PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi dan fisiologi merupakan ilmu dasar yang mendasari ilmu-
ilmu kesehatan termasuk ilmu keperawatan. Istilah anatomi berasal dari
bahasa latin yaitu Ana yang berarti menjadi dua sama besar dan Tomo
yang berarti memotong. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta hubungannya antar bagian
tubuh. Sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan
proses normal dari tubuh manusia.
Integumen atau kulit menyusun 15% hingga 20% berat badan.
Kulit yang utuh adalah sistem pertahanan primer tubuh. Kulit melindungi
dari invasi orgasme, membantu dalam pengaturan suhu tubuh, mengelola
vitamin, dan memberikan penampilan eksternal kita. Kulit memiliki tiga
lapisan primer (yaitu epidermis, atau lapisan luas; dermis, atau lapisan
dalam; dan hipodermis, atau lapisan subkutan) juga struktur tambahan
epidermis (yaitu kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus, folikel
rambut, dan kuku).
Epitel kulit terdiri atas sel-sel yang memberikan barier terus-
menerus antara isi tubuh dan lingkungan luar. Sel epitel juga melapisi
saluran cerna, saluran nafas dan alveoli, tubulus ginjal dan sistem urinaria,
dan duktus-duktus yang mengosongkan isinya ke permukaan kulit (lumen)
sistem pencernaan serta pernafasan. Sel epitel memungkinkan transpor
selektif dari ion-ion, nutrien, dan zat sisa metabolik serta memiliki
permeabilitas terhadap air yang diatur secara parsial. Sel-sel epitel
terhubung satu sama lain melalui tautan erat dan mengekspresikan
berbagai populasi protein transporter pada sisi apikal (umumnya
menghadap lumen) dan sisi basolateral (menghadap darah atau serosa).
Kepentingan fungsional transpor epitel dibahas dalam bab pencernaan dan
ginjal.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari Sistem Integumen?
2. Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3. Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2. Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3. Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
yang paling tebal pada telapak kaki dan telapak tangan yang mempunya
ciri khas (dermatoglipic pattern) yang berbeda pada setiap orang yaitu
nerupa garis lengkung dan berbelok-belok, hal ini berguna untuk
mengidentifikasi seseorang.
4
air serta melindungi permukaan kulit yang terbuka. Keratin pada
lapisan epidermis merupakan keratin lunak yang berkadar sulfur
rendah, berlawanan dengan keratin yang ada pada kuku dan
rambut. Saat keratohialin dan keratin berakumulasi, makan
nukleous sel berdisintergrasi, menyebabkan kematian sel.
1.4 Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-
sel gepeng tidak bernukleous yang mati atau hampir mati dengan
ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel.
1.5 Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25
sampai 30 lapisan sisik tidak hidup yang sangat terkeratinisasi dan
semakin gepeng saat mendekati permukaan kulit. (epidermis tipis
yang melapisi seluruh tubuh, kecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, tersusun hanya dari lapisan basalis dan korneum).
Permukaan terbuka dari stratum korneum mengalamai
proses pergantian ulang yang konstan atau deskuamasi. Ada
pembaruan yang konstan pada sel yang terdeskuamasi melalui
pembelahan sel di lapisan basalis. Sel tersebut bergerak kemudian
mati.
Dengan demikian, seluruh permuaan tubuh terbuka ditutup
oleh lembaran sel apidermis mati. Keseluruhan lapisan epidermis
akan diganti dari dasar ke atas setiap 15 sampai 30 hari.
5
2. Dermis
Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membran
dasar atau lamina. Membran ini tersusun dari 2 lapisan jaringan ikat
yaitu lapisan papilar dan lapisan retikular:
2.1 Lapisan papilar
Adalah jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel
mast, makrofag. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh
darah, yang memberi nutrisi pada epidermis di atasnya Papila
dermal serupa jari yang mengandung reseptor sensori taktil dan
pembuluh darah, menonjol ke dalam lapisan epidermis.
Pada telapak tangan dan telapak kaki, papila yang ada
sangat banyak dan tinggi, jumlahnya sekitar 65.000/inchi persegi
(10.400/cm²).
Pola tonjolan dan guratan pada telapak tangan dan telapak
kaki pada setiap orang sangat unik dan mencerminkan pengaturan
papila dermal. Kegunaan guratan tangan adalah untuk
mempermudah penggenggaman melalui peningkat friksi.
2.2 Lapisan retikular
Terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini
tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan serat
elastis. Sejalan dengan penambahan usia, deteriorasi normal pada
simpul kolagen dan serat elastik mengakibatkan pengerutan kulit.
6
yang dapat dijumpai di kulit sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar
serumen
7
4.1 Kuku
Adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan
epidermis ke dalam dermis. Kuku juga bisa disebut kulit yang
telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya
membuat garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada
kulit. Palung kuku mengandung banyak pembuluh darah. Bagian
proksimal kuku terletak dalam lipatan kulit yang merupakan
bagian paling tipis. Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk
yang terletak diatas dasar kuku yang nutrisinya disuplai dari
pembuluh darah.
Badan kuku adalah bagian yang tak tertutupi dan yang
dengan kuat menempel atau terikat dalam palung kuku. badan
kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan
kuku kira-kira 0,5 mm perminggu, lebih cepat di musim panas
daripada di musim dingin.
Kutikel adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup
akar kuku. hiponikium adalah stratum korneum tebal di bagian
ujung lepas kuku.
Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti
setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh maju.
4.2 Rambut
Ada pada hampir seluruh bagian tubuh tetapi sebagian
besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna.
Rambut tumbuh dari folikel rambut merupakan lekukan jeluk di
dalam epidermis. Folikel rambut dibatasi sel epidermis dan di atas
dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh dalam
keadaan sehat, bila sehelai rambut rontok maka akan diganti
sehelai lain yang tumbuh dari papil yang sama. Akar rambut
berada di dalam folikel.
8
Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan
ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah
papil pembuluih darah, dan pertumbuhan rambut berasal dari sel
lunak yang terdapat di daerah ini. Bagian yang keluar dari
permukaan adalah batang rambut. Warna rambut disebabkan
jumlah pigmen di dalam epidermis.
Berhuibungan dengan folikel rambut terdapat otot polos
kecil, yaitu erektor pilorum atau “penegak rambut”, terdapat juga
kelenjar sebaseus yang mengeluarkan sekret yang disebut sebum.
Sebum ini memelihara kulit agar tetap halus dan mengkilapkan
rambut. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat.
Rambut ini tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata, ketika
masa pubertas rambut ini akan menghentikan rambut vellus diarea
ketiak dan pubis.
Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam
folikel dan batang, bagian di atas permukaan kulit. Akar dan
batang rambut tersusun dari tiga lapisan epitelium:
4.2.1 Kutikel adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel mati
yang bersisik .
4.2.2 Korteks adalah lapisan tengah yang terkeratinisasi,
membentuk bagian utama batang rambut. Bagian ini
mengandung jumlah pigmen yang beragam yang
menentukan warna rambut
4.2.3 Medula atau aksis sentral tersusun dari dua sampai 3
lapisan sel. Pertumbahan medula buruk bahkan sering kali
tidak terjadi terutama pada rambut pirang.
9
4.3.1 Kelenjar keringat ekrin adalh kelenjar tubular simple dan
berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut.
4.3.2 Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat
terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan
penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada
aksila, areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar
apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area
anogenital memiliki duktus yang membuka kebagian atas
folikel rambut. Kelenjar ini mulai berfungsi pada masa
pubertas untuk merespon stress atau kegembiraan dan
mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang
kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri.
4.3.2.1 Kelenjar seruminosa pada saluran telinga
menghasilkan serumen atau getah telinga, dan
kelenjar siliaris moll pada kelopak mata juga
termasuk kelenjar apokrin.
4.3.2.2 Kelenjar mammae adalah kelenjar apokrin
termodifikasi yang mengalami spesialisasi untuk
memproduksi susu.
4.3.3 Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang biasanya
dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan
kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea,
tetapi hanya terbentuk pada rambut diarea genitalia, bibir,
puting susu, dan areola payudara. Kelenjar sebasea adalah
kelenjar holokrin (sel-sel sekretori menghilang selama
sekresi sebum).
4.3.3.1Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan
pecahan-pecahan sel. Zat ini berfungsi sebagai
emoliens atau pelembut kulit dan merupakan suatu
barier terhadap evaporasi. Zat ini juga memiliki
aktifitas bakterisida.
10
4.3.3.2Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea di
wajah, leher, punggung yang terjadi terutama pada
dekade kedua masa kehidupan. Kelenjar sebasea ini
dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel
(bisul).
5. Warna
Perbedaan warna kulit terjadi akibat faktor berikut:
5.1 Melanosit
Terletak pada stratum basalis, mempoduksi pigmen,
melamin, yang bertanggung jawab untuk perawatan kulit dari
coklat sampai hitam.
Pada rentang yang terbatas melanin melindungi kulit dari
sinar ultraviolet yang merusak. Peningkatan produksi melanin
berlangsung jika terpapar sinar matahari
Jumlah melanosit (sekitar 1000/mm2 sampai 2000/mm2)
tidak bervariasi antar ras, tetapi perbedaan genetik dalam besarnya
jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen yang lebih
melebar mengakibatkan perbedaan ras.
Puting susu, areola dan area sirkumanal, skrotum, penis,
dan labia mayora, adalah area tempat terjadinya pigmentasi yang
besar; sedangkan telapak tangan dan telapak kaki mengandung
sedikit pigmen
5.2 Darah
Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis dapat
terlihat dari permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah
muda, ini lebih jelas terlihat pada orang yang kulit putih
(Caucasian)
5.3 Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan
pada stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan
11
hipodermis, yang menyebabkan beberapa perbedaan pada
pewarnaan kulit.
12
hilangnya panas bergantung pada suhu permukaan kulit, yang
merupakan fungsi dari aliran darah kulit. Aliran darah kulit bervariasi
dalam respons terhadap perubahan suhu inti tubuh dan perubahan suhu
lingkungan ekstrenal.
3. Homeostasis dan keseimbangan cairan/Ekskresi
Stratum korneum lapisan paling luar dari epidermis memiliki
kemampuan untuk mengabsorpsi air dan mencegah pengeluaran-
pengeluaran air dan elektrolit dari tubuh. Sementara itu kulit juga
sebagai media pengeluaran cairan atau keringat melalui evaporasi atau
insersible water loss (IWL).
4. Metabolisme.
Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses
sintesis vit.D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tulang, dimulai dari sebuah molekul prekursor (dehidrokolesterol-7)
yang ditemukan dikulit. Dengan adanya cahaya matahari atau sinar
ultraviolet, stresol yang ditemukan pada sel-sel malphigi dikonversi
untuk membentuk cholecalciferol (vitamin D3) di dalam liver menjadi
bentuk aktifnya. Vitamin D3 membantu dalam absorpsi kalsium dan
fosfat dari makanan.
5. Komunikasi.
Kulit merupakan ekspresi wajah dan refeleks vaskular yang
penting dalam komunikasi. Adanya reseptor-reseptor pada kulit yang
mampu mendeteksi berbagai stimulus sehingga kita dapat
membedakan berbagai jenis sensasi. Perubahan wwarna kulit,
perubahan ekspresi wajah memebrikan informasi tertentu. Keadaan,
sedih dapat terlihat dari ekspresi wajah.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit disebut juga integumen
atau kutis, tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang
menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu Epidermis adalah bagian
terluar kulit, Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya
membran dasar atau lamina, Subkutan adalah lapisan khusus jaringan ikat.
Kadang disebut lapisan adiposa karena kandungan lemaknya.
Struktur tambahan epidermis ada Rambut, kuku dan kelenjar dianggap
sebagai tambahan pada kulit.
Perbedaan warna kulit terjadi akibat faktor yaitu Melanosit, Darah,
Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin.
Fungsi integumen adalah Perlindungan, Pengaturan suhu tubuh,
Homeostasis dan keseimbangan cairan/Ekskresi, Metabolisme,
Komunikasi.
B. Saran
Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem
Integumen sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam
menyusun makalah maupun pembuatan tugas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15