Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PENGKAJIAN PADA SISTEM INTEGUMEN


Ns.Yenni Malkis S.kep

Nama : Indah tri setyowati


Nim : 11161019

Tahun Ajaran 2018/2019


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTEMINA BINA MEDIKA
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pemeriksaan fisik keperawatan menggunakan 4 cara yaitu dengan cara inspeksi,
palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan Fisik biasanya dilakukan Head to toe yaitu
dimulai dari bagian kepala dan sampai ke bagian anggota gerak. Pemeriksaan fisik
keperawatan pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang lebih
difokuskan pada respon yang ditimbulkan akibat masalah kesehatan yang dialami.
Pemeriksaan fisik keperawatan harus mencerminkan diagnosa fisik yang secara umum
perawat dapat membuat perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Untuk mendapatkan data
yang akurat sebelum pemeriksaan fisik dilakukan pengkajian riwayat kesehatan, riwayat
psikososial, sosial-ekonomi dll. Hal ini memungkinkan pengkajian yang fokus dan tidak
menimbulkan bias dalam mengambil kesimpulan terhadap masalah yang ditemukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

a. Anatomi dan Fisiologi Kulit


Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.
Gambar : Bagian-bagian Kulit Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas sel : 1. Melanosit, menghasilkan
melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating
hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit
yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung
pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras
dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan
memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi
atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan
melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang
berbahaya.
2.Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel
Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel
imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali
partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit
displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah
simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans
dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans,
mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3.Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan
berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Lapisan-Lapisan Epidermis :
1.Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi
keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit
sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction)
dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
2.Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen,
terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan & kaki.
3.Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng,
dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
4.Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan
ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai
tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan
di dalamnya terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel
dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
5.Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun
dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat
melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis
Gambar:Lapisan-Lapisan Epidermis

2. Dermis
Dermis (kulit jangat) yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis
adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur
pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk
melindungi bagian yang lebih dalam. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak
nyata, yaitu stratum papilla dan stratum retikulosa.
a) Stratum papila, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat
dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b) Stratum retikulosa, mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen. Sebagian
besar lapisan ini tersusun bergelombang, sedikit serat retikulin dan banyak serat
elastin. Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut terbentuk garis ketegangan kulit.
Bahan dasar dermis merupakan bahan matrik amorf yang membenam pada serat
kolagen, elastin dan turunan kulit. Glikosaminoglikans utama kulit adalah
asamhialuronat, dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam di berbagai
tempat, bahan dasar ini sangat hidrofilik. Lapisan ini terdiri dari anyaman jaringan
ikat yang lebih tebal. Dalam lapisan ini ditemukan sel-sel fibrosa, sel histiosit,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar sebasea,
kelenjar keringat, sel lemak dan otot penegak rambut. Lapisan dermis juga ini
mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air
menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga
membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas
untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
o Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit
tubuh.
o Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-
sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk
melawan mikroba.
o Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke
permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
o Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
o Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar
rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
o Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
o Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat
dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
o Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit
merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
3.Subkutan atau Hipodermis
Lapisan bawah kulit (fasia superficial) terdiri dari jaringan pengikat longgar. Komponennya
serat longgar, elastic dan sel lemak. Pada lapisan adipose terdapat susunan lapisan subkutan
yang menentukan mobilitas kulit di atasnya, bila terdapat lobules lemak yang merata di
hypodermis membentuk bantalan lemak yang disebut panikulus adi posus. Pada daerah perut,
lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm. pada kelopak mata, penis dan skrotum lapisan
hypodermis tidak mengandung lemak. Bagian superficial hypodermis mengandung kelenjar
keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan hypodermis terdapat anyaman pembuluh arteri,
pembuluh vena, anyaman araf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit dibawah dermis.
Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap
jaringan dibawahnya.

b. Fisiologis Kulit
Jaras reseptor kulit berada didalam kulit. Jaras visceral berhubungan dengan persepsi
keadaan intern. Pada organ sensorik kulit terdapat empat jaras, yaitu rasa raba/tekan, dingin,
panas, dan rasa sakit. Kulit mengandung berbagai ujung sensorik termasuk ujung saraf
telanjangatau tidak bermielin(selaput). Pelebaran saraf terminal dan ujung yang berselubung
ditemukan pada jaringan fibrosa berakhir sekitar folikel rambut. Pada pemeriksaan
histologist, kulit hanya mengandung saraf telanjang yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
yang memberikan respon terhadap rangsangan raba. Ujung saraf sekitar folikel rambut
menerima rasa raba dan gerakan rambut yang menimbulkan perasaan (raba taktil). Rasa
sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf pada kulit berbeda-beda menurut ujung
saraf yang dirangsang. Panas , dingin dan sakit ditimbulkan karena tekanan dalam rasa dari
suatu benda, misalnya mengenai otot dan tulang. Indra raba terdapat pada kulit disamping itu
juga sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh . kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf
rasa raba yang menerima rangsangan dari luar , diteruskan ke pusat saraf di otak. Reseptor-
reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Di dalam kulit
terdapat tempat-tempat tertentu yang sensitif terhadap panas dan sakit.

