Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian
tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan,
selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.
Kulit (integumen) mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh berikut
turunannya termasuk kuku, rambut, dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan
yang terdapat pada bagian luar untuk menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk.
Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.
Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam
jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan
pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam). Kulit
mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk
merasakan sentuhan atau sebagai alat raba dan merupakan indikator untuk
memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit.

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit
pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat
badan seseorang.
Makroskopis kulit. Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai
ketebalan yang sangat bervariasi. Bagian yang sangat tipis terdapat di sekitar mata
dan yang paling tebal pada telapak kaki dan telapak tangan dimana mempunyai
ciri khas (dermatologoic pattern) yang berbeda-beda pada setiap orang berupa
garis lengkung dan berbelok-belok. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi
seseorang.
Mikroskopis kulit. Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama
yaitu kulit ari ( epidermis) dan kulit jangat (dermis=kutis). Kedua lapisan ini
berhubungan dengan lapisan yang ada di bawahnya dengan perantaraan jaringan
ikat bawah kulit ( hypodermis= subkutis), dermis atau kulit mempunyai alat
tambahan atau pelengkap kulit yaitu rambut dan kuku.
1. Lapisan Kulit
Lapisan kulit terdiri atas :
1) Epidermis
2) Dermis
3) Hypodermis



A. Epidermis (Kulit Ari)
Lapisan paling terluar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya
adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh
terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus-
menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas dan gugur.
Epidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen dan sedikit
serat elastis.
Epidermis terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel ini berbeda dalam beberapa
tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap sebagai
akhir keaktifan sel, lapisan tersebut terdiri atas 5 lapis.
1. Stratum korneum (Lapisan tanduk): lapisan ini terdiri atas banyak
lapisan sel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti.
Sitoplasmanya diisi seran keratin, makin ke luar letak sel makin gepeng
seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan
digantikan oleh sel yang lain. Zat tanduk merupakan keratin lunak yang
susunan kimianya berada dalam sel-sel keratin keras. Lapisan tanduk
hampir tidak mengandung air karena adanya penguapan air, elastisitasnya
kecil, dan sangat efektif untuk pencegahan penguapan air dari lapisan
yang lebih dalam.
2. Stratum lusidum (Lapisan bening) : lapisan ini terdiri atas beberapa
lapis sel yang sangat gepeng dan bening. Membran yang membatasi sel-
sel tersebut sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti
kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh yang
berkulit tebal.
3. Stratum granulosum (Lapisan berbutir): lapisan ini terdiri atas 2-3
lapis sel polygonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan
sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin
dengan hialin. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing, kuman,
dan bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh.
4. Stratum spinosum (Lapisan bertaju): lapisan ini terdiri atas banyak
lapisan sel berbentuk kubus dan polygonal, inti terdapat di tengah dan
sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom
(jembatan sel). Seluruh sel terikat rapat lewat serat-serat tersebut
sehingga secara keseluruhan lapisan sel-selnya berduri. Lapisan ini untuk
menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal, dan terdapat di daerah
tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti
tumit dan pangkal telapak kaki.
5. Stratum germinativum/basal (Lapisan benih): unsur-unsur lapis taju
yang mempunyai susunan kimia yang khusus. Inti bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol dan asam-asam amino. Stratum malpigi
merupakan lapisan terdalam dari epidermis yang berbatasan dengan
dermis di bawahnya dan terdiri dari atas selapis sel berberntuk kubus
(batang).







Pigmentasi
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri, karena kandungan
karoten (pigmen) darah pada pembuluh darah dermis yang memberikan warna
kemerahan dan kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat.
Melanin terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju dibuat
oleh epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran di antara keratinosit lapis
basal, lapis taju, dalam folikel rambut, dan jaringan ikat dermis.
Perbedaan warna kulit disebabkan oleh perbedaan jumlah dan ukuran
melanosum di dalam keratinosit. Pigmentasi kulit tergantung pada beberapa
pengaruh termasuk faktor keturunan, hormon, dan lingkungan. Faktor genetik
mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis, hormon pemicu melanosit (
Melanosit Stimulating Hormon/MSH) untuk merangsang perpindahan melanosom
ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit. Faktor lingkungan
seperti ultraviolet akan meningkatkan kegiatan enzim melanosit serta
meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit
sehingga kulit menjadi coklat.

