Anda di halaman 1dari 14

MATERI KULIAH

SISTEM INTEGUMEN

1. Identitas Mata Kuliah


a. Nama : Anatomi Fisiologi
b. Kode : Bd. 6.2.03
c. Bobot SKS : 4 SKS (Teori)
d. Semester/Prodi : I / Sarjana Terapan Kebidanan
e. Pengajar : Suhrawardi, SKM., MPH.

2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Menunjukan Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

3. Materi Perkuliahan
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen
a. Pengertian
b. Bagian
c. Struktur
d. Fungsi

ANATOMI SISTEM INTEGUMEN


A. Pengertian Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut,
bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini
berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

B. Pengertian Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan
melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keingat dan kelenjar
mukosa. Kulit disebut juga integument atau kutis, tumbuh dari dua macam jaringan
yaitu jaingan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat
(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus, berfungsi
merasakan sentuhan atau sebagai alat peraba , kulit merupakan organ yang paling
luas sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, cahaya matahari,
mikroorganisme dan menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan. kulit
merupakan indikator untuk memperoleh kesan umum, dengan melihat perubahan yang
terjadi pada kulit misalnya pucat, kekuning-kuningan, kemerah-merahan. Suhu kulit
meningkat dengan adanya kelainan pada kulit atau gangguan psikis (misalnya, stress,
ketakutan, atau marah) yang menyebabkan perubahan pada kulit. Perubahan struktur
kulit menentukan usia sudah lanjut atau masih muda. Wanita atau pria dibedakan
dengan penampilan kulit. Warna kulit juga ditentukan oleh rasa atau suku bangsa,
misalnya kulit hitam Negro, kulit kuning Mongolia, kulit putih Eropa, dan lain-lain.
Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai ketebalan yang sangat bervariasi.
Bagian yang sangat tipis terdapat disekitar mata dan yang paling terbal pada telapak
kaki dan telapak tangan yang mempunyai ciri khas (dermatoglipic pattern) yang
berbeda pada setiap orang yaitu berupa garis lengkung dan berbelok - belok, hal ini
berguna umtuk mengidentifikasi seseorang.
Dua sel yang ditemukan dalam epitel kulit :
1. Sel Utama (terang), merupakan sel seosa yang menempati bagian tengah sel.
Sitoplasmanya mengandung bintik lemak dan granula pigmen. Sel ini mengeluarkan
getah encer mengandung bahan perlarut.
2. Sel - sel Musigen (gelap), bertebaran di antara sel - sel serosa yang mempunyai
reticulum endoplasma granula dan granula sekretori basofil, menghasilkan
glikoprotein mukoid. Kontraksi sel ini membantu pengosongan getah kelenjar dan
berfungsi sebagai bangun penyangga menahan perubahan tekanan osmotik yang
memungkinkan bahaya pada keutuhan susunan kanalikuli intersel.

C. Lapisan Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan
kulit jangat (dermis/kutis). Kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan yang ada di
bawahnya dengan perantaraan jaringan ikat bawah kulit (hypodermis/subkutis). Dermis
atau kulit mempunyai alat tambahan yang terdiri dari rambut dan kuku.
1. Epidermis
Kulit ari tau epidermis adalah lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan epitel
gepeng unsure utamanya adalah sel - sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit.
lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada dilapisan
bawah bermitosis terus,, lapisan paling luar epidermis akan berkelupas atau gugur.
Epidermis tersusun oleh sel - sel epidermis terutama serat - serat kolagen dan
sedikit serat elastis. Kulit ari (epidermis) terdiri dari bebrapa sel. Sel - sel ini berbeda
dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan
dianggap sebagai akhir keaktifan sel lapisan tersebut, terdiri dari lima lapisan yaitu :

a. Stratum Korneum
Terdiri dari banyak lapisan sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak
berinti. Sitoplasma diisi dengan serat keratin, makin keluar letak sel makin
gepeng seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh, yang terkelupas digantikan oleh
sel yang lain. Zat tanduk merupakan keratin lunak yang susunan kimianya berada
dalam sel - sel keratin keras. Lapisan tanduk hampir tidak mengandung air
karena adanya penguapan air, elastisnya kecil dan sangat efektif untuk
pencegahan pengupan air dari lapisan yang lebih dalam.
b. Stratum Lusidum
Terdiri dari beberapa lapis sel yang sangat gepeng dan bening. Sulit melihat
membran yang membatasi sel - sel itu sehingga lapisannya secara keseluruhan
tampak seperti kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh
yang berkulit tebal.
c. Stratum Granulosum
Terdiri dari 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng inti di tengah, dan
sitoplasma berisi buritan granula keratohialon atau gabungan keratin dengan
hialin. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia
ke dalam tubuh.

