DISUSUN OLEH
NABILA
NOVIA TRI WIJAYANTI
NOVITA SARI
RATNA DEWI
SITI PAUJIAH
SYARA LINTANG
TIAN SAFTIANI
UPIK CAHYANINGRUM ARIE
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Sistem
Integumen dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi
dasar dan pengembangan.
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sebagai masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala
perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Karawang, 09-September-2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................. 3
DAFTAR ISI
................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.. 5
1.
Latar Belakang
.............................................................................................5
2.
Rumusan Masalah
...............................................................................................
3.
BAB II PEMBAHASAN.. 7
1.
2.
3.
Kesimpulan. 26
DAFTAR PUSTAKA.. 27
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon.
Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh
dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air.
Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap
bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit
adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi
panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk
rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg
menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang
didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit
terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
2.
Rumusan Masalah
1. Anatomi Fisiologis Kulit
2. Anatomi Fisiologis Rambut
3. Anatomi Fisiologis Kuku
3.
600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150
m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama
terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya.
Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting
susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak.
Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari
merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga
akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak
kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat
menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi
seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di
seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu
serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik.
Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah
simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem
saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker
kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak
sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat
tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area
2.
Dermis
3.
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang
banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut
juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
2.
Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini
rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber
:tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis,
jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala, alis dan
tumbuh pada masapuber, disebutsebagai Terminal Hairs.
Struktur Rambut
Ada dua macam keratin rambut, yaitu :
1. Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama
kulit tebal, yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis
:terlihat perubahan sel-sel epidermis : mula-mula sitoplasma
mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str.
Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian
desquamasi.
2. Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum,
tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis
yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak
mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung sullfur.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta
kutikula yang terdiri dari keratin keras.
putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam
disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel
rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan
terdorong keatas.
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.
Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman
pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabangcabang berjalan ke superficial dan kedalam. Fungsi vaskularisasi yang
kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.
Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str.
Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub
Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari
retesubpapillare berjalan kearah epidermis dan berubah menjadi anyaman
kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah
epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel rambut, sekitar
kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial di stratum
retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut
pleksuspapilaris.
Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler
venulae di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga
temperature tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar
keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi
penguapan keringat.
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
3.
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku
adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang
antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh
karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh
panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya,
kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan
kuku sangat lamban dan rapuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari:
DAFTAR PUSTAKA
Finn Geneser.BukuteksHistologi.Jilid 2, terjemahanArifinGunawijaya.
Jakarta: BinarupaAksara, 1994 : 1-32.
Cormark DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang,
Jakarta: BinarupaAksara, 1987 : 100-135.
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumenmanusia.html
http://feryanggri.blogspot.com/2012/04/anatomi-fisiologi-kulit.html
http://dokterrosfanty.blogspot.com/
http://irfanw-elekxz-irfan.blogspot.com/2012/04/anatomi-sistemintegumen-manusia.html