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii dan Borrelia garinii.
Di Asia, Borrelia afzelii dan Borrelia garinii adalah penyebab utama dari
penyakit Lyme. Kebanyakan kasus penyakit Lyme disebabkan oleh kutu
berkaki hitam, atau dikenal juga sebagai deer tick.
• Tanda-tanda dan gejala lyme disease?
Tanda-tanda dan gejala awal (3 hingga 30 hari setelah gigitan kutu)
• Demam
• Sakit kepala
• Nyeri otot dan sendi
• Leher kaku
• Kelelahan.
Gejala awal yang paling menonjol setelah gigitan adalah area yang meradang dan
merah, perlahan-lahan menyebar dan memudar di bagian tengah, membentuk
pola seperti target sasaran.
Tanda-tanda dan gejala lanjut (beberapa hari atau bulan setelah gigitan kutu)

• Ruam muncul pada bagian lain tubuh dan lebih jelas terlihat

• Rasa sakit semakin parah, meliputi sakit kepala, sakit pada leher dan sendi

• Kehilangan kendali pada ekspresi wajah (facial palsy)

• Bengkak pada sendi yang menyerupai arthritis

• Radang pada hati (hepatitis)

• Radang pada mata

• Mual dan muntah

• Detak jantung yang tidak teratur

• Sesak napas

• Radang pada otak dan saraf tulang belakang

• Masalah dengan memori jangka pendek.


Kapan harus periksa ke dokter?

Namun, jika Anda menyadari Anda baru digigit kutu, Anda harus sesegera mungkin mencab
ut kutu dari tubuh Anda. Semakin lama kutu menempel pada kulit, semakin besar risiko infe
ksi dan semakin parah gejala yang akan terjadi. Infeksi Lyme mungkin tidak terjadi apabila
kutu menempel kurang dari 36 hingga 48 jam.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsulta
sikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Apa penyebab Lyme Disease?

Lyme disease adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan kutu. Apabila tergigit oleh kutu,
darah manusia akan diisap hingga kutu tidak lagi menempel pada kulit. Kutu dapat
menempel pada bagian tubuh mana saja, namun sering kali ditemukan di area yang sulit di
lihat, seperti lipatan paha, ketiak, dan kulit kepala. Saat kutu menhisap darah, bakteri dapat
berpindah dari kutu ke manusia. Umumnya, untuk menularkan Lyme disease, kutu harus
menempel selama 36 hingga 48 jam
Faktor-faktor risiko yang meningkatkan lyme disease?
Ada banyak faktor risiko untuk Lyme disease, yaitu:

• Tinggal di dekat area rumput


• Berpergian ke area yang banyak kutu
• Kulit tidak tertutup
• Tidak segera mencabut kutu dengan benar
• Memiliki hewan peliharaan.
Bagaimana mendiagnosis lyme disease?
Metode pertama diagnosis adalah dengan melihat ruam berbentuk lingkaran yang
disebabkan oleh gigitan kutu. Jika dokter menemukan ruam, ia mungkin akan
menanyakan apakah Anda mengunjungi area rumput atau kayu baru-baru ini,atau
apakah Anda memiliki peliharaan.
Metode kedua adalah melakukan beberapa tes laboratorium. Tes
laboratorium tidak direkomendasikan bagi orang dengan gejala penyakit
Lyme seperti ruam yang disertai gejala flu. Tes laboratorium ditujukan
untuk mengonfirmasi diagnosis dan melihat adanya kondisi lain dengan
gejala yang sama. Beberapa tes untuk mendiagnosis penyakit Lyme:

• Tes Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA): Tes paling umum


untuk mendeteksi bakteri Lyme disease. Cara kerja tes ini adalah
melihat adanya antibodi terhadap B. burgdoferi–jenis bakteri penyakit
Lyme. Tes ini mungkin tidak efektif pada penyakit Lyme tahap awal.
• Tes western blot: Jika tes ELISA positif, tes ini dilakukan untuk
mengonfirmasi diagnosis.
Bagaimana cara mengobati lyme disease?

Jika Anda melihat kutu pada kulit Anda, segera angkat dengan pinset. Kutu biasanya
menempel untuk beberapa jam sebelum mengisap darah. Jangan hancurkan kutu, namu
n tarik dengan hati-hati dan mantap. Penanganan untuk penyakit Lyme mencakup ob
at-obatan antibodi untuk membunuh bakteri. Tergantung pada tahap penyakit, Anda mu
ngkin memerlukan 2 hingga 4 minggu pengobatan.

Jika tidak segera ditangani, penyakit Lyme dapat menyebar ke bagian lainnya dan
menyebabkan gejala yang lebih parah, serta dapat menyerang otak, sistem saraf, otot
dan sendi, jantung dan sirkulasi, pencernaan, sistem reproduksi, dan kulit. Untuk gejala
yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik lewat infus selama 14
hingga 28 hariSetelah pengobatan, sedikit orang masih mengalami gejala, seperti nyeri
otot dan kelelahan. Jika tidak diobati dengan tepat, penyakit Lyme dapat menghilang
namun kembali lagi beberapa bulan bahkan tahun kemudian. Kondisi ini disebut sebaga
i post- treatment Lyme disease atau penyakit Lyme kronis. Tidak diketahui berapa
banyak orang yang didiagnosis dan diobati namun tetap memiliki penyakit ini.
The Centers for Disease Control and Prevention mengestimasi rentang dari 10-20%.
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi lyme disease?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat
membantu Anda mengatasi penyakit Lyme:
• Gunakan lengan panjang, celana panjang, dan sepatu saat berada di
area berumput. Sebisa mungkin tutupi tubuh Anda. Jika Anda pergi
hiking, tetap berada di jalur dan hindari berjalan di kayu atau semak-
semak. Gunakan anti serangga untuk menghindari gigitan kutu, namu
n hindari bagian mata dan mulut.
• Segera mandi begitu Anda berada di dalam ruangan untuk
membersihkan diri dari kutu yang mungkin masih menempel pada
kulit Anda.
• Jika Anda memiliki taman, pastikan rumput selalu dipotong dan bersih
kan semak-semak dan dedaunan di mana kutu dapat tinggal.
PSORIASIS

Psoriasis adalah penyakit peradangan kronis


dan bersifat autoimun (penyakit yang muncul
sebagai akibat dari reaksi sistem kekebalan
atau sistem imun tubuh) yang terjadi pada
kulit yang ditandai dengan bercak putih,pera
k,atau merah bersisik tebal diberbagai bagian
tubuh terutama pada kaki, punggung bawah,
lutut, siku, tangan, dan kulit kepala.
Namun bukan hanya pada kulit saja yang
terjadi tetapi juga sering terjadi pada
perubahan bentuk kuku.
Jenis-Jenis Psoriasis
1. Psoriasis Plak, Gejalanya dapat terlihat seperti kulit yang ditutupi sisik
berwarna keperakan, kering dan menimbulkan plak berwarna merah yang
disertai gatal dan perih.

2. Psoriasis Kuku, psoriasis jenis ini menyerang pada bagian kuku, sehin
gga kuku mengalami perubahan warna, kuku terasa longgar dan terlepas d
ari kulitnya.
3. Psoriasis Kulit Kepala, kulit kepala akan berwarna merah, gatal dan
bersisik keperakan. Bila di garuk maka akan terlihat kulit mati di rambut.

4. Guttate Psoriasis, disebabkan oleh infeksi bakteri seperti radang tenggoro


kan. Gejalanya yaitu munculnya tetesan air pada lengan, kaki dan kulit kepala
yang ditutupi sisik halus yang tidak setebal plak.
5. Psoriasis Inverse, biasanya terdapat pada bagian ketiak, selangkangan,
bawah payudara, dan pada alat kelamin. Gejalanya yakni bercak merah pada
kulit dan dapat menyebabkan peradangan.

6. Psoriasis Pustular, Gejala yang terlihat seperti luka berukuran kecil pada
daerah tangan, kaki, ujung jari. Kulit biasanya aka melepuh yang disertai dengan k
eluarnya nanah yang disertai demam, menggigil, lemas, dan gatal pada kulit.
7. Psoriasis Eritroderma, disebabkan oleh paparan sinar matahari, kortikoste
roid, obat-obatan. Kulit akan menjadi merah, terbuka, gatal dan sensasi yang
terbakar.

8. Psoriasis Arthritis, menyerang bagian sendi. Jenis psoriasis ini akan


menyebabkan kelumpuhan dan kekakuan. Timbul dengan peradangan sendi,
sehingga sendi terasa nyeri, membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala
rematik.
Ciri - ciri munculnya penyakit psoriasis antara lain :
1. Bercak menonjol, pinggirannya merah, kering, dan gatal.
2. Terkelupas seperti sisik berwarna keperakan.
3. Bisa pecah dan menimbulkan nyeri.
4. Biasanya terpisah satu sama lain dan saling menyatu bila sudah
meluas rata.
5. Biasanya diawali di sikut, lutut, batang tubuh, kulit kepala dan
kuku.
C. Penyebab Penyakit Psoriasis
Para ahli percaya bahwa penyakit ini merupakan penyakit turunan.
Pasien dengan riwayat Psoriasis dalam keluarga memiliki risiko lebih
tinggi secara bermakna untuk terkena penyakit tersebut.
Penelitian telah membuktikan bahwa seorang anak dengan orang
tua yang menderita Psoriasis memiliki kecenderungan sampai denga
n 50 persen untuk dapat terkena penyakit tersebut. Akan tetapi,
belum dapat ditentukan apakah faktor genetik adalah satu-satunya
yang menyebabkan munculnya Psoriasis.
Cara Mengatasi Penyakit Psoriasis
1. Cuka Apel
Campurkan satu sendok teh cuka apel dengan secangkir air hangat.
Oleskan cairan tersebut pada kulit yang terkena psoriasis dan pijat
lembut selama satu hingga dua menit.
2. Dadih
Minuman fermentasi susu / dadih bisa menjadi obat yang baik untuk
psoriasis. Minum dua gelas dadih setiap hari untuk mengurangi
peradangan pada kulit akibat psoriasis.
3. Baking Soda
Campurkan satu sendok teh baking soda dengan empat sendok teh air
dalam mangkuk. Buatlah pasta yang lembek lalu oleskan ke area kulit
psoriasis dengan kain steril.
4. Minyak Ikan
Ada suatu penelitian yang menyarankan untuk rutin meminum supleme
n minyak ikan guna mengurangi penampakan psoriasis pada kulit.
Bukan hanya untuk diminum, mengobati psoriasis dengan minyak ikan
juga bisa langsung dioleskan pada kulit yang terdapat psoriasis.
5. Cayenne
Cabai Cayenne mengandung zat capcaisin yang banyak digunakan pada
obat pereda nyeri dan krim atau jel. Gosokkan krim capsaicin pada kulit
untuk meredakan gatal dan luka kulit akibat psoriasis.
6. Lidah buaya
Ambil gel dari daun lidah buaya yang masih segar dan meremasnya.
Terapkan gel ini langsung ke psoriasis. Diamkan selama beberapa menit
dan bilas dengan air biasa. Terapkan secara teratur untuk hasil yang baik
.
7. Garam Epsom
Ambil segenggam garam pada bak mandi. Rendam tubuh anda sekitar 5
menit. Setelah selesai mandi, oleskan pelembab ke tubuh.
8. Minyak Zaitun
Teteskan beberapa tetes minyak zaitun dan pijat dengan lembut daerah
yang terkena. Lakukan beberapa menit kemudian bilas
Minyak Zaitun dan Susu ( 2 sdt minyak zaitun, segelas susu)
Campur minyak zaitun dengan susu. Tambahkan campuran ini ke air
mandi
Gunakan untuk mandi dan lakukan dengan rutin untuk mendapatkan
hasil terbaik.
9. Minyak Sayur
Tambahkan satu cangkir minyak sayur di bak mandi Anda. Setelah mandi
, oleskan pelembab untuk tubuh yang mencegah kekeringan. Cara ini
membantu dalam penyembuhan gatal dan iritasi.
10. Kulit Pisang
Ambil kulit pisang dan terapkan pada daerah yang terkena. Diamkan
selama beberapa menit agar kering dan bilas dengan air bersih. Cara ini
membantu mengurangi intensitas psoriasis.
11. Air Hangat
Biasa berendam di air hangat membantu mengurangi gatal dan kemerah
an pada daerah yang terkena.
12. Minyak Pohon Teh
Ambil beberapa tetes minyak pohon teh di tangan Anda. Terapkan
langsung memijat kulit. Atau Anda bisa mencairkan dengan air untuk
mencegah reaksi alergi. Biarkan semalaman dan bilas di pagi hari berikut
nya.
Pencegahan Penyakit Psoriasis
1. Menjaga kelembaban kulit.
2. Menghindari cuaca yang ekstrim yaitu cuaca dingin dan juga panas.
Cuaca dingin dan panas akan membuat gejala menjadi lebih buruk.
3. Hindari kecemasan dan juga stress, stress akan membuat gejala
muncul tidak dapat diprediksi yaitu dating secara tiba-tiba, dan stress
juga akan membuat gejala muncul tidak dapat diprediksi yaitu dating
secara tiba-tibadan stress juga akan membuat gejala memburuk.
4. Menghindari cedera pada kulit yaitu luka dan goresan pada kulit,
karena psoriasis akan tumbuh pada luka tersebut
5. Tidak boleh menggunakan obat-obatan yang mengandung bahan
kimia.
6. Apabila gatal usahakan untuk tidak digaruk pada saat gatal.
7. Stop merokok.
8. Konsumsi banyak air putih.
9. Konsumsi makanan berserat.
10. Berkonsultasi dengan dokter kulit adalah cara yang aman dan baik
untuk mencegah dan menghilangkan Psoriasis.
Pantangan makanan untuk penderita penyakit psoriasis

1. Hindari makanan yang mengandung alkohol (durian, anggur, tape


singkong).
2. Hindari makanan asin (ikan asin, telur asin dan keju).
3. Hindari makanan yang diawetkan (tahu, tempe, ikan asin, sosis, dll).
4. Hindari makan daging (daging ayam, daging sapi, daging kambing).
5. Hindari mengkonsumsi jeroan (ati, sumsum, usus, dll).
ROSACEA
Rosacea adalah gangguan kulit wajah yang ditandai dengan kulit
kemerahan dan bintik yang menyerupai jerawat. Kondisi ini juga dapat
menyebabkan kulit wajah menebal dan pembuluh darah terlihat dan
membengkak.

Penyebab Rosacea
• Terpajan sinar matahari, angin, dan suhu udara dingin atau panas
• Menderita infeksi bakteri Helicobacter plylori
• Mengonsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol
atau berkafein
• Mengonsumsi makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti
tomat, cokelat, kayu manis, atau citrus
• Mengonsumsi obat-obatan yang bisa melebarkan pembuluh darah,
seperti obat tekanan darah tinggi
• Mengalami gigitan tungau Demodex dan infeksi dari bakteri Bacillus
oleronius yang dibawanya
• Memiliki respon tubuh yang tidak normal terhadap protein cathelicidi
n (protein yang melindungi kulit dari infeksi)
• Mengalami efek samping produk perawatan wajah
• Melakukan olahraga yang terlalu berat
• Mengalami stres
Faktor risiko rosacea
• Berusia 30–50 tahun
• Berjenis kelamin wanita
• Memiliki warna kulit cerah
• Memiliki kebiasaan merokok
• Memiliki riwayat rosacea dalam keluarga
Gejala Rosacea
1. Subtipe 1 atau erythematotelangiectatic rosacea (ETR)
Tanda dan gejala ETR antara lain:
• Kulit kemerahan, terutama di bagian tengah wajah
• Pembuluh darah di wajah membengkak, sehingga tampak jelas
• Kulit wajah membengkak, terasa perih dan seperti terbakar
• Kulit wajah terasa kering, kasar, bersisik dan sensitif
2. Subtipe 2 atau papulopustular rosacea
• Bintik menyerupai jerawat yang kadang berisi nanah
• Pembuluh darah di wajah tampak jelas
• Kulit wajah berminyak dan sensitif
3. Subtipe 3 atau rhinophyma
• Pori-pori wajah membesar
• Pembuluh darah di wajah tampak jelas
• Tekstur kulit yang tidak rata
• Kulit hidung menebal, sehingga hidung terlihat membesar
• Kulit yang menebal di dahi, dagu, pipi dan telinga
4. Subtipe 4 atau ocular rosacea
• Mata merah dan iritasi
• Mata berair atau malah kering
• Mata gatal dan terasa seperti terbakar
• Mata sensitif terhadap cahaya
• Kemampuan penglihatan menurun
• Muncul kista di mata
• Pembuluh darah di kelopak mata tampak jelas.
Kapan harus ke dokter
Periksakan ke dokter bila mengalami gejala rosacea pada mata atau
ocular rosacea. Jika dibiarkan tidak tertangani, rosacea pada mata dapat
menyebabkan kerusakan serius pada mata.
Diagnosis Rosacea
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, kemudian
melakukan pemeriksaan fisik pada kulit pasien. Pada umumnya, dokter
dapat mengenali rosacea melalui tanda-tanda yang tampak di kulit
