Anda di halaman 1dari 8

RESUME

SISTEM INTEGUMEN
(Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III)

Dosen Pengampu:

Ns. Fauzan Alfikrie, M.Kep

Disusun oleh

Rijal Susanto (821201019)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. Sistem Intagumen
Menurut (Anriyani et al., 2015) Pengertian Sistem Integumen Sistem integumen
adalah Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal
dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup" Sistem Integumen pada
manusia terdiri dari kulit, kuku, mbut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar
Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri apabila terjadi kerusakan yang tidak
terlalu parah (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas
antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen

a) Kulit
Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:

1) Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis
berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1
milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang
paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat
erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat
makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui
dinding-dinding. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu:
• Lapisan tanduk (strotum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi
semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas
beberapa lapis sel pipih, tidak memilik Inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tak ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis
protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap
bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan laplsan horny, terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel
yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28
hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar
sampai muncul lapisan baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus
berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self
repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri Bertambahnya
usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat.
Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi,
membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk
yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul
bercak-bercak putih karena melonosit lambat bekerja dan
penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat
digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas
kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif
untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih
dalam sehingga mampu memelihara to dan turgor kulit, tetapi
lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
• Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapison barrier, terletak tepat di bawah lapisan
tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan
lapisan berbutir, Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel
jermih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat
dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada
telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari
lapisan bening.
• Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang
mengandung butir-butir di dalam protoplasmanva berbutir kasar dan
berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak
tangan dan telapak kaki.
• Lapisan bertaju (stratum spinosum )
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling
berhubungan dengan perantaraan jembatan jembatan protoplasma
berbentuk kubus. Jika selsel lapisan saling berlepasan, maka seakan
akan selnya bertaju, Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri
atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal tersusun menjadi
beberapa baris Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak
loolygonol), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar
ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang
berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran
butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam,
banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan
lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam
bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
• Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris
sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan
dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina
basalis di bawahnya Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup
besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-
fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah
banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih
atas. akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula
sel-sel bening (clear celis, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen
melanin kulit.
2) Lapisan Dermis
Lapisan dermis merupakan lapisan kedua dari kulit dan merupakan
kulit yang sebenarnya dan tersusun atas jaringan ikat, terutama jaringan
fibrosa dan elastis. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis
dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutan (Hasliani, 2021).
Dermis terdiri dari dua lapisan:
a. Pars papilare (stratum papilaris) adalah bagian yang menonjol ke
epidermis yang berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
b. Pars retikulare (stratum retkularis) adalah bagian yang dibawahnya
menonjol kearah subkutan terdiri dari serabut-serabut penunjang,
misalnya serabut (kolagen, elastin, dan retikulin). Dasar (matriks)
lapisan ini terdiri atas cairan kental, asam hialuronat dan kondroitin
sulfat yang terdapat pula fibroblast Serabut isi saling berikatan dan
masing-masing mempunyai tugas-tugas yang berbeda. Serabut
kolagen berfungsi untuk memberi kekuatan pada kulit, dan retikulus,
terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberi
kekuatan pada alat tersebut.
3) Hipodermis
Hipodermis merupakan zona transisional diantara kulit dan jaringan
adiposa di bawahnya. Mengandung sel lemak demikian juga jaringan ikat
putih dan kuning Kumparan dari sejumlah gldula sebasea atau porium
tergantung vena dan limfatika. Baik saraf bermielin maupun tidak
bermielin ditemukan dalam kulit yang berisi organ akhir dan banyak
serat saraf. Organ ini Banar memberi respin sensasi panas, dingin nyeri,
gatal dan raba ringan (Hasliani, 2021).

b) Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.


Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang
disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh
kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari
tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Pertumbuhan rambut dimulai
pada bulanke 3 masa janin. Mula-mula epidermis mengalami invasike
dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah :alis, dagu,
bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi
epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh
menjadi rambut. Pada bulan ke 5 sampai ke 6 janin mempunyai rambut yang
sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali
pada daerah : alis, kelopak mata dan kulit kepala. Beberapa bulan setelah
lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus.
Pada masa puber: tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga
tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada kepala, alis
dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai "Terminal Hairs (Brunner dan
Suddarth. 2000) dalam (Rinawati, 2019).
Struktur Rambut Ada dua macam keratin rambut, yaitu:
1. Keratin Lunak: terdapat pada seluruh permukaan kulit. terutama kulit
tebal, yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis : terlihat
perubahan sel-sel epidermis : mula-mula sitoplasma mengandung
keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan
selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian desquamasi.
2. Keratin keras: terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum,
tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang
tetap hidup. menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak
mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung sullfur Rambut
terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta
kutikula yang terdiri dari keratin keras.

c) Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah
kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi,
kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat
sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 1,5
mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan
kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting
bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita
anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh ( Smeltzer,
Suzanne. 2002) dalam (Rinawati, 2019) . Kuku adalah bagian terminal
lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari:
1. Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yangmenutupi
bagian pinggir dan atas.
3. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
6. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat
akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
8. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
DAFTAR PUSTAKA

Anriyani, R., Triana, A., & Juliarti, L. (2015). BIOLOGI REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN.
Google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Biologi_Reproduksi_dan_Perkemb/vDj4CAAAQBAJ?hl=
id&gbpv=1&dq=pengertian+sistem+integumen&pg=PA134&printsec=frontcover
Hasliani. (2021). SISTEM INTEGUMEN.
https://books.google.co.id/books?id=8GtCEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=sistem+integum
en&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahU
KEwiyg_y__or7AhUVHLcAHV57BnkQ6wF6BAgFEAU#v=onepage&q=sistem
integumen&f=true
Rinawati. (2019). Keperawatan sistem intagumen.
https://books.google.co.id/books?id=gnz7DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=sistem+integum
en&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahU
KEwiyg_y__or7AhUVHLcAHV57BnkQ6wF6BAgMEAU#v=onepage&q=sistem
integumen&f=false

Anda mungkin juga menyukai