2) Penerima rangsang
25
a. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-
beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya
25
pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter
terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Selsel epidermis disebut keratinosit.
Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh
zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-
dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
1) Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak
memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat
sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih
banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein
yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan
ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah
terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel
biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar
sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi
berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi,
membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah
menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena
melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi
cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini
sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air
dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor
kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
2) Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan
dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak
25
jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan
bening.
3) Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung
butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan
ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
4) Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan
dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel
lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi
filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju
normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin
ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah
antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan
pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam,
banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju
mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol dan asam amino.
mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di
telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat,
matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan
membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki
fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan,
panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal
yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat
tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan
menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di
kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang
rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar
keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui
pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat
membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang
disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena
fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan
kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan
mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit
berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang
terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit
jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit
ari. Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori
keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak
terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak.
Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan
jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
25
c. HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabangcabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah
kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia
menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian
tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan
mengendur serta makin kehilangan kontur.
Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis
yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan ketebalan kulitnya
tergantung dari daerah di tubuh. Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan
kulit tebal, hanya terdapat beberapa perbedaan :
1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
3. Tidak terdapat stratum lucidium.
4. Stratum corneum sangat tipis.
5. Papila corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.
2. Derivat Kulit
a. Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi
epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan,
telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada
daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak
saja oleh hormon kelamin-terutama androgentetapi juga oleh hormon adrenal dan
hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu
folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung
disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila
dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis
rambut :
• Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
• Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
25
kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh
drah kurang dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan
lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan
perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya
adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel melanosit. Bagian-bagian kuku :
• Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
• Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
• Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
• Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
• Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
• Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
• Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
• Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi
bagian permukaan lempeng kuku.
• Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
C. Patofisiologi Sistem Integumen
1. Peradangan pada Kulit
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun
jangan takut karena penyakit ini tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui
keluarga. Sifat dari penyakit ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara
total. Jika radang kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh
dengan total.
Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal ini dimaksudkan ketika penyakit
ini datang bisa lebih mudah mencari obat untuk menyembuhkan radang kulit. Penyebab
radang kulit diantaranya karena penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi terkena
bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena kain yang bersifat kasar, alergi dengan
detergen ataupun cairan untuk mencuci lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap
penggunaan ponsel bahkan alergi terhadap makanan tertentu.
25
Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir di kulit adalah akan timbul rasa
yang sangat gatal yang dilanjutkan dengan timbulnya lepuhan di kulit yang berwarna
merah. Lepuhah ini dapat pecah dan akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan
akan mengering dan akan menimbulkan kerak pada kulit.
Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka hindari kontak dengan alergen (bahan
yang menyebabkan alergi). Biasanya akan timbul kebingungan untuk mengingat bahan
yang menyebabkan alergi. Namun yang bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit
yang timbul. Jika terjadi muka, kemungkinan disebabkan pemakaian kosmetik yang tidak
sesuai. Namun jika terjadi pada pergelangan tangan tempat dimana biasanya
menggunakan jam tangan, kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan
tersebut.
Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat pemakaian kosmetik bisa jadi
disebabkan karena pemakaian perhiasan tersebut. Namun jika terjadi pada tangan dan
jari-jari bisa jadi disebabkan karena penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan
untuk mencuci lainnya. Selain itu jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk menggaruknya.
Sebaiknya gunakan krim pelembab. Hal ini mencegah kulit mengering yang rentan
menimbulkan rasa gatal. Obat anti alergi juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika
sudah sangat mengganggu dan untuk menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya
untuk memeriksakan kepada dokter agar diberikan penanganan untuk menyembuhkan
radang kulit dengan lebih baik.
2. Penyakit Peradangan Pada Kulit
Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak
mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak
nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu
mengobati penyakit dermatitis.
Pengertian dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan
pada kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasuk dermatitis seboroik dan dermatitis
atopik (eksim). Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi
dalam berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah
dan kulit gatal.
Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai gangguan yang semua
mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian
tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis
dermatitis memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun,
25
penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan
berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak
langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti
alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok
akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
Bagaimana Dermatitis Terjadi?
Dermatitis mungkin merupakan reaksi singkat untuk substansi. Dalam kasus seperti
itu dapat menghasilkan gejala-gejala, seperti gatal dan kemerahan, hanya beberapa jam
atau hanya satu atau dua hari. Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu.
Tangan dan kaki sangat rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering kontak
dengan zat-zat asing dan kaki berada di bagian bawah yang kondisinya hangat lembab
sehingga penggunaan kaus kaki dan sepatu dapat mendukung pertumbuhan jamur.
Dermatitis kronis dapat mewakili salah satu kontak, jamur, atau penyakit kulit lainnya
yang tidak cukup di diagnosis atau diobati, atau mungkin salah satu dari beberapa
kelainan kulit kronis yang tidak diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis menghasilkan
retak dan lecet di kulit, semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Terdapat berbagai jenis penyakit dermatitis, namun dermatitis kontak dan dermatitis
atopik merupakan jenis yang paling sering ditemukan.
3. Infeksi pada Kulit
Penyakit infeksi kulit adalah penyakit yang paling umum, terjadi pada orangorang
dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama
untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak
merespon terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bahwa
frekuensi yang tepat dari penyakit kulit, namun kesan umum sekitar 10-20 persen pasien
mencari nasehat medis jika menderita penyakit pada kulit. Matahari adalah salah satu
sumber yang paling menonjol dari kanker kulit dan trauma terkait. Penyakit kulit untuk
sebagian orang terutama wanita akan menghasilkan kesengsaraan, penderitaan,
ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain itu,mereka menganggap cacat besar
dalam masyarakat. Namun akibat kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu
kedokteran bekas luka kulit dapat berhasil dilepas dengan perencanaan plastik, terapi
laser, pencangkokan kulit dan lain sebagainya. Gejala-gejala penyakit pada kulit dapat
menjadi parah jika tidak diobati, kadang-kadang bahkan menyakitkan. Beberapa penyakit
radang kulit dapat menyebabkan jaringan parut dan pengrusakan. Gejala-gejala penyakit
kulit pun perlu dirawat untuk mengontrol tingkat keparahan dan perkembangannya.
Macam-Macam Penyakit Infeksi Pada Kulit :
25
kecil atau benjolan. Sering terjadi excoriations atau daerah alergi kulit yang rusak dari
agresifitas garukan.
b. Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan Angioedema (Pembengkakan)
Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat terjadi pada semua usia. Ruam ini
muncul sebagai akibat pengangkatan benjolan merah dari berbagai bentuk dan ukuran,
dan biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Pembengkakan
kadang-kadang sejalan dengan urtikaria yang biasa disebut angioedema (biasanya
pembengkakan pada bibir, mata, dan tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak
gatal atau merah, ia cenderung untuk membakar, menyengat atau menyebabkan
sensasi kesemutan. Parah pembengkakan ini kemampuan untuk bernapas bisa
berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
• Blister yang halus, papula dan gatal-gatal yang hebat reaksi + sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test :
• Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl
pelaksanaan.
• Sample masing – masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada
plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag
bervariasi.( 20 – 30 buah).
• Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel.
• Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit.
• 2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
3. Pengerokan Kulit
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan
skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel
pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek
dan dipriksa dengan mikroskop.
4. Pemeriksaan Cahaya Wood ( Light Wood)
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang
akan menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat
jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan
dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi. 5. Apus Tzanck
Untuk memeriksa sel – sel kulit yang mengalami pelepuhan. Indikasi :
• Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.
• Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.
E. Pengkajian
1. PENGKAJIAN
a. Data Demografi
b. Riwayat Rekreasi
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
2) Keluhan Yang Sering Dirasakan
Keluhan yang paling sering dirasakan selama 3 bulan terakhir
3) Riwayat Penyakit
25
Mulai kapan dimulai nyeri, skala nyeri, lokasi, intensitas, kualitas, gejala
yang menyertaiperjalanan nyeri dan pengaruh terhadap aktivitas sehari-
hari. Skala nyeri yang digunakan adalah 0-5/ 0-10.
Keterangan :
0 = tidak nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-9 = nyeri berat terkontrol
10 = nyeri berat tidak terkontrol
4) Tanda - Tanda Vital
a) Suhu, Tekanan Darah, Nadi dan Respirasi
b) TB dan BB
c) IMT
d. Pengkajian Head to Toe
1) Kepala
Kebersihan, kerontokan rambut, ada keluhan/ tidak.
2) Mata
Konjungtiva anemis/ tidak, sclera iterik/ tidak, penglihatan kabur/ tidak,
penggunaan kacamata, peradangan, riwayat katarak, ada keluhan/ tidak.
3) Hidung
Bentuknya simetris/ tidak, peradangan, penciuman terganggu/ tidak.
4) Mulut dan Tenggorokan
Kebersihan, mukosa kering/ lembab, peradangan/ stomatitis, gigi karies/
tidak, ompong/ tidak, radang gusi, kesulitan mengunyah, kesulitan
menelan.
5) Telinga
Kebersihan, peradangan, pendengaran terganggu/ tidak.
6) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid , kaku kuduk.
7) Dada
Bentuk dada, retraksi, wheezing, rhonchi, suara jantung tambahan ada/
tidak
25
.
8) Abdomen
Bentuk, nyeri tekan, kembung, frekuensi peristaltic usus, massa ada/ tida.
9) Genetalia
Kebersihan, hemoroid, hernia.
10) Ekstremitas
Kekuatan otot, postur tubuh, rentang gerak maksimal/ terbatas, deformitas,
tremor, edema kaki, penggunaan alat bantu ada/ tidak.
11) Integumen
Kebersihan, warna, kelembapan, gangguan pada kulit.
e. Pengkajian Psikososial
1) Hubungan dengan orang lain dalam wisma
2) Hubungan dengan orang lain diluar wisma didalam panti
3) Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma didalam panti
4) Stabilitas emosi
5) Motivasi menghuni panti
6) Frekuensi kunjungan keluarga.
f. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan
Kebiasaan merokok
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
1. Risiko gangguan integritas kulit dengan faktor risiko suhu lingkungan yang
ekstrim, bahan kimia iritatif, kelembaban, proses penuaan
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan stimulus lingkungan
3. Risiko infeksi dengan Faktor resiko kerusakan integritas kulit
25
3. INTERVENSI
N Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
o
1 Risiko gangguan Integritas Kulit dan Perawatan Kaki
integritas kulit dengan Jaringan 1. .Identifikasi perawatan kaki
faktor risiko suhu Setelah dilakukan yang biasa dilakukan
lingkungan yang tindakan keperawatan 2. Periksa adanya iriasi, retak,
ekstrim, bahan kimia diharapkan gangguan lesi, kapalan, kelainan
iritatif, kelembaban, integritas kuit membaik bentuk atau edema
proses penuaan dengan kriteria hasil 3. Monitor tingkat kelembaban
DS : Pasien kaki
mengatakan kakinya 1.Hidrasi dari 3 (sedang) 4. Keringkan sela-sela jarikaki
kering, gatal dan menjadi 5 (meningkat) 5. Berikan pelembab kakisesuai
pecah-pecah DO : - 2.Tekstur dari 2(sedang) kebutuhan
Kulit kaki pasien menjadi 5 (membaik) 6. Bersihkan dan atau
tampak kering -Kulit potongkuku jika perlu
kaki pasien tampak
pecah-pecah dan
seperti bersisik
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan suatu bentuk dari tindakan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat sesuai dengan rencana yang telah disusun, yang dalam
pelaksanaannya meliputi respon klien selama dan sesudah tindakan, serta menilai
data baru(Budiono, 2016). Pada asuhan keperawatan ini yaitu perawatan kaki akan
dilakukan dengan cara direkam menggunakan handphone
5. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap perbandingan yang sistematis dan terencana mengenai
kesehatan klien yang bertujuan untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai
tujuan yang telah disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan(Budiono, 2016).
25
DAFTAR PUSTAKA
Pruritus di Poliklinik Kulit dan Kelamin Divisi Dermatologi Geriatri RSCM Jakarta