Npm : 1811060338
Kelas : biologi B
Tugas : Mikrobiologi
TELAAH JURNAL:
Penelaah : Herin
I. Deskripsi jurnal
A. Tujuan utama penelitian
Penelitian ini bertujuan yaitu menjelskan apa yang dimaksud dengan
kloning hewan.
B. Hasil penelitian
Adapun hasil penelitian pada jurnal ini Menurut Rusda
(2004), secara garis besar manfaat kloning adalah sebagai berikut.
a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan Manfaat kloning
terutama dalam rangka pengembangan biologi, khususnya
reproduksi-embriologi dan diferensiasi. b. Untuk mengembangkan
dan memperbanyak bibit unggul, Untuk tujuan diagnostik dan
terapi, Secara umum, kloning dapat dilakukan dengan teknik
embryo splitting, blastomere dispersal, dan nuclear transfer atau
somatic cell nuclear transfer, Kloning hewan dapat dilakukan
dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal, dan somatic
cell nuclear transfer (SCNT).
C. Kesimpulan penelitian
Kloning merupakan langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang
sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode
DNA makhluk tersebut. Kloning hewan telah muncul sejak awal tahun
1900, tetapi contoh hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat
penelitian Wilmut et al pada tahun 1996. Kloning pada hewan dimulai
ketika para pakar biologi reproduksi Amerika, Briggs Kloning hewan
dapat dilakukan dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal,
dan somatic cell nuclear transfer (SCNT).
Teknik SCNT merupakan teknik yang paling umum digunakan dalam
kloning hewan. Keberhasilan teknik SCNT dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya spesies, tipe sel donor inti, modifikasi genetik,
ovum resipien, teknik transfer inti, dan stadium siklus sel saat transfer
inti.
II. Telaah jurnal
A. Fakus utama penelitian:
Fokus dari penelitian ini adalah: tentang bagaimana proses kloning
pada hewan, teknik-teknik yang ada didalam proses kloning hewan.
B. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan untuk penelitian
1. Gaya penulisan
a. Sistematika penulisan:
1. Jurnal
2. Kloning hewan
3. Author
4. Abstract
5. Introduction
6. Metode
7. Results
8. Discusioon
9. Conducions
10. Referensi
b. Tata bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada penulisan jurnal ini sudah
cukup baik, pembaca mampu menangkap isi jurnal dengan baik
dan mudah.
2. Penulis
Kualifikasi penulis:
Penulis dalam jurnal penelitian ini sudah sesuai kompetensi dari
penelitian yang dilakukan, hal ini ditunjukan dengan alamat unit.
3. Judul
a. Kelebihan : mengambarkan isi penelitian dengan jelas
b. Kekurangan : judul tidak menyebutkan program materi-materi
lainnya
4. Abstrak
a. Kelebihan
Dalam abstrak sudah dijelaskan tentang latar belakang, tujuan
penelitian, metode, dan kesimpulan.
b. Kekurangan:
Tidak adanya hasil penelitian pada jurnal.
C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1. Tujuan/masalah penelitian:
a. Penelitian ini bertujuan yaitu menjelskan apa yang dimaksud
dengan kloning hewan.
b. Masalah penelitian:
Bagaimana menjelskan kloning hewan, teknologi kloning pada
hewan memicu terjadinya perdebatan di segala lapisan
masyarakat dan berujung pada permasalahan etika. Banyak
masyarakat yang kurang setujuh terhadap kloning pada hewan.
2. Konsistensi logis:
Penulisan artikel jurnal ini juga telah memenuhi criteria logis dan
konsisten, dilihat dari sistenatika penulisan artikel jurnal ini.
3. Kerangka teori:
Pada awal tahun 90-an, ada sebuah film fiksi ilmiah yang sangat
terkenal yaitu Jurasic Park yang menceritakan bahwa dinosurus
dapat diperbanyak melalui sel-sel darahnya yang terawetkan secara
alami. Pada saat itu, film ini dianggap khayalan atau fiksi yang
tidak masuk akal sebab manusia tidak mungkin membuat klon
hewan yang berasal dari sel hewan dewasa. Pada saat itu, klon
hewan tingkat tinggi hanya dibuat dari sel toti/pluripoten yang
berasal dari sel-sel embrio. Hewanhewan klon yang dihasilkan dari
teknik transplantasi inti sel somatik antara lain adalah sapi, tikus,
kambing, domba, babi, kucing, dan anjing.
Teknologi kloning dengan menggunakan transfer inti menjadi
suatu teknologi yang sangat potensial prospektif untuk
diaplikasikan dalam bidang kedokteran dan peternakan, ng, dan
anjing. Kloning hewan dapat dilakukan dengan teknik embryo
splitting, blastomere dispersal, dan somatic cell nuclear transfer
(SCNT).
4. Hipotesis
Apakah Pengembangan teknik SCNT yang dikenal dengan Altered
Nuclear Transfer (ANT) diharapkan dapat menjadi solusi bagi
permasalahan etika penggunaan embrio manusia sebagai sumber
ESC.
5. Sasaran:
Sasaran pada penelitian ini yaitu mengavu pada masyarakat yang
kurang menyetujui terhadapa proses kloning pada hewan.
6. Pertimbangan etika:
Pada jurnal ini tidak disebutkan tentang tahap etika yang dilalui
7. Definisi orasional:
Dalam jurnal ini telah dijelaskan secara berturut mengenai proses
kloning dan teknik-teknik yang digunakan dalam kloning serta
mengunakan apa dan bagaimana penelitian ini berlangsung.
8. Hasil penelitian
Menurut Rusda (2004), secara garis besar manfaat kloning adalah
sebagai berikut. a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Manfaat kloning terutama dalam rangka pengembangan biologi,
khususnya reproduksi-embriologi dan diferensiasi. b. Untuk
mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul, Untuk tujuan
diagnostik dan terapi, Secara umum, kloning dapat dilakukan
dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal, dan nuclear
transfer atau somatic cell nuclear transfer.
9. Refrensi:
Ditampilkan sebanyak 13 literatur, penelitian-penelitian
sebelumnya dan artikel terkait sehingga penelitian ini
berkesinambungan
10. Kesimpulan dan saran
Pada penelitian ini sudah menyimpulkan analisis data yang
telah dilakukan pada akhir penjelasan atau penelitian ini
11. Refrensi
Refrensi yang diambil sudah cukup baik dan mewakili semua teori
yang menjadi dasar analisis ilmiah yang diperlukan, dan refrensi
dalam jurnal tersebut sudah memenuhi unsure-unsur dalam daftar
pustaka atau refrensi yang meliputi nama penulis, tahun terbit
karya ilmiah.
III. Kesimpulan
kesimpulan dari telaah kritis terhadap jurnal penelitian dengan
judul”kloning hewa” bahwa jurnal ini secara garis besar telah sesuai
dengan kaidah penulisan dan dapat digunakan sebagai acuan
Deskripsi konten jurnal 2
Penelaah : Herin
I. Deskripsi jurnal
A. Tujuan utama penelitian
Tujuan penelitian pada jurnal ini yaitu melakukan cloning gen dengan
cara menggunakan metode PCR pada suatu DNA, memanfaatkan
mekanisme kehidupan dengan mikroorganisma.
B. Hasil penelitian
Pada gambar 1 didapatkan hasil Koloni E. coli DH5α pembawa
plasmid pGEX-HB100hasil transformasi yang ditumbuhkan pada
media seleksi (ampisilin). Koloni berwarna putih merupakan koloni
bakteri pembawa plasmid rekombinan, sedangkan koloni berwarna
biru tidak membawa plasmid rekombinan.
Pada gambar 2, Hasil amplifikasi yang kedua ujungnya berbentuk
tumpul (blunt end) tersebut memiliki keunggulan sekaligus kelemahan
untuk ligasi. Produk PCR yang berujung tumpul akan memudahkan
dalam melakukan proses ligasi, dimana hanya dibutuhkan 1 jenis
enzim restriksi dengan karakteristik memotong secara langsung untk
menghasilkan ujung tumpul juga
Hasil elektroforesis dari hasil isolasi plasmid rekombinan ditampilkan
pada Gambar 3. Pada gambar tersebut terlihat hasil isolasi plasmid
rekombinan dengan ukuran sekitar 5.106 pasang basa, yang terdiri dari
vektor pGEX-4T-2 mencapai 4.900 pasang basa dan gen target 206
pasang basa.