d. Stratum Spinosum
Terdiri dari banyak sel lapisan berbenuk kubus dan pilogonal, inti terdapat di
tengah dan sitoplasmanya berisi berkas - berkas serat yang terpaut pada
desmosom (jembatan sel) seluuh sel terikat rapat lewat serat - serat itu sehingga
secara keseluruhan lapisan sel - selnya berduri. Lapisan ini untuk menahan
gesekan dan tekanan dari luar, sehingga harus tebal dan terdapat di daerah
tubuh yang banyak brsentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit
dan pangkal telapak kaki.
e. Stratum Malfighi
Unsur - unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas, inti bagian
basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam - asam amino. Stratum malfighi
lapisan terdalam dari epidermis berbatasan dengan dermis di bawah, terdiri dari
selapis sel bebentuk kubus (batang). Desmosom banyak sekali pada membran
sel merupakan sel induk epidermis. Sel ini aktif bermitosis terus sampai individu
meninggal. Sebanding dengan terkelupasnya sel pada stratum korneum, se induk
inipun menggantiya dengan yang baru dari bawah. Sejak terbentuk sampai
terklupas umur sel 15-30 hari.
Gabungan stratum malfighi dan stratum spinosum disebut stratum germinatifum.
Gabungan ini terletak bergelombang karena lapisan dermis di bawahnya
membentuk tonjolan yang disebut papila. Batas germinatifum dengan dermis di
bawahnya berupa lapisan tipis jaringan pengikat yang disebut lamina basalis.
Pada stratum malfighi, di antara sel epidermis terdapat melanosit yaitu sel yang
berisi pigmen melanin yang berwarna cokelat dan sedikit kuning. Pada orang
berkulit hitam, melanot menerobos sampai ke dermis, melanosit ini mempunyai
tonjolan banyak, panjang, dan halus menyelusup di antara sel - sel epidermis
stratum germinatifum.
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri, karena kandungan
karoten (pigmen) darah pada pembuluh darah dermis memberikan warna
kemerahan dan kandungan pigmen melanin memberikan bayangan cokelat.
2. Dermis
Batas dermis (kulit jangat) yang pasti sukar ditentukan karena menyatu dengan
lapisan subkutis (Hipodermis). Ketebalannya antara 0,5 - 3 mm. beberapa kali lebih
tebal dari epidermis dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat (turunan)
dermis terdiri dari bulu, kelenjar minyak, kelenjar lendir dan kelenjar keringat yang
membenam jauh ke dalam dermis.

Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk melindungi bagian
yang lebih dalam. Pada perbatasan antara kulit ari dan kulit jangat terdapat tonjolan-
tonjolan kulit ke dalam kulit ari (epidermis) yang disebut papil kulit jangat. Kulit jangat
terdiri dari serat-serat kolagen serabut-serabut elastis dan serabut-serabut retikulin.
Serat-serat ini bersama pembulu darah dan pembuluh getah bening membentuk
anyaman - anyaman yang memberikan perdarahan untuk kulit. Lapisan dermis terdiri
dari :
a. Lapisan Papila
Mengandung lekuk-lekuk papila sehingga stratum malfighi juga ikut berlekuk.
Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar membentuk lapisan bunga
karang disebut lapisan stratum spongeosu. Lapisan papila tediri dari serat kolagen
halis, alastin, dan retikulin yang tersusun membentuk jaring halus terdapat di
bawah epidersmis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan dan
penggandaan unsur - unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari serabut
yang menyisip ke dalam membran basal di bawah epidermis. Pada umumnya
papil- papil kulit jangat rendah tetapi pada telapak kaki dan telapak tangan papil
tinggi tebal dan banyak sehingga tampak berhimpitan membentuk rigi-rigi yang
menonjol di permukaan kulit ari dan membentuk pola sidik jari tangan dan jari kaki.
Setiap papil dibentuk oleh anyaman serabut haus yang mengandung serabut
elastin, pada bagian ini terlihat lengkung-lengkung kapiler dan ujung-ujung saraf
perasa.
b. Lapisan Retikulosa
Mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen. Sebagian besar lapisan
ini tersusun bergelombang, sedikit serat etikulin, dan banyak serat elastin.
Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut terbentuk garis ketegangan kulit
bahan dasar dermis merupakan bahan matrik amorf yang membenam pada
serat kolagen, elastin dan turunan kulit. Glikosaminoglikans utama kulit adalah
asam hiauronat, dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam di
berbagai tempat, bahan dasar ini sangat hidrofilik. Lapisan ini terdiri dari
anyaman jaringan ikat yang lebih tebal. Dalam lapisan ini ditemukan sel-sel
fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung
rambut kelenjar sebasea, kelenjar keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut.
Unsur utama sel dermis adalah fibroblas dan makrofag, juga terdapat sel lemak
yang berkelompok. Di samping itu juga sel jaringan ikat bercabang, berpigmen
pada lingkungan epidermis yang banyak mengandung pigmen (misalnya, areola
mamae dan sekitar anus).
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas yang
dihubungkan dengan foliel. Rambut bertebaran di seluruh dermis dalam jumlah
yang cukup banyak banyak pada kulit, putting susu, penis skrotum, dan
sebagian perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit daerah yang bersangkutan
mengerut.

3. Hipodermis
Lapisan bawah kulit (fisia superfisialis) terdiri dari jaringan pengikat longgar.
Komponennya serat longgar, elastis dan sel lemak.pada lapisan adiposa terdapat
susunan lapisan subkutan yang menentukan mobilitas kulit di atasnya. Nila terdapat
lobulus lemak yang merata di hipodermis membentuk bantalan lemak yang disebut
panikulus adiposus. Pada daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm.
pada kelopak mata, penis, dan skrotum lapisan subkutan tidak mengandung lemak.
Bagian superfisial hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut.

Dalam lapisa hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena,


anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis.
Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar
tehadap jaringan di bawahnya..

C. Sirkulasi Pada Kulit


Jumlah panas yang hilang dari tubuh batas yang luas diatur oleh perubahan
jumlah darah yang mengalir melalui kulit. Aliran darah diakibatkan adanya
perangsangan saraf anastomosis yang berhubungan anatar arteri dan venolus. Aliran
darah akibat respons terhadap adanya rangsangan dapat bervariasi. Darah dapat
mengalir melalui anastomosis, kapiler subdermal, dan pleksus venadari reservoar
(rongga penyimpanan) darah. Kulit merupakan tempat reaksi pembuluh darah :
1. Reaksi Putih : bila ujung suatu objek ditekan pada permukaan kulit maka perlahan-
lahan pada titik tekan terlihat pucar (reaksi putih). Rangsangan mekanik
menimbulkan konstriksi sfingter kapiler dan darah akan terlihat kembali sekitar 15
detik.
2. Tripel Respons : bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing. Maka
pada sebagian reaksi putih terdapat kemerahan ditempat tersebut yang diikuti oleh
pembengkakkan dan binntik kemerahan disekitar lukayang disebabkan dilatasi
kapiler terhadap tekanan.
3. Hiperemia Aktif : kelainan jumlah darah dalam suatu daerah yang dihidupkan
kembali setelah periode penyumbatan atau tekanan.
Aliran darah dalam kulit melayani dua fungsi utama. Pleksus venesus subkutis
yang luas mengandung sejumlah besar darah yang dapat memanaskan permukaan
kulit. Anastomosis arteriovenosa merupakan hubungan vaskuler yang besar langsung
di antara arteri dan pleksus venesus. Dinding anastomosis ini mempunyai lapisan otot
yang kuat, dipersarafi oleh serabut vasokonstriktor simpatis yang menyekresi
norepinefrin.
Kecepatan aliran darah melalui kulit berubah-ubah karena diperlukan untuk
mengatur suhu tubuh. Sebagai reaksi terhadap kecepatan kegiatan metabolisme tubuh
dan suhu di sekitarnya. Pada suhu kulit biasanya jumlah darah yang mengalir melalui
pembuluh darah kulit untuk pelayani pengaturan panas beberapa kali lebih banyak
daripada yang diperlukan untuk memberikan kebutuhan gizi jaringan tersebut. bila kulit
terpapar pada suhu sangat dingin, aliran sarah semakin sedikit sehingga nutrisi mulai
terganggu. pertumbuhan kuku lebih maksimum aliran darah semakin besar pada kuit,
dapat terjadi pengaliran darah jantung yang besar.