Fungsi Kulit :
1. Fungsi Termoregulasi Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolic dan pergerakan
otot. Pengeluaran panas melalui kulit berlangsung melalui proses evaporasi air
(perubahan molekul air) yang disekresi oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses
perspirasi (sekresi keringat), difusi molekul air melalui kulit. Dalam pengaturan suhu
tubuh kulit berperan mengeluarkan keringat dan kontraksi otot dengan pembuluh
darah kulit.kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit dapat
nutrisi yang cukup baik. Tonus vascular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).
2. Fungsi Proteksi Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis yang
dapat menimbulkan iritasi dan gangguan panas. Bantalan lemak di bawah kulit
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit melindungi kulit dari
sinar matahari. Proteksi rangsangan kimia karena stratum korneum yang impermeable
terhadap zat kimia dan air.
3. Fungsi Absorpsi Kemampuan absorpsi kulit memengaruhi tebal dan tipisnya kulit,
hidrasi, kelembaban, dan metabolism. Penyerapan terjadi melalu celah antar sel,
menembus sel-sel epidermis dan saluran kelenjar.
4. Fungsi Eksresi Kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna dalam tubuh
berupa NaCl, asam urat dan ammonia. Lapisan sebum berguna untuk melindungi kulit
karena lapisan sebummengandung minyak untuk melindungi kulit, menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
5. Fungsi Persepsi Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis
untuk merangsang panas yang diterima oleh dermis dan subkutis. Sedangkan untuk
rangsangan dingin terjadi di dermis. Perbedaan dirasakan oleh papilla dermis markel
renviel yang terletak pada dermis, sedangkan tekanan dirasakan oleh epidermis
serabut saraf sensorik yang lebih banyak jumlahnya didaerah erotic.
6. fungsi Pembentukan Pigmen Melanosit membentuk warna kulit . enzim melanosom
dibentuk alat golgi dengan bantuan tiroksinasi yang meningkatkan metabolisme sel ,
ion Cu dan oksigen. Sinar matahari memengaruhi melanosom, pigmen yang tersebar
di epidermis melalui tangan-tangan dendrite, sedangkan lapisan dibawah oleh
melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan
juga oleh tebal atau tipisnya kulit.
7. Fungsi Keratinasi Sel basal akan berpindah ke atas dan erubah bentuk menjadi sel
spinosum. Makin keatas sel ini semakin gepeng dan ergranula menjadi sel
granulosum. Selanjutnya intisel menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang
amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup.keratinosit melalui proses
sintesis dan generasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari.
Keratin memberi perlindungan kulit terhadap infeksi melalui mekanisme fisiologis.

B. Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis dan tersebar di
sekujur tubuh kecuali telapak kaki, telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar
lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebas dan akar yang
tertanam di dalam kulit. Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk tabung
terdiri dari bagian berasal dari epidermis (epitel) dan bagian berasal dari dermis (jaringan
ikat). Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar
sebasea, dan seberkas otot polos (erector pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya
rambut. Struktur rambut :
1. Medulla: Bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis mengerut satu
sama lain, dipisahkan oleh ruang berisi udara. Bulu halus pendek jenis bulu roma, sebagian
rambut kepala, dan rambut pirang tidak mempunyai medulla. Sel-selnya sering mengandung
pigmen dan keratin. Sel-sel medulla termasuk keratin lunak.
2. Korteks: Bagian utama rambut beberapa lapis sel gepeng, panjang berbentuk, gelondong
membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar dan granula pigmen terdapat di
dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen.Oksidasi udara yang
terkumpul di dalam ruang antara sel korteks mengubah warna rambut.
3. Kutikula: Terdapat pada permukaan selapis sel tipis jernih, yaitu kutikula tidak berinti
kecuali yang terdapat pada akar rambut. Sel-selnya tersusun seperti genting dengan ujung
menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras. Misalnya,
rambut lurus pada bangsa Mongol, Eskimo, sedangkan Indian Amerika tampak bundar pada
potongan melintang dan rambut berombak, pada beberapa bangsa Afrika dan Papua
penampangnya lonjong.

Gambar : Struktur Rambut


Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarung
akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari
epidermis. Folikel yang menggembung membentuk bulbus rambut yang berhubungan dengan
papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya. Sarung akar asal dermis :
a.Lapisan paling luar berkas serta kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan
lapisan reticular dermis.
b.Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan ini padat sel dan
mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
c.Lapisan dalam berupa sabuk homogeny sempit yang disebut glassy membrane basal di
bawah epidermis.
Sarung akar sel epidermis (epitel) mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-
lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis pemukaan yang sudahberkembang.
Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum
spinosum epidermis. Sarung akar rambut dalam adalah sarung berzat tanduk membungkus
akar rambut yang sedang tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga ditemukan pada
epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi di atas muara kelenjar sebasea dalam folikel.

Susunan rambut adalah sebagai berikut :


1. Batang rambut merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Bila dibuat
potongan sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam :

a. Selaput rambut, merupakan lapisan yang paling luar terdiri dari sel-sel yang tersusun
seperti sisik ikan, dapat diketahui bila rambut disasak dengan baik. Rambut yang
sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak
selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut :korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal, terdiri dari
lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang butir- butir myelin. Sel
tanduk terdiri dari serabut keratin. masing-masing sel tanduk yang disebut fibril
diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut myofibril. Rambut
mempunyai sifat daya elastic yang akan bertambah apabila dalam keadaan basah dan
dihangatkan.
c. c.Sumsum rambut (medulla) : bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk.
Bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisis udara. Bagian ini sangat tipis,
mengandung ,edula dan sumsum rambut. Ini hanya terdapat pada rambut yang tebal,
misalnya pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.

2. Akar rambut , merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut ini tertanam amat
dalam, dapat mencapai lapisan hypodermis.

a. Kandung rambut adalah tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit sampai bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat
unsur-unsur :

- Unsure dari lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapisan dermis atau kulit
jangat membentuk tiga lapisan, lapisan serabut kolagen dan elastic yang teratur
mengandung pembuluh darah dan saraf, serta lapisan serabut sirkuler yang tersusun
selang-seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening (hialin) yang
tidak mempunyai bentuk tertentu.
- Unsure lapisan epidermis, terdapat pada umbi rambut yang terdiri dari lapisan-lapisan
kandung akar luar dan kiandung akar dalam. Kandung akar dalam tersusun dari luar
ke dalam lapisan hanle, terdiri dari sel lapis kuboid dengan inti gepeng, dan terdiri
dari 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandung
akar rambut bentuknya seperti sisik ikan. Kandung akar rambut (akar luar dan akar
dalam).

b. Papil rambut :Bagian bawah folikel ranmbut berbentuk lonjong seperti telur yang
ujung bawahnya terbuka, berisi jaringan ikat tanpa serabut elastic, ke dalamnya
masuk pembuluh kapiler untuk menyuplai nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel
papil terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi
warna pada kulit yang disebarklan ke dalam korteks dan medulla rambut.
c. Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang melebar,
merupakan sel bening yang terus menerus bertambah banyak berkembang secara
mitosis. Daerah ini subur, berdekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan
menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk
korteks untuk korteks rambut pengganti sel-sel, yang sudah tua akan terdorong ke
atas.

M. elektorpili adalah otot penegak rambut yang terdiri dari otot polos yang terdapat pada
kandung rambut dengan perantaraan serabut elastic. Bila otot ini berkontraksi rambut akan
tegak, kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya didorong keluar untuk melimasi
rambut.

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :


- -Melindungi kulit dari pengaruh buruk: Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
- -Menyaring udara pada hidung.
- -Sebagai pengatur suhu.
- -Pendorong penguapan keringat.
- -Indera peraba yang sensitive.
.
C. Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang
jari tangan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.
Pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar lengkung dan sedikit miring terhadap
permukaan pada bagian proksimalnya. Kuku berproliferasi membentuk matrik kuku.
Epidermis yang tepat di bawah menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas,
diapit oleh lipatan kulit dinding kuku. Di sini terdapat kelenjar keeingat dan folikel. Sel-
selnya banyak mengandung fibril. Sitoplasma hilang pada tahap akhir setelah sel menjadi
homogen, menjadi zat tanduk dan menyatu dengan lempeng kuku. Tidak pernah dijumpai
granula keratohialin di dalam sel matrik dan keratin kuku. Pada lapisan dalam matrik kuku
mengandung melanosit sehingga lempeng kuku mungkin berpigmen pada ras kulit hitam.
Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan
kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah
dalam dasar kuku. Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng
kuku sebagai epikondrium atau kutikula. Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku
menghasilkan geseran lambat lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-
rata 0,5 mm per minggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan dari pada jari kaki dan
bila lempeng kuku dicabut paksa, asalkan matriksnya tidak rusak, kuku akan tumbuh
kembali. Bagian kuku terdiri dari:
- Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
- Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
- Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
- Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
- Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
- Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
- Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
- Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
- Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge)