C. Kesimpulan penelitian
1. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gen
penyandi antigen HBsAg100 berhasil diamplifikasi, kemudian
diligasi dengan vektor pGEX-4T-2, dan ditransformasikan ke
dalam bakteri E. coli DH5α.
2. Hasil sekuensing menunjukkan tidak terdapat mutasi pada gen
hasil cloning
II. Telaah jurnal
A. Fokus utama penelitian
pada penelitian ini dilakukan rekayasa terhadap gen penyandi antigen
permukaan hepatitis B untuk menghasilkan antigen HBsAgpada E. coli
dengan menggunakan teknologi rekombinan.
B. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan untuk penelitian
1. Gaya penulisan
a. Sistematika penulisan:
11. Jurnal
12. Kloning hewan
13. Author
14. Abstract
15. Introduction
16. Metode
17. Results
18. Discusioon
19. Conducions
20. Referensi
b. Tata bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada penulisan jurnal ini sudah cukup
baik, pembaca mampu menangkap isi jurnal dengan baik dan mudah.
2. Penulis
Kualifikasi penulis:
Penulis dalam jurnal penelitian ini sudah sesuai kompetensi dari
penelitian yang dilakukan, hal ini ditunjukan dengan alamat unit.
3. Judul
c. Kelebihan : mengambarkan isi penelitian dengan jelas
d. Kekurangan : judul tidak menyebutkan program materi-materi
lainnya
4. Abstrak
c. Kelebihan
Dalam abstrak sudah dijelaskan tentang latar belakang, tujuan
penelitian, metode, dan kesimpulan.
Kekurangan: Tidak adanya hasil penelitian pada jurnal.
5. Kerangka teori:
Teknologi kloning merupakan terobosan baru di bidang rekayasa genetika.
Menurut Winarno dan Agustinah (2007), kloning adalah
pengembangbiakan suatu mahluk hidup yang persis sama dengan
induknya tanpa melalui pembuahan, seperti stek pada tanaman, tetapi
kloning melalui rekayasa genetika jauh lebih rumit. Muladno (2002)
menjelaskan, bahwa pada prinsipnya kloning DNA adalah proses
penggandaan jumlah DNA rekombinan melalui proses perkembangbiakan
sel bakteri (biasanya E. coli). Proses penggandaan tersebut dilakukan
dengan memasukkan DNA rekombinan ke dalam E.coli, diikuti dengan
inkubasi sel E.coli pada suhu optimal sehingga sel berkembangbiak secara
eksponensial
Perkembangan teknologi molekuler (seperti kloning) yang sangat pesat
telah membuka era baru dalam menghasilkan berbagai jenis vaksin
maupun obat yang dibutuhkan oleh hewan maupun manusia. Penggunaan
teknologi tersebut telah memudahkan dihasilkannya berbagai sub unit
vaksin yang jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan vaksin yang
dihasilkan dengan teknologi konvensional menggunakan mikroorganisme
virulen yang dilemahkan ataupun telah dibunuh.
III. Kesimpulan
kesimpulan dari telaah kritis terhadap jurnal penelitian dengan
judul”kloning hewa” bahwa jurnal ini secara garis besar telah sesuai
dengan kaidah penulisan dan dapat digunakan sebagai acuan
KESIMPULAN KE2 JURNAL:
Istilah kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Klonus atau Kloon
yang berarti ranting, stek, tunas, atau cangkok. Kloning merupakan langkah
penggandaan (pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup
dengan menggunakan kode DNA makhluk tersebut. Teknologi kloning pada
hewan telah muncul sejak awal tahun 1900, tetapi contoh hewan kloning baru
dapat dihasilkan lewat penelitian Wilmut et al pada tahun 1996. Kloning hewan
dapat dilakukan dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal, dan
somatic cell nuclear transfer (SCNT).