D. Kelenjar - kelenjar kulit


1. Kelenjar sebasea
Berhubngan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel. Kelenjar ini
tidak berhubungan dengan folikel rambut tetapi saluran bermuara langsung
kepermukaan kulit sepeti yang terdapat pada glans penis, labium minus dan
kelenjar tarsalia pada kelopak mata. Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak
kaki dan tangan dan terletak di dalam dermis.
2. Kelenjar Keringat
Kelenjar tubular bergelung tidak bercabang, terdapat pada seluruh kulit kecuali pada
dasar kuku, batas bibir, glans penis, dan gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak
tedapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Bagian sekretori terletak di dalam
dermis atau hipodermis begabung membentuk massa tersendiri. Duktusnya keluar
menuju epidermis, berjalan bekelok - kelok menyatu dengan epidermis dan berjalan
spiral untuk mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya disebut pori keringat.
Terdapat dua macam kelenjar keringat
a. Kelenjar Keringat Ekrin : tersebar diseluruh kulit tubuh kecuali kulup penis, bagian
dalam telinga luar, telapak tangan dan telapak kaki, dan dahi. Badan kelenjar
terdapat antara perbatasan kulit ari dan kulit jangat.
b. Kelenjar Keringat Apokrin : kelenjar keringat yang besar terdapat dipermukaan
pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat kelamin, dan dubur. Kelenjar ini
terletak lebih dalam, saluran luarnya berbelok - belok, kemudian lurus menuju
epidermis dan bermuara pada folikel rambut.
3. Kelenjar Mamae
Glandula mamae sebagai kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ekodermal.
Secara fungsional termasuk sistem reproduksi, terletak diatas fasia perktoralis
superisialis dan dihubungkan dengan perantaan jaringan ikat longgar dan lemak,
serta melekat erat dengan kulit di atasnya. Disekitar putting susu (papila mamae)
tedapat retikulum kutis yang tumbuh dengan baik, dinamakan ligamentum
suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15 - 20 duktus laktiferus. Di sekitar
papila mamae terdapat areola mamae yang mengandung kelenjar sebasea
montgomeri (glandula areola mamae) untuk melindungi dan melicinkan putting susu
pada waktu bayi mengisap. Pada daerah subkutan terdapat lobus - lobus yang
berhubungan satu ama lain oleh jaringan areolar, pembuluh darah, dan duktus
laktiferus.

Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menusui alveoli nampak kecil dan padat
berisi sel - sel granular. Pada waktu hamil, alvep;I akan membesar dan sel - sel
pada pusat alveoli mengalami degenerasi lemak dan menghasilkan kolostrum.
Hormon esterogen memperbanyak alveoli dan hormon prolaktin yang dihasilkan
kelenjar hipofise merangsang pengeluaran kolostrum.

E. Pembuluh Darah
Suplai darah untuk kulit berasal dari pembuluh darah besar di dalam lapisan
bawah kulit yang bercabang ke arah permukaan kulit. Sejumlah pembuluh membentuk
jala pada tempat pertemuan anatara dermis dan hipodermis. Dari jala - jala ini, cabang
- cabang memperdarahi jaringan subkutis termasuk kelenjar keringat dan folikel
rambut.
Dari jala - jala terkecil menuju papila, tempat percabangan kapiler membentuk
jaring kapiler dan memperdarahi papila, kelenjar sebasea dn bagian tengan folikel
rambut. Vena - vena penghimpun darah dari daerah subpapilar membentuk jala - jala
tepat di bawah kulit. Jala - jala ini behubungan dengan jala - jala kedua yang sedikit
lebih dalam. Lewat jala kedua darah mengalir ke dalam jala ketiga pada tepat
pertemuan dermis dan hipodermis. Ke dalam jala ketiga bermuara hampir seluruh
vena dari lobulus lemak dan kelenjar keingat. Dan jala - jala kertiga vena berjalan ke
jala - jala yang lebih dalam yang terdiri dari vena besar dalam jaringan subkutis dan
bermuara ke dalam vena besar bersma arteri pada dermis yang paling dalam.

Pembuluh limpe mulai di dalam papila sebagai celah yang dibatasi endotel
dengan jala-jala kapiler limfe di dalam lapisan papilar. Jala-jala ini bergabung dengan
jala-jala kapiler limfe yng lebih besar di dalam jaringan subkutis yang juga merupakan
tempat muara cairan limfe dari jala-jala yang halus di sekitar kelenjar sebasea, kelenjar
keringat, dan folikel rambut.

F. Saraf Kulit
kulit dan kelengkapannya menerima rangsanagan dari lingkungannya karena
dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutis terdapat berkas besar
serat-serat yang cabang-cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah
retikular papilar dan subepitel. Di dalam semua lapisan kulit dan hipodermis terdpat
banyak badan akhir sel saraf. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah dari ujung-
ujung bebas saraf sensoris tidak bemielin yang terdpat di dalam/dekat epidermis.
Selain saraf-saraf sensorik tedapat saraf eferen simpatis yang mempersarafi pembuluh
darah, obat penegak rambut, dan sel sekretorik kelenjar keringat.

G. Pelengkap Kulit
1. Kuku
Kuku merupakan lempeng yang memebentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang jari tangan dan jari kaki. Strukturnya berhubugan dengan dermis dan
epidermis pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis darat lengkung dan sedikit
miring terhadap permukaan pada bagian proksimalnya.

2. Rambut
Rambut berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epitermis dan tersebar
di sekujur tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki permukaan dorsal falang distal,
di sekitar lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang
bebas dan akar yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut dibungkus oleh folikel
rambut yang bebentuk tabung tardiri dari bagian berasal dari epidermis (epitel) dan
bagian berasal dari dermis (jaringan pengikat). Pada ujung bawah folikel
menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar sebasea, dan
seberkas otos polos (erektor pili). Konstraksi otot ini menyebabkan tegaknya
rambut.
Struktur rambut :
a. Medula :Bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapissel kulit pubis
mengerut satu sama lain, dipisahkan oleh ruang berisi udara. Bulu halus pendek
bulu roma, sebagian rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula,
sel-selnya sering mengandung pigmen dan keratin. Sel - sel medula temasuk
keratin lunak.
b. Korteks : Bagian utama rambut beberapa lapis sel gepeng, panjaang berbentuk,
gelondong membentuk keratin keras. Oksidasi uadara yang terkumpul dalam
ruang antara sel korteks mengubah warna rambut.
c. Kutikula : Terdapat pada permukaan selapis sel tipis jernih, yaitu kutikula tidak
berinti kecuali yang terdapat pada akar.. sel - selnya tersusun seperti genting
dengan ujung menghadap ke atas.
Susunan rambut :
a. Batang rambut merupakan bagian rambut yang terdapat diluar kulit. Bila dibuat
potongan sebuah rambut akan terlihat dari luar kedalam :
1) Selaput rambut (kutikula)
2) Kulit rambut
3) Sumsum tulang rambut
b. Akar rambut, merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam amat dalam,
dapat mencapai lapisan hipodemis.
1) Kandung rambut adalah kandung rambut yang menyelubungi akar rambut
mulai dari permukaan kulit sampai bagian bawah umbi rambut. Pada selubung
ini terdapat unsur - unsur dari lapisan dermis dan unsur lapisan epidermis
2) Papil rambut adalah bagian bawah folikel rambut berbentuk lonjong seperti
telur yang ujung bawahnya terbuka, berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis,
ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk menyuplai nutrisi ke umbi rambut.

Anda mungkin juga menyukai