Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI

( Kromosom Drosophila Melano Gaster)

NAMA : MURTI AMANGESTI

KELAS : XII MIPA 7

NO.URUT : 25

SMAN 6 BONE

SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Di dalam kromosom terdapat sederetan gen yang masing-masing

mengadakan pautan. Gen-gen tadi cenderung akan mengikuti kromosom. Bila

kromosom itu diberikan ke sel kelamin, pada saat pembentukan sel kelamin

melalui pembelahan meiosis, maka deretan gen yang ada pada kromosom

tersebut akan mengikutinya. Gen pada kromosom yang terpaut pada sel kelamin

ternyata dapat menentukan jenis kelamin pada beberapa makhluk hidup, terutama

pada lalat buah (Drosophila melanogaster).

Jumlah kromosom pada Drosophila melanogaster jantan dan betina

sebanyak 4 pasang terdiri atas kromosom tubuh dan kromosom kelamin. Pada sel

tubuh lalat buah yang diploid (2n), mempunyai empat pasang kromosom.

Pasangan kromosom tersebut yakni pasangan I merupakan pasangan kromosom

seks (gonosom) dan pasangan II sampai IV merupakan pasangan kromosom

tubuh (autosom). Adapun bentuk kromosom Drosophila melanogaster dapat

dilihat di gambar berikut.

Masing-masing kromosom II sampai IV merupakan pasangan kromosom yang

homolog. Pasangan kromosom I merupakan pasangan homolog pada betina, dan

tidak homolog pada jantan. Hal inidikarenakan terdapat 2 kromosom seks, yaitu
kromosom X dan kromosom Y. Kromosom X berbentuk seperti batang sedangkan

kromosom Y berbentuk agak bengkok. Pada Lalat buah betina mempunyai 2

kromosom X (ditulis dengan simbol XX) dan jantan mempunyai 1 kromosom X

dan 1 kromosom Y (ditulis dengan simbol XY). Kromosom X dan kromosom Y

tidak homolog, artinya tidak sama panjangnya. Berdasarkan kario tipe susunan

kromosom Drosophila melanogaster, makarumus/formula kromosom Drosophila

melanogaster adalah sebagai berikut:

Autosom:

1. 6A+XY atau 3AA+XY (rumus kromosom autosom Drosophila

melanogaster jantan)

2. 6A+XX atau 3AA+XX (rumus kromosom autosom Drosophila

melanogaster betina)

Gonosom

1. 3A+X dan 3A+Y (rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster

jantan)

2. 3A+X (rumus kromosom gonosom Drosophila melanogaster betina)

Jika Lalat buah dilakukan pembasataran yang berkaitan dengan adanya

kromosom seks, yaitu X dan Y. Selanjutnya Lalat buah jantan akan menghasilkan

2 macam sel sperma, yaitu yang mempunyai kromosom X dan Y. Pada lalat buah

betina akan menghasilkan satu macam sel telur yaitu kromoso X. bila sel telur X
dibuahi sel sperma X , akan menghasilkan Lalat buah betina. Bila sel telur X

dibuahi sel sperma Y, maka akan menghasilkan Lalat buah jantan.

Menurut sistem taksonomi atau pengelompokan jenis makhluk hidup lalat

Drosophila melanogaster dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Drosophilidae

Subfamily : Drosophilinae

Genus : Drosophila

Species group : melanogaster group

Species subgroup : melanogaster subgroup

Species komplek : melanogaster complex

Species : D. melanogaster

Morfologi lalat Drosophila melanogaster termasuk dalam subordo

Cyclorharpha, yang mempunyai cylpeus yang terpisah oleh sclerite yang berbeda.

Kantung ptilium atau frontal merupakan ciri-ciri dari bagian kepala yang keadaan

luarnya ditunjukkan adanya ptilinae atau frontal suture. Suture adalah bagian yang

sangat sempit disepanjang tepi bagian kepala, suture ini membentuk suatu kantng

membran atau ptilium dan dinding terakhirnya terbentuk pada tempat yang sama

dengan integumen. Kepala mempunyai organ-organ, yaitu:


1.Antena

Antena mempunyai alat yang penting untuk klasifikasi diptera. Antena merupakan

bagian yang kecil terbentuk seperti sikat yang letaknya di ruas ketiga dari antena

yang disebut arista. Antena terdiri dari tiga segmen besar dimana yang kedua lenih

besar dan lebih kompleks, namun segmen kedua ini tidak mempunyai suture

longitudinal.

2.Mata

Pada Drosophila melanogaster yang normal mempunyai warna mata merah

sedang yang abnormal mempunyai warna mata putih. Gen yang mengatur warna

terletak pada kromosom nomor satu dan tiap gen yang mengatur letak mutan

terletak pada kromosom nomor tiga. Gen yang mengatur warna mata ini terpaut

pada kromosom sex (linkage genes). Lalat ini mempunyai lima buah ata yaitu dua

buah terletak pada anterolateral(merupakan mata yang besar)yang disebut mata

orbital dan mata ocelli yang terletak pada bagian dorso-medial terdiri dari tiga

ominatidia. Mata terdiri dari sel-sel mata dan disekeliling mata orbiatl terdapat

rambut-rambut yang bentuk dan ukurannya teratur. Mata yang mengalami mutasi

matanya berubah menjadi cokelat yang terdapat pada kromosom ketiga, putih

pada kromosom ke satu dan posisi mata melintang terletak pada kromosom ke

satu dan posisi itu disebut bar eyes.

3.Mulut

Organ mulut pada Drosophila melanogaster disokong oleh formasi hidung.

Morfologi hidung sulit untuk digambarkan, sebab merupakan hasil modifikasi dari

reduksi maksila, dan merupakan perluasan dari daerah membran. Hidung


beradaptasi untuk mengisap cairan, namun untuk memasukkan partikel padat pada

saluran makanan membutuhkan waktu yang lama. Kondisi ini membuat bibir

menjadi berefleksi dengan lovat menuju ke puncak gigi dengan menggunakan alat

pemotong. Mulut lalat ini berwarna hitam dan posterior mulut terdapat rambut-

rambut vibrissa. Semua alat mulut menambah bentukan proboscis. Mulut terdiri

dari:

a. Labrum, bagian dorsalnya berscelea baik, tetapi bagian ventral kebanyakan

berupa membran, dan bagian luarnya kadang-kadang berupa membran.

b. Mandibula, tidak ada, bila ada merupakan menghisap.

c. Maxilla, sangat jarang, yang komplek terdiri dari sclerite, basal berpisah dan

tersendiri. Sungut maxilla merupakan bagian yang penting unuk identifikasi.

Sungut maxila ini terdiri dari 4 segmen, dimana segmen keempat tereduksi

menjadi organ single.

d. Labium, membentuk hidung pada bagian distalnya, biasanya elebar

berpasangan.

e. Hypopharink, pada umumnya ada dan keduanya tebentuk lanceolus,

(Strickberger, 1985).

Sedangkan pada bagian thorax dapat terdiri dari tiga ruas, padanya terdapat

rambut-rambut yang besar disebut macrochaeta dan rambut-rambut yang

berukuran kecil disebut microchaeta. Thorax terbentuk melalui segmen tengah

yang sayapnya mengalami pelebaran dua daerah terakhir lebih kecil dari bagian

anterior dan posterior yang berfungsi secara aktif sebagai penyokong.

Bagian depan dan belakang kaki, berdasarkan pengamatan merupakan bentuk


terbesar terletak pada bagian dorsal dari thorax dan terbagi menjadi presctum,

scutum dan scutellum. Batas antara presctum dan scutum disebut transverse

suture. Thorax terdiri dari:

1.Sayap

Terdiri satu pasang dan masing-masing terdiri dari delapan rambut-rambut jalan

yang disebut aerostichol pada bagian anteriol dorso-ventral. Drosophila

melanogaster nomal posisi sayapnya tidur dan menutupi, panjang sayapnya lebih

panjang dari abdomennya, sedangkan mutan sayapnya mengalami perubahan yang

bermacam-macam.

2.Kaki

Setiap segmen thorax mendukung satu pasang kaki. Bagian kaki dari proximal ke

distal adalah coxa, trocahanter, femur, tibia, segmen tarsal 1 dan segmen tarsal 2,

jadi setiap kaki terdiri dari 6 segmen yang semuanya ditumbuhi oleh rambut-

rambut. Lalat buah jantan memiliki sex comb antara batas tarsal 1 dan tarsal 2.

Rambut-rambut di sebelah permukaan tibia bagian proximal ápex disebut

preatikal tibia spur. Trochanter adalah satu bangunan berbentuk segitiga kecil

yang menghubungkan antara coxa dan femur, (Sinnot, 1958).

Bagian abdomennya terdiri dari 11 ruas. Lalat betina abdomennya memiliki 8

targit, pada targit ke 3 terdapat spirakel, vagina pada targit ke 7 dan onalplate pada

targitke 8. Bentuk abdomen lalat betina mempunyai ujung runcing dan pola-pola

garis yang berbeda daripada abdomen jantan. Abdomen jantan mempunyai 7

targit, terdapat perisae. Targitke 5 terdapat lengkung genitak dan onalplate pada

ujung targit ke 7. Bentuka bdomennya berujung tumpul dengan segmen terakhir


berwarna hitam. Ruas pertama abdomen dimulai dari steium sangat tereduksi.

Ruas kedua sampai ke 11 terdapat tipula. Ruas pada Drosphila melano gaster sulit

dipastikan, jarang lebih dari 4 atau 5 yang nampak pembelahan, (Borror, 1992).

Ujung abdomen posterior memiliki segmen garis hitam tipis yang relatif sama

dengan dorsalnya dari tengah hingga ujung. Lalat Drosophila melano gaster

mempunyai 4 pasang kromosom (2n=8) yang terdiri dari 3 pasang autosom jantan

dan betina serta 1 pasang kromosom sex pada jantan dan 1 pasang pada betina

tetapi bentuknya berbeda. Pada kromosom kelamin dapat dibedakan atas:

1. Kromosom X yang berbentuk batang luas dan memiliki 2 kromosom X.

2. Kromosom Y yang sedikit membengkok pada salah satu ujungnya dan

kromosom Y lebih pendek daripada kromosom X, serta lalat jantan memiliki

sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y.

Pada lalat betina, pasangan kromosom ke 4 terdiri dari kromosom yang sama

panjang. Pada lalat jantan, pasangan kromosom ke 4 bentuknya tidak sama. Salah

satu kromosom dari pasangan kromosom yang tidak sama panjang tersebut

berbentuk bengkok. Sekitar dua per tiga panjangnya lurus dan sepertiga

membengkok hingga menyerupai kail. Kromosom ini disebut kromosom Y,

pasangan yang lurus disebut kromosom X. Dan kedua kromosom itu disebut

kromosom kelamin, karena kehadirannya selalu berkolerasi dengan kelamin lalat

itu. Jadi, sekitar dua per tiga kromosom X dan Y bepasangan, sedangkan sepertiga

tidak berpasangan, karena ujungnya membengkok. Karena itu terdapat sepertiga

bagian kromosom X yang tidak beralel karena tidak ditutupi oleh kromosom Y.

dikatakan bahwa dua pertiga kromosom itu memiliki bagian homolog, sedangkan
sepertiga bagian kromosom X memiliki bagian yang non homolog.

Dengan demikian pada lalat jantan terdapat pasangan kromosom terpendek yang

bentuknya tidak sama kromosom jantan itu disebut kromosom XY, dan

kromosom betinanya XX. Perbedaan jenis kelamin ditandai dengan sifat–sifat

menurun tertentu yang jelas. Polapigmen tadi pada perut jantan, penis, dan bulu

kejur pada ruas torsal pertama dari kaki depan adalah beberapa dari sifat nyata

yang membedakan lalat jantan dari lalat betina. Fakta bahwa ada atau tidak

adanya sifat–sifat ini selalu berhubungan dengan kromosom kelamin yamg

merupakan bukti dari teori keturunan.

Walaupun pada umumnya dianggap bahwa lalat XX adalah betina dan XY adalah

jantan, akan tetapi kenyataan dengan adanya nondisjunction, bahwa kromosom Y

pada lalat ini tidak mempunyai pengaruh pada penentuan jenis kelamin.

Pada Drosophila melanogaster, penentuan jenis kelamin dipengaruhi oleh

perbandingan antara kromosom kelamin dan jumlah set autosom (A).

Apabila X/A > 1,5 adalah betina super.

Apabila X/A = 1,0 adalah betina.

Apabila X/A = 0,75 adalah interseks

Apabila X/A = 0,5 adalah jantan

Apabila X/A < 0,5 adalah jantan super.

Lalat Drosphila mempunyai beberapa kelainan-kelainan yaitu terdiri dari:

1. Lalat ginandromorf adalah lalat yang separuh tubuhnya terdiri dari jaringan

lalat betina sedangkan separuh lainnya terdiri dari jaringan lalat jantan. Lalat ini

tidak mempunyai formula kromosom.


2. Lalat interseks adalah lalat yang jaringan tubuhnya merupakan mosaik

(campuran yang tak teratur) dari jaringan lalat betina dan jantan. Lalat ini steril.

3. Lalat jantan super adalah lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat jantan akan

tetapi triploid (3n) untuk autosomnya (3AAAXY) dan steril.

4. Lalat dengan kromosom X yang melekat adalah lalat betina tetapi kedua

kromosom X saling melekat pada salah satu ujungnya.

Lalat Drosophila melanogaster normal ( tipe liar ) adalah lalat Drosophila yang

ditemukan di alam yang memiliki fenotip dengan karakteristik yang telah

ditentukan, diantaranya badan kelabu, warna mata merah, dan sayap lurus

panjang.

Variasi fenotip muncul akibat adanya perbedaan pada satu hingga tiga gen,

misalnya warna mata putih, sayap vestigial, tubuh ebony, dan banyak lagi variasi

lainnya. Lalat Drosophila melanogaster yang memiliki sedikitnya satu karakter

yang berbeda dengan tipe liarnya disebut sebagai mutan.

Untuk menyeragamkan pendapat, tiap tipe mutan lalat Drosophila diberi symbol

tertentu, misalnya simbol w untuk mutan mata putih, e untuk mutan tubuh ebony/

hitam, vg untuk mutan sayap tereduksi, dan sebagainya. Lalat normal biasanya

diberi simbol +. Drosophila melanogaster yang normal mempunyai mata berwarna

merah, yang ditentukan oleh gen dominan W . Adapula yang menyebutkan gen +

atau w+. Disamping itu dikenal pula sifat mutan, yaitu mata berwarna putih, yang

ditentukan oleh gen muatan resesif w . Sebenarnya dikenal banyak variasi tentang

warna mata pada lalat ini. Variasi ini bergradasi ( berderajat ) mulai dari merah

gelap, merah terang sampai menjadi putih, yang kesemuanya ditentukan oleh
dominansi dari alel –alel. Berbagai warna mata pada Drosophila melanogaster ini

ternyata ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Alel yang paling dominan adalah

w+ , sedangkan yang paling resesif adalah w.

Lalat Drosophila melanogaster dapat digunakan sebagai bahan percobaan. Orang

yang pertama kali menggunakan lalat ini adalah Thomas Hunt Morgan pada tahun

1910 yaitu dengan mengadakan persilangan antara lalat buah. Beberapa

pertimbangan utama mengapa lalat Drosophila banyak digunakan untuk

percobaan genetika dikarenakan:

1.Mudah didapat;

2.Pemeliharaannya mudah dan murah,mudah membiak di laboratorium, dengan

bahan makanan sederhana.

3.Siklus hidup pendek;

4.Mudah membedakan jantan dan betina

5.Jumlah keturunan yang dihasilkan dalam satu siklus hidupnya sangat banyak,

seekor induk bertelur ribuan butir selama hidupnya.

6.Cepat berkembang biak, terdapat 20 – 25 generasi dalam setahun.

7.Memiliki banyak mutan;

8.Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 3 sampai 4 pasang saja.

9.Kromosom yang terletak pada sel-sel kelenjar ludah besarnya ada 100x besar

kromosom biasa, disebut ”kromosom raksasa”, sahingga mudah diamati di bawah

mikroskop biasa.

10.Drosophila jantan tidak mengalami pindah silang.


Adapun ciri-ciri dari Lalat Drosophila ini adalah lalat ini mempunyai panjang 3-4

mm dan biasanya warna kekuning-kuningan dan mereka biasanya terdapat di

sekitar buah yang membusuk dan buah-buah dalam kelompok yang besar (190

jenis Amerika Utara) dan banyak jenis sagat umum. Lalat apel ini adalah hama-

hama di dalam rumah tangga apabila didapatkan buah-buahan. Larva dan

kebanyakan jenisnya terdapat di dalam buah telah ditunjukkan bahwa larva

sebenarnya makan ragi-ragi yang tumbuh di dalam buah-buahan itu. Beberapa

jenis ada yang bersifat ektoparasitik (pada ulat) atau bersifat pemangsa (pada

mealybugs dan homoptera kecil lainnya) pada tahapan larva. Dalam kelompok ini

karena waktu hidupnya yang pendek, kromosom-kromosom kelenjar ludah

raksasa dan mudahnya dipelihara telah dipakai secara meluas dalam penelitian-

penelitian keturunan.

Anda mungkin juga menyukai