Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH
NABILA
NOVIA TRI WIJAYANTI
NOVITA SARI
RATNA DEWI
SITI PAUJIAH
SYARA LINTANG
TIAN SAFTIANI
UPIK CAHYANINGRUM ARIE

Politeknik kesehatan kemenkes Bandung


2013/2014

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Sistem
Integumen dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi
dasar dan pengembangan.
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sebagai masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala
perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Karawang, 09-September-2013
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
................................................................................................. 3
DAFTAR ISI
................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.. 5
1.

Latar Belakang
.............................................................................................5

2.

Rumusan Masalah
...............................................................................................

3.

Tujuan dan Manfaat Penulisan


......................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.. 7
1.

Anatomi dan Fisiologi Kulit


......................................................................................8

2.

Anatomi dan Fisiologi Rambut


...................................................................................... 19

3.

Anatomi dan Fisiologi Kuku


...................................................................................... 24

BAB III PENUTUP. 26


1.

Kesimpulan. 26

DAFTAR PUSTAKA.. 27

BAB I PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon.
Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh
dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air.
Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap
bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit
adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi
panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk
rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg
menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang
didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit
terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
2.

Rumusan Masalah
1. Anatomi Fisiologis Kulit
2. Anatomi Fisiologis Rambut
3. Anatomi Fisiologis Kuku

3.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen.
2. Untuk lebih mendalami ilmu tentang anatomi fisiologis sistem
integumen.
BAB II PEMBAHASAN
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
integumentum, yang berarti penutup. Sesuai dengan fungsinya,
organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau
jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen
mampumemperbaikisendiri (self-repairing)
&mekanismepertahanantubuhpertama
(pembatasantaralingkunganluartubuh dengandalamtubuh).

1. Anatomi dan Fisiologi Kulit


Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang
peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang
berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila
terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran
(vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli
yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan
organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi
dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1.
Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan
teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-

600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150
m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama
terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya.
Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting
susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak.
Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari
merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga
akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak
kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat
menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi
seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di
seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu
serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik.
Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah
simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem
saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker
kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak
sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat
tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area

yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar,


terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
dan tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan
tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat.
Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel
gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel
terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar
sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya
materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir
kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum
basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti
bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan
sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai
intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen;
filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian,
sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi
mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah
pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal,
berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada
lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan
antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai
tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang
disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri
dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar
keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis
kelenjar keringat yaitu :

2.

Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan


jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 97 persen air dan
mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan
14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,
puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
(anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi
oleh hormon.

Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap


sebagai True Skin karena 95% dermis membentuk ketebalan
kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis
menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluhpembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks
ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi
lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar
kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki
ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan
dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum
reticular.

1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,


terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati
fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di
bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari
jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe,
serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut.
Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel
jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh
limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini
tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan
tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabutserabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental
asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri
dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang
terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu


mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan
nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam
mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk
kulit. Komponen dermis meliputi:

Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke


kulit dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut
vitamin D dari kulit tubuh.
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang
mengandung sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada
jaringan kulit untuk melawan mikroba.
Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut
air ke permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk
mendinginkan kulit.
Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan
akar rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti
sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak.
Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ
di tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.

3.

Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat


kulit merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot
dan dinding arteri.

Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang
banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut
juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.

2.

Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.


Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang
disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di
seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula
epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali
terjadi pad adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain
yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel
rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulanke 5
sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut

Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini
rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber
:tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis,
jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala, alis dan
tumbuh pada masapuber, disebutsebagai Terminal Hairs.
Struktur Rambut
Ada dua macam keratin rambut, yaitu :
1. Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama
kulit tebal, yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis
:terlihat perubahan sel-sel epidermis : mula-mula sitoplasma
mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str.
Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian
desquamasi.
2. Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum,
tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis
yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak
mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung sullfur.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta
kutikula yang terdiri dari keratin keras.

Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang


mengalami keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan
antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara / cairan. Bagian ini tak
terdapat pada rambut tipis / halus.
Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel
berbentuk runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak
mengandung pigmen.
Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng
yang mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis
tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian
mengalami keratinisasi.

Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari


komponen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian
dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari :jaringan ikat,
pembuluh darah dan sel-sel saraf .Bagian luar papilla diliputi sel-sel epitel
yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas
pigmen korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut

putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam
disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel
rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan
terdorong keatas.
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.
Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman
pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabangcabang berjalan ke superficial dan kedalam. Fungsi vaskularisasi yang
kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.
Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str.
Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub
Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari
retesubpapillare berjalan kearah epidermis dan berubah menjadi anyaman
kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah
epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel rambut, sekitar
kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial di stratum
retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut
pleksuspapilaris.
Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler
venulae di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga
temperature tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar
keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi
penguapan keringat.
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari


keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
Menyarig udara pada hidung.
Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
Pendorong penguapan keringat.
Indera peraba yang sensitive.
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi,
diantaranya :
1. Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel
lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat.
1. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel


rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya
melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
1. Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung
terjadinya kerontokan rambut jika terjadi trauma , stress dan sebagainya.

3.

Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku
adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang
antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh
karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh
panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya,
kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan
kuku sangat lamban dan rapuh.
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari:

Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar
kuku.
Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih
didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.

Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang


bebas (free edge) menebal.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang
beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak
yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat
berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh.
Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih
banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga
suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh.
Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan
pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Finn Geneser.BukuteksHistologi.Jilid 2, terjemahanArifinGunawijaya.
Jakarta: BinarupaAksara, 1994 : 1-32.
Cormark DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang,
Jakarta: BinarupaAksara, 1987 : 100-135.
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumenmanusia.html
http://feryanggri.blogspot.com/2012/04/anatomi-fisiologi-kulit.html
http://dokterrosfanty.blogspot.com/
http://irfanw-elekxz-irfan.blogspot.com/2012/04/anatomi-sistemintegumen-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai