Anda di halaman 1dari 4

TERBENTUKNYA SPESIES BARU

ISOLASI

Isolasi geografis

Isolasi ini terjadi akibat keadaan alam. Isolasi ini terjadi jika organisme dari
suatu sepesies berpindah ke lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan
asalnya. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Adaptasi
ini dapat mengarah terhadap terbentuknya suatu sepesies baru.
Isolasi geografi : batas alam. Apabila batas alam tidak dapat dilewati, suatu populasi
tidak akan pernah bertemu dengan populasi lainnya.
Isolasi Ekologi
Isolasi ini disebabkan karena dua spesies yang berkerabat dekat menghuni di
daerah geografis yang sama namun pada habitat yang berbeda.

Isolasi iklim

musim Pinus radiata dan Pinus muricata keduanya terclapat di beberapa


tempat di California dan tergolong simpatrik. Kedua jenis Pinus tersebut dapat
disilangkan tetapi perkawinan silang ini boleh dikatakan tidak pernah terjadi di alam.
Hal ini disebabkan karena perbedaan masa berbunga Pinus radiata terjadi pada awal
Februari sedang Pinus muricata pada bulan April. Berikut ini adalah contoh empat
jenis katak yang tergolong pada genus Rana. Meskipun hidup di daerah yang sama
tetapi tidak terjadi persilangan, karena perbedaan masa aktif perkawinan.
Isolasi tingkah laku

Isolasi ini dapat menghalangi fertilisasi karena adanya perilaku tertentu


sebelum terjadi perkawinan.

Isolasi mekanik

Isolasi mekanik ini menghalangi perkawinan akibat struktur kelamin


yang berbeda. Perbedaan morfologi atau anatomi membuat spesies yang berbeda
idak dapat kawin.
Isolasi Gamet
Isolasi ini dapat menghalangi terjadinya pembuahan akibat susunan kimiawi
dan molekul yang berbeda antara 2 sel gamet.
Isolasi perkembangan
Pada Rana pipiens terjadi peristiwa fertilisasi Yang berhasil tetapi
embrionya tidak dapat tumbuh dan segera mati.
Pada dunia ikan peristiwa semacam ini banyak terjadi; seringkali telur dari
suatu spesies dibuahi oleb sperma dari spesies lain, tetapi segera terjadi seperti
halnya pada Rana pipiens di atas.
Isolasi Reproduksi
Proses spesiasi yang ditinjau dari : keberhasilan terjadinya pembuahan
(kemungkinan pertemuan antara dua jenis sel gamet proses pra-kawin) dan
keberhasilan suatu perkawinan (proses pasca kawin). Spesiasi pra kawin meliputi :
1. Kromosomal : perbedaan jumlah, bentuk, urutan kromosom berpengaruh dalam
perubahan.
2. Musim : perbedaan musim kawin atau musim berbunga menyebabkan individu
hanya dapat saling membuahi individu tertentu yang cocok.
3. Parthenogenesis : individu identik dengan induk yang menghasilkannya.
4. Morfologi atau struktural : perbedaan struktur tubuh (morfologi) menyebabkan
pembuahan menjadi tidak mungkin.
Spesiasi pasca kawin meliputi :
1. Letalitas : adanya embrio yang letal
2. Sterilitas : individu yang dilahirkan tidak dapat memiliki keturunan.
3. Semi-letal : individu yang dihasilkan, meskipun hidup normal dan dapat memiliki
keturunan, memiliki vitalitas yang sangat rendah.
Isolasi juga di perlukan untuk proses pemisahan/pemurnian dari
mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang
hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan
isolasi mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu:
1. Isolasi pada agar cawan
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengnecerkan
mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari
organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut
setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode
isolasi pada agar cawan, yaitu: metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang.
Metode gores kuadran, merupakan metode yang dilakukan dengan baik akan
menghasilkan isolasi mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel.
Metode agar tuang berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang
menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50 0C) yang kemudian
dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir
mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas permukaan/di dalam cawan.
2. Isolasi pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat
tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur
cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial
pengenceran. Semakin tinggi pegenceran peluang untuk mendapatkan satu sel
semakin besar.
3. Isolasi sel tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme
berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan/medium cair.
Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali.
Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat
halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.

Anda mungkin juga menyukai