Anda di halaman 1dari 16

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Y DENGAN MASALAH


UTAMA HIPERTENSI PADA NY. S DI CIKEMBAR
CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI

A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. Y
2. Usia : 43 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : RT. 01/VIII Srondol Kulon
Banyumanik Semarang
6. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi Ket
No Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Ibu 69 th -
2 Ny. R P Istri 40 th SD
3 An. M L Anak 22 th SMA             Lengkap
4 An. A L Anak 20 th SMA             Lengkap
5 An. A P Anak 15 th SLTP             Lengkap
2

Genogram

S R

M A A

Keterangan :
= laki-laki = klien
= perempuan = hubungan dengan
keluarga
= meninggal
= tinggal satu rumah

6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. Y termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu
didalam suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah Tn. Y ( ayah ), Ny. R
(istri), An. M, An. A, An .A dan Ny.S (nenek)
7. Suku dan Bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. Y bahasa Jawa karena berasal dari Jawa.
Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun,
8. Agama
Keluarga Tn. Y beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5
waktu, biasanya dilakukan bersama-sama di rumah karena jauh dari
mushola .
9. Status sosial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. Y dengan
pendapatan sehari + Rp 20.000, Tn. Y bekerja sebagai buruh bangunan.
3

Barang-barang yang dimiliki Tn. Y yaitu TV, Almari, mesin jahit, meja
kursi dan Tn. Y merasa saat ini saya merasa kurang

10. Aktifitas rekrasi keluarga


Keluarga sering melakukan rekreasi cuma nonton TV karena Tn. Y sibuk
mencari nafkah dan terkadang silaturahmi ke tempat saudara.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan saat ini


Keluarga dengan anak remaja,keluarga telah berusaha memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada ketiga anaknya, keluarga selalu
mencoba mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota keluarga,
selalu mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota
keluarganya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Berdasar hasil wawancara maka didapat bahwa pada usia remaja mulai
merasa tekanan yang cukup berat karena semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan,Tn. Y sering
berfikir apakah dia sanggup menuntaskan anak-anaknya dengan
penghasilannya itu.
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. Y tidak ada yang memiliki penyakit keturunan dan
semua sehat-sehat. Apabila dalam keluarga Tn. Y ada yang sakit dia selalu
mengunakan fasilitas kesehatan
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu Tn. Y memiliki penyakit darah tinggi sampai sekarang tapi anak-
anaknya tidak ada yang memiliki penyakit hipertensi.
4

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah

Kamar
tidur Dapur

Kamar / WC
tidur Batas tetangga

Kamar Ruang keluarga Tetangga


tidur
12m

Ruang tamu

Teras
5M 1M
Rumah Tn. Y terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur,
dapur, kamar mandi. Cara pengaturan perabot kurang rapi, kebiasaan
merawat rumah disapu sehari sekali.
Ukuran rumah 12x 5 m tipe rumah permanen, atap terbuat dari seng, lantai
berubin dan terdapat fentilasi tapi jarang dibuka dan kondisi ruangan
sangat pengap, dan keluarga kalau mandi DAP, minum air DAP.
5

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli srondol, hubungan antar
tetangga cukup baik, lingkungan sekitar adalah keluarga karena warisan
keluarga. Ny. R mengikuti kegiatan arisan dilingkungan sekitar
sedangkan Ny. S tidak dapat mengikuti kegiatan karena kondisinya kurang
sehat.
3. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah
dijangkau oleh sepeda motor/kendaraan roda 4. Ny. R dan Ny. S kalau
membeli bumbu/belanja cukup di sekitar rumahnya tepatnya di
tetangganya dan itu cukup dengan jalan kaki.
4. Perkumpulan keluarga+interaksi denga masyaraka
 Didalam Masyarakat Tn. Y mengikuti arisan dan perkumpulan
bersama masyarakat, Tn. Y juga mengikuti yasinan di komplek sekitar
begitu juga dengan Ny. R disamping bersosialisasi dia juga melakukan
pekerjaan rumah , anak anak Tn. Y juga aktif dalam karang taruna di
lingkungannya
 Sedangkan kegiatan Ny. S yaitu hanya di rumah saja karena Ny. S
kondisinya kurang sehat.
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. Y sehat hanya Ny. S saja yang sakit dan keluarga
selalu mengunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga Tn. Y
sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya

IV. Struktur keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga
Brebes mengungkapkan pendapatnya masing masing hal ini dapat dilihat
pada waktu perawat melakukan pengkajian
2. Struktur kekuatan keluarga
6

Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. S


hanya mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga
berperan sesuai perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak
teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. Y
3. Struktur peran (formal & informal)
Formal
 Tn. Y sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk
memenuhi kebt keluarganya dismping itu Tn. Y sebagai pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga
 Ny. S sebagai nenek dari anak Tn. Y disamping itu sebagai mertua Ny.
R
 Ny. R berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. R sebagai
ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan
pendidik anak-anaknya
 An.M, An. A, An. A berperan sebagai anak sekolah yang harus belajar
dan patuh pada kedua ortunya.
Informal
 Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi
yang lain
4. Nilai & norma keluarga
Dalam budaya Jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab
kepada keluarga, keluarga Tn. Y selalu mematuhi aturan-aturan dan norma
yang berhubungan dengan agama dan masyarakat

V. Fungsi keluarga

1. Keluarga afektif
Keluarga Tn. Y saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masyalah dengan musyawarah
dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. Y sebagai
kepala keluarga.
2. Fungsi sosial
7

Tn. Y dan Ny. R dibantu Ny. S dapat membina sosialisasi pada anak-
anaknya sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai
dengan perkembangan anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya.
3. Fungsi perawatan keluarga
 Kemampuan kel mengenal masalah
Keluarga Tn. Y mengatakan bahwa Ny. S terkena darah tinggi dengan
TD 150/100mmhg dan tidak boleh makan terlalu banyak garam,
keluarga juga mengetahui penyebab dan makanan pantanggan. Ny. S
mengatakan tanggan dan kaki kesemutan.
 Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. Y selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau
Ny. S sakit ia segera membawa ke puskesmas.
 Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn. Y dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Tn. Y tidak mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya
pada keluarga
 Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan
bidan, keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan
kami dapat teratasi dan kami kepuskesmas kaerena terjangkau oleh
kami
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. Y adalah 3 orang, Ny. R dalam hal ini mengunakan alat
kontrasepsi suntik.
5.Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. Y sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok, tapi masalah
sandang keluarga hanya membeli sebulan sekali/ tidak pasti
8

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
 Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu
memikirkan agar penyakit Ny. S dapat sembuh
 Panjang : Saat ini keluarga Tn. Y memikirkan agar anaknya dapat
menerusksn k ejenjang yang lebih tinggi dibanding ayah dan ibunya
yang lulusan SD
2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Tn. Y selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan
masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. Y apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat
selalu menyelesaikan nya .
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya
Tuhan yang menentukan.
9

VII. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan
Tn. Y Ny. R Ny. S An. M An. A An. A
fisik
Tekanan 120/80 mmHg 120/80 mmHg 160/90 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg
darah
Nadi 86x/mnt 75x/mnt 86x/mnt 86x/mnt 80x/mnt 80/mnt
Suhu 360C 360C 360C 360C 360C 360C
RR 22x/mnt 24x/mnt 24x/mnt 22x/mnt 24x/mnt 24x/mnt
BB 58 kg 62 kg 55 kg 58 kg 50 kg 46 kg

Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal


Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis
dan sklera dan sklera dan sklera dan sklera dan sklera dan sklera
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik kurang baik baik baik baik
(kabur pada
malam hari)
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidu baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
tenggorokan berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi berbau, gigi
bersih, tidak bersih, tidak tidak lengkap, bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada nyeri telan ada nyeri telan tidak ada nyeri telan ada nyeri telan ada nyeri telan
menggunakan
gigi palsu
10

Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
wheezing wheezing wheezing wheezing wheezing wheezing
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tangan kiri & Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kaki kiri pegel- kelainan kelainan kelainan
bentuk bentuk pegel kadang bentuk bentuk bentuk
kaki kiri tidak
bisa buat jalan,
dengkul kanan
dan kiri
kemeng, kaki
terasa dingin
Perut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
kembung, kembung, kembung, kembung, kembung, kembung,
tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri
tekan tekan tekan tekan tekan tekan
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr

BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr BAK 5-6x/hr BAK 9-6x/hr BAK 6-8x/hr BAK 6-8x/hr
11

VIII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginkan keluarga Tn. Y yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan
mahasiswa Akperissa dapat memberikan informasi kesehatan sehingga
anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.

B. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Penyebab


1 DS : - Ny.S mengatakan kaki dan Nyeri Ketidakmampuan
tanggan pegal khususnya pada keluarga merawat
sebelah kanan, lemas, kaki anggota keluarga
sebelah kanan terkadang tidak yang sakit
bisa digerakkan,

DO : - Ny. S tampak lemah


- TD : 150/100mmHg
- S : 360C
- N : 86 x/mnt
- RR : 24 x/mnt
2 DS : - Ny. S mengatakan tangan dan Risiko tinggi Ketidakmampuan
kaki saya sebelah kiri sering komplikasi keluarga merawat
pegal, lemes, dengkul kaki saya anggota keluarga
terasa pegal, kaki saya yang yang sakit
sebelah kiri terkadang sulit untuk
bergerak, Ny. S tidak pernah beli
obat di warung, mata saya kalau
untuk melihat orang itu kabur
kalau hari sudah gelap. Ny. S
mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnya.
12

- Tn. Y menantu Ny. S mengatakan


bahwa mertuanya memiliki
tekanan darah tinggi, tapi Tn. Y
tidak/kurang begitu mengerti
tentang hipertensi. Yang saya
tahu tekanan darah tinggi yang
tekanan darah 130 dan tidak boleh
makan daging, kopi. Sedang
penyebab hipertensi/tekanan
darah tinggin, penanggulangan
dan pengertian yang
sesungguhnya saya tidak tahu

DO : - Tn. Y sering menanyakan masalah


mertuanya.
- kaki kanan Ny. S terasa kaku
- BB Ny. S = 55 kg
- TD Ny. S 150/100 mmHg
- N : 86 x/mnt
- Suhu : 360C
- RR : 24 x/mnt

3 DS : . Tn. Y mengatakan: Kerusakan Ketidakmampuan

Saya menggunakan air sumur DAP penatalaksanaan keluarga dalam

pompa untuk mandi dan minum. pemeliharaan mengenal

Tempat pembuangan sampah saya rumah masalah

di belakang rumah. Saya belum


punya tempat pembuangan sampah
sampah tapi sampah saya
kumpulkan di belakang kemudian
saya bakar kalau sudah banyak. Tn.
13

Y mengatakan kamar Ny. S


berantakan.

DO : - Keluarga Tn. Y memiliki WC


untuk keluarga.

- Keluarga memiliki kamar mandi


keluarga.

- Keluarga belum memiliki tempat


pembuangan sampah sendiri

- Ventilasi jendela tidak/jarang


dibuka

- Atap terbuat dari seng

- Rumah kotor

- Kamar Ny. S tampak berantakan


dan pengap .
C. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
b. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

Prioritas Masalah
Skoring Data
14

1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota


keluarga yang sakit.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah. Skala : 3 1 3/3
aktual 3 x1=1
Resiko 2
Potensial 1

2. Kemungkinan masalah 1 2
dapat diubah. ½ x2=1
Skala :Mudah 2
Sebagian 1
Tdk dapat 0

3. Potensial masalah 2 1
untuk dicegah 2/3x1=
Skala : Tinggi 3 2/3
Cukup 2
Rendah 1

4. Menonjolnya masalah. 2 1
Skala : masalah berat
harus segera di tangani 2/2x1=
2 1
Ada masalah tp tdk
perlu ditangani 1
Masalah tidak
dirasakan
Jumlah skor = 3 2/3
2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
15

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah. 3 1 3/3x1=1
Skala : aktual

2. Kemungkinan ½ x 2=1
masalah dapat 1 2
diubah.
Skala : sebagian

3. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/


untuk dicegah 3
Skala : cukup

4. Menonjolnya 2 1
masalah. 2/2x1=1
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani

Jumlah skor = 3 2/3

3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


16

1. Sifat masalah. 3 1 3/3x1=1


Skala : aktual

2. Kemungkinan ½ x 2=1
masalah dapat 1 2
diubah.
Skala : sebagian

3. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/


untuk dicegah 3
Skala : cukup

4. Menonjolnya 2 1
masalah. 2/2x1=1
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani

Jumlah skor = 3 2/3

Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :


1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
2. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

Anda mungkin juga menyukai