Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA NY.

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT

DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SYAMSUDIN. S. H KOTA SUKABUMI

I. PENGKAJIAN
1. Tanggal Pengkajian : 06 April 2015
2. Jam : 09.00 WIB
3. Oleh : Zr. Nina
A. IDENTITAS
a. Pasien
1. Nama : Ny. N
2. TTL/Usia : Sukabumi, 22 April 1960 / 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Menikah
6. Pendidikan : SD
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
9. Alamat : Kp. Pangkalan Rt 02 / Rw 06 Situ Merak Kelurahan
Lembursitu Kec. Lembursitu Kota Sukabumi
10. Tgl Masuk RS : 06 April 2015
11. Ruangan : Flamboyan
12. Diagnosa Medis : Gastroenteritis
b. Keluarga/Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 45 Tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
5. Hub. Dengan Pasien : Anak Kandung
6. Alamat : Kp. Pangkalan Rt 02 / Rw 06 Situ Merak Kelurahan
Lembursitu Kec. Lembursitu Kota Sukabumi
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Kesehatan Pasien
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri sekitar area perut
b. Faktor pencetus : Klien mengatakan nyeri disekitar area perut setelah
klien mengkonsumsi baso yang dipanaskan
c. Lamanya keluhan : Klien mengatakan nyeri dirasakan bertambah apabila
banyak bergerak
d. Upaya yang dilakukan : Klien mengatakan nyeri dapat berkurang apabila
mengusap-ngusap perutnya dan selalu berdoa
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien mengatakan ia mempunyai penyakit darah tinggi (hipertensi) dan
reumatik, klien tidak pernah dirawat di RS ataupun menjalankan pasca oprasi.
Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit hipertensi dan
reumatik.
b. Kesehatan Keluarga
1. Genokram
2. Riwayat lingkungan
Klien mengatakan pola gaya hidup sehari-harinya bersih
C. POLA KEBIASAAN PASIEN
a. Aspek fisik, biologis
1. Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit : Frekuensi: Makan 2x / hari
Jenis: Nasi, lauk pauk, sayur mayur 1 porsi makan
b. Selama sakit : Frekuensi: Makan 3x / hari
Jenis: Bubur, lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan
menghabiskan ½ porsi
2. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
- Buang Air Besar
1. Frekuensi : 1x / hari
2. Waktu :-
3. Warna : Kuning Khas
4. Konsistensi : Lembek
- Buang Air Kecil
1. Frekuensi : 4-5x / hari (± 150 cc)
2. Warna : Kuning Jernih
3. Bau : Normal
b. Selama Sakit
- Buang Air Besar
1. Frekuensi : 4-5x / hari (± 200 cc / BAB)
2. Waktu :-
3. Warna : Kuning Khas
4. Konsistensi : Cair
- Buang Air Kecil
1. Frekuensi : 4-5x / hari (± 100 cc)
2. Warna : Kuning Jernih
3. Bau : Khas Urine
3. Pola Istirahat Tidur
a. Sebelum sakit
Klien tidur ± 9 jam mulai pukul 20.00 - 05.00 WIB, klien tidur dengan nyenyak,
dan pada siang hari tidur klien tidak teratur waktunya.
b. Selama sakit
Klien tidur ± 9 jam, klien tidur tidak nyenyak dan tidur siang tidak teratur.
4. Pola Personal Hygiene
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan mandi 2x / hari (pagi dan sore) menggunakan sabun mandi,
2x / hari klien gosok gigi setiap selesai mandi dengan menggunakan pasta gigi,
klien menggunting kuku 1x / minggu, keramas 3x / minggu menggunakan
shampo.
b. Selama sakit
Klien mengatakan mandi 1x / hari menggunakan air hangat, klien menggosok
gigi 2x / hari pada pagi hari dan malam hari menggunakan pasta gigi, klien juga
belum menggunting kuku dan juga mencuci rambut.
5. Pola Aktivitas
a. Sebelum sakit : Pola aktivitas dirumah mandiri
b. Selama sakit : Pola aktivitas di RS dibantu oleh perawat dan juga keluarga,
karena klien mengeluh lemas dan pusing jika banyak bergerak
b. Aspek Psikososial
Klien tampak sering melamun dan juga terlihat sedih, namun saat diajak komunikasi
oleh perawat, emosi klien tampak tenang. Secara keseluruhan klien menyukai bagian
tubuhnya terutama tangan dan kedua kakinya. Klien adalah seorang ibu rumah tangga
dan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Peran klien dirumah sebagai seorang istri dan ibu
dari anak-anaknya dilingkungan masyarakat baik dan ramah.
c. Aspek Spritual
Klien pemeluk agama islam dan suka melaksanakan ibadah sesuai dengan ajarannya.
Klien mengatakan bahwa klien selalu melaksanakan shalat lima waktu. Dan setiap
hari jumat pagi klien suka mengikuti pengajian yang ada dilingkungannya. Selama
dirumah sakit pun klien selalu melaksanakan shalat dengan cara duduk dan klien
tampak selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Status Gizi : TB: 146 cm
BB: 75 kg
3. TTV : Suhu: 36°C
Nadi: 76x / menit
Pernafasan: 20x / menit
TD: 140/60 mmHg
b. Pemeriksaan Sistematis (Head To Toe)
1. Kepala : Simetris
2. Mata : Simetris, Konjungtiva pucat
3. Hidung : Simetris
4. Mulut : Simetris
5. Tenggorokan : Simetris
6. Telinga : Simetris
7. Leher : Simetris
8. Dada/Thorax : Simetris
9. Abdomen : Bentuk cembung, hepar tidak teraba, terdapat nyeri tekanan
dan hepar epigastrium, bising usus 12x / menit
10. Genetalia : Simetris
11. Ekstremitas : Simetris, nilai kekuatan otot
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Data laboratorium pada tanggal 06 April 2015
Jenis Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 14,8 gr/Dl
Leukosit
Trombosit
SGOT (ASAT)
SGPT (ALAT)
Glukosa Sewaktu
Ureum
Kreatinin

F. PENGOBATAN YANG DIBERIKAN


Farmako Therapi
- Infus RL : 20 tetes / menit
- Th / Oral : 1. Biodiar tab 3x2 tablet / oral
2. Antasid syirup 2x 10 cc / oral
3. Ranitidin 2x1 amp IV
4. Ceptriaxon 2x1 gr IV

G. ANALISA KEPERAWATAN DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI


PRIORITAS
- Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
keperawatan
1 Ds: Makanan basi Gangguan rasa
- Klien mengatakan nyeri sekitar nyaman nyeri
area perut Masuk kedalam tubuh
- Klien mengatakan nyeri dirasakan
perih seperti di iris-iris Makanan tidak terserap
kedalam tubuh
- Klien mengatakan nyeri dapat
bertambah jika banyak bergerak Makanan yang tercemar
dan berkurang jika klien meningkatkan tekanan osmotik
beristirahat
- Skala nyeri = 3 (0-5) Refleks spasme otot pada dinding
perut
Do:
- TTV : TD : 140/60 mmHg
Merangsang hypothalamus
Nadi : 76x / menit

Disampaikan ke cortexs serebri

Nyeri dipersepsikan

Gangguan rasa nyaman nyeri


2 Ds: Makanan basi Resiko tinggi
- Klien mrngatakan BAB nya kekurangan
mencret Makanan terkontaminasi volume cairan
Do: bakteri
- Klien tampak lemah
- Turgor kulit > 2 detik Makanan yang tercemar
meningkatkan gerak peristaltik

Sering defekasi

Intake tidak adekuat

Resiko tinggi kekuranagan


volume cairan
3 Ds: Makanan basi Gangguan
- Klien mengatakan belum gunting personal hygiene
kuku Makanan yang tercemar
meningkatkan gerak peristaltik
Do:
- Klien terlihat kusam
- Kuku klien terlihat panjang Refleks spasme otot pada
dinding perut

Merangsang hypothalamus

Disampaikan ke cortexs serebri

Nyeri dipersepsikan saat


bergerak

Klien hanya berbaring

Kebutuhan personal hygiene

Dibantu keluarga sebagian

Gangguan personal hygiene

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan refleks spasme otot pada dinding
perut, ditandai dengan :
Ds:
- Klien mengatakan nyeri sekitar area perut
- Klien mengatakan nyeri dirasakan perih seperti di iris-iris
- Klien mengatakan nyeri dapat bertambah jika banyak bergerak dan berkurang jika
klien beristirahat
- Skala nyeri = 3 (0-5)
Do:
- TTV : TD : 140/60 mmHg
Nadi : 76x / menit
2. Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan meningkatnya gerak peristaltik,
ditandai dengan :
Ds:
- Klien mrngatakan BAB nya mencret
Do:
- Klien tampak lemah
- Turgor kulit > 2 detik
3. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan refleks spasme otot pada dinding perut

III. INTERVENSI
Dx. Kep Tujuan Nursing Order Rasional
Dx. 1 Tupan: 1. Kaji TTV pada klien 1. Mengetahui TTV
Setelah dilakukan proses pada klien
keperawatan selama 4x24 2. Kaji skala nyeri pada klien 2. Mengetahui skala
jam, rasa nyeri teratasi rentan nyeri yang
Tupen: dirasakan klien
Setelah dilakukan proses 3. Lakukan manajemen nyeri 3. Memodifikasi nyeri
keperawatan selama 2x24 relaksasi nafas dalam yang dirasakan klien
jam, rasa nyeri berkurang 4. Berikan air minum hangat 4. Agar nyeri klien
dengan kriteria hasil: sebanyak 200 cc dalam 3 jam berkurang dan merasa
- Klien merasa nyaman selama 24 jam nyaman
- Rasa nyeri pada klien 5. Berikan makanan lunak 5. Untuk memenuhi
menghilang sedikit tapi sering kebutuhan nutrisi dan
- Skala nyeri = 0 dilatasi gaster dapat
terjadi bila pemberian
makan terlalu sering
6. Berikan obat analgetik 6. Untuk mengurangi
sebanyak 200 mg dalam 8 rasa nyeri yang
jam selama 24 jam dirasakan klien
Dx. 2 Tupan: 1. Kaji resiko kekurangan 1. Mengetahui
Setelah dilakukan proses cairan pada klien seberapa besar resiko
keperawatan, selama 4x24 kekurangan cairan
jam, resiko tinggi kekurangan pada klien
cairan dapat teratasi 2. Awasi masukan dan 2. Untuk mengetahui
Tupen: pengeluaran serta berikan intake kebutuhan
Setelah dilakukan proses minum air putih sebanyak cairan dan mengetahui
keperawatan selama 1x24 200 cc selama 3 jam dalam peningkatan resiko
jam, resiko tinggi kekurangan 24 jam dehidrasi
cairan dapat diminimalkan 3. Untuk
dengan kriteria hasil: 3. Berikan cairan oralit menggantikan cairan
- Turgor kulit kembali dalam 2 sebanyak 200 cc setelah tubuh yang hilng
detik BAB setelah BAB
- Intake cairan terpenuhi 4. Untuk pengobatan
4. Berikan tindakan diare jika tidak teratasi
kolaborasi pemberian obat oleh oralit
loperamid Hcl sebanyak 35
mg selama 8 jam dalam 24
jam
Dx. 3 Tupan: 1. Kaji personal hygiene pada 1. Mengetahui
Setelah dilakukan proses klien seberapa besar
keperawatan selama 4x24 kebutuhan personal
jam, gangguan personal hygiene pada klien
hygiene dapat terpenuhi 2. Lakukan tindakan personal 2. Untuk terpenuhinya
Tupen: hygiene pada klien dari ujung perawatan dari klien
Setelah dilakukan proses rambut sampai kaki seperti gunting kuku,
keperawatan selama 1x24 mengkramasi rambut
jam, gangguan personal dan lain sebagainya
hygiene dapat diminimalkan, 3. Lakukan penggantian 3. Agar klien merasa
dengan kriteria hasil: pakaian klien 1 hari sekali nyaman dan
- Klien merasa segar bugar terhindarnya jamur
- Klien terlihat bersih kulit akibat keringat
- Klien merasa nyaman

IV. IMPLEMENTASI

No Dx. Kep Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi Paraf


1 Dx. 1 7 April 2015 1. Mengobservasi TTV pada S: Klien mengatakan nyeri masih
08.00 WIB klien. terasa
R/ TD: 130/80mmHg O: - TD : 130/80 mmHg
Nadi: 88x / menit - Nadi: 88x / menit
R: 20x / menit - R: 20x / menit
Suhu: 36℃ - Suhu: 36℃
2. Mengkaji skala nyeri pada - Skala nyeri 2
klien. A: Masalah belum teratasi
R/ skala nyeri 2 (0-5) P: Intervensi 1,2,3,4,6
3. Melakukan manajemen nyeri dilanjutkan.
relaksasi nafas dalam.
R/ klien dapat melakukan.
4. Memberikan air minum
hangat sebanyak 200cc
dalam 3 jam selama 24 jam.
R/ klien tampak merasa lebih
baik.
5. Memberikan makanan lunak
sedikit tapi sering.
R/ klien dapat makan.
6. Memberikan tindakan
kolaboratif, pemberian obat
analgetik sebanyak 200 mg
dalam 8 jam selama 24 jam.
R/ klien merasa lebih baik
setelah minum obat.
2 Dx. 2 7 April 2015 1. Mengkaji resiko kekurangan S: Klien mengatakan badannya
09.00 WIB cairan pada klien lemas
R/ turgor kulit kembali < 2 O: - Turgor kulit klien kembali <
detik 2 detik.
2. Mengawasi masukan dan - Konsistensi feses lunak
pengeluaran serta mencair.
memberikan air minum - Klien banyak minum.
sebanyak 200cc selama 3 A: Masalah teratasi sebagian
jam dalam 24 jam P: Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan
R/ klien terlihat banyak
minum.
3. Memberikan cairan oralit
sebanyak 200cc setelah BAB
R/ output cairan tidak
berlebihan, klien merasa
nyaman
4. Memberikan tindakan
kolaboratif pemberian obat
loperamid HCL sebanyak
35mg selama 8 jam dalam 24
jam.
R/ klien tampak mengerti
3 Dx. 3 7 April 2015 1. Mengkaji kemandirian S: Klien mengatakan tubuh klien
10.00 WIB personal hygiene klien terasa lebih segar
R/ klien ketergantungan O: - Rambut klien bersih
pada keluarga untuk - Kuku klien bersih
pemenuhan sebagian - Badan klien bersih dan
personal hygiene wangi
2. Melakukan tindakan personal A: Masalah teratasi
hygiene pada klien dari P: Intervensi dihentikan
ujung rambut sampai kaki
R/ klien tampak nyaman
3. Melakukan penggantian
pakaian klien satu hari sekali
R/ klien tampak nyaman
V. CATATAN PERKEMBANGAN

No Dx. Kep Waktu Evaluasi Paraf


1 Dx. 2 08 April 2015 S: Klien mengatakan badan lemas
08.45 WIB O: - klien memahami dan mengerti dalam
pemberian obat loperamid HCL
- Turgor kulit kembali < 2 detik
- Konsistensi feses klien lunak sedikit
mencair
- Klien banyak minum
- Klien tampak merasa nyaman
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I: a) Mengkaji resiko kekurangan cairan pada
klien.
R/ turgor kulit klien kembali dalam 2
detik
b) Mengawasi masukan dan haluaran serta
memberikan minum air putih sebanyak
200cc dalam 3 jam selama 24 jam.
R/ Konsistensi feses menjadi lunak.
c) Memberikan cairan oralit sebanyak 200cc
setelah BAB.
R/ klien merasa nyaman
d) Memberikan tindakan kolaboratif
pemberian obat loperamid HCL
sebanyaka 35mg dalam 8 jam selama 24
jam.
R/ klien tampak memahami
E: Masalah teratasi dengan ditandai turgor kulit
kembali dalam 2 detik, konsistensi feses
menjadi lunak, dan klien merasa nyaman.
2 Dx. 2 08 April 2015 S: Klien mengatakan nyeri masih terasa
15.00 WIB O: - Klien dapat melakukan relaksasi napas
dalam
- Klien memiliki skala nyeri 2
- Klien merasa lebih baik setelah minum
obat
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I: a) Mengobservasi TTV
R/ TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88x / menit
R : 20x / menit
Suhu : 36℃
b) Mengkaji skala nyeri pada klien
R/ skala nyeri 2 (0-5)
c) melakukan manajemen nyeri, relaksasi nafas
dalam.
R/ klien dapat melakukan
d) Memberikan air minum hangat sebanyak
200cc dalam 3 jam selama 24 jam.
R/ klien tampak merasa lebih banyak
e) Memberikan tindakan kolaboratif pemberian
obat analgetik sebanyak 200mg dalam 8 jam
selama 24 jam.
R/ klien merasa lebih baik setelah makan obat
E: Masalah teratasi dengan ditandai skala nyeri
0 (0-5), klien merasa lebih nyaman, klien dapat
bergerak bebas.

Anda mungkin juga menyukai