Anda di halaman 1dari 3

Berita Jawa Timur

Diduga Jadi Korban Malpraktik, Kaki Setyo Jadi Membusuk

Muhammad Aminudin - detikNews

Jumat, 11 Nov 2016 19:20 WIB

Foto: Muhammad Aminudin

Malang - Entah apa yang salah dalam proses penanganan medis terhadap Setyo Aldi. Kaki kiri bocah
berusia 12 tahun itu membusuk sehingga harus diamputasi.

Sebelumnya, putra pasangan Slamet (42) dan Suratin (39), warga Jalan KH. Malik Dalam, Kelurahan
Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, itu menjalani operasi bedah pada kaki kirinya di
Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Juni 2016 lalu.

Slamet bercerita, awalnya insiden dialami Setyo saat duduk di atas motor kerabatnya. Kendaraan roda
dua dalam kondisi berhenti dan di parkir depan rumahnya mendadak roboh dan menimpa kaki kirinya.

"Kami kemudian membawanya ke RSUD Kota Malang, karena jaraknya paling dekat. Disana
mendapatkan penanganan dengan memasang gip, karena kaki anak saya patah," ujar Slamet saat
berbincang dengan detikcom di Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (11/11/2016). Saat ditemui
wartawan, Slamet mengaku akan mengadu kepada wakil rakyat.

Foto: Muhammad Aminudin

Slamet melanjutkan ceritanya, usai dipasang gip, tim medis kemudian merujuk Setyo ke RSSA Malang.
Disana (RSSA,red), ada kembali penanganan medis kepada Setyo dan dokter memutuskan untuk
dilaksanakan operasi. "Saya pakai BPJS, dan dilakukanlah operasi," kata bapak dua anak ini.

Slamet yang sehari-harinya bekerja sebagai cleaning service di PT Telkom area Malang ini mengungkap,
pasca operasi inilah kondisi Setyo justru tidak membaik. Mulai muncul titik-titik hitam di jemari kakinya,
tidak hanya itu, bagian pergelangan sampai bawah melepuh. "Ada yang aneh, muncul hitam-hitam pada
kakinya, dan kondisinya melepuh," ujar Slamet.

Mengetahui ini, tim medis memutuskan untuk dilakukan operasi kedua. Kala itu, Setyo sudah
diperbolehkan rawat jalan pasca operasi pertama. "Sekitar bulan Agustus 2016 operasi lagi, tapi
sekarang justru tambah parah," kata Slamet seraya menunjukkan kondisi terakhir luka Setyo.

Hampir seluruh kaki Setyo menghitam, bahkan ketika bungkus luka usai operasi dibuka, kondisinya
membusuk sampai hanya terlihat pen yang dipasang saat operasi. Miris ketika melihat Setyo hanya bisa
berbaring diatas tempat tidur.

Karena kondisi kesehatannya, Setyo juga harus meninggalkan bangku sekolah dasar.

"Kami bisanya hanya memberi kunir asem saja. Karena tidak ada lagi biaya untuk berobat. Saya tidak
tega melihat anak saya terus kesakitan dan harus diamputasi kata dokter," ungkap Slamet berkaca-kaca.

Slamet berniat mengadu kepada DPRD Kota Malang agar dapat memberikan jalan keluar bagi putranya.
"Kami menduga, ada kesalahan atau malpraktik selama penanganan terhadap anak saya," katanya.

Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Imam Fauzi mengaku, akan berkoordinasi dengan pimpinan dewan
menyikapi persoalan ini dan langkah selanjutnya akan dipertimbangkan. "Kami koordinasi dulu dengan
pimpinan, apakah nanti memanggil RSUD atau bagaimana," terangnya usai menemui Slamet didampingi
kerabatnya.

Anda mungkin juga menyukai