Sel Langerhans
Sel yang berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip dendrit, terutama
didapatkan pada lapisan taju epidermis, tampilannya seperti sel bening,
sitoplasmanya mengandung inklusi (suatu sel terpendam dalam sel) mirip batang
disebut granula birbeck. Sel ini juga terdapat dalam epitel mukosa mulut,
esophagus, vagina, di dalam folikel rambut, sebasea, kelenjar timus, dan
limfonodus.
Sel Merkel
Sel ini bertebaran di dalam epidermis terdapat di dekat stratum
germinativum yang berhubungan dengan ujung-ujung saraf intra epitel. Bentuk
intinya tidak teratur dan pada sitoplasma terdapat berkas longgar tonofilamen (
filament halus pada sel) yang mengandung granulasi kecil dan padat. Sel merkel
terletak pada keratinosit dimana sekitarnya banyak desmosom, fungsinya sebagai
reseptor mekanisme berdasarkan sifat granulanya.
B. Dermis ( Kulit Jangat)
Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan
subkutis ( hypodermis), ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal
dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivate dermis
terdiri atas bulu, kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar lendir yang
membenam jauh ke dalam dermis. Dermis terdiri atas serat-serat kolagen, serabut-
serabut elastis, dan serabut-serabut retikulin. Serat-serat ini bersama pembuluh
darah dan pembuluh getah bening membentuk anyaman-anyaman yang
memberikan perdarahan untuk kulit.
Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Lapisan papilla : mengandung lekuk-lekuk papilla sehingga stratum
malpigi juga ikut berlekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat
longgar yang membentuk lapisan binga karang disebut stratum
spongeosum.
Lapisan papilla terdiri atas serat kolagen halus, elastin, dan retikulin
yang tersusun membentuk jaring halus yang terdapat di bawah
epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan
dan penggandaan unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk
alas dari serabut yang menyisip ke dalam membran basal di bawah
epidermis.
Pada umumnya, papil-papil dermis rendah, tetapi pada telapak kaki
dan telapak tangan papil tinggi, tebal, dan banyak sehingga tampak
berhimpitan membentuk rigi-rigi yang menonjol di permukaan kulit
ari, dan membentuk pola sidik jari tangan dan jari kaki. Setiap papil
dibentuk oleh anyaman serabut halus yang mengandung serabut
elastin. Pada bagian ini terlihat lengkung-lengkung kapiler dan ujung-
ujung saraf perasa.
2. Lapisan retikulosa : lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat
rapat dan serat kolagen. Sebagian besar lapisan ini tersusun
bergelombang, mengandung sedikit serat retikulin, dan banyak serat
elastin. Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut terbentuklah garis
ketegangan kulit.
Bahan dasar dermis merupakan bahan matrik amorf yang membenam
pada serat kolagen dermatan sulfat dengan perbandingan yang
beragam di berbagai tempat, bahan dasar ini bersifat hidrofilik.
Lapisan ini terdiri atas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal dan di
dalamnhya ditemukan sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar sebasea,
kelenjar keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut.

Unsur Sel Dermis
Unsur utama sel dermis adalah fibroblast dan makrofag, juga terdapat sel
lemak yang berkelompok. Selain juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen
pada lingkungan epidermis yang banyak mengandung pigmen misalnya aerola
mamae dan sekitar anus.
Serat Otot
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas
dihubungkan dengan folikel rambut (m. erector fili) bertebaran di seluruh dermis
dalam jumlah yang cukup banyak pada kulit, puting susu, penis, skrotum, dan
sebagaian perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit daerah yang bersangkutan
mengerut, di dalam kulit muka dan leher sejumlah serat otot rangka berakhir pada
jalinan serat elastin halus pada dermis.
C. Hipodermis
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superficial) yang terdiri atas
jaringan pengikat longgar, komponennya serat longgar, elastic, dan sel lemak. Sel-
sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adipose yang terdapat susunan
lapisan subkutan untuk menentukan jaringan kulit diatasnya. Bila terdapat lobules
lemak yang merata, hypodermis membentuk bantal lemak disebut pannikulus
adiposus. Pada daerah perut, laoisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm,
sedangkan ada kelopak mata, penis, skrotum, lapisan subkutan tudak mengandung
lemak. Bagian superficial hypodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel
rambut. Dalam lapisan hypodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh
vena, dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah
dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara
longgar terhadap jaringan di bawahnya.

