NO.URUT : 25
SMAN 6 BONE
SEMESTER GANJIL
kromosom itu diberikan ke sel kelamin, pada saat pembentukan sel kelamin
melalui pembelahan meiosis, maka deretan gen yang ada pada kromosom
tersebut akan mengikutinya. Gen pada kromosom yang terpaut pada sel kelamin
ternyata dapat menentukan jenis kelamin pada beberapa makhluk hidup, terutama
sebanyak 4 pasang terdiri atas kromosom tubuh dan kromosom kelamin. Pada sel
tubuh lalat buah yang diploid (2n), mempunyai empat pasang kromosom.
tidak homolog pada jantan. Hal inidikarenakan terdapat 2 kromosom seks, yaitu
kromosom X dan kromosom Y. Kromosom X berbentuk seperti batang sedangkan
tidak homolog, artinya tidak sama panjangnya. Berdasarkan kario tipe susunan
Autosom:
melanogaster jantan)
melanogaster betina)
Gonosom
jantan)
kromosom seks, yaitu X dan Y. Selanjutnya Lalat buah jantan akan menghasilkan
2 macam sel sperma, yaitu yang mempunyai kromosom X dan Y. Pada lalat buah
betina akan menghasilkan satu macam sel telur yaitu kromoso X. bila sel telur X
dibuahi sel sperma X , akan menghasilkan Lalat buah betina. Bila sel telur X
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophilidae
Subfamily : Drosophilinae
Genus : Drosophila
Species : D. melanogaster
Cyclorharpha, yang mempunyai cylpeus yang terpisah oleh sclerite yang berbeda.
Kantung ptilium atau frontal merupakan ciri-ciri dari bagian kepala yang keadaan
luarnya ditunjukkan adanya ptilinae atau frontal suture. Suture adalah bagian yang
sangat sempit disepanjang tepi bagian kepala, suture ini membentuk suatu kantng
membran atau ptilium dan dinding terakhirnya terbentuk pada tempat yang sama
Antena mempunyai alat yang penting untuk klasifikasi diptera. Antena merupakan
bagian yang kecil terbentuk seperti sikat yang letaknya di ruas ketiga dari antena
yang disebut arista. Antena terdiri dari tiga segmen besar dimana yang kedua lenih
besar dan lebih kompleks, namun segmen kedua ini tidak mempunyai suture
longitudinal.
2.Mata
sedang yang abnormal mempunyai warna mata putih. Gen yang mengatur warna
terletak pada kromosom nomor satu dan tiap gen yang mengatur letak mutan
terletak pada kromosom nomor tiga. Gen yang mengatur warna mata ini terpaut
pada kromosom sex (linkage genes). Lalat ini mempunyai lima buah ata yaitu dua
orbital dan mata ocelli yang terletak pada bagian dorso-medial terdiri dari tiga
ominatidia. Mata terdiri dari sel-sel mata dan disekeliling mata orbiatl terdapat
rambut-rambut yang bentuk dan ukurannya teratur. Mata yang mengalami mutasi
matanya berubah menjadi cokelat yang terdapat pada kromosom ketiga, putih
pada kromosom ke satu dan posisi mata melintang terletak pada kromosom ke
3.Mulut
Morfologi hidung sulit untuk digambarkan, sebab merupakan hasil modifikasi dari
saluran makanan membutuhkan waktu yang lama. Kondisi ini membuat bibir
menjadi berefleksi dengan lovat menuju ke puncak gigi dengan menggunakan alat
pemotong. Mulut lalat ini berwarna hitam dan posterior mulut terdapat rambut-
rambut vibrissa. Semua alat mulut menambah bentukan proboscis. Mulut terdiri
dari:
c. Maxilla, sangat jarang, yang komplek terdiri dari sclerite, basal berpisah dan
Sungut maxila ini terdiri dari 4 segmen, dimana segmen keempat tereduksi
berpasangan.
(Strickberger, 1985).
Sedangkan pada bagian thorax dapat terdiri dari tiga ruas, padanya terdapat
yang sayapnya mengalami pelebaran dua daerah terakhir lebih kecil dari bagian
scutum dan scutellum. Batas antara presctum dan scutum disebut transverse
1.Sayap
Terdiri satu pasang dan masing-masing terdiri dari delapan rambut-rambut jalan
melanogaster nomal posisi sayapnya tidur dan menutupi, panjang sayapnya lebih
bermacam-macam.
2.Kaki
Setiap segmen thorax mendukung satu pasang kaki. Bagian kaki dari proximal ke
distal adalah coxa, trocahanter, femur, tibia, segmen tarsal 1 dan segmen tarsal 2,
jadi setiap kaki terdiri dari 6 segmen yang semuanya ditumbuhi oleh rambut-
rambut. Lalat buah jantan memiliki sex comb antara batas tarsal 1 dan tarsal 2.
preatikal tibia spur. Trochanter adalah satu bangunan berbentuk segitiga kecil
targit, pada targit ke 3 terdapat spirakel, vagina pada targit ke 7 dan onalplate pada
targitke 8. Bentuk abdomen lalat betina mempunyai ujung runcing dan pola-pola
targit, terdapat perisae. Targitke 5 terdapat lengkung genitak dan onalplate pada
Ruas kedua sampai ke 11 terdapat tipula. Ruas pada Drosphila melano gaster sulit
dipastikan, jarang lebih dari 4 atau 5 yang nampak pembelahan, (Borror, 1992).
