Disusun Oleh :
1. Umayroh Nurul Fitriyana (110119002)
2. Abelia Apriyantini (110119004)
3. Nita Setianingsih (110119008)
2. Jerawat
Tipe-tipe jerawat
1. Komedo.
2. Jerawat biasa.
3. Jerawat batu (Cystic acne).
Secara genetik penderitanya memiliki:
Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar
minyak,Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa
beregenerasi secepat kulit normal Memiliki respon yang berlebihan terhadap pe
radangan sehingga meninggalkan bekas di kulit.
4. Kudis
5. Bisul (furunkel)
6. Kurap
7. Campak (Rubella)
FUNGAL
Faktor eksogen → kontak langsung dengan kulit dan rambut yang mengand
ung jamur baik dari manusia maupun binatang.
Faktor endogen → kontak tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang
dihinggapi jamur, air dan melalui barang-barang atau alat-alat pakaian dan lainny
a yang mengandung jamur.
Klasifikasi yang paling sering dipakai oleh para spesialis kulit adalah berdas
arkan lokasi:
Timbulnya gejala objektif disertai dengan perasaan gatal. Bila kulit yang
gatal ini digaruk, papul atau vesikel akan pecah sehingga menimbulkan
daerah yang erosif dan bila mengering jadi krusta. Kadang-kadang
bentuknya menyerupai dermatitis (Eczema marginatum).
• Terapinya
Ada 3 macam obat jamur yang biasa dipakai. Yang ditelan pada penyembuhan kurap
digunakan griseofulvin dan nistatin untuk kandidosis. Sedang yang disuntikkan dapat
digunakan amfoterisin B, ini untuk jamur yang menyerang organ dalam tubuh. Sedang
kan yang untuk dioleskan dapat berupa bedak bedak seperti asam undesilihat, cairan
seperti larutan gentian violet untuk kandidosis dan salep whitfield yang berisi asam
benzoate dan asam salisilat.
• Konseling
5. Menggunakan kaos kaki dan pakaian dalam bahan katun, gantilah secara rutin
(sekurang-kurangnya sekali sehari).
6. Bila perlu gunakan bedak anti jamur pada sepatu atau kaos kaki untuk
mencegah perkembangan jamur
Terapi Farmakologi :
Ketokonazol obat ini mempunyai aktivitas anti jamur terhadap Candida,
Coccidioides immitis, Cryptococus neofrormans, H. capsulataum, B. dermatidis,
Sporothix spp, dan Paracoccidioides brasiliensis.
Efek samping : mual, nyeri abdomen, diare, sakit kepala, haid tidak teratur,
pusing, reaksi alergi,
Dosis: dewasa: sehari 1x200mg, anak >12 th sehari 1x3,3-6,6 mg/kgBB/
hari.Cream 2%: dioleskan tipis-tipis dibagian kulit yang terkena jamur
dengan dosis 1 kali sehari, lama terapi 2-3minggu.
2. Mikonazol spektrum aktivitas antijamurnya hamper sama dengan ketokonazol.
Efek samping : reaksi hipersensitivitas.
• Ruam muncul pada bagian lain tubuh dan lebih jelas terlihat
• Rasa sakit semakin parah, meliputi sakit kepala, sakit pada leher dan sendi
• Sesak napas
Namun, jika Anda menyadari Anda baru digigit kutu, Anda harus sesegera mungkin mencab
ut kutu dari tubuh Anda. Semakin lama kutu menempel pada kulit, semakin besar risiko infe
ksi dan semakin parah gejala yang akan terjadi. Infeksi Lyme mungkin tidak terjadi apabila
kutu menempel kurang dari 36 hingga 48 jam.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsulta
sikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Lyme disease adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan kutu. Apabila tergigit oleh kutu,
darah manusia akan diisap hingga kutu tidak lagi menempel pada kulit. Kutu dapat
menempel pada bagian tubuh mana saja, namun sering kali ditemukan di area yang sulit di
lihat, seperti lipatan paha, ketiak, dan kulit kepala. Saat kutu menhisap darah, bakteri dapat
berpindah dari kutu ke manusia. Umumnya, untuk menularkan Lyme disease, kutu harus
menempel selama 36 hingga 48 jam
Faktor-faktor risiko yang meningkatkan lyme disease?
Ada banyak faktor risiko untuk Lyme disease, yaitu:
Jika Anda melihat kutu pada kulit Anda, segera angkat dengan pinset. Kutu biasanya
menempel untuk beberapa jam sebelum mengisap darah. Jangan hancurkan kutu, namu
n tarik dengan hati-hati dan mantap. Penanganan untuk penyakit Lyme mencakup ob
at-obatan antibodi untuk membunuh bakteri. Tergantung pada tahap penyakit, Anda mu
ngkin memerlukan 2 hingga 4 minggu pengobatan.
Jika tidak segera ditangani, penyakit Lyme dapat menyebar ke bagian lainnya dan
menyebabkan gejala yang lebih parah, serta dapat menyerang otak, sistem saraf, otot
dan sendi, jantung dan sirkulasi, pencernaan, sistem reproduksi, dan kulit. Untuk gejala
yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik lewat infus selama 14
hingga 28 hariSetelah pengobatan, sedikit orang masih mengalami gejala, seperti nyeri
otot dan kelelahan. Jika tidak diobati dengan tepat, penyakit Lyme dapat menghilang
namun kembali lagi beberapa bulan bahkan tahun kemudian. Kondisi ini disebut sebaga
i post- treatment Lyme disease atau penyakit Lyme kronis. Tidak diketahui berapa
banyak orang yang didiagnosis dan diobati namun tetap memiliki penyakit ini.
The Centers for Disease Control and Prevention mengestimasi rentang dari 10-20%.
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi lyme disease?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat
membantu Anda mengatasi penyakit Lyme:
• Gunakan lengan panjang, celana panjang, dan sepatu saat berada di
area berumput. Sebisa mungkin tutupi tubuh Anda. Jika Anda pergi
hiking, tetap berada di jalur dan hindari berjalan di kayu atau semak-
semak. Gunakan anti serangga untuk menghindari gigitan kutu, namu
n hindari bagian mata dan mulut.
• Segera mandi begitu Anda berada di dalam ruangan untuk
membersihkan diri dari kutu yang mungkin masih menempel pada
kulit Anda.
• Jika Anda memiliki taman, pastikan rumput selalu dipotong dan bersih
kan semak-semak dan dedaunan di mana kutu dapat tinggal.
PSORIASIS
2. Psoriasis Kuku, psoriasis jenis ini menyerang pada bagian kuku, sehin
gga kuku mengalami perubahan warna, kuku terasa longgar dan terlepas d
ari kulitnya.
3. Psoriasis Kulit Kepala, kulit kepala akan berwarna merah, gatal dan
bersisik keperakan. Bila di garuk maka akan terlihat kulit mati di rambut.
6. Psoriasis Pustular, Gejala yang terlihat seperti luka berukuran kecil pada
daerah tangan, kaki, ujung jari. Kulit biasanya aka melepuh yang disertai dengan k
eluarnya nanah yang disertai demam, menggigil, lemas, dan gatal pada kulit.
7. Psoriasis Eritroderma, disebabkan oleh paparan sinar matahari, kortikoste
roid, obat-obatan. Kulit akan menjadi merah, terbuka, gatal dan sensasi yang
terbakar.
Penyebab Rosacea
• Terpajan sinar matahari, angin, dan suhu udara dingin atau panas
• Menderita infeksi bakteri Helicobacter plylori
• Mengonsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol
atau berkafein
• Mengonsumsi makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti
tomat, cokelat, kayu manis, atau citrus
• Mengonsumsi obat-obatan yang bisa melebarkan pembuluh darah,
seperti obat tekanan darah tinggi
• Mengalami gigitan tungau Demodex dan infeksi dari bakteri Bacillus
oleronius yang dibawanya
• Memiliki respon tubuh yang tidak normal terhadap protein cathelicidi
n (protein yang melindungi kulit dari infeksi)
• Mengalami efek samping produk perawatan wajah
• Melakukan olahraga yang terlalu berat
• Mengalami stres
Faktor risiko rosacea
• Berusia 30–50 tahun
• Berjenis kelamin wanita
• Memiliki warna kulit cerah
• Memiliki kebiasaan merokok
• Memiliki riwayat rosacea dalam keluarga
Gejala Rosacea
1. Subtipe 1 atau erythematotelangiectatic rosacea (ETR)
Tanda dan gejala ETR antara lain:
• Kulit kemerahan, terutama di bagian tengah wajah
• Pembuluh darah di wajah membengkak, sehingga tampak jelas
• Kulit wajah membengkak, terasa perih dan seperti terbakar
• Kulit wajah terasa kering, kasar, bersisik dan sensitif
2. Subtipe 2 atau papulopustular rosacea
• Bintik menyerupai jerawat yang kadang berisi nanah
• Pembuluh darah di wajah tampak jelas
• Kulit wajah berminyak dan sensitif
3. Subtipe 3 atau rhinophyma
• Pori-pori wajah membesar
• Pembuluh darah di wajah tampak jelas
• Tekstur kulit yang tidak rata
• Kulit hidung menebal, sehingga hidung terlihat membesar
• Kulit yang menebal di dahi, dagu, pipi dan telinga
4. Subtipe 4 atau ocular rosacea
• Mata merah dan iritasi
• Mata berair atau malah kering
• Mata gatal dan terasa seperti terbakar
• Mata sensitif terhadap cahaya
• Kemampuan penglihatan menurun
• Muncul kista di mata
• Pembuluh darah di kelopak mata tampak jelas.
Kapan harus ke dokter
Periksakan ke dokter bila mengalami gejala rosacea pada mata atau
ocular rosacea. Jika dibiarkan tidak tertangani, rosacea pada mata dapat
menyebabkan kerusakan serius pada mata.
Diagnosis Rosacea
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, kemudian
melakukan pemeriksaan fisik pada kulit pasien. Pada umumnya, dokter
dapat mengenali rosacea melalui tanda-tanda yang tampak di kulit
pasien. Oleh karena itu, dokter mungkin akan menganjurkan pasien
untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah dan biopsi kulit.
Ada beberapa langkah mandiri yang dapat dilakukan pasien untuk mere
dakan gejala sekaligus mencegah kambuhnya rosacea setelah gejala mer
eda, yaitu:
• Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu timbulnya
gejala
• Menggunakan produk perawatan yang cocok untuk kulit sensitif
• Menggunakan pakaian tertutup dan syal di cuaca yang dingin
• Menghindari paparan sinar matahari langsung, terutama di cuaca terik
• Menggunakan pakaian tertutup dan topi lebar, serta mengoleskan
tabir surya dengan SPF 30 atau lebih bila terpaksa keluar rumah di siang
hari
• Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan teknik pernapasan atau
yoga
Obat-obatan
• Antibiotik minum, seperti doxycycline, untuk mengatasi bintik yang
menyerupai jerawat
• Obat tetes mata dan antibiotik, untuk mengatasi ocular rosacea
• Salep atau krim wajah yang mengandung oxymetazoline,metronidazole
, asam azelaic, atau ivermectin, untuk meredakan kemerahan dan bintik
kulit yang menyerupai jerawat
Terapi
Terapi yang bisa dilakukan pada pasien rosacea adalah terapi laser.
Terapi ini bertujuan untuk mengurangi kemerahan akibat pembesaran
pembuluh darah. Agar hasil yang didapatkan maksimal,terapi laser harus
diulang beberapa kali.
Komplikasi Rosacea
Rosacea tidak termasuk penyakit yang berbahaya. Akan tetapi, kondisi
ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:
• Pembengkakan dan kemerahan permanen pada kulit wajah
• Masalah psikologis, seperti malu atau rendah diri
• Hidung bengkak (rhinophyma) secara permanen
• Kerusakan serius pada mata
Pencegahan Rosacea
• Menghindari konsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman
beralkohol atau berkafein
• Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang
melebarkan pembuluh darah, seperti obat tekanan darah tinggi
• Melakukan olahraga secara bertahap, mulai dari yang ringan terlebih
dulu sebelum melakukan olahraga yang berat
RESIKO KANKER KULIT
• Sering terpapar sinar ultraviolet.
• Kulit sering terbakar sinar matahari.
• Daya tahan tubuh rendah, seperti pada pengidap HIV/AIDS,orang yang
mengonsumsi obat imunosupresan, dan penerima transplantasi organ.
• Memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat yang abnormal.
• Memiliki kulit berwarna cerah atau putih.
• Orang dengan usia lanjut.
• Paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik,dapat meningkatkan risiko kanker
kulit.
• Pengidap actinic keratosis, yaitu bercak-bercak berupa penebalan kulit yang
bersisik pada daerah wajah, tangan, dan kepala,yang berpotensi menjadi kanker
kulit.
• Riwayat keluarga mengalami kanker kulit.
• Riwayat mendapatkan terapi radiasi.
• Riwayat mengalami kanker kulit sebelumnya.