menebal
D. Pemeriksaan Fisik Sistem Integumen

1. Pengkajian Riwayat Kesehatan


Pada saat merawat pasien dengan gangguan dermatologic, perawat mendapatkan informasi
penting melalui riwayat kesehatan pasien dan observasi langsung. Dalam banyak kasus,
pasien atau keluarganya merasa lebih nyaman berbicara dengan perawat dan menyampaikan
informasi penting yang mungkin disimpannya atau lupa disampaikan ketika berbicara dengan
dokter atau petugas kesehatan yang lain.
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kulit, rambut dan kuku adalah inspeksi dan palpasi. Sistem
integument meliputi kulit, rambut, dan kuku. Sistem ini berfungsi memberikan proteksi
eksternal bagi tubuh, membantu dalam proses pengaturan suhu tubuh, sebagai sensor nyeri,
dan indera peraba.
A. .Kulit
Keterampilan perawat dalam pengkajian fisik dan pemahamanya terhadap anatomi dan
fungsi kulit dapat menjamin bahwa setiap penyimpangan dari keadaan normal akan dapat
dikenali, dilaporkan, dan didokumentasikan. Pemeriksaan pada kulit adalah non-invasif. Lesi
pada kulit bisa saja hanya terjadi pada epidermis, tapi juga bisa hingga jaringan kulit yang
lebih dalam. Karakteristik kulit normal meliputi :
a. Warna Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan lainnya, dan
berkisar dari warna gading hingga cokelat gelap. Kulit bagian tubuh yang terbuka,
khususnya di kawasan yang beriklim panas dan banyak cahaya matahari, cenderung
lebih berpigmen daripada bagian tubuh lainnya. Efek vasodilatasi yang ditimbulkan
oleh demam, sengatan matahari, dan inflamsi akan menimbulkan bercak merah muda
atau kemerahan pada kulit. Pucat merupakan keadaan tidak adanya atau
berkurangnya tonus, serta vaskularitas kulit yang normal dan paling jelas terlihat
pada konjungtiva. Warna kebiruan pada sianosis menunjukan hipoksia selular dan
mudah terlihat pada ekstermitas, dasar kuku, bibir, serta membrane mukosa.
b. Ikterus,yaitu kulit yang mengunung, berhubungan langsung dengan kenaikan kadar
bilirubin serum dan sering kali terlihat pada sclera, serta membrane mukosa.
c. Tekstur kulit Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang. Pajanan matahari, proses
penuaan, dan perokok berat akan membuat kulit sedikit lembut. Normalnya kulit
adalah elastic dan dapat cepat kembali apabila dilakukan pencubitan yang sering
disebut dengan turgor kulit baik.
d. Suhu Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian
perifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat suatu kondisi
vasokontriksi.
e. Kelembapan Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh. Pada beberapa
kondisi seperti adanya peningkatan aktivitas dan pada peningkatan kecemasan,
kelembapan akan meningkat.
f. Bau busuk Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakan. Bau yang
tajam secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat terutama
pada area aksila dan lipat paha.
Jenis lesi Keterangan Gambar
Bula Lesi yang berisi cairan,
diameter >2cm (disebut
juga blister). Disebabkan
oleh keracunan getah
pohon ek (jenis pohon
yang batangnya keras),
dermatitis lvy
(sejenis tanaman
menjalar), bullous
pemfigoid bulosa, luka
bakar derajat 2

Komedo Disebabkan karena


tertutupnya duktus
pilosebaccous, eksfoliatif
terbentuk dari sebum dan
kreatin.
Komedo hitam
komedo terbuka
komedo putih
komedo tertutup

Kista masa semi padat atau


kapsul yang berisi cairan
yang berada dalam kulit
(misalnya jerawat )

Macula datar, berpigmen,


bentuknya melingkar,
luasnya < 1 cm (misalnya
bekas rubella)

lesi yang beruapa


Nodul tonjolan, lebih tinggi dari
jaringan sekitar, dan lebih
dalam daripada
papula.meluas hingga
lapisan dermal,
berdiamter 0,5-2 cm.

Papula
inflamasi dengan lesi naik
hingga 0,5 cm.waranya
bisa sama atau berbeda
dengan warna kulit.

Tumor
Lesi padat, lebih tinggi
dari kulit sekitar meluas
hingga jaringan dermal
dan sub kutan

Vesikel Permukaan kulit naik,


berbatas jelas, berisi
cairan, diamternya < 0,5
cm

2. lesi sekunder kulit


Jenis lesi Keterangan Gambar
Atropi Penipisan kulit pada
bagaian yang tertentu
(misalnya proses penuaan)
Krusta sebum yang mengering,
eksudat serosa ,purulen,
atau sanguineous dibawah
kulit yang mengalami
erosi sehingga muncul
dipermukaan kulit sebagai
vesikel, bula, atau pustula

Erosi lesi berbatas tidak tegas,


kehilngan lapisan
jaringan, epidermis
superficial.

Ekskoriasi/ abrasi
Garukan atau goresan
linier, dengan daerah
sekitarnya mengalami
abrasi.biasanya dilakukan
oleh diri sendiri.

Likenisikasi
Lapisankulit yang
menebal, kulit yang
tampak sering digaruk
(misalnya, aktopik,
dermatitis kronis).
Fisura Belahan pada kulit bertepi
rata, dapat meluas
kelapisan dermal.

Skar
Jaringan ikat yang
disebebkan oleh trauma,
inflami dalam, atau
pembedahan.berawarna
merah sehinga jika baru
terjadi, jika sudah lama
akan tampak berwarna
lebih muda dan datar
Uklus

Kerusakan pada lapisan


epidermal dan dermal,
dapat meluas ke jaringan
subkutan.biasanya
sembuh dengan
menyisakan skar

1.Inspeksi
 Lihat warna kulit klien bahwa sinar matahari. Normalnya kulit berwarna cerah merah
muda hingga kecokelatan ataupun hitam. Kulit yang tidak terkena sinar matahari akan
berwarna lebih terang, dan tampak pucat pada orang yang tidak pernah / jarang
terpapar sinar matahari.
 Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder).
 Lihat apakah kulit klien tampak berminyak.
2.Palpasi
 Raba permukaan kulit, rasakan kelembapannya. Normalnya kulit teraba lembap, tetapi
tidak basah.
 Rasakan suhu pada permukaan tubuh, normalnya tubuh akan teraba hangat.
 Cubit sedikit pada bagian dada, atau lengan bagian dalam. Turgor kulit akan kembali
dalam waktu < 2 detik (nilai normal).
 Untuk mengetahui adanya pitting edema, tekan perlahan pada daerah pretibialis,
dorsum pedis, atau sacrum. Jika ditemukan pitting edema, pada area yang ditekan
akan tampak bekas jari pemeriksa dan akan kembali dengan lambat (> 2 detik).

B. .Rambut
1. Inspeksi
 Perhatikan penyebaran rambut di seluruh tubuh, penyebaran rambut akan tampak
lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya, catat adanya tinea
kapitis, tinea korporis, kutu, dan lain-lain. Lihat warnanya, warna rambut berbeda-
beda tergantung suku bangsanya.
2. Palpasi
 Rasakan apakah rambut berminyak. Tarik sedikit rambut, catat jika ada kerontokan
rambut atau alopesia (rontok berlebihan).

C. Kuku
Kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status nutrisi, pekerjaan, dan tingkat
perawatan diri seseorang, bahkan status psikologis juga dapat diungkapkan dari adanya
bukti– bukti gigitan kuku. Sebelum mengkaji, kondisi kuku mencerminkan status kesehatan
umum, status nutrisi, pekerjaan, dan tingkat perawatan diri seseorang bahkan status
psikologis juga dapat diungkapkan dari adanya bukti – bukti gigitan kuku. Sebelum
mengkaji kuku, perawat mengumpulkan riwayat singkat. Bagian kuku yang paling dapat
dilihat adalah plat kuku, lapisan transparan sel epitel yang menutupi bantalan kuku.
Vaskularitas bantalan kuku memberwarna lapisan di bawah kuku. Semilunar, area putih
dibagian dasar bantalan kuku disebut lunula, yaitu merupakan dari nama plat kuku terbentuk.
1.Inspeksi
 Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar kuku berwarna
merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah.
 Sudut normal antara kuku dengan pangkalnya adalah 160 derajat.
 Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi atau perlukaan.
2.Palpasi
 Tekan ujung jari untuk memeriksa Capillary Refil Time (CRT) yaitu waktu pengisian
balik kapiler. Normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.

Anda mungkin juga menyukai