pasien. Oleh karena itu, dokter mungkin akan menganjurkan pasien
untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah dan biopsi kulit.
Ada beberapa langkah mandiri yang dapat dilakukan pasien untuk mere
dakan gejala sekaligus mencegah kambuhnya rosacea setelah gejala mer
eda, yaitu:
• Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya
gejala
• Menggunakan produk perawatan yang cocok untuk kulit sensitif
• Menggunakan pakaian tertutup dan syal di cuaca yang dingin
• Menghindari paparan sinar matahari langsung, terutama di cuaca terik
• Menggunakan pakaian tertutup dan topi lebar, serta mengoleskan
tabir surya dengan SPF 30 atau lebih bila terpaksa keluar rumah di siang
hari
• Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan teknik pernapasan atau
yoga
Obat-obatan
• Antibiotik minum, seperti doxycycline, untuk mengatasi bintik yang
menyerupai jerawat
• Obat tetes mata dan antibiotik, untuk mengatasi ocular rosacea
• Salep atau krim wajah yang mengandung oxymetazoline,metronidazole
, asam azelaic, atau ivermectin, untuk meredakan kemerahan dan bintik
kulit yang menyerupai jerawat
Terapi
Terapi yang bisa dilakukan pada pasien rosacea adalah terapi laser.
Terapi ini bertujuan untuk mengurangi kemerahan akibat pembesaran
pembuluh darah. Agar hasil yang didapatkan maksimal,terapi laser harus
diulang beberapa kali.
Komplikasi Rosacea
Rosacea tidak termasuk penyakit yang berbahaya. Akan tetapi, kondisi
ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:
• Pembengkakan dan kemerahan permanen pada kulit wajah
• Masalah psikologis, seperti malu atau rendah diri
• Hidung bengkak (rhinophyma) secara permanen
• Kerusakan serius pada mata
Pencegahan Rosacea
• Menghindari konsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman
beralkohol atau berkafein
• Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang
melebarkan pembuluh darah, seperti obat tekanan darah tinggi
• Melakukan olahraga secara bertahap, mulai dari yang ringan terlebih
dulu sebelum melakukan olahraga yang berat
RESIKO KANKER KULIT
• Sering terpapar sinar ultraviolet.
• Kulit sering terbakar sinar matahari.
• Daya tahan tubuh rendah, seperti pada pengidap HIV/AIDS,orang yang
mengonsumsi obat imunosupresan, dan penerima transplantasi organ.
• Memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat yang abnormal.
• Memiliki kulit berwarna cerah atau putih.
• Orang dengan usia lanjut.
• Paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik,dapat meningkatkan risiko kanker
kulit.
• Pengidap actinic keratosis, yaitu bercak-bercak berupa penebalan kulit yang
bersisik pada daerah wajah, tangan, dan kepala,yang berpotensi menjadi kanker
kulit.
• Riwayat keluarga mengalami kanker kulit.
• Riwayat mendapatkan terapi radiasi.
• Riwayat mengalami kanker kulit sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai