DOSEN PENGAMPU:
Apt. Ayu Rahmawati, M.Farm
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah “Sistem
Integumen” ini dengan baik dan sesuai pada waktunya. Kemudian sholawat beserta
salam kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia
Dasar” dari program studi Farmasi. Selanjutnya kami sebagai penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Apt. Ayu Rahmawati, M.Farm selaku
dosen pembimbing mata kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia Dasar” yang senantiasa
membimbing kami.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
COVER……………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..
3.2 Soal………………………………………………………..................................
3.3 Kunci jawaban………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus ( untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini merupakan
sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam
hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan
nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi system yang
menutupi, kulit terdiri (dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subtutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk ke dalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras,
dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama
dengan rambut yang anara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
I. PENDAHULUAN INTEGUMEN.
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari kulit dan
beberapa derivatif kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku, dan beberapa
jenis kelenjar
A. Komponen Integumen.
1. Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan menutupi
area seluas 18 kaki persegi (1,67m²) pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
a) Epidermis adalah lapisan teratas, atau terluar yang tersusun dari jaringan
epitel.
b) Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat
epidermis dengan struktur yang ada di bawahnya.
2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah salah satu bentuk spesialisasi kulit
yang hanya ditemukan pada manusia dan primate lainnya.
3. Rambut adalah spesialisasi kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia saja.
4. Kelenjar kulit pada manusia meliputi : kelenjar sebasea, kelinjar keringat dan
kelenjar mammae, yang merupakan bentuk modifikasi dari kelenjar keringat.
B. Fungsi Integumen
1. Perlindungan. Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau
kehilangan cairan, dan dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin
yang terdapat pada kulit memberikan perlindungan selanjutnya terhadap sinar
ultraviolet matahari.
2. Pengaturan suhu tubuh. Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit
berfungsi untuk mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
3. Ekskresi. Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+ diekskresi melalui kelenjar-
kelenjar pada kulit.
4. Metabolisme. Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses
sintesis vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang,
dimulai dari sebuah molekul precursor (dehidrokolesterol-7) yang ditemukan di
kulit.
5. Komunikasi.
a) Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor
khusus yang mendeteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan,
dan nyeri.
b) Kulit merupakan media ekspresi wajah dan refleks vascular yang penting dalam
komunikasi.
II. KULIT
A. Lapisan
1) Epidermis adalah bagian terluar kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel
skuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi, jaringan ini tidak memiliki
pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal
dapat ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki yang mengalami
stratifikasi menjadi lima lapisan berikut :
B. Rambut.
Rambut atau pili, ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar
rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut terminal
biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis dan
bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut
vellus diarea ketiak dan pubis (dan diwajah laki-laki) sebagai bagian dar
karakteristik seksual sekunder.
a) Rambut berasal dari folikel rambut yang terbentuk sebelum lahir melalui
pertumbuhan dari epidermis kedalam dermis.
Folikel rambut tubular membengkak pada bagian dasarnya, kemudian
membentuk bulbus rambut. Bulbus rambut ini kemudian diinvaginasi
suatu massa yang tersusun dari jaringan ikat renggang, pembuluh darah,
dan saraf yang disebut papilla dermal yang memberikan nutrisi untuk
pertumbuhan rambut.
Sel-sel bulbus rambut yang terletak tepat diatas papila disebut matriks
germinal rambut, dan analog dengan sel-sel stratum basalis pada
epidermis. Setelah mendapat nutrisi dari pembuluh darah pada papila, sel-
sel matriks germinal kemudian membelah dan terdorong kearah
permukaan kulit untuk menjadi rambut yang terkeratinisasi penuh.
b) Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan batang,
bagian diatas permukaan kulit. Akar dan batang rambut terssun dari tiga
lapisan epitelium.
Kutikel, adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel sel mati yang
bersisik.
Korteks adalah lapisan tengah yang terkeratinisasi,membentuk bagian
utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen beragam
ang menentukan warna rambut.
Sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan
sel. Pertumbuhan medula buruk bahkan sering kali tidak terjadi, terutama
pada rambut pirang.
c) Otot arektor pili adalah pita tipis otot polos yang berhubungan dengan
folikel rambut. Konstraksi otot ini menyebabkan ujung-ujung rambut berdiri
(merinding) dan mengakibatkan keluarnya sekresi kelenjar sebasea. Setiap
folikel rambut mengandung satu atau beberapa kelenjar sebasea.
Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti
ini harus dikeluarkan, atau suhu tubuh akan naik diatas batas normal. Pada lingkungan
bersuhu dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu tubuh akan turun dibawah batas
normal.
b) Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam
lapisan subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat
insulasi bergantung pada jumlah jaringan adiposa.
c) Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf.
Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat,
sehingga konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi.
Pembuluh darah berkonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan
kulit dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Anatomi sistem integumen pada manusia, kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu ; Epidermis, dermis, struktur aksesoris kulit dan
warna kulit. Integumen memiliki fungsi sebagai perlindungan, pengaturan suhu
tubuh, ekskresi, metabolisme, dan komunikasi. Peran kulit dalam termoregulasi
yaitu pengeluaran panas dikulit melalui keringat, ritensi panas, dan
mempertahankan panas tubuh sentral.
3.2 Soal
4. Pewarnaan kulit merah pada kulit ras Caucasian terutama diakibatkan adanya…
A. Melanosit dalam epidermis
B. Karoten
C. Pembuluh darah dalam dermis
D. Keratin
5. Tonjolan serupa jari pada dermis yang mengandung pembuluh darah dan
reseptor sensorik disebut…
A. Arektor pili
B. Folikel
C. Matriks germinal
D. Papila dermal
1. C
2. B
3. A
4. C
5. D
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. (2003). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC