Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ASKEP EFUSI PLEURA

KLINIK MEDIKAL BEDAH 1

Dosen Pengampu:

Anik Enikmawati.S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

1. Anggita Aida Pawestri 2020010054


2. Arief Dheny Mahendra 2020010055
3. Nurista. 2020010071
4. Syagita Ayu Narista 2020010069
5. Wahyu Widhihastuti 2020010070

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinggah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Askep Efusi
Pleura .Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Anik
Enikmawati.S.Kep.,Ns.,M.Kep. pada mata kuliah Klinik Medikal Bedah 1.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan penulis.kami memohon maaf jika ada penulisan yang kurang lengkap atau kurang
sempurna.diharap kepada pengampu matkul kmb 1 dan teman-teman untuk memberikan
kritik dan saran.

Penyusun
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

Efusi pleura adalah adanya akumulasi cairan didalam rongga pleura. Selain cairan, dapat juga terjadi
penumpukan pus(nanah) atau darah. Kondisi ini jarang bersifat primer tetapi sekunder akibat
penyakit lain. Pengumpulan cairan dalam ruang pleura terletak diantara permukaan visceral dan
parietal.

Secaranormal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai
pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergeraktanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne,
2002).

Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura.Efusi pleura
dapat berupa tansudat atau eksudat. Tansudat terjadi pada peningkatan tekanan vena pulmonalis,
misalnya pada payah jantung kongestif. Pada kasus ini, keseimbangan kekuatan menyebabkan
penegluaran cairan dari pembuluh.Cairan pleura cenderung tertimbun pada dasar paru-paru akibat
gaya gravitasi.

2. ETIOLOGI / PENYEBAB

Berdasarkan penyebabnya, efusi pleura dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

A. Transudatif

Diakibatkan karena rendahnya kadar protein di dalam darah, sehingga cairan merembes ke pleura.

B. Eksudatif

Terjadi akibat peradangan, cedera paru, tumor, gangguan aliran pada pembuluh getah bening.

Efusi pleura jarang sebagai penyakit yang utama tetapi umumnya akibat dari penyakit lain, yaitu
diantaranya :

1. Kanker (Ca) yang meluas khusunya pada paru-paru dan mamae(payudara)

2. Infeksi : TBC, pneumonia,dll

3. Gagal jantung kongestif

4. Penyakit Hepar

5. Penyakit Ginjal
6. Tumor

7. Trauma (kecelakaan, terbentur benda keras)

Sebagian besar Efusi Pleura disebabkan karena Tuberkulosis dan pneumonia

3. TANDA DAN GEJALA

a. Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelahcairan


cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.
b. Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis
(pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosis), banyak keringat, batuk.
c. Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairanakan
berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan,fremitus
melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk
permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu).
Gejala yang paling sering ditemukan (tanpa menghiraukan jenis cairan yang terkumpul ataupun
penyebabnya) adalah sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan semakin memburuk
jika penderita batuk atau bernafas dalam). Kadang beberapa penderita tidak menunjukkan gejala
sama sekali. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

a. Batuk
b. Pernafasan yang cepat
c. Demam
d. Cegukan

4. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi efusi pleura didasari ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan di
kavum pleura, sehingga menyebabkan akumulasi cairan pleura, baik berupa transudat
maupun eksudat. Keduanya terbentuk melalui mekanisme yang berbeda, meskipun tidak
jarang cairan pleura ditemukan memiliki karakteristik transudat dan eksudat bersamaan.

5. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan (Brunner & Suddarth,2000)
Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyabab yang mendasari untuk
mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan rasa tidak
nyaman serta dispnea. Pengobatan spesifik diarahkan pada penyebab yang
mendasari.

Torasentesis, ditujukan untuk pengobatan penyakit dasar dan pengosongan cairan.


Indikasi untuk melakukan torakosentesis adalah:
(1) menghilangkan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam rongga
pleura,
(2) bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif atau gagal,
(3) bila terjadi reakumulasicairan.

6. KOMPLIKASI

efusi pleura bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:

1. Atelektasis, yaitu kerusakan pada paru akibat alveolus tidak terisi udara

2. Empiema, yaitu kumpulan nanah di rongga pleura

3.Pneumothorax, yaitu penumpukan udara pada rongga pleura

4. Penebalan pleura dan munculnya jaringan parut di lapisan paru-paru

7. ASUHAN KEPERAWATAN

a) Pengkajian
melakukan pemeriksaan fisik pada dada yang meliputi inspeksi (pengamatan), palpasi (perabaan),
perkusi (ketukan), dan auskultasi menggunakan stetoskop.

mencari beberapa tanda efusi pleura, yaitu:

 Pergerakan dinding dada yang tampak tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan, serta pasien
terlihat sesak
 Getaran (taktil fremitus) yang terasa lebih lemah pada bagian dada yang terisi cairan
 Bunyi ketukan (perkusi) yang lebih berat atau rendah akibat penumpukan cairan pada dinding
dada
 Suara napas yang melemah pada bagian yang terisi cairan.

Pemeriksaan diagnosis efusi pleura, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang
berikut:

 Pemindaian dengan Rontgen atau CT scan dada, untuk melihat adanya penumpukan cairan di
paru-paru
 Thoracentesis atau throcacocentesis, yaitu prosedur pengambilan cairan dari rongga dada dengan
jarum untuk mengurangi cairan yang menumpuk sekaligus untuk mengambil sampel cairan yang
akan dianalisis di laboratorium.
 Tes darah, untuk melihat tanda-tanda infeksi dan memeriksa fungsi ginjal serta fungsi hati
 Biopsi paru, untuk mendeteksi adanya sel atau jaringan yang tidak normal pada paru
 Ekokardiografi, untuk memeriksa kondisi jantung dan mendeteksi adanya gangguan pada jantung
 Bronkoskopi, untuk memeriksa adanya gangguan di saluran pernapasan

b) Diagnosa keperawatan
c) Tujuan
d) Intervensi
e) Evaluasi
 DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer c Suzanne.2002. Buku Ajar Keperawatan medical Bedah , Brunner and Suddarth’s,

Ed8. Vol.1, Jakarta, EGC, 2002.respirasi (efusi pleura)/EFUSI PLEURA _ TMC.htm

https://id.scribd.com/doc/129560455/MAKALAH-ASKEP-EFUSI-PLEURA-docx diakses pada tanggal 26


November 2021 jam 22.00

Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and Treatment. Deutsches
Arzteblatt international . 116(21), 377–386.from

https://www.alodokter.com/efusi-pleura . Diakses pada 26 November 2021 jam 22.20

Anda mungkin juga menyukai