Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI KULIT

OLEH:

KELOMPOK 6

NABILLA FITRI RIANTIKA (1230019023)


SAVITRI ZUHILDA (1230019039)

PRODI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

TAHUN 2019
HALAMAN RINGKASAN

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menyelimuti seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit atau sistem integument
merupakan organ tubuh manusia yang paling besar karena fungsinya sebagai
pembungkus seluruh tubuh manusia. Kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu
epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar, dermis (korium, kutis, kulit
jangat), dan subkutis atau jaringan lemak yang terletak dibawah dermis.
Jaringan saraf kulit mengandung sensor somatik dan serat simpatik
otonom. Sensor fiber (ujung saraf bebas) atau dalam hubungannya dengan struktur
yang spesial (reseptor korpuskula) memiliki fungsi pada setiap titik di tubuh
sebagai reseptor sentuhan, rasa sakit, suhu, gatal, dan rangsangan mekanik.
Beberapa fungsi kulit, yaitu :
1. Termoregulasi
2. Reservoir Darah
3. Proteksi
4. Ekskresi & Absorbsi
5. Cutaneous Sensations

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ……………………………………..……… i


HALAMAN RINGKASAN ……………...………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………….……….……. iii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………….………..…… 1
A. Latar Belakang ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ………………………….……………. 1
BAB II. MATERI …………………………………………….… . 2
A. Pengertian kulit ………………………………………… 2
B. Struktur kulit ….…………………………….………….. 3
C. Saraf kulit …………………………………………….… 6
D. Fungsi kulit …………………………………………….. 7
BAB III. KASUS ………………………………………………... 9
BAB IV. PEMBAHASAN ……………………………………… 11
BAB V. PENUTUP ……………………………………………... 13
Kesimpulan ………………………………….................................. 13
Saran ………………………….………………….......................... 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi
pada umumnya kulit dibagi menjadi tiga lapis jaringan yaitu epidermis,
dermis, dan lapis lemak di bawah kulit. Lapis terluar adalah stratum
korneum atau lapis tanduk yang terdiri dari sel mati berkeratin padat dan
berlapis-lapis. Oleh karena sifat alami dari stratum korneum ini, maka nilai
koefisien difusi dari jaringan ini kurang lebih seribu kali lebih kecil
daripada jaringan kulit lainnya. Dengan demikian, sifat Barrier stratum
korneum lebih tinggi dan umumnya tidak dapat ditembus oleh obat.
Stratum korneum merupakan barrier untuk menahan keluar masuknya zat-
zat kimia. Komponen sel yang utama adalah protein, lemak, air yang
tersusun dalam struktur yang teratur (Idson & Lazarus, 1994)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kulit?
2. Apa saja struktur lapisan pada kulit?
3. Apa itu saraf kulit?
4. Apa saja fungsi kulit?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi kulit.
2. Untuk mengetahui dan memahami struktur lapisan kulit.
3. Untuk mengetahui pengertian dan apa saja saraf kulit itu.
4. Untuk mengetahui fungsi kulit.

1
BAB II

MATERI

A. PENGERTIAN KULIT

Manusia memiliki lapisan terluar yang menyelimuti seluruh


tubuhnya. Secara kasat mata, lapisan tersebut terkesan hanya berfungsi
sebagai penahan benturan agat tidak terjadi peradangan pada organ dalam.
Lapisan tersebut biasa dikenal dengan sebutan kulit. Kulit adalah lapisan
atau jaringan yang menyelimuti seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari
bahaya yang datang dari luar. Kulit atau sistem integument merupakan
organ tubuh manusia yang paling besar karena fungsinya sebagai
pembungkus seluruh tubuh manusia. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2
meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika
tanpa lemak (Tranggono, 2007). Kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu
epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar, dermis (korium,
kutis, kulit jangat), dan subkutis atau jaringan lemak yang terletak dibawah
dermis.
Jika dilihat dari ruang lingkupnya, kulit dibagi menjadi dua bagian
yakni secara makroskopis dan mikrokopis. Secara makroskopis bisa
dikatakan bahwa kulit memiliki ketebalan yang bervariasi. Bagian kulit
tertipis terletak pada sekitar mata dalam artian bagian tersebut sangatlah
sensitif. Sedangkan bagian kulit paling tebal terletak pada telapak kaki dan
telapak tangan yang memiliki garisgaris tertentu. Gunanya untuk
mengidentifikasi seseorang secara psikologi. Kulit tebal ini sangat tahan
terhadap rangsangan yang bersifat radang.
Dalam teorinya, kulit bagian dalam yang bekerja untuk
memberikan kepekaan terhadap suatu rangsangan. Pada kulit bagian
dalam, jika diteliti secara mikroskopis akan ditemukan berbagai serabut-
serabut syaraf yang berguna sebagai reseptor. Reseptor tersebut berada
pada lapisan kedua dari kulit yang mengandung pembuluh darah dan
ujung-ujung syaraf.
2
B. STRUKTUR LAPISAN PADA KULIT

Anatomi kulit manusia


1. Epidermis (Kulit Ari)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng.10 Unsur
utamanya adalah sel-sel keratinosit11 dan sel melanosit12. Lapisan
epidermis akan tumbuh terus menerus. Hal tersebut dikarenakan
lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah terus-menerus
bermitosis, sekadangkan lapisan terluar dari epidermis akan terkelupas
dan gugur.13 Siklus pengelupasan yang terjadi dikarenakan lapisan
induk yang terus bermitosis terjadi selama 6-8 minggu. Epidermis
terdiri dari beberapa lapis sel, yaitu :
a. Stratum Korneum : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel
tanduk, gepeng, kering, dan tidak berinti. Sitoplasmanya diisi
dengan serat keratin, makin ke luar letak sel makin gepeng seperti
sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan
digantikan oleh sel lain.

3
b. Stratum lusidium : lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang
sangat gepeng dan bening. Membran yang membatasi sel-sel
tersebut sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan
seperti kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah
tubuh yang berkulit tebal seperti telapak kaki dan telapak tangan.
c. Stratum granulosum : lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal
yang agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasma berisi
butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin.
Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan
kimia masuk ke dalam tubuh.
d. Stratum spinosum : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel
berbentuk kubus dan poligonal, inti terdapat di tengan dan
sitoplasmanya berisi berkas serat yang terpaut pada desmosom
(jembatan sel). Desmosom merupakan sel induk epidermis yang
banyak terdpat pada membran sel.
e. Stratum malpigi : unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan
kimia yang khas. Inti bagian basal lapis taju mengandung kolestrol
dan asamasam amino. Stratum malpigi merupakan lapisan terdalam
dari epidermis yang berbatasan dengan dermis dibawahnya dan
terdiri atas selapis sel berbentuk kubus. Diantara sel epidemis
terdapat melanosit, sel langerhans, dan sel-sel merkel.
1) Melanosit adalah sel-sel epidermis yang berasal dari krista
neuralis embriologik. Melanosit menghasilkan melanin dan
terletak sendirian di dalam lapisan basal, tampak sebagai sel
jernih besar.
2) Sel-sel Langerhans merupakan Non Keratinosit yang terletak
pada Suprabasal Lapisan Epidermis Sel-sel Langerhans adalah
sel-sel dendrit jernih yang terletak diantara sel-sel startum
spinosum. Sel-sel ini dianggap sebagai sel yang memproses
antigen. Sel-sel langerhans adalah sel utama dalam epidermis

4
Yang bertanggung jawab untuk pengenalan, penyerapan,
pengolahan dan penyajian antigen larut yang peka terhadap
limfosit T.
3) Sel-sel merkel adalah sel-sel neuron-endokrin yang terdapat di
dalam lapisan basal epidermis. Sel-sel ini tidak dapat dikenali
dengan potongan histologik rutin, tetapi dapat diidentifikasi
pada mikrograf elektron dengan adanya granul neurosekretorik
sitoplasmik.
2. Dermis
Terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin yang berada di
dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin
mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari
keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Di dalam dermis
terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papila rambut,
kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak
rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut
lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (Eroschenko,
2012). Dalam dermis, setidaknya ada dua lapisan, yakni :
a. Lapisan papilia : Lapisan ini mengandung lekuk-lekuk papilia
sehingga stratum malpigi juga ikut melekuk. Lapisan ini
mengandung lapisan pengikat longgar yang membentuk lapisan
bunga karang yang diebut lapisan startum spongeosum. Lapisan
papila terdiri atas serat kolagen halus, elastin dan retikulin yang
tersusun membentuk jaring halus yang terdapat dibawah epidermis.
Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan dan
penggandaan unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk
alas dari serabut yang masuk ke dalam membran basal di bawah
epidermis.
b. Lapisan retikulosa : Lapisan ini mengandung jaringan pengikat
rapat dan serat kolagen. Sebagian besar lapisan ini

5
tersusun bergelombang, mangandung sedikit serat retikulin,
dan banyak serat elastin. Sesuai dengan arah jalan serat-serat
tersebut terbentuklah garis ketegangan kulit.
3. Hipodermis atau Subkutis
Hipodermis atau lapisan subkutis (tela subcutanea) tersusun atas
jaringan ikat dan jaringan adiposa yang membentuk fasia superficial
yang tampak secara anatomis. Hipodermis ini terdiri dari sel-sel lemak,
ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening,
kemudian dari beberapa kandungan yang terdapat pada lapisan ini
sehingga lapisan hipodermis ini memiliki fungsi sebagai penahan
terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada
tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan (Eroschenko, 2012). Sel-sel lemak membentuk
jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat pada susunan
lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila
terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk bantal
lemak yang disebut pannikulus adiposus. Bagian superfisial
hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam
lapisan hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena,
dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit
dibawah dermis.

C. SARAF KULIT
Dalam semua lapisan kulit dan hipodermis terdapat banyak badan
akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah dari ujung-ujung
bebas saraf sensoris tidak bermielin yang terdapat di dalam atau dekat
epidermis, selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel-sel sekretorik
kelenjar keringat.

6
Jaringan saraf kulit mengandung sensor somatik dan serat simpatik
otonom. Sensor fiber (ujung saraf bebas) atau dalam hubungannya dengan
struktur yang spesial (reseptor korpuskula) memiliki fungsi pada setiap
titik di tubuh sebagai reseptor sentuhan, rasa sakit, suhu, gatal, dan
rangsangan mekanik. Saraf sensor secara umum menyediakan beruas-ruas
kulit, namun ada beberapa batas yang tidak tepat dan menyebabkan
persarafan tumpang tindih pada bagian tertentu. Persarafan otonom tidak
mengikuti pola yang sama secara persis karena serat postganglionik
didistribusikan pada kulit berasal dari rantai ganglia simpatik dimana serat
preganglionik berbeda dari beberapa saraf spinal sinaps. Secara mekanik,
dengan adanya saraf pada kulit yang berfungsi sebagai reseptor manusia
bisa merasakan sensasi suhu.

D. FUNGSI KULIT
a. Termoregulasi
Kulit berkontribusi pada termoregulasi tubuh dengan dua cara,
yaitu dengan cara melepaskan keringat dari permukaan dan
menyesuaikan aliran darah di dermis. (Tortora & Derrickson, 2009).
b. Reservoir Darah
Dermis mempunyai jaringan pembuluh darah yang luas yang mana
membawa 8-10% dari total pembuluh darah dalam manusia dewasa
yang sedang beristirahat (Tortora & Derrickson, 2009).
c. Proteksi
Kulit memproteksi tubuh dengan berbagai cara. Keratin membantu
proteksi jaringan dibawahnya dari mikroba, abrasi, panas, dan kimia.
Selain itu, pigmen melanin juga membantu proteksi dari efek
berbahaya sinar ultraviolet (Tortora & Derrickson, 2009).
d. Ekskresi & Absorbsi
Walaupun stratum korneum bersifat tahan air, sekitar 400 mL air
menguap melaluinya setiap hari. Keringat berperan sebagai melepas air

7
dan panas dari tubuh, selain itu keringat juga sebagai transportasi
untuk ekskresi beberapa jumlah garam, karbon dioksida, dan 2
molekul organic yang dihasilkan oleh pemecahan protein: amonia dan
urea. Ada beberapa absorbsi zat-zat yang larut air melalui kulit, namun
ada juga beberapa vitamin yang larut lemak (A, D, E, & K), beberapa
obat, dan gas oksigen serta gas karbondioksida dapat menembus kulit.
Beberapa material toksik seperti aseton dan karbon tetraklorida, garam
dari logam berat seperti timah, arsen, merkuri juga dapat diabsorbsi
oleh kulit (Tortora & Derrickson, 2009).
e. Cutaneous Sensations
Cutaneous Sensations adalah sensasi yang timbul di kulit, termasuk
sensasi taktil; sentuhan, tekanan, dan getaran; sensasi termal seperti
panas dan dingin. Cutaneous Sensations yang lain adalah rasa sakit,
biasanya sakit adalah indikasi adanya jaringan yang akan atau rusak.

8
BAB III
KAJIAN KASUS

Beberapa kasus luka atau penyakit kulit pada bayi dalam kebidanan :

1. Eritema toksikum
Eritema toksikum merupakan kondisi kulit ringan yang
berlangsung sementara. Kondisi ini hanya memiliki gejala berupa ruam
pada kulit. Sebanyak 30-70% bayi yang lahir cukup bulan akan mengalami
kondisi ini.
Pada bayi yang mengalami eritema toksikum, akan tampak bintik-
bintik kecil yang menonjol dengan kemerahan di sekitarnya, terkadang
disertai dengan nanah. Kondisi ini ditemukan pada wajah, badan, lengan,
dan tungkai bagian atas.

2. Jerawat pada bayi


Jerawat pada bayi baru lahir akan timbul dalam waktu 30 hari sejak
lahir. Pada kasus yang ringan, penyakit kulit ini akan menghilang. Namun,
pada kasus yang berat, jerawat pada bayi akan tetap bertahan. Diduga hal
ini disebabkan oleh hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh.
Berdasarkan American Academy of Dermatology, jerawat pada
bayi dialami oleh 20 persen bayi di Amerika Serikat. Jerawat paling
banyak berada pada daerah hidung dan pipi bayi. Saat gejala memberat,
jerawat dapat ditemukan pada dahu, dagu, kulit kepala, leher, dada, hingga
punggung bagian atas.

3. Milia
Milia juga termasuk penyakit kulit yang sering terjadi pada bayi.
Milia pada bayi ditandai dengan lenting-lenting kecil berukuran 1-3 mm,
berwarna bening atau kekuningan. Milia terjadi pada 40-50% bayi cukup
bulan, Pada bayi yang lahir kurang bulan atau prematur, penyakit kulit ini
lebih jarang dialami.
9
4. Dermatitis

Kulit bayi yang lebih tipis dan sensitif membuat bayi lebih rentan
mengalami dermatitis. Penyakit ini dapat disebabkan kulit yang kering,
iritasi, maupun alergi. Kondisi ini umum dialami pada anak usia 6 bulan
hingga 5 tahun.

Kulit bayi akan tampak merah, gatal, dan tampak bersisik saat
terjangkit dermatitis. Pada bayi berusia di bawah 6 bulan, dermatitis sering
terjadi pada pipi, dagu, dahi, dan kulit kepala. Pada usia yang lebih besar,
yaitu 6 bulan hingga 12 tahun, dermatitis lebih banyak dialami pada
bagian tubuh lain, seperti siku dan lutut ketika bayi mulai belajar
merangkak.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Eritema toksikum
Pada Eritema toksikum, bila terjadinya kemerah-merahan maka
lapisan yang terlibat adalah lapisan epidermis atau melanosit nya
bermasalah. Kasus ini atau penyakit kulit ini hanya terjadi sementara maka
melanosit ini pun bekerja bukan karena melanosit nya rusak.

Cara mencegah atau mengatasi :

Hindari membersihkan bayi Anda secara berlebihan, bayi memiliki kulit


lembut yang bisa dengan mudah menjadi kering karena penggunaan
sabun. Jangan mencungkil atau menekan dan memecahkan bintik yang
berisi nanah. Tindakan ini bisa mengakibatkan infeksi kulit lebih mungkin
terjadi.

2. Jerawat pada bayi

Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang


umumnya dialami oleh anak remaja. Hal ini terjadi karena penumpukan
minyak yang disebabkan oleh pori-pori yang tertutup yang dimana pori-
pori tersebut disebabkan oleh produk bayi yang mengandung minyak.

Cara mencegah atau mengatasi :

Hindari penggunaan lotion saat bayi terkena jerawat, terutama lotion yang
mengandung minyak. Cuci wajah bayi Anda dengan sabun bayi yang
lembut dan air sekali sehari. Tepuk wajahnya dengan lembut dengan
handuk sampai kering.

