Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

” Sistem Integumen”

Dosen pengampu:

Ns Siti Nuryanti S.Kep., M.Pd

Disusun oleh:

Angeline Anatasya W (NIM P07220121054 )

Fitria Sukma Ayu (NIM P07220121066 )

Isnaniah Romadani ( NIM P07220121068 )

Muhammad Rizki Padhila (NIM P07220121075 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN TINGKAT I/SEMESTER I

TAHUN AJARAN

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

pula kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkanrahmat, hidayah-Nya. Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, dantak lupa Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang membahas tentang “Sistem Integumen”. Dan juga kami berterima kasih kepada
Ibu Ns Siti Nuryanti S.Kep., M.Pd selaku dosen di poltekkes kemenkes kaltim yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Adapun makalah Sistem Integumen Sebagai berikut ini,telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan referensi internet, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
seluruh referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sistem Integumen. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang. mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………4
B. Rumusan masalah……………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dari sistem integumen………………………………………..5


B. Struktur kulit……………………………………………………………….6
C. Fungsi jaringan kulit dalam keseimbangan cairan ……………………….7
D. Fungsi kulit dalam pengaturan keseimbangan……………………………..9

BAB III PEUNUTP

A.Kesimpulan……………………………………………………………………11

B. Saran……………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,


danmenginformasikan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagiansistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
kelenjarkeringatdan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integu
mentum", yang berarti "penutup".

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang
palingluas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga
kulit sebagai pelindungtubuh terhadap bahaya bahan kimia.Cahaya matahari mengandung
sinar ultra violet dan dan melindungi terhadap
mikroorganismes e r t a   m e n j a g a   k e s e i m b a n g a n   t u b u h .   m i s a n y a   m e n j a d i   p u c a t ,   k e
k u n i n g ! k u n i g a n ,   k e m e r a h ! merahan atau suhu kulit meningkat.ganguan psikis juga
dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stress.

B.Rumusan Masalah

1. Definisi dari sistem integumen ?

2. Apa itu struktur kulit ?

3. Apa Fungsi jaringan kulit dalam keseimbangan cairan ?

4. Apa Fungsi kulit dalam pengaturan keseimbangan ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian dari sistem integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, dan menginformasikan
kita dari lingkungan sekitar. Sistem ini seringkali merupakan bagian dari sistem organ terbesar yang
mencakup kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen
mampu memperbaiki dirinya sendiri apabila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing)
dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh). Lapisan kulit dibagi menjadi 3 lapisan yakni epidermis, dermis dan subkutis (hipodermis) .

Kulit terdiri dari 3 lapisan utama yakni:

1. Epidermis:
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada
setiap bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 mm misalnya pada telapak tangan dan
telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan
perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit, epidermis melekat erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis ,Epidermis tersusun dari
beberapa lapisan seperti keratinocytes, melanocytes, sel langerhans, lymphocytes dan sel
merkel.

2. Dermis:
Dibawah epidermis terdapat lapisan dermis dimana merupakan jaringan iregular yang
menghubungkan serat-serat kolagen dan terdiri dari lapisan elastis yang terbentuk dari
glycosaminoglycans, glicoprotein dan cairan. Dermis juga mengandung saraf, pembuluh darah,
jaringan lymphatics dan epidermal. Manfaat dari dermis yakni mempertahankan keelastisan
kulit dengan mengatur jaringan kolagen dan lapisan elastisnya. Dermis tersusun dari 2 lapisan
yakni lapisan papilari (membuat mekanisme anchorage, mendukung metabolisme dan
mempertahankan kerusakan pada epidermis, juga menjaga sistem saraf dan pembuluh darah),
dan lapisan retikular (menentukan bentuk dari kulit) .

3. Hipodermis:
Lapisan terakhir yakni hipodermis yang merupakan lapisan penghubung beberapa jaringan
yang tebal yang berhubungan dengan lapisan terakhir dari dermis. Jaringan adiposa yang
biasannya terletak antara dermis dan otot-otot pada tubuh.

5
B.Struktur Kulit

Kulit dibagi ke dalam tiga lapisan yang disebut epidermis, dermis, dan subkutis. Ketiga
lapisan ini didefinisikan dengan baik, tapi bersama, terciptalah kulit yang berfungsi efektif.

Epidermis adalah bagian terluar kulit, lapisan sel dengan ketebalan berbeda tergantung
letaknya pada tubuh. Rerata tebalnya kurang dari setengah milimeter. Epidermis tersusun dari
sel-sel keratinosit yang membentuk struktur seperti dinding bata, yang terikat kuat satu sama
lain, dan berfungsi untuk mencegah kelembapan, patogen, dan zat-zat kimia keluar masuk tubuh
dengan bebas.

Keratinosit terbentuk dari lapisan basal yang bergerak naik ke permukaan (dikenal sebagai
stratum korneum) selama periode sekitar 28 hari. Begitu mereka mencapai permukaan, ikatan
kuat antara mereka lepas, dan mereka pun luruh.

Selain keratinosit, sel-sel penghasil pigmen yang disebut melanosit, dan sel-sel imun yang
disebut sel Langerhans, juga ada di dalam epidermis. Melanosit menempati membran basal, di
dasar epidermis dan memproduksi pigmen yang dikenal sebagai melanin, baik secara bawaan
(memberi warna asli kulit), dan sebagai respon terhadap paparan sinar UV (memberi kulit warna
yang terjemur matahari).

Melanin adalah pigmen cokelat yang diserap ke dalam keratinosit di atasnya. Pigmen ini
kemudian akan menyerap cahaya UV ketika sinar matahari menyentuh kulit, dengan demikian
melindungi sel-sel basal di bawahnya dari kerusakan akibat UV.

Sel-sel epidermal juga mengembangkan folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea, yang meluas hingga ke lapisan bawahnya, yang disebut dermis. Saluran kecil dari tiap
kelenjar ini terbuka pada permukaan kulit. Keringat dan sebum (minyak) menghasilkan
penghalang antibakteri dan pelindung pada kulit.

Epidermis terletak di bawah dermis dan 20-30 kali lebih tebal. Tersusun atas lapisan padat
jaringan yang berserat (kolagen) dan elastis (elastin). Dermis memberikan keutuhan, kekuatan,
dan elastisitas kulit, serta mengandung pembuluh darah, kelenjar dan folikel rambut, juga saraf
dan reseptornya.

Di bawah dermis, terdapat subkutis (juga dikenal sebagai hipodermis), suatu lapisan khusus
dari jaringan berserat adiposa (lemak). Ketebalan lapisan ini sangat berbeda-beda, tergantung
tempat serta bentuk tubuh dan berat badan seseorang. Lapisan ini melindungi tubuh dari trauma
luar, menjaga tubuh tetap hangat (insulasi) dari dinginnya udara luar, dan menyimpan energi
(lemak).

6
C. Fungsi jaringan kulit dalam keseimbangan cairan

Secara umum, ada lima fungsi kulit untuk tubuh, yaitu:

 Melindungi tubuh
Sebagai organ tubuh paling luas, kulit memiliki fungsi perlindungan tubuh, yakni
berfungsi melindungi otot, tulang, ligamen, pembuluh darah, sel saraf, serta organ di
dalam tubuh. Kulit juga sangat berperan terhadap daya tahan tubuh untuk melindungi diri
dari kuman berbahaya dan zat atau benda asing, seperti polusi. Ketika kulit terluka,
misalnya luka di lutut, diperlukan perawatan luka yang baik agar tidak terjadi infeksi.

 Menjaga suhu tubuh


Kulit dapat merespons naik atau turunnya suhu tubuh, yang dikirimkan berupa sinyal dari
otak. Untuk mendinginkan tubuh yang kepanasan, kelenjar keringat akan membuat tubuh
mengeluarkan keringat melalui kulit.

 Menyimpan lemak dan membantu proses sintesis vitamin D


Kulit berfungsi sebagai pusat penyimpanan air dan lemak. Lemak ini bertugas
menyangga otot dan tulang agar tetap menempel. Kemudian memungkinkan
berlangsungnya proses sintesis vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari.

 Menjadi indera perasa


Kulit memiliki beragam ujung saraf yang berfungsi sebagai indera perasa manusia
terhadap suhu panas atau dingin, sentuhan, getaran, tekanan, hingga rasa nyeri dan
sensasi lainnya.

 Mendukung penampilan
Kulit merupakan organ yang pertama kali dilihat oleh orang lain. Dengan warna dan
tekstur yang dimilikinya, kulit dapat mendukung penampilan, daya tarik, sekaligus
kepercayaan diri seseorang.

Selain itu, kulit juga berperan dalam sistem ekskresi atau pembuangan racun dan zat sisa
metabolisme di dalam tubuh melalui keringat.

Seluruh cairan tubuh tersebut secara garis besar terbagi ke dalam 2 kompartemen, yaitu
intraselular dan ekstraselular.
a. Cairan intraselular Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya terdapat
di intraselular. Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan
cairan intraselular.
b. Cairan ekstraselular Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan
bertambahnya usia, yaitu sampai sekitar sepertiga dari volume total pada dewasa.Cairan
ekstraselular terbagi menjadi cairan interstitial dan cairan intravaskular. Cairan interstitial
adalah cairan yang mengelilingi sel dan termasuk cairan yang terkandung diantara rongga
tubuh(transseluler)seperti serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular
7
dan sekresi saluran pencernaan. Sementara, cairan intravaskular merupakan cairan yang
terkandung dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah5 . Terdapat dua jenis
bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu elektrolit dan non-elektrolit

a. Elektrolit Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan menjadi ion
positif (kation) dan ion negatif (anion). Kation utama dalam cairan ekstraselular
adalah sodium (Na+ ), sedangkan kation utama dalam cairan intraselular adalah
potasium (K+ ).

Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat
(HCO3- ), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat
(PO43- ). Kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial kurang lebih
sama, sehingga nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan
ekstraseluler3,5 . Kation mEq/L Anion mEq/L Na+ 142 HCO3- 24 K+ 5 C1- 105
Ca++ 5 HPO4 = 2 Mg++ 1 SO4 = 1 Asam Org 6 Protein 16 Total 154 Total 154
Tabel 2. Komposisi elektrolit ekstraseluler Kation mEq/L Anion mEq/L Na+ 15
HCO3- 10 K+ 150 CL- 1 Ca++ 2 HPO4 = 100 Mg++ 27 SO4 = 20 Protein 63
Total 194 Total 194 .Komposisi elektrolit intraseluler b. Non elektrolit Zat-zat
yang termasuk ke dalam nonelektrolit adalah glukosa, urea, kreatinin, dan
bilirubin yang tidak terdisosiasi dalam cairan.

b. Non elektrolit Zat-zat yang termasuk ke dalam nonelektrolit adalah glukosa, urea,
kreatinin, dan bilirubin yang tidak terdisosiasi dalam cairan

Tubuh sangat membutuhkan cukup cairan. Sebab air dalam tubuh manusia
merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Jika kekurangan cairan
maka jaringan tubuh, sel-sel, dan organ manusia tak akan berjalan baik. Efek yang
dirasakan bisa cukup buruk misalnya badan lemas, pencernaan tidak lancar
hingga gangguan fungsi ginjal. Mulyadi Tedjapranata, Dokter Medizone Clinic
Kemayoran Jakarta Pusat mengatakan, manusia membutuhkan cairan setiap hari
karena sekitar 50%-70% kandungan organ dalam tubuh berupa cairan. Karena itu
boleh dibilang, air menjadi komponen penting dalam tubuh manusia Distribusi
cairan tubuh berbeda tergantung dari ukuran tubuh. Pada orang dewasa, misalnya
memiliki cairan 60% dalam tubuh, anak-anak sekitar 60%-77%, bayi 77% dan
manula 40%-50%. Pada manula persentase cairan berkurang karena fungsi
jaringan tubuh menurun. Cairan dibutuhkan karena di dalamnya terdapat elektrolit
yang diperlukan untuk menjaga sel tubuh berjalan sesuai fungsinya. Elektrolit
adalah zat yang larut dan membentuk ion-ion. Elektrolit ini berupa natrium,
kalium, dan lain-lain. Kandungan tersebut sangat penting dalam membantu sel
untuk menghasilkan energi dan menjaga stabilitas dinding sel. Karena itulah,
8
keseimbangan elektrolit perlu dijaga. Proporsi cairan dan elektrolit dalam tubuh
pun berbeda. Pada bayi baru lahir misalnya proporsinya bisa mencapai 80% dari
berat badan, sedangkan pada dewasa mencapai 60% dari berat badan. Jika
keseimbangan ini terganggu maka sel tubuh akan mengalami kekurangan cairan
alias dehidrasi. Tubuh tidak boleh kekurangan elektrolit natrium karena natrium
sangat penting untuk fungsi kerja saraf, otot, otak, serta untuk menjaga
keseimbangan asam basa tubuh.  Bahkan kasus lebih buruk akibat kekurangan
cairan bisa menyebabkan kerusakan sel.. Selain itu, cairan juga bermanfaat dalam
mentransformasikan peredaran darah. Apabila kebutuhan cairan tidak terpenuhi
maka darah akan mengental dan mempengaruhi kinerja otak serta jantung. Cairan
juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh pada manusia. "Jika kekurangan cairan
akan menyebabkan dehidrasi ringan hingga dehidrasi berat," kata Mulyadi, Kamis
(17/11). Orang yang mengalami dehidrasi berat akan menyebabkan tekanan darah
menurun dan gangguan keseimbangan. Sedangkan, dehidrasi ringan akan
menyebabkan rasa haus, sakit kepala, sembelit dan cepat lelah. Untuk memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuh harus dengan takaran yang tepat yaitu delapan
gelas-10 gelas per hari atau sekitar 2.000 ml hingga 2.500 ml per hari. Tubuh
yang baik adalah mendapatkan cairan yang pas, tidak kekurangan juga tidak
kelebihan. "Tubuh manusia juga membutuhkan elektrolit," .

D.Fungsi kulit dalam pengaturan keseimbangan

Kulit adalah pembungkus yang elastis dan terletak di bagian paling luar tubuh yang
melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan sekitar.Kulit merupakan jaringan yang sangat
kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan
juga bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya.

Kulit atau integumen membungkus bagian luar tubuh (integere berarti “menutupi”)
mencapai 16% dari berat badan. Kulit tidak hanya berfungsi sebagai barrier mekanis antara
lingkungan eksternal dan jaringan di bawahnya, tetapi juga terlibat dalam mekanisme pertahanan
dan fungsi penting lainnya.

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.Kulit juga memiliki
banyak fungsi utama, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut
dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh

9
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D. Berikut penjelasan lengkapnya. Seiring
pertambahan usia, kulit akan mengalami perubahan. Kulit tidak lagi lembut ataupun kencang saat
usia muda. Selain itu, kulit juga cenderung lebih kering, tipis, dan rentan terkena gangguan.
Meski kulit tetap akan mengalami regenerasi secara alami setiap 27 hari, namun perawatan kulit
tetap diperlukan untuk menjaga fungsi kulit tetap optimal. Beberapa cara yang dapat dilakukan di
antaranya:

 Membersihkan kulit dua kali sehari


Sebelum tidur malam hari, penting untuk membiasakan membersihkan wajah, termasuk
menghapus seluruh make up yang masih menempel di wajah. Disarankan untuk
menggunakan sabun tanpa pengharum. Anda juga dianjurkan untuk mandi setidaknya 2
kali sehari, untuk membersihkan permukaan kulit dari berbagai debu, kotoran, dan kuman
yang mungkin menempel pada kulit.
 Gunakan pelembap setiap hari
Menjaga kelembapan kulit setiap hari, penting untuk dilakukan, agar kulit tidak
mengalami kekeringan, maupun iritasi. Untuk tubuh Anda bisa gunakan pelembap
sejenis hand & body lotion, sedangkan untuk area kulit wajah, gunakanlah pelembap
khusus untuk wajah (dapat disesuaikan juga dengan jenis kulit wajah).
 Gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan
Sinar ultraviolet dari sinar matahari dapat memengaruhi proses penuaan pada kulit.
Disarankan untuk menggunakan tabir surya setiap hari. Manfaatkan produk tabir surya
dengan SPF 30 atau lebih, yang melindungi dari UVA dan UVB. Batasi paparan sinar
matahari pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang yang memiliki paparan ultraviolet paling
kuat. Lengkapi dengan pakaian lengan panjang, celana panjang, topi, atau pelindung
lainnya

Selain beberapa cara di atas, mengurangi kebiasaan merokok juga bisa membantu
memaksimalkan fungsi kulit. Perokok diketahui memiliki lebih banyak keriput dibanding bukan
perokok pada usia dan warna kulit yang sama.
Menjaga kesehatan kulit penting untuk memaksimalkan fungsi kulit. Jika mengalami keluhan
pada kulit, segera konsultasikan kondisi tersebut pada dokter kulit agar dapat ditangani.

10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Komponen dari
Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni mencakup : a. kulit, merupakan
lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit tebal. b.
Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia. c. Bulu
merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves,dan di anggap
sebagai modifikasi dari sisik. d. sisik,secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras
dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular atau kaki ayam. e. kuku, adalah bagian tubuh binatang
yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. f. kelenjar keringat.
Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori-pori
halus. g. Sistem integument memiliki fungsi antara lain : h. Pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu i. Penerima sensasi; sentuhan,
tekanan, nyeri, dan suhu j. Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan
meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas k. Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui
cadangan lemak, sintesis vitamin D. l. Ekskresi dan absorpsi.

B.Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga masih diperlukan
referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan tugas.

DAFTAR ISI

11
https://theconversation.com/kulit-kita-adalah-organ-tubuh-paling-penting-dan-paling-besar-apa-saja-
fungsinya-93728
https://www.alodokter.com/5-fungsi-kulit-dan-cara-menjaga-kesehatannya
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/4631b9b8c3f8152608a46238e4a719dc
https://kesehatan.kontan.co.id/news/jaga-fungsi-tubuh-dengan-cukup-cairan
https://www.merdeka.com/jatim/6-fungsi-kulit-bagi-tubuh-dan-cara-menjaga-kesehatannya-
kln.html#:~:text=Fungsi%20Termoregulasi&text=Kulit%20berkontribusi%20terhadap%20pengaturan
%20suhu,akan%20terbawa%20keluar%20dari%20tubuh.
https://www.alodokter.com/5-fungsi-kulit-dan-cara-menjaga-kesehatannya

12

Anda mungkin juga menyukai