Anda di halaman 1dari 25

Diet pada pasien

Gastritis
Disusun oleh :
Anggita Aida 2020010054
Arief Dheny Mahendra 2020010055
Ayu Aprilia S 2020010056
Choirul Ardyan 2020010057
Diah Ayu Antika 2020010058
Gross Anatomy of the Stomach
 “J” shape
 Greater and lesser
curvatures
 Cardiac Region
 Junction with
esophagus

ANATOMI
BMD- 2
BMSS
ANATOMI
BMD- 3
BMSS
ANATOMI
BMD- 4
BMSS
 Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang
ditemukan berupa dyspepsia atau indigesti. Berdasarkan endoskopi
ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan
iregularitas mukosa.

October 5
7, 2021
Gastritis terbagi dua, yaitu :

 Gastritis akut
 Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil.
 Gastritis kronik
 Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan
perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan
infeksi H. pylori.

October 6
7, 2021
Patofisiologi

 Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan


faktor defensive yang berperan dalam menimbulkan lesi
pada mukosa. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
 Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi
faktor agresif sehingga tidak terjadi kerusakan atau
kelainan patologi.

October 7
7, 2021
Tabel 1. Faktor agresif dan protektif

Faktor Agresif Faktor Defensif


Asam lambung Mukus
Pepsin Bikarbonas mukosa
AINS Prostaglandin
mikrosirkulasi
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H. Pylory
Bahan korosif : asam & basa kuat
October 8
7, 2021
Gastritis Akut

 Lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat


faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut
mukosa lambung.
 Etiologi
 Penyebab penyakit ini, antara lain :
 Obat-obatan : Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid
(AINS)

October 9
7, 2021
Gastritis Akut
 Alkohol
 Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma,
luka bakar, sepsis.
 Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan
lokasi berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan
fundus, biasanya disebabkan stress. Jika disebabkan
karena obat-obatan AINS, terutama ditemukan di darah
antrum, namun dapat juga menyeluruh. Sedangkan
secara mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi
epite, dan ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil
yang minimal.

October 10
7, 2021
Manifestasi Klinis
 Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung,
muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat
riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.

October 11
7, 2021
Diagnosis
 Tiga cara dalam menegakkan diagnosis, yaitu
gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut
di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus
dangkal dengan tepi rata pada endoskopi,
dan gambaran radiologi. Dengan kontras
tunggal sukar untuk melihat lesi permukaan
yang superficial, karena itu sebaiknya
digunakan kontras ganda. Secara umum
peranan endoskopi saluran cerna bagian atas
lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis
kelainan akut lambung.
October 12
7, 2021
Komplikasi
 Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir
sebagai syok hemoragik. Khusus untuk
perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak
peptik. Gambaran klinik yang diperlihatkan
hampir sama. Namun pada tukak peptik
penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter
pylori, sebesar 100% pada tukak duodenum dan
60-90% pada tukak lambung. Diagnosis pasti
dapat ditegakkan dengan endoskopi.

October 13
7, 2021
Penatalaksanaan

 Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya.


Diet lambung, dengan porsi kecil dan sering. Obat-
obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam
lambung, berupa antagonis reseptor H2, inhibitor pompa
proton, antikolinergik, dan antasid. Juga ditujukan
sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan
prostaglandin.

October 14
7, 2021
Gastritis Kronik

 Jenis berhubungan dengan Helicobacter pylori, apalagi


jika ditemukan ulkus pada pemeriksaan penunjang.

Patofisiologi
 Belum diketahui dengan pasti.

October 15
7, 2021
Manifestasi Klinis

 Kebanyakan pasien tidak mempunyai keuhan. Hanya


sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia,
nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai
kelainan.

October 16
7, 2021
Diagnosis
 Diagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsy
mukosa lambung. Perlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan
adanya infeksi Helicobacter pylori apalagi jika ditemukan ulkus baik
pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka kejadian
yang cukup tinggi yaitu hampir mencapai 100%.

October 17
7, 2021
Diagnosis
 Dilakukan pula rapid ureum test (CLO). Kriteria minimal untuk
menegakkan diagnosis H. pylori jika hasil CLO dan atau PA positif.
Dilakukan pula pemeriksaan serologi untuk H. pylori sebagai diagnosis
awal.

October 18
7, 2021
Komplikasi

 Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi,


dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12.

October 19
7, 2021
Penatalaksanaan
 Pada pusat-pusat pelayanan kesehatan di mana endoskopi tidak dapat
dilakukan, penatalaksanaan diberikan seperti pada pasien dengan
sindrom dispepsia, apalagi jika tes serologi negatif. Pertama-tama
yang dilakukan adalah mengatasi dan menghindari penyebab pada
gastritis akut,

October 20
7, 2021
Penatalaksanaan
 kemudian diberikan pengobatan empiris berupa antacid, antagonis
H2/inhibitor pompa proton dan obat-obat prokinetik. Jika endoskopi
dapat dilakukan, dilakukan terapi eradikasi kecuali jika hasil CLO,
kultur dan PA ketiganya negatif atau hasil serologi negatif.

October 21
7, 2021
Macam Diet dan Indikasi Pemberian

 Diet Lambung diberikan kepada pasien dengan Gastritis, Ulkus


Peptikum, Tifus Abdominalis, dan pasca-bedah saluran cerna atas.

October 22
7, 2021
Diet Lambung I
 Diet Lambung I diberikan kepada pasien
Gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca
Pendarahan, dan Tifus Abdominalis berat.
Makanan diberikan dalam bentuk saring dan
merupakan perpindahan dari Diet Pasca-
Hematemiesis-Melena, atau setelah face
akut teratasi. Makanan diberikan setiap 3
jam (lihat Makanan Saring) selama 1-2 hari
saja karena membosankan serta kurang
energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

October 23
7, 2021
Diet Lambung II
 Diet Lambung II diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung 1,
kepada pasien dengan Ulkus Peptikum atau Gastritis Kronis dan Tifus
Abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi kecil serta
diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan
selingan. Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang
tiamin.

October 24
7, 2021
He gave me…
- YOU !!!

Kal

Anda mungkin juga menyukai