11
3. Milia

Milia diakibatkan karena penumpukan keratinosit pada lapisan


kulit (epidermis) yang terjadi karena pori-pori yang tersumbat. Paling
sering ditemukan pada wajah, di sekitar mata, dan hidung.

Cara mencegah atau mengatasi :

Milia akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.


Hindari memberikan krim atau salep pada kulit bayi. Krim dan salep dapat
memperburuk penyumbatan pada pori dan menyebabkan lebih banyak
milia terbentuk.

4. Dermatitis

Di dalam kulit, terdapat corneocyte yang merupakan pengisi


stratum corneoum, komponen paling dominan dari epidermis. Pada kulit
normal, corneocyte memiliki ukuran yang besar dan dapat mencegah
penguapan carian tubuh secara berlebih sehingga kulit menjadi lembab.
Namun, pada kulit kering, corneocyte berukuran lebih kecil sehingga
ruang penguapan menjadi lebih luas, sehingga mempercepat penguapan
dan kulit menjadi lebih kering

Cara mencegah atau mengatasi :

Penggunaan pelembab juga dapat membantu kulit yang kering ataupun


sensitif menghindari terjadinya dermatitis atopic. Untuk pelembab sendiri
harus dipilih setelah mengetahui jenis kulit yang dimiliki

12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia memiliki lapisan terluar yang menyelimuti seluruh
tubuhnya. Secara kasat mata, lapisan tersebut terkesan hanya berfungsi
sebagai penahan benturan agat tidak terjadi peradangan pada organ dalam.
Lapisan tersebut biasa dikenal dengan sebutan kulit. Kulit adalah lapisan
atau jaringan yang menyelimuti seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari
bahaya yang datang dari luar. Kulit atau sistem integument merupakan
organ tubuh manusia yang paling besar karena fungsinya sebagai
pembungkus seluruh tubuh manusia. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2
meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika
tanpa lemak (Tranggono, 2007).
Kulit terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu epidermis (kulit ari)
sebagai lapisan yang paling luar dan dermis (korium, kutis, kulit jangat),
dan subkutis atau jaringan lemak yang terletak dibawah dermis. Pada
kasus kulit pada kebidanan rentan terjadi pada lapisan kulit epidermis dan
dermis yaitu pada bayi baru lahir.

B. SARAN

Kulit merupakan salah satu bagian penting pada tubuh. Tanpa


adanya kulit, tubuh kita tidak memiliki pembungkus dan membuat orang
yang melihat kita ngeri. Kulit juga bisa dikatakan sebagai pelindung otot,
lapisan dan jaringan yang dalam tubuh kita tepatnya dibawah kulit. Kulit
juga merupakan salah satu bagian yang sangat sensitive, karena dengan
adanya rangsangan atau sentuhan yang tidak tepat membuat kulit kita
bereaksi. Maka dari itu, penting untuk kita menjaga kebersihan dan
kesehatan kulit kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/DELL/Downloads/BAB%201.pdf

http://eprints.umm.ac.id/41547/3/jiptummpp-gdl-monicarose-50794-3-babii.pdf

http://repository.unair.ac.id/25569/12/12.%20Bab%202.pdf

https://www.sehatq.com/artikel/tidak-semua-penyakit-kulit-pada-bayi-berbahaya

Irwin M. Freedberg, dkk, Fitzpatrick's Dermatology In General Medicine Sixth


Edition, Vol. 1, (New York: McGraw-Hill Professional, 2003), 90

Irwin M. Freedberg, dkk, Fitzpatrick's Dermatology In General Medicine Sixth


Edition, Vol. 1, (New York: McGraw-Hill Professional, 2003), 106

Michael F. Rizen, dkk, Menjadi Remaja Sehat: Panduan Remaja Dan Orangtua
Untuk Kesehatan Usia Puber, terj. Rani Sundari Ekawati, (Bandung: Mizan,
2012), 26

Ridwan Abdullah Sani, Sains Berbasis Alquran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2014), 176

Roem Soedoko, Ringkasan Patologi Anatomi, (Jakarta: EGC, 1995), 798

Syaifudin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta:


Salemba Medika, 2009), 393

Syaifudin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta:


Salemba Medika, 2009), 394

Syaifudin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta:


Salemba Medika, 2009), 396-397

Syaifudin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta:


Salemba Medika, 2009), 401

iv

Anda mungkin juga menyukai