2. Kelenjar- Kelenjar Kulit
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar
mamae.
A. Kelenjar Sebasea
Berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel
rambut, tidak berhubungan dengan folikel rambut saluran bermuara langsung ke
permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan
kelenjar tarsalia pada kelopak mata. Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak
kaki dan tangan, tetapi terletak di dalam dermis. Setiap kelenjar berkapsul,
jaringan ikat tipis berupa kelenjar alveolar yang membuat lipid. Kebanyakan
kelenjar alveolus bermuara ke dalam sebuah saluran keluar yang pendek dan
lebar, tercurah ke dalam leher folikel rambut.
Setiap alveolus terisi penuh dengan epitel berlapis, terletak di atas membran
basal tipis yang permukaan dalamnya ditempati oleh sederetan sel kubis kecil
yang berhubungan dengan sel-sel basal epidermis pada leher folikel rambut. Sel-
sel ini meningkatkan jumlah reticulum endoplasma dan sitoplasmanya dipenuhi
bintik-bintik lemak yang mengandung kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida.
Intinya perlahan mengerut dan hilang. Selnya pecah menjadi massa berlemak dan
serpihan selnya menjadi getah berminyak (sebum).
Pengeluaran getahnya dibantu oleh kontraksi penegak rambut dan tekanan
menyeluruh akibat pembesaran sel-sel di tengah alveolus. Perkembangan dan
pertumbuhan kelenjar sebasea terutama selama pubertas berada di bawah kontrol
hormone. Sekresi sebum terjadi terus-menerus dan bermanfaat untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.
B. Kelenjar Keringat
Keringat tubular bergelung tidak bercabang terdapat pada seluruh kulit
kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis, dan gendang telinga. Kelenjar ini
paling banyak terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Bagian sekretoris
terletak di dalam dermis atau hypodermis dan bergabung membentuk massa
tersendiri, duktusnya keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok
menyatu dengan epidermis, lalu berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit,
tempat bermuaranyadisebut pori keringat. Terdapat dua macam kelenjar keringat
yaitu kelenjar keringat ekrin dan kelenjar keringat apokrin.
1. Kelenjar keringat ekrin : tersebar di seluruh kulit tubuh kecuali kulit
pembungkus penis, bagian dalam telinga luar, telapak tangan, telapak kaki,
dan dahi. Badan kelenjar terdapat antara perbatasan kulit ari dan kulit
jangat, lalu berjalan lurus ke lapisan epidermis dan bermuara pada
permukaan kulit pada pori-pori keringat.
2. Kelenjar jeringat apokrin :kelenjar keringat yang besar hanya dapat
ditemukan pada ketiak, kulit putting susu,kulit sekitar alat kelamin, dan
dubur. Kelenjar ini terletak lebih dalam saluran dan saluran keluarnya
berbelok-belok kemudian lurus menuju epidermis dan bermuara pada
folikel rambut. Bersama keringat keluar bagian-bagian sel kelenjar yang
sudah rusak dan berbau khas.
C. Kelenjar Payudara ( Glandula Mamae)
Glandula mamae disebut sebagai kelenjar kulit karena berasal dari lapisan
ektodermal. Secara fungsional termasuk sistem reproduksi, terletak di atas fasia
pektoralis superfisialis dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan
jaringan lemak, serta melekat erat dengan kulit di atasnya. Di sekitar putting susu
( papilla mamae) terdapat reticulum kutis yang tumbuh dengan baik dinamakan
ligamentum suspensorium, ke dalam putting susu bermuara 15-20
duktuslaktiferus, di sekitar papilla mamae terdapar areola mamae yang
mengandung kelenjar sebasea montgometri ( glandula areola mamae) untuk
melindungi dan melicinkan puting susu pada waktu bayi mengisap. Pada daerah
subkutan terdapat lobus-lobus yang yang berhubungan satu sama lain oleh
jaringan aerolar, pembuluh darah, dan duktus laktiferus.

Pembuluh Darah
Suplai darah untuk kulit berasal dari pembuluh darah besar di dalam
lapisan kulit yang bercabang kearah permukaan kulit. Sejumlah pembuluh
membentuk jala pada tempat pertemuan antara dermis dan hypodermis, dari jala-
jala ini cabangnya akan memperdarahi jaringan subkutis termasuk kelenjar
keringat dan folikel rambut.
Aliran Limfe
Pembuluh limfe mulai di dalam papilla sebagai celah yang dibatasi endotel
dengan jala-jala kapiler limfe yang lebih besar di dalam jaringan subkutis yang
juda merupakan tempat muara cairan limfe dari jala-jala yang halus di sekitar
kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut.
Saraf Kulit
Kulit dan kelengkapannya menerima rangsangan dari lingkungannya
karena dilengkapi banyak saraf sensorik. Di dalam jaringan subkutis terdapat
berkas besar serat saraf yang cabangnya menuju beberapa pleksus di dalam daerah
reticular papillar dan subepitel. Folikel rambut dipersarafi secara terpisah dari
ujung-ujung bebas saraf sensoris tidak bermielin yang terdapat di dalam/ dekat
epidermis, selain serat saraf sensorik terdapat saraf eferen simpatis yang
mempersarafi pembuluh darah, otot penegak rambut, dan sel sekretorik kelenjar
keringat.

3. Pelengkap Kulit
1. Kuku
Merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang terakhir jaringan dan jari kaki. Berdasarkan struktur dan hubungan
dengan dermis dan epidermis, pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar
lengkung dan sedikit miring terhadap permukaan bagian proksimalnya.
Struktur kuku
1. Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari
2. Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.
3. Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur
kuku
4. Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal
5. Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas








Pertumbuhan rata-rata 0,1mm/hari. Pembaruan total kuku :170 hari dan
kuku kaki 12-18 bulan.
2. Rambut
Berupa benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis tersebar di
seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal palang
distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang
yang bebas dan akar yang tertanam dalam kulit, akar rambut dibungkus oleh
folikel rambut yang berbentuk tabung terdiri atas bagian yang berasal dari
epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat). Pada ujung
bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar
sebasea, dan seberkas otot polos(erector pili). Kontraksi otot ini menyebabkan
tegaknya rambut sebab rambut terpancang miring berberntuk sudut tumpul.
Struktur rambut
a. Medula : merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3
lapis sel kubis mengerut satu sama lain dipisahkan oleh ruang udara dan
bulu halus pendek jenis bulu roma.
b. Korteks : merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis
sel gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras.
c. Kutikula : terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula
tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun
seperti genteng atap dengan ujung mennghadap ke atas.















Secara keseluruhan bagian-bagian yang ada di rambut, yaitu :
1. Folicle ialah s aluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil,
lurus, kritingnya rambut.
2. Dermis ialah ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp ialah bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle.
4. Epidermis ialah lapisan kulit paling luar.
5. Arector muscle ialah saluran yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat.
Disetiap papila terdapat pembuluh darah yang bertugas makan yang dibutuhkan
sel rambut dalam papil.
7. Pigmen atau warna rambut.
8. kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.

Susunan Rambut
1. Batang Rambut
Batang rambut terdiri dari 3 lapisan :

1. Lapisan paling dalam, disebut Medulla, berisi zat keratin dan
kantong-kantong udara / oxygen.
2. Lapisan tengah disebutg Cortex berisi melanin yang menentukan
warna rambut, kekuatan rambut, bentuk rambut dll.
3. Lapisan paling luar, disebut Cuticle, tipis dan transparan berfungsi
untuk melindungi bagian dalam rambut.
2. Akar Rambut
Akar rambut merupakan bagian tidak tampak oleh mata, karena tertanam
dalam kulit kepala, yang terdiri dari beberapa organ yang mempunyai fungsi
masing masing :
1. Hair Bulb atau Umbi Rambut, yaitu bagian pangkal rambut yang
membesar seperti periuk. Gunanya untuk melindungi papil rambut serta
menghisap udara dan menimbun kotoran.
2. Hair Follicle / kantong rambut : Tempat bertunasnya rambut. Bentuk
kantong rambut ini menentukan jenis rambut.
3. Di bagian bawah follicle / kantong rambut ini, terdapat papilla atau papil
rambut . Diantara sel-sel papilla ini terdapat Melanosit, yang menghasilkan
pigmen ( zat warna). Papil juga mempunyai pembuluh darah ( blood vessel
) dan getah bening, yang memasok makanan untuk rambut. Saraf hanya
terdapat dalam follicle ini.
4. Arrector Muscle / Otot Penegak Rambut.
5. Kelenjar Minyak : memproduksi minyak yang biasa disebut Sebum,
gunanya untuk melindungi rambut agar tidak menjadi kering, kusan dan
rentan

Anda mungkin juga menyukai