PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan fisik keperawatan menggunakan 4 cara yaitu dengan cara
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan fisik biasanya
dilakukan Head to toe yaitu dimulai dari bagian kepala dan sampai ke bagian
anggota gerak. Pemeriksaan fisik keperawatan pada prinsipnya dikembangkan
berdasarkan model keperawatan yang lebih difokuskan pada respon yang
ditimbulkan akibat masalah kesehatan yang dialami. Pemeriksaan fisik
keperawatan harus mencerminkan diagnosa fisik yang secara umum perawat
dapat membuat perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Untuk
mendapatkan data yang akurat sebelum pemeriksaan fisik dilakukan
pengkajian riwayat kesehatan, riwayat psikososial, sosial-ekonomi dan lain -
lain. Hal ini memungkinkan pengkajian yang fokus dan tidak menimbulkan
bias dalam mengambil kesimpulan terhadap masalah yang ditemukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja anatomi fisiologi sistem integumen ?
2. Bagaimana pemeriksaan fisik sistem integumen ?
3. Apa saja anatomi fisiologi ekstremitas ?
4. Bagaimana pemeriksaan fisik ekstremitas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem integumen.
2. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik sistem integumen.
3. Untuk mengetahui anatomi fisiologi ekstremitas.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik ekstremitas.
PEMBAHASAN
b. Dermis
Dermis (kulit jangat) yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian
terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit,
memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis bersifat ulet
dan elastis yang berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
stratum papilla dan stratum retikulosa.
1. Stratum papila, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,
terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati
fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di
bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang
dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh
darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta
akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan
menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan).
Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan
simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat
dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b) Fisiologis Kulit
Jaras reseptor kulit berada didalam kulit. Jaras visceral
berhubungan dengan persepsi keadaan intern. Pada organ sensorik kulit
terdapat empat jaras, yaitu rasa raba/tekan, dingin, panas, dan rasa sakit.
Kulit mengandung berbagai ujung sensorik termasuk ujung saraf
telanjangatau tidak bermielin(selaput). Pelebaran saraf terminal dan ujung
yang berselubung ditemukan pada jaringan fibrosa berakhir sekitar folikel
rambut.
Fungsi Kulit :
1. Fungsi Termoregulasi
Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolic dan pergerakan otot.
Pengeluaran panas melalui kulit berlangsung melalui proses evaporasi
air (perubahan molekul air) yang disekresi oleh kelenjar keringat dan
juga melalui proses perspirasi (sekresi keringat), difusi molekul air
melalui kulit. Dalam pengaturan suhu tubuh kulit berperan
mengeluarkan keringat dan kontraksi otot dengan pembuluh darah
kulit.kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
dapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vascular dipengaruhi oleh saraf
simpatis (asetilkolin)
2. Fungsi Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis yang dapat
menimbulkan iritasi dan gangguan panas. Bantalan lemak di bawah
kulit berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit
Kulit :
1. Inspeksi
a. Lihat warna kulit klien bahwa sinar matahari. Normalnya kulit berwarna
cerah merah muda hingga kecokelatan ataupun hitam. Kulit yang tidak
terkena sinar matahari akan berwarna lebih terang, dan tampak pucat pada
orang yang tidak pernah / jarang terpapar sinar matahari.
b. Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder).
c. Lihat apakah kulit klien tampak berminyak.
2. Palpasi
a. Raba permukaan kulit, rasakan kelembapannya. Normalnya kulit teraba
lembap, tetapi tidak basah.
b. Rasakan suhu pada permukaan tubuh, normalnya tubuh akan teraba
hangat.
c. Cubit sedikit pada bagian dada, atau lengan bagian dalam. Turgor kulit
akan kembali dalam waktu < 2 detik (nilai normal).
d. Untuk mengetahui adanya pitting edema, tekan perlahan pada daerah
pretibialis, dorsum pedis, atau sacrum. Jika ditemukan pitting edema, pada
area yang ditekan akan tampak bekas jari pemeriksa dan akan kembali
dengan lambat (> 2 detik).
Kuku
Kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status nutrisi,
pekerjaan, dan tingkat perawatan diri seseorang, bahkan status psikologis
juga dapat diungkapkan dari adanya bukti bukti gigitan kuku. Sebelum
mengkaji, kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status
nutrisi, pekerjaan, dan tingkat perawatan diri seseorang bahkan status
psikologis juga dapat diungkapkan dari adanya bukti bukti gigitan
kuku. Sebelum mengkaji kuku, perawat mengumpulkan riwayat singkat.
Bagian kuku yang paling dapat dilihat adalah plat kuku, lapisan
transparan sel epitel yang menutupi bantalan kuku. Vaskularitas bantalan
kuku member warna lapisan di bawah kuku. Semilunar, area putih
dibagian dasar bantalan kuku disebut lunula, yaitu merupakan dari nama
plat kuku terbentuk.
1. Inspeksi
a. Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar
kuku berwarna merah muda cerah karena mengandung banyak
pembuluh darah.
b. Sudut normal antara kuku dengan pangkalnya adalah 160 derajat.
c. Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi atau perlukaan.
Bagian gelang bahu mengikat lengan rangka aksial. Masing masing terdiri
atas scapula (bidang bahu) dan klavikula (collarbone). Skapula merupakan
tulang pipih, lebar, yang berfungsi untuk tempat melekatnya beberapa otot
yang menggerakkan lengan atas
Skapula terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Fossa glenoidalis : cekungan yang membentuk sendi putar dengan
humerus
b. Spina : tonjolan panjang posterior untuk melekatnya otot
c. Prosesus Akromialis : berartikulasio dengan klavikula.
Tulang ulna bawah terdiri dari ulna dan radius. Radius dan ulna pada bagian
proksimal membentuk sendi putar yang memungkinkan gerakan membalik
telapak tangan ke atas dan ke bawah. Radius menyilang ulna sehingga
memungkinkan melakukan gerakan yang bervariasi. Pada agian radius terdapat
kaput, kaput ini berartikulasi dengan ulna. Sedangkan, pada bagian ulna terdiri
atas dua bagian yaitu prosesus olekrani dan insisura seminularis
Karpal merupakan tulang kecil yang terletak pada pergelangan tangan, pada
karpal terdapat sendi geser diantara ke-8 tulang. Kedepalan tulang tersebut yaitu :
a. Os skafoideum, Os triquetrum, Os trapezium,Os kapitatum, Os lunatum,
Os pisiforme, Os trapezoideum, Os homatum.
b. Karpal membentuk artikulasio dengan ujung distal radius dan ulna,dengan
ujung proksimal metacarpal.
Falang merupakan tulang yang menyusun jari jari. Ada dua buah falanges pada
ibu jari dan tiga buah jari lainnya. Diantara falanges terdapat sendi engsel
sedangkan pada ibu jari terdapat sendi karpo metakarpal yang memungkinkan ibu
jari menyilang di depan telapak tangan dan menggenggam.
Pada orang dewasa koksa melekat erat yang dilekatkan oleh kartilago fibrosa
dibagian simfisis pubis. Sudut pubis dibentuk diantara kedua tulang pubis. Sudut
pubis wanita lebih besar dari pria karena digunakan sebagai jalan lahir
Asetabulum adalah soket yang membentuk sendi peluru antara femur dan
tulang pinggul. Soket yang terbentuk dibagian pelvis lebih dalam dan besar karena
persendian digunakan untuk menahan berat tubuh. Dengan hal ini maka femur
tidak mudah untuk dislokasi meskipun untuk aktivitas berat.
Bagian distal femur (kondilus) berhubungan dengan tibia dan fibula kemudian
membentuk lutut. Pada tibia terdapat malleolus medialis yang merupakan tonjolan
distal (tulang pergelangan kaki). Dibagian depan lutut ditemukan patela atau
tulang lutut. Tibia yang bisa dirasakan dipermukaan kulit, sedangkan bagian
distal tibia adalah maleolus medialis. Fibila ada dibelakang tibia. Pada fibula
terdapat malleolus medialis yang merupakan tonjolan distal lateral.
Fibula tidak membentuk sendi lutut sehingga fibula tidak berfungsi untuk
menopang seluruh berat badan, namun fibula sangat penting karena digunakan
sebagai tempat melekatnya otot dan untuk menstabilkan pergelangan kaki
Tulang tarsal adalah tujuh tulang yang membentuk tumit (kalkaneus). Tulang
ini lebih besar dan kuat daripada tulang ditelapak tangan. Pada tarsal terdapat talus
yang merupakan bagian yang berarti kulasio dengan kalkaneus dan tibia.