Ujung abdomen posterior memiliki segmen garis hitam tipis yang relatif sama
dengan dorsalnya dari tengah hingga ujung. Lalat Drosophila melano gaster
mempunyai 4 pasang kromosom (2n=8) yang terdiri dari 3 pasang autosom jantan
dan betina serta 1 pasang kromosom sex pada jantan dan 1 pasang pada betina
Pada lalat betina, pasangan kromosom ke 4 terdiri dari kromosom yang sama
panjang. Pada lalat jantan, pasangan kromosom ke 4 bentuknya tidak sama. Salah
satu kromosom dari pasangan kromosom yang tidak sama panjang tersebut
berbentuk bengkok. Sekitar dua per tiga panjangnya lurus dan sepertiga
pasangan yang lurus disebut kromosom X. Dan kedua kromosom itu disebut
itu. Jadi, sekitar dua per tiga kromosom X dan Y bepasangan, sedangkan sepertiga
bagian kromosom X yang tidak beralel karena tidak ditutupi oleh kromosom Y.
dikatakan bahwa dua pertiga kromosom itu memiliki bagian homolog, sedangkan
sepertiga bagian kromosom X memiliki bagian yang non homolog.
Dengan demikian pada lalat jantan terdapat pasangan kromosom terpendek yang
bentuknya tidak sama kromosom jantan itu disebut kromosom XY, dan
menurun tertentu yang jelas. Polapigmen tadi pada perut jantan, penis, dan bulu
kejur pada ruas torsal pertama dari kaki depan adalah beberapa dari sifat nyata
yang membedakan lalat jantan dari lalat betina. Fakta bahwa ada atau tidak
Walaupun pada umumnya dianggap bahwa lalat XX adalah betina dan XY adalah
pada lalat ini tidak mempunyai pengaruh pada penentuan jenis kelamin.
1. Lalat ginandromorf adalah lalat yang separuh tubuhnya terdiri dari jaringan
lalat betina sedangkan separuh lainnya terdiri dari jaringan lalat jantan. Lalat ini
(campuran yang tak teratur) dari jaringan lalat betina dan jantan. Lalat ini steril.
3. Lalat jantan super adalah lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat jantan akan
4. Lalat dengan kromosom X yang melekat adalah lalat betina tetapi kedua
Lalat Drosophila melanogaster normal ( tipe liar ) adalah lalat Drosophila yang
ditentukan, diantaranya badan kelabu, warna mata merah, dan sayap lurus
panjang.
Variasi fenotip muncul akibat adanya perbedaan pada satu hingga tiga gen,
misalnya warna mata putih, sayap vestigial, tubuh ebony, dan banyak lagi variasi
Untuk menyeragamkan pendapat, tiap tipe mutan lalat Drosophila diberi symbol
tertentu, misalnya simbol w untuk mutan mata putih, e untuk mutan tubuh ebony/
hitam, vg untuk mutan sayap tereduksi, dan sebagainya. Lalat normal biasanya
merah, yang ditentukan oleh gen dominan W . Adapula yang menyebutkan gen +
atau w+. Disamping itu dikenal pula sifat mutan, yaitu mata berwarna putih, yang
ditentukan oleh gen muatan resesif w . Sebenarnya dikenal banyak variasi tentang
warna mata pada lalat ini. Variasi ini bergradasi ( berderajat ) mulai dari merah
gelap, merah terang sampai menjadi putih, yang kesemuanya ditentukan oleh
dominansi dari alel –alel. Berbagai warna mata pada Drosophila melanogaster ini
ternyata ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Alel yang paling dominan adalah
yang pertama kali menggunakan lalat ini adalah Thomas Hunt Morgan pada tahun
1.Mudah didapat;
5.Jumlah keturunan yang dihasilkan dalam satu siklus hidupnya sangat banyak,
9.Kromosom yang terletak pada sel-sel kelenjar ludah besarnya ada 100x besar
mikroskop biasa.
sekitar buah yang membusuk dan buah-buah dalam kelompok yang besar (190
jenis Amerika Utara) dan banyak jenis sagat umum. Lalat apel ini adalah hama-
jenis ada yang bersifat ektoparasitik (pada ulat) atau bersifat pemangsa (pada
mealybugs dan homoptera kecil lainnya) pada tahapan larva. Dalam kelompok ini
raksasa dan mudahnya dipelihara telah dipakai secara meluas dalam penelitian-
penelitian keturunan.