Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTERGUMEN


PEMERIKSAAN LAB:

SWAB KULIT

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Wayan Regita
2. Tarisa Putri Rahmadhani
3. Nova Pitria
4. Eno Pitria

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG SUMATERA SELATAN
ANATOMI FISIKOLOGI SISTEM INTEGUMEN

1. Anatomi sistem integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi, danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem
ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik , kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir ).

Gambar 1: sistem integumen


Sumber:https://www.artikelmateri.com/2016/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-manusia-fungsi-organ-pengertian.html

2
Bagian dari intergral terdiri dari:

1. Membran Cutaneus

A.Epidermis merupakan bagian kulit paling luar.sel - sel epidermis


disebut karationosit. epidermis melekat erat paa dermis karena secara fungsional
epidermis memproleh zat-zat makanan dan cairan antara sel dari plasma yang
merembesmelalui dinding-dinding kapiler ke dalam epidermis.

-Lapisan aquamus epitel yang avaskular


-Nutrisi dan oksigen didapatkan dari pembuluh darah kapiler dermis
-Lapisan terluar merupakan sel kulit mati yang kutikula

Epidermis terdiri dari tipe sel:

Gambar 2: epidermis
Sumber: https://www.google.com/search?sxsrf=ALiCzsYQlIVbwRLIVTFwPfv-

a. Karationcytes: menghasilkan karatin


b. Melanocytes : memproduksi kelatin
c. Langerhans : mengeluarkan makrofag
d. Merkrl cells : merupakan sel sensori

3
Epidermis dibedakan atas lapisan kulit yaitu:

 Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling


atas, dan menutupi semua lapisan epidermis leih ke dalam. lapisan tanduk
terdiri atas beberapa lapis sel pipih,tidak memiliki inti,tidak mengalami
proses metabolisme,tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
 Lapisan bening(startum lucidum) disebut juga lapisan barrier,terletak tepat
dibawah lapisan tanduk,dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk
dengan lapisan berbutir.
 Lapisan berbutir(stratum granulosum) tersusun sel-sel keratinosit
berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam
protoplasmanya,berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini paling
jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.
 Lapisan bertaju(stratum spinosum)disebut juga lapisan malphigi terdiri
atas sel-sel terdapat celah yang berguna untuk peredaran cairan jaringan
ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin.
 Lapisan benih(stratum germinativium atau stratum basale) merupakan
lapisan terbawah metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital
kulit. Di dalam lapisan benih terdapat sel bening (clear cells,melanoblas
atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Gambar 3: lapisan epidermis integumen manusia


Sumber: https://www.biologiedukasi.com/2016/06/sistem-integumen-fungsi-
kulit.html

4
B. DERMIS

Lapisan tubuh selanjutnya adalah dermis. Kulit jangat atau dermis


menjadi tempat ujung saraf perasa,tempat keberadaan kandung rambut,kelenjar
keringat,kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah
dan getah bening, dan otot penegak rambut(muskulus arektor pili).
Dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit
berkerut akan kembali kebentuk semula dan serat protein yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang,karena fungsinya adalah
membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Luka yang terjadi dikulit sangat dapat
menimbulkan cacat permanen,hal ini disebabkan kulit sangat tidak memiliki
kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.

Gambar 4: lapisan dermis pada kulit


Sumber: https://slideplayer.info/slide/2300261/

Dermis mempunyai dua lapisan yaitu


1. Papiler : mempunyai pembuluh darah kapiler kecil,lymphatics dan sensory
neurons
2. Reticular : mempunyai pembuluh darah besar,limfa dan serabut saraf,kolagen
dan elastic fibers.

5
C. Jaringan Hipodermis

Lapisan kedua integumen setelah membrane adalah lapisan subeutaneous


atau hipodermis. Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,pembuluh
darah dan limfe,saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-
cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat.
Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan
bagi organ-organ tubuh bagian dalam,membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan.

Gambar 5: lapisan hypodermis


Sumber: https://datahiroito.blogspot.com/2016/07/anatomi-kulit.html

Pemeriksaan fisik:

1. Inspeksi dan palpasi merupakan prosedur utama yang digunakan dim


memeriksa kulit menggunakan:
a. Penlight untuk meny inari lesi.
b. Pakaian dapat dilepaskan seluruhnya dan diselimuti dengan benar
c. Protcksi dir sarung tangan harus dipakai ketika melakukan
d. pemeriksaan kulit.

6
2.Tampilan umum kulit dikaji dengan mengamati:
a. Warna,suhu, kelembaban, kekeringan ,tekstur kulit (kasar atau halus)
b. Lesi,vaskularisasi.
c. Turgor kulit edema.
d. Warna kulit dikaji dengan mengamati wama Kulit yang terluka
e. dikawasan vang beriklim panas dan banya cahaya matahari
f. cenderung lebih berpigmen dari tubuh lainnya.
g. Efek vasodilatasi yang ditimbulkan oleh demam,sengatan matahari
h. dan inflamsi akan terjadi perubahan kemerah-merahan pada kulit.
i. Kurangnya vascularisasi kulit,terlihat jelas pada daerah conyunctiva
j. Kebiru-biruan pada
k. siaanosis menunjukan hypoksia seller dan
mudah terlihat pada ektermitas,dasar kuku bibir serta membran
l. Kulit yang menguning berhubungan langsung dengan kenaikan kadar
bilirubin serum.

7
2. STRUKTUR ASESORIS

Struktur pada kulit terdiri dari:


A.Rambut

Gambar 6.1: struktur rambut


Sumber: https://bobo.grid.id/read/081244161/rambut-kita-mampu-menahan-
beban-100-gram-simak-fakta-seru-lainnya?page=all

B.Folikel rambut

Gambar 6.2: folikel rambut


Sumber: https://dosenbiologi.com/manusia/folikel-rambut

8
C.Kelenjar keringat

Gambar 6.3: kelenjar keringat


Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/kelenjar-keringat

E.Kuku

Gambar 6.4: struktur kuku


Sumber: https://www.slideshare.net/ShiAddung/struktur-dan-fungsi-kulit

9
2. Fisologi Sistem Integumen

FUNGSI KULIT
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut:
1 .Pelindung atau Proteki
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-
jaringan tubuh disebelah dalam dan melindung i tubuh dari pengaruh-pengaruh
luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubung
i dengan lapisan tipis lemak,yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan
suhu tubuh,menahan luka-luka kecil,mencegah zat kimia dan bakteri masuk
kedalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seprrti sinar ultraviolet
dari matahari.

2. Penerima rangsang atau Mekanoreseptor


Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit,suhu panas atau dingin,tekanan,rabaan dan getaran.
Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

3. Pengatur panas dan thermoregulasi


Kulit mengatur suhu melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi saraf otonom. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit
sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan
keringat.

4. Pengeluaraan (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa
garam,yodium dan zat kimia lainnya.

5. Penyimpananan
Kulit dapat menyimpan lemak didalam kelenjar lemak

10
KONSEP PENYEMBUHAN LUKA

 Definisi
Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap berbagai cedera
dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan
pemulihan anatomi dan tungsi secara terus menerus. (Joyce M. Black, 2001

 Etiologi / Penyebab Luka


Secara alamiah penyebab kerusakan harus diidentifikasi dan
dihentikan sebelum memulai perawatan luka, serta mengidentifikasi,
mengontrol penyebab dan faktor- faktor yang mempengaruhi penyembuhan
sebelum mulai proses penyembuhan.

JENIS JENIS LUKA


 Berdasarkan Kategori
1. Luka Accidental
Adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka
bakar; tepi luka bergerigi; berdarah; tidak steril

2. Luka Bedah
Merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle
introduction; tepi luka bersih; perdarahan terkontrol; dikendalikan dengan
asepsis bedah

 Berdasarkan integritas kulit


1. Luka terbuka
Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa; kemungkinan
perdarahan disertai kerusakan jaringan; risiko infeksi

2. Luka tertutup
Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat
kerusakanjaringan lunak; mungkin cedera internal dan perdarahan

11
 Berdasarkan Descriptors
1. Aberasi
Luka akibat gesekan kulit; superficial; terjadi akibat prosedur dermatologik
untuk pengangkatan jaringan skar
2. Puncture
Trauma penetrasi yang terjadi secara disengaja atau tidak disengaja olch
akibat alat-alat yang tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kuli

12
DAFTAR PUSTAKA

Proton luka dengan pendekatan multi disiplin


(Le Mone et al,2011 ;

Baranoski and ayello,2012) Guyton and hall text book of medical physiology
13th edition elsevier 2016

Anatomi dan pisiologi untuk para medis (Oleh evelyn C. Pearce)

Buku ajar ilmu bedah,cetakan 1: Jakarta EGC


SS
Brunner dan suddarth : Buku ajar keperawatan medikal bedah

13

Anda mungkin juga menyukai