Metatarsal adalah lima tulang yang membentuk telapak kaki. Falangs adalah
tulang yang membentuk jari kaki
a. Inspeksi
1) Kulit disekitar sendi bahu, perhatikan warna dan keutuhan kulit
2) Bahu dan arah frontal, perhatikan kesimetrisan bahu kanan dan
kiri. Perhatikan ukuran dan bentuk klavikula dan spakula dari arah
anterior dan posterior
b. Palpasi
1) Sendi sternoklavikular
Mulai palpasi dari sendi sternoklavikular, kemudian bergerak
lateral sepanjang klavikula kearah sendi akromioklavikular.
Palpasi kearah bawah subakromial dan tuberkulus mayor dari
humerus. Periksa apakah daerah ini cukup lembut.
b) Abduksi Adduksi
b. Siku
1. Inspeksi
a) Dukung lengan klien dengan tangan non dominan
b) Inspeksi aspek lateral dan medial siku. Perhatikan kesimetrisan
kedua siku dan kulit pada area siku.
2. Palpasi
a) Aspek lateral dan medial prosesus olekranon
b) Otot biseps brachi dan triseps brachi untuk mengetahui tonus
dan massa otot
c) Arteri Brachialis
- Minta klien untuk meluruskan siku
- Palpasi arteri brachialis pada area superior fossa antecubiti.
Catat irama, amplitudo, frekuensi dan kesimetrisan pada
kedua lengan.
- Periksa rentang pergerakan sendi
d) Fleksi Ekstensi
- Refleks Triseps
1. Inspeksi
2. Ekstremitas bawah
a. Panggul
Beri posisi. Minta klien untuk tidur pada posisi supine
1) Inspeksi
Posisi panggul dan kaki
- Hiperekstensi
Minta klien tidur dengan posisi prone
Dengan lutut ekstensi, naikkan tungkai ke arah belakang
sampai atas sejauh mungkin. Sudut hiperekstensi adalah
150.
Lakukan pemeriksaan pada kedua tungkai
b. Lutut
Beri posisi . Minta klien untuk duduk dengan kedua tungkai
bawah menggantung
1. Inspeksi
Warna kulit dan struktur lutut
Warna kulit harus sama dengan dibagian tubuh lain,
patella harus berada ditengah dengan kedua sisi cekung
Otot quadrisep dari aspek anterior
Observasi bentuk dan ukuran otot
Struktur dan bentuk lutut pada saat klien berdiri. Lutut
harus sejajar dengan paha dan tumit
2. Palpasi
a) Sendi Tibiofemoralis
Palpasi dengan menggunakan ibu jari disepanjang sisi
tibia ke arah atas hingga memutari patella ke arah luar
b) Arteri poplitea
- Minta klien untuk tidur dengan posisi prone
- Naikkan tungkai bawah hingga lutut fleksi
- Palpasi arteri poplitea untuk mengetahui kecepatan,
irama, amplitudo dan kesimetrisan pada kedua
tungkai
3) Periksa rentang pergerakan sendi
a) Fleksi Ekstensi
Minta klien untuk tidur dengan posisi supine
Tekuk lutut dan naikkan tungkai hingga mendekati
abdomen, kemudian luruskan kembali. Sudut fleksi lutut
adalah 1200.
Lakukan pemeriksaan pada kedua tungkai
4) Periksa kekuatan otot lutut
Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi lutut dengan
melawan tahanan. Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5.
Nama Mahasiswa : .
NIM : .
Nilai
Aspek yang Dinilai 0 1 2
A. Definisi :
Pemeriksaan fisik pada kulit, rambut
dan kuku adalah inspeksi dan palpasi.
Sistem integument meliputi kulit,
rambut, dan kuku. Sistem ini berfungsi
memberikan proteksi eksternal bagi
tubuh, membantu dalam proses
pengaturan suhu tubuh, sebagai sensor
nyeri, dan indera peraba.
B. Tujuan :
1. Mengetahui kondisi kuku dan kulit
2. Mengetahui perubahan oksigenasi,
sirkulasi, kerusakan jaringan
setempat dan hidrasi
Prosedur Pelaksanaan
A. Tahap Pre Interaksi
1. Persiapan Pasien :
a. Memperkenalkan diri
b. Bina hubungan saling percaya
c. Meminta pengunjung atau
keluarga meninggalkan ruangan
d. Menjelaskan tujuan
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien
dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan
tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
C. Tahap Kerja
Kulit :
1. Inspeksi
a. Lihat warna kulit klien bahwa sinar
matahari. Normalnya kulit berwarna cerah
merah muda hingga kecokelatan ataupun
hitam. Kulit yang tidak terkena sinar
matahari akan berwarna lebih terang, dan
tampak pucat pada orang yang tidak
pernah / jarang terpapar sinar matahari.
b. Lihat adanya lesi pada kulit (primer
ataupun sekunder).
Rambut
1. Inspeksi
a. Perhatikan penyebaran rambut di seluruh
tubuh, penyebaran rambut akan tampak
lebih banyak pada pria dibandingkan
wanita. Lihat kebersihannya, catat
adanya tinea kapitis, tinea korporis,
kutu, dan lain-lain. Lihat warnanya,
warna rambut berbeda-beda tergantung
suku bangsanya.
b.
Kuku
1. Inspeksi
a. Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar
kuku. Normalnya dasar kuku berwarna
merah muda cerah karena mengandung
banyak pembuluh darah.
b. Sudut normal antara kuku dengan
pangkalnya adalah 160 derajat.
c. Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi
atau perlukaan.
2. Palpasi
a. Tekan ujung jari untuk memeriksa
Capillary Refil Time (CRT) yaitu waktu
pengisian balik kapiler. Normalnya akan
kembali dalam waktu < 2 detik.
D. Tahap Terminasi
1. Menanyakan pada klien apa yang
dirasakan setelah dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang
dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
E. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam
catatan keperawatan
Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
Penguji Praktek
()
Nama Mahasiswa : .
NIM : .
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
PENGERTIAN:
Suatu sistem untuk mengumpulkan data pada alat gerak pada tubuh
manusia meningkatkan efisiensi dan memperoleh hasil pemeriksaan
yang aktual, dimana ekstremitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu
Ekstremitas Atas dan Ekstremitas Bawah
TUJUAN:
Mengetahui data-data klien yang terkait
1. Panggul
2. Lutut
3. Pergelangan kaki
4. Telapak kaki
INDIKASI:
Lihat dan amati setiap bagian tersebut, lakukan pengobatan bila terjadi
gangguan terhadap:
1. Panggul
2. Lutut
3. Pergelangan kaki dan
4. Telapak kaki
KONTRAINDIKASI:
Hindari benturan-benturan yang keras.
PERSIAPAN:
1. Persiapan Alat Dan Bahan
a. Reflek hamer
b. Senter
2. Persiapan Pasien
a. Memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
EKSTREMITAS ATAS
1. Bahu
a. Atur Posisi
Minta klien duduk berhadapan dengan pemeriksa,
berdiri atau tidur dengan posisi supine
b. Inspeksi
Kulit disekitar sendi bahu, perhatikan warna dan
keutuhan kulit
2) Refleks Triseps
Dengan posisi yang sama denga point a,
pukulkan refleks hammer pada prosesus
olekranon. Observasi kontraksi otot triseps
a. Inspeksi
a) Pergelangan tangan
b) Jari-jari
Minta klien untuk merenggangkan jari-jari dengan
melawan tahanan.
e. Periksa refleks brachioradialis
EKSTREMITAS BAWAH
1. PANGGUL
Beri posisi
Minta klien untuk tidur pada posisi supine
1) Inspeksi
Posisi panggul dan kaki
Bandingkan kesimetrisan kedua panggul
Kulit diarea panggul. Perhatikan warna kulit dan
keutuhan kulit diarea tersebut
2) Inversi Eversi
- Minta klien untuk menekuk telapak kaki ke arah
samping hingga telapak kaki menghadap ke arah
medial tubuh. Sudut normal inversi adalah 300.
- Minta klien untuk menekuk telapak kaki ke arah
samping hingga telapak kaki menghadap ke arah
lateral. Sudut eversi adalah 200.
3) Fleksi Ekstensi jari-jari kaki
- Minta klien menekuk jari-jari ke arah bawah,
kemudian meluruskan kembali
d. Periksa kekuatan otot
1) Otot-otot tumit
Minta klien melakukan gerakan plantarfleksi dan
dorsifleksi dengan melawan tahanan. Nilai kekuatan otot
dengan menggunakan skala 0-5.
2) Otot jari-jari kaki
Minta klien melakukan gerakan fleksi dan ekstensi jari-
jari dengan melawan tahanan.
3) Periksa Tendon Achilles
Pegang telapak kaki dengan tangan non dominan
Pukul tendon Achilles dengan menggunakan bagian
lebar refleks hammer
Observasi plantar fleksi telapak kaki